~Bisakah aku membawanya pergi dari sini? Mengapa banyak sekali pria yang ingin mengambilnya dariku~ Verrel.
*Kediaman keluarga delard
.
Terlihat verrel dan sevilla tengah sarapan bersama.
"Eh rel, temen sebangku kamu oke juga yah?" Ucap Sevilla.
"Kenapa emangnya?" Ucap Verrel.
"Ganteng juga yah? tinggi jago main basket pula!" Ucap Sevilla kagum.
"Jadi, selama ini kamu mandang aku pendek?" Ucap Verrel.
"Eh e..enggak kok, gak bermaksud gitu!" Ucap Sevilla.
"Alah bilang aja kali, gak usah sok nyindir-nyindir gitu!" Ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.
"Yah...marah deh, padahal cuman mo ngetes doang, huft!" Ucap Sevilla.
Saat verrel yang kesal memutuskan untuk pergi sendiri dengan mobilnya, tiba-tiba terhenti dijalan. Karena didepan gerbangnya sudah ada johny, teman sebangkunya yang baru dikenalnya kemarin. verrel segera turun dari mobilnya, dan menghampiri johny yang tengah duduk dimotor ninjanya.
"Ngapain lo ke sini?" Ucap Verrel.
"Gue mo ngajakin lo berangkat bareng!" Ucap Johny.
"Gak, gue mo berangkat sendiri pake mobil!" Ucap Verrel.
"Siapa rel?" Ucap Sevilla yang keluar dari rumah.
"Sh**t!" Umpat Verrel lirih.
"Lho sevilla kamu kok...?" Ucapan johny terpotong kala sevilla menimpali ucapannya.
"Ohh aku sepupunya verrel, kebetulan orangtuaku lagi kerja di luar kota, jadi aku disuruh ditinggal disini untuk sementara waktu!" Ucap Sevilla.
"Ohh gitu ya? eh mo bareng gak?" Ucap Johny.
"Boleh kalo gak ngerepotin!" Ucap Sevilla.
"Gak kok, kamu tenang aja!" Ucap Johny.
"Disini juga ada gue kali, kalian gak liat gue apa gimana sih?" Ucap Verrel.
"Emm...rel lo naik mobil aja ya? biar gue sama sevilla naik motor!" Ucap Johny.
"Gak bisa, sevilla ikut gue naik mobil!" Ucap Verrel.
"Ayolah rel, kita kan brother harus saling membantu dong!" Bisik Johny.
"Bantu apaan maksud lo?" Ucap Verrel.
"Noh!" Ucap Johny sambil menatap wajah sevilla.
"Kurang ajar nih orang!" Batin Verrel.
"Gak, yuk vil kita berangkat!" Ucap Verrel sembari menarik tangan sevilla menuju mobilnya.
"Dia cemburu?" Batin Sevilla.
"Yah lo mah gitu rel, gue kan pengen besanan ama keluarga lo rel!" Seru Johny.
"Jangan mimpi!" Seru Verrel dari kaca mobilnya.
Verrel dan sevilla pun berangkat bersama ke sekolah. sesampainya disekolah, sevilla hendak keluar dari mobil. Namun, verrel menahan lengan sevilla yang hendak membuka pintu mobil.
"Ada apa rel?" Ucap Sevilla bingung.
"Sebaiknya kamu jaga jarak dari johny!" Ucap Verrel.
"Lho kenapa? dia kan temen kamu?" Ucap Sevilla.
"Jauhi dia, dia itu playboy!" Ucap Verrel.
"Darimana kamu tahu dia playboy? orang kamu aja baru kenal dia kemaren?" Ucap Sevilla.
"Intinya kamu gak boleh deket sama laki-laki manapun selain aku!" Ucap Verrel.
"Eh kok kamu jadi larang-larang aku? itu hak aku dong, mo deket sama siapa aja!" Ucap Sevilla.
"Selama kamu jadi tunangan aku, kamu gak boleh deket-deket sama cowok lain!" Ucap Verrel.
"Udah berani bilang ya?" Ucap Sevilla terkekeh saat verrel menyebutnya sebagai calon tunangannya.
"Aishh pokoknya kamu gak boleh deket sama siapapun, titik!" Ucap Verrel.
"Termasuk brian?" Ucap Sevilla.
"Udahlah susah omong sama kamu, dah sana keluar!" Ucap Verrel.
"Iya verrelio delard yang terhormat!" Ejek Sevilla.
Sevilla pun keluar dari mobil vereel, dengan ekspresinya yang tak bisa menahan tawa.
"Berhasil juga aku buat kamu cemburu rel!' Ucap Sevilla.
Sevilla pun berjalan menuju kelasnya, namun di jalan ia ditabrak oleh seorang laki-laki yang tengah memegang bola kasti.
"Sorry, gue gak se...!" Ucapan laki-laki itu terhenti kala ia melihat wajah wanita yang ditabraknya.
"Iya kak gak papa!" Ucap Sevilla.
"Kamu gak papa kan?" Ucap laki-laki sembari membantu sevilla bangkit.
"Aku gak papa kak!" Ucap Sevilla.
"Nama kamu siapa?" Ucap laki-laki itu.
"Aku sevilla dari kelas 1- A1!" Ucap Sevilla.
"Salam kenal ya? aku ryujin dari kelas 2- B2!" Ucap Laki-laki yang bername tag Han ryujin.
"Kakak orang korea kah?" Ucap Sevilla.
"Ya bisa dibilang gitulah, sejak lahir aku udah tinggal diindo!" Ucap Ryujin.
"Ohh, omong-omong kakak suka main kasti yah?" Ucap Sevilla.
"Aku kapten tim kasti disini, kenapa kamu berminat ikut eskul kasti? aku bisa daftarin kamu kok!" Ucap Ryujin.
"Lo ngapain masih disini sih vil?" Ucap Verrel yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Eh verrel!" Ucap Sevilla.
"Ayo kita ke kelas!" Ucap Verrel yang menarik tangan sevilla menjauh dari ryujin.
*Istirahat
Sevilla, lia, lisa dan rani sedang makan bersama dikantin. Tiba-tiba datang verrel dan ketiga temannya.
"Kita boleh duduk sini kan?" Ucap Verrel.
"Kenapa gak duduk ditempat lain? disini penuh gak cukup buat kalian!" Ucap Rani.
"Makanya jadi orang jangan kebanyakan makan, penuh kan tuh bangku!" Ejek Rangga.
"Apa lo bilang? sini lo!" Ucap Rani yang langsung mengejar rangga.
"Kek anak kecil ajah, mainnya kejar-kejaran!" Ucap Brian.
"Duduk aja yan, kita gak papa kok?" Ucap Sevilla.
Brian yang hendak duduk disamping sevilla tiba-tiba terhenti kala verrel menatapnya tajam.
"Gak jadi deh, nih rel gue kosongin spesial buat lu!" Ucap Brian.
" Makasih!" Ucap Verrel yang langsung duduk disamping sevilla, sedangkan sevilla hanya memutar bola matanya malas.
"Vil, lo nanti mo ikut eskul apa?" Ucap Lia.
"Gue mo ikut osis, kalo kalian?" Ucap Sevilla.
"Gue mo kek rani vil, gue mo ikutan eskul silat!" Ucap Lisa.
"Gue ngikut kakak gue vil!" Ucap Lia.
"Kalian emang anak kembar yah? seneng deh liatnya?" Ucap Sevilla.
"Bukan emang lagi vil, kita emang kembar kok nyatanya!" Ucap Lisa.
"Iya sih hehe!" Ucap Sevilla.
"Rel, lu mo ikut eskul apa?" Ucap Hedy.
"Gue mo ikut osis!" Ucap Verrel.
"Napa lo jadi ikut-ikutan sevilla sih?" Ucap Lisa.
"Cih siapa juga yang ikut-ikutan, orang gue mo ikut karena kemauan gue sendiri!" Ucap Verrel.
"Masih aja gak ngaku dia?" Ucap Lia.
"Lagian bukan urusan lo juga kan?" Ucap Verrel.
"Oh ya rel, hari ini aku mo ke toko buku, kita gak bareng dulu ya pulangnya?" Ucap Sevilla.
"Ngapain ke toko buku!" Ucap Verrel.
"Masih nanya lagi, ya beli buku lah bro masa beli bakso!" Ucap Brian yang dibalas tatapan tajam verrel.
"Ups gue salah omong!" Ucap Brian.
"Kepo banget kamu, lagian bukan urusan kamu juga kan?" Ucap Sevilla.
Verrel terdiam mendengarnya, ia menyadari dirinya terlalu posesif terhadap sevilla.
"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya!" Ucap Verrel sembari mengelus rambut sevilla, lalu pergi meninggalkan kantin bersama kedua temannya.
"Eh dia kenapa sih?" Ucap Lia yang bingung akan perilaku verrel yang tiba-tiba berubah.
"Gak tau!" Ucap Sevilla.
"Udahlah mending kita lanjut makan lagi ajah!" Ucap Lisa.
Sekolah pun usai, verrel pulang dengan mobilnya. sedangkan sevilla berjalan menuju halte sekolah, untuk menunggu angkutan umum. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya angkutan umum pun datang. saat sevilla hendak naik ke angkutan umum bersama teman-temannya yang lain. Johny tiba-tiba datang dan menahan lengan sevilla. "Ada apa john?" Ucap Sevilla yang mengurungkan niatnya untuk naik angkutan umum. "Kamu mau kemana?" Ucap Johny. "Aku mau ke toko buku, kenapa emangnya?" Ucap Sevilla. "Bareng aku aja, kebetulan aku mo kesana!" Ucap Johny. Seketika sevilla teringat kata-kata verrel tadi. "Jaga jarak sama johny dia itu playboy!" Ucapan verrel yang terngiang-ngiang di kepalanya. "Maaf john, bukannya aku nolak tapi aku lagi gak kepengen naik motor!" Ucap Sevilla. "Lho kenapa? naik mo
*Kediaman keluarga delard.Malam itu, verrel beserta keluarganya termasuk sevilla makan malam bersama."Vil kamu kok tadi pulang telat?" Ucap Bibi Sarah."Aku ke toko buku dulu mom!" Ucap Sevilla."Ohh, emang verrel gak nemenin kamu?" Ucap Bibi sarah."Enggak mom!" Ucap Sevilla."Bukannya gak mau mom, dianya aja yang gak mau!" Ucap Verrel."Aku lagi pengen ke sana sendiri mom!" Ucap Sevilla."Ohh gitu yah? oh ya bentar lagi kamu ulangtahun kan sayang?" Ucap Bibi sarah pada verrel."Gak usah dibilangin ah malu!" Ucap Verrel."Kenapa malu?" Ucap Sevilla."Kek anak kecil tau gak? gak usah bikin party juga lah mom!"Ucap Verrel."Lho kenapa?" Ucap Bibi sarah."Gak seru gak ada kak mark!" Ucap Verrel sedih."Iya gak seru gak ada kak allen!" Ucap Sevilla."Ih napa dia sih yang lo bawa-bawa!" Ucap Verrel kesal."Lha emangnya kenapa, kok kamu sewot gitu?" Ucap Sevilla."
~Sebuah identitas yang tersembunyi dariku akan kuungkap hari ini~Rani safia....*Sekolah pun usai..."Yuk kita pulang!"Ajak Johny pada sevilla."Ehem siapa lo ngajak-ngajak sevilla pulang? minggir lo!"Ucap Verrel."Maaf john, rel, gue gak bisa pulang bareng kalian kali ini!"Ucap Sevilla."Lho kenapa?"Ucap Johny."Sevilla!"Panggil lia dan lisa dari jendela kelasnya."Vil gue balik duluan yah?"Ucap Rani yang hendak pulang, namun ditahan oleh sevilla."Aku minta waktu kamu sebentar ran!"Ucap Sevilla.Rani hanya menganggukkan kepalanya."Rel, bilang sama momy kamu yah aku pulang agak telat, aku ada urusan soalnya okeh bye!"Ucap Sevilla yang langsung menarik tangan rani keluar kelas."Urusan apaan rel?"Ucap Johny."Ya mana gue tahu!"Ucap Verrel."Rel, gue nebeng lo yah?"Ucap Johny."Ngapa jadi lo yang nebeng, emang lo gak bawa motor?"Ucap Verrel."Gue baru inget, kalo
~Happy birthday ma little brother~ Mark lee delard.. .*Kediaman keluarga delard."Sevilla mana sih? lama amat nginepnya!"Ucap Verrel yang bolak-balik menunggu kedatangan sevilla didepan pintu. "Kamu nungguin siapa nak?"Ucap Bibi sarah. "Gak lagi nungguin siapa-siapa, lagi cari inspirasi aja!"Ucap Verrel beralasan. "Alah pasti nungguin sevilla pulang kan?"Ucap Bibi sarah. "Enggak, sok tahu banget sih momy ini!"Ucap Verrel yang langsung pergi ke kamarnya. Kriett "Aku pulang!"Seru Sevilla. "Ah syukurlah kamu sudah pulang nak, itu verrel nungguin kamu lho!"Ucap Bibi sarah. "Beneran mom?"Ucap Sevilla. "Iya tuh, daritadi momy liatin dia bolak-balik terus didepan pintu!"Ucap Bibi sarah. "Itu namanya efek kangen sama aku mom hehe!"Canda Sevilla. "Gak sekalian aja nginep dua tahun disana!"Seru Verrel yang baru keluar dari kamarnya, ia lalu pergi menuju dapur. "Tetep aja
..Setelah hari paling spesial verrel lewati kemarin, verrel kembali dibuat kesal, kala melihat sevilla dan jeno saling berpegangan tangan kala mereka tengah mencari jejak."Rel lo kenapa?"Ucap Johny."Gak, gue gak kenapa-kenapa!"Ucap Verrel."Yo, what's up man!"Ucap Bryan yang menepuk pundak verrel dari belakang."Eh lo yan bikin gue kaget aja!"Ucap Verrel."Bryan!"Seru kedua temannya Hedy dan Rangga."Lo cepet amat dah kalo lari!"Ucap Hedy terengah-engah."Bukan salah gue, kalian sendiri yang lambat!"Ucap Bryan."Ga lo kenapa kok kek gak semangat gitu?"Ucap Verrel."Eh eng...enggak kok!"Ucap Rangga."Ini siapa rel?"Ucap Bryan sambil menunjuk johny."Dia temen sebangku gue, johny!"Ucap Verrel."Kenalin gue johny, lo pasti bryan kan?"Ucap Johny."Kok lo tau?"Ucap Bryan."Verrel sering cerita tentang kalian ke gua!"Ucap Johny."Dih so akrab banget lu, gue tuh bukannya
~Ku temukan diriku disebuah gubuk bambu, dan ku lihat seorang wanita muda tengah duduk dan tersenyum padaku~ Verrel...*Hutan"Verrel!!!"Teriak Sevilla sambil terus berjalan menyusuri hutan."Ya ampun verrel, jangan kek gini dong please!"Ucap Sevilla khawatir."La, gue ikut lo cari yah?"Ucap Bryan yang berlari menghampiri sevilla."Gue juga!"Ucap Johny yang ikut menyusul bryan mengejar sevilla."Kalian cari aja sendiri, aku bisa cari dia tanpa kalian!"Ucap Sevilla."Vil lo jangan keras kepala dong, ini kita satu tujuan lho?"Ucap Bryan."Ini semua tuh gara-gara kalian, kenapa kalian gak cegah dia? kenapa biarin dia masuk ke hutan? kenapa?"Ucap Sevilla."Ya gue tau ini semua salah gue karena gue udah manas-manasin verrel buat cari lo, tapi vil lo juga lagi sakit, biar kita aja yang cari verrel!"Ucap Bryan."Enggakk!!!"Seru Sevilla, yang tetap melanjutkan langkahnya.******Disebuah gubu
