Share

Obrolan Singkat

Penulis: PiciKeci
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pintunya nggak dikunci, dengan mudah gue membukanya dan mendapati cewek itu sedang duduk memeluk lutut di sudut kamar yang gelap dan pengap. Gue meraba-raba dinding mencari saklar lampu.

"Jangan nyalain lampu!" kata Anna tanpa menoleh ke gue.

Isaknya terdengar lirih di ruang kosong ini.

"Kenapa?" sahut gue sambil telunjuk gue tertahan di saklar.

Anna menggeleng, wajahnya masih terbenam di lututnya.

"Ada yang mau lo ceritain? seenggaknya sedikit bercerita dengan orang lain adalah lebih baik daripada dipendam sendirian," kata gue sok bijak

"bukan urusan lo!" bentak Anna

"heh, lo pikir kalo ada seseorang yang dengan bodohnya nyoba bunuh diri di depan mata lo, itu bukan urusