Share

132. Gigitan Kloning

Askara pun melangkah lebih dulu.

"Tim delapan!" teriaknya.

Semuanya yang semula terdiam, sontak menyahut, "Ya!"

"Bersiaplah ...." bisik Askara.

Gra ... Gra ... Gra ...

Cindaku tiruan buatan Sepuh Rakata ternyata bisa bersuara juga, layaknya cindaku asli.

Askara menggenggam erat kujangnya. "SERANGGG!!!"

Teriakan ke delapan anak itu pun bergaung, bersatu dan bercampur dengan auman cindaku tiruan. Seketika lembah itu pun berisik akan suara perkelahian.

Askara maju paling cepat, dia terlihat memimpin. Lantas dia hunuskan kujang itu hingga menyabit kloning cindaku itu.

"Arggh!"

Byur!

Replika cindaku itu pun meletus, namun beberapa detik kemudian kembali berwujud seperti semula. Askara tidak menyerah, dia terus menerus menghantam replika air itu lewat tebasan kujangnya itu.

Sanggapati dan Vitaloka saling bersampingan, keduanya kompak melesatkan anak panahnya. Namun nihil sekali, anak panah mereka tak ada satupun yang mempan bahkan tembus melesat.

Mereka lupa jika replika cindaku itu terbuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status