~ Akan kuungkapkan sebuah rasa pada nya sebelum ia jatuh ke pelukan orang lain~ Jeno afian...Malam harinya, verrel pergi ke kamar sevilla. Tok tok tok "Vil gue boleh masuk gak?"Ucap Verrel. "Boleh masuk aja, tapi pintu jangan ditutup yah?"Ucap Sevilla dari dalam kamarnya. Verrel pun masuk ke dalam kamarnya. "Lo lagi ngapain vil?"Ucap Verrel saat melihat sevilla tengah tengkurap di kasurnya dan laptop didepannya. "Aku lagi ngedrakor!"Ucap Sevilla. "Ohh gue ganggu ya?"Ucap Verrel. "Enggak kok!"Ucap Sevilla yang masih fokus menonton drama. Verrel yang melihatnya kesal, ia menutup laptop sevilla. "Apaan sih kamu rel?"Ucap Sevilla. "Drama korea gak bagus buat remaja seumuran kita!"Ucap Verrel. "Lho kenapa?"Ucap Sevilla. "Mata lo jadi gak suci!"Ucap Verrel. "Orang ini tentang persahabatan tuh judulnya youth unprescribed!"Ucap Sevilla membuka laptopnya dan menun
.~Sudah lama kau meninggalkanku, apa kau tak rindu padaku dad?~ Sevilla...Keesokan harinya di kediaman delard, sevilla tengah memegang bingkai foto."Dad, I miss you!"Ucap Sevilla sembari mengelus foto ayahnya itu.TokTok"Vil!"Ucap Verrel yang berdiri di depan kamarnya yang terbuka."Eh iya rel, tunggu yah!"Ucap Sevilla.Sevilla segera bersiap-siap, tanpa sengaja ia menjatuhkan foto ayahnya yang ia letakkan diroknya."Astaghfirullah ayah!"Ucap Sevilla yang langsung memunguti serpihan kaca dari bingkai foto ayahnya."Udah vil, biar bibi zainab aja yang beresin!"Ucap Verrel."Aw!"Rintih Sevilla, karena tak hati-hati sevilla melukai telapak tangannya.Verrel yang melihatnya, langsung membantu sevilla bangkit dan mendudukkannya di kasur."Lo tuh keras kepala banget sih, udah dibilangin jangan ya jangan!"Ucap Verrel sembari meniup luka ditangan sevilla."Ayah!"Ucap Sevilla sembari
~ Ambillah sesuatu yang mungkin ingin kamu kuasai, nikmatilah segalanya. Karena kesenangan mu tidak akan bertahan lama, masa lalu akan terkuak, dan semuanya akan aku ambil kembali~ Viona Patricia.*Rumah sakit jiwa peduli bangsa, Jakarta."Mam, ini Sevilla anak mamah!" Ucap Sevilla yang duduk di sebelah mamanya yang kini tengah bingung menatapnya." anak apanya? Anak saya itu laki-laki bukan perempuan seperti kamu?" Ucap Mamanya."Laki-laki apa sih mah? Kenapa setiap sevilla dateng, mama selalu bilang kalo anak mama itu laki-laki bukan perempuan?" Ucap Sevilla."Ma!" Panggil mark yang tiba-tiba datang dari arah belakangnya."Sean kaukah itu?" Ucap Mamanya yang membuat Sevilla terkejut."Iya mah ini Sean anak mama!" Ucap Mark yang semakin membuat Sevilla bingung."Kak Mark kok ngomong gitu?" Ucap Sevilla."Vill, ada yang mau aku ngomongin sama kamu, kita keluar bentar ya?" Tanya Mark yang di jawab dengan anggukan pelan Sevilla."Mah, aku keluar bentar yah sama Sevilla, mama baik-baik
~Kami kembali untuk menagih janji, masa lalu yang kelam tidak selamanya bisa di pendam~ Viona."Hello everyone!" Sapa seorang wanita paruh baya sembari membuka kacamata hitamnya."Viona?" Ucap Alfian.Mereka menghampiri keluarga delard yang terkejut akan kedatangan mereka."Why? Kok kamu kek supprised banget gitu, kakak ipar?" Ucap Viona."Kakak ipar?" Ucap Verrel penasaran."Kalian have fun aja ya sama pestanya, mommy sama daddy mau ngobrol sama tante Viona okay?" Ucap Sarah."Yuk de!" Ajak Mark pada Verrel.Mereka pun meninggalkan orang tua mereka, termasuk Sevilla dan Kevin."Sevilla, its that you?" Ucap Verrel yang menahan lengan Sevilla yang hendak menghindar darinya."Let go your hand from my fiancee hand!" Ucap Kevin sembari menghempas tangan Verrel dari lengan Sevilla."Fiancee? Kamu ... udah tunangan?" Ucap Verrel tak percaya."Hello Verrel, long time no see!" Ucap Sevilla mencoba mengalihkan pembicaraan."Udah ya vil, jangan coba kamu alihin pembicaraan ini, aku tanya sama k
~Di tahun baru ini, aku dan kevin serta keluarganya, berencana pulang ke indonesia. Negara dimana dia yang harus ku lupakan, masih menetap tinggal di sana~Sevilla Flovie.Jakarta, indonesia 1 Januari 2021 *Kediaman keluarga DelardMalam itu, keluarga delard mengadakan pesta ulang tahun Allen, kakak Verrel yang baru saja pulang dari studinya di California."Kamu kenapa masih di kamar rel? ayo bantu mommy sambut tamu di bawah!" Ucap Sarah dari luar kamar Verrel."I am not interested mom, you can leave me alone!" Ucap Verrel KrieetSarah membuka pelan pintu kamar anak bungsunya itu, terlihat Verrel tengah duduk sambil menatap pemandangan di luar jendela kamarnya."Kamu kenapa rel?" Ucap Sarah."Verrel lelah mom!" Ucap Verrel."Kamu sakit nak?" Ucap Sarah menghampiri Verrel dan memegang dahi anak nya."Aku lelah hidup seperti ini mom, Verrel kayak gak menemukan kebahagiaan Verrel selama ini!" Ucap Verrel."Hush kamu jangan ngomong gitu nak, gak baik!" Ucap Sarah."Sayang!" Ucap seorang
~Bagas menyukai ku, dia ingin aku membuka hatiku untuknya, tapi apa bisa aku menghapus nama Verrel dari hatiku begitu saja?~ Sevilla flovie.Amsterdam, BelandaTerlihat seorang wanita dan seorang pria tengah duduk di taman kota pagi itu."Tumben kamu ngajakin aku ketemuan, ada apa nih?" Ucap Sevilla."Aku mau omong sesuatu sama kamu!" Ucap Bagas."Sesuatu apa?" Ucap Sevilla penasaran."Vill... Kamu masih mikirin mantanmu itu yah?" Ucap Bagas."Dia yang sulit ku perjuangkan ya? Mungkin saja jika kau tak membahasnya, aku takkan pernah mengingatnya lagi!" Ucap Sevilla."Maaf... Tapi apa kau tidak ingin membuka hatimu pada orang lain?" Ucap Bagas."Sulit bagiku untuk membuka hati, apalagi jika hal itu terjadi kembali!" Ucap Sevilla."Jadi, pria seperti ku juga tidak dapat mengisi ruang hatimu ya?" Ucap Bagas yang membuat Sevilla kaget mendengarnya."Maksudmu?" Ucap Sevilla."Jujur saja sejak pertama kali bertemu aku sudah tertarik padamu, aku memang suka menggoda wanita-wanita cantik di s
..Waktu istirahat pun tiba, Verrel dan juga Johny pergi ke kantin bersama."Lo mau pesen apa rel?" Ucap Johny."Es teh aja deh, lagi gerah hati gue!" Ucap Verrel."Sabar ya rel, emang si Yusha itu cewek laknat yang patut di kasih pelajaran!" Ucap Johny."Gak patut patut lagi, emang wajib!" Ucap Verrel.*Flashback On"Ya hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk!" Ucap Pak Jerome, guru wali kelas.Yusha pun masuk, di sertai tatapan laki-laki yang terpesona akan kecantikannya. Berbeda dengan Verrel yang menatapnya tajam dan membuang muka padanya."Hai semuanya namaku Yusha Agra Renata Panggil aja aku Yusha!" Ucap Yusha."Hai Yusha , udah punya pacar belum nih?" Ucap salah satu siswa."Punya dong, makanya nyusulin dia ke sini!" Ucap Yusha sembari menatapa Verrel yang justru memandang ke luar jendela."Wih siapa tuh? beruntung banget yah?" Bisik siswa-siswi di sana."Ya sudah, silahkan Yusha duduk di bangku yang
~Biang masa lalu, kembali dan jadi siswi baru di sini~ Verrel.*****Setelah semalaman, Verrel dan Johny menemaninya, akhirnya Alona sadarkan diri di pagi harinya."Bagaimana dengan keadaan mu sekarang sudah agak baikan?"Ucap Johny khawatir."Aku sudah agak baikan!"Ucap Alona."Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan?"Ucap Verrel."Rel dia baru sadar, jangan dulu membicarakan hal itu!"Ucap Johny."Aku tidak peduli, aku ingin tahu sekarang!"Ucap Verrel."Sebenarnya a...aku yang nyulik Sevilla!"Ucap Alona yang membuat Johny dan Verrel kaget."Apah?"Ucap Verrel."Aku bekerjasama dengan Yusha, aku hanya ingin menculiknya, Namun Yusha mengancam ku untuk menjual nya di situs online!"Ucap Alona."Apah? kau menjualnya? kau pikir Sevilla itu barang hah?"Seru Verrel marah.Terlihat wajahnya memerah, tanda ia tengah marah besar pada Alona."Lalu sejak kapan kau mengenal Yusha?"Ucap Johny."Aku
Kenangan tentangmu, terngiang-ngiang selalu dipikiran ku~Sevilla...Amsterdam, Belanda.Keesokan harinya, Sevilla tengah duduk bersama penonton yang lain. Hari ini, Kevin dan Edward akan mengikuti pertandingan bola basket antar sekolah, dan Elisa sudah berada di pinggir lapangan bersama tim pemandu soraknya."Aku kok jadi keinget Verrel yah? dulu kan Verrel juga pernah ikut main basket di sekolah!"Ucap Sevilla."Aish kenapa aku mikirin Verrel mulu sih, inget Vil dia itu saudara tiri kamu, dia bahkan udah nyakitin keluarga kamu selama ini, harusnya kamu benci sama dia!"Ucap Sevilla.Para pemain pun mulai memasuki lapangan."Verrel?"Ucap Sevilla yang berhalusinasi sehingga, ia menganggap salah satu pemain itu adalah Verrel."Verrel!!!Teriak Sevilla.Lamunan Sevilla membuyar, kala sosok Verrel yang ia halukan, tiba-tiba menghilang
~We start our new life without meet each other~ Sevilla flovie...Amsterdam, BelandaTerlihat Sevilla tengah menyiapkan buku nya di dalam kamar, dan Kevin yang duduk di tepi kasurnya, menunggu nya selesai."Kamu masih lama?"Ucap Kevin."Udah, yuk berangkat!"Ucap Sevilla."Kenapa gak dari semalem di siapin nya sih?"Ucap Kevin."Aku gak sempet, aku ketiduran semalem!"Ucap Sevilla."Bohong, aku denger kamu nangis-nangis di kamar semalem!"Ucap Kevin."Kamu denger?"Ucap Sevilla." Kenapa? masih berat ninggalin Verrel?"Ucap Kevin yang membuat Sevilla terkejut."Kamu tahu soal Verrel?"Ucap Sevilla."Aku tahu semuanya, kamu sebenarnya pacaran kan sama anak keluarga delard itu, mommy udah cerita semuanya sama aku!"Ucap Kevin."Maaf kemarin aku bohong
~Kita berada di belahan dunia yang berbeda, tapi aku sangat merindukan mu, Sevilla~ Verrelio delard...Vancouver, Canada.Terlihat Verrel tengah duduk di sebuah ayunan, ditaman tempat yang dulu pernah menjadi kenangan masa kecilnya."Vil, kenapa kamu pergi tanpa pamit, kenapa kamu menggantungkan hubungan ini, kenapa?"Ucap Verrel kecewa."Verrel, What's wrong with you?"Celetuk Alona yang muncul di belakangnya dan memeluknya."No, I am just talk to myself!"Ucap Verrel."Ohh!"Ucap Alona."Ah btw are you okay now? Your head still hurt?"Ucap Verrel."I am okay, thank you for your attention!"Ucap Alona sembari tersenyum."It's okay, I am your cousin of course I am care about you!"Ucap Verrel."Sial, dia masih menganggap ku sepupu!"batin Alona."Are you miss her?" Ucap Alona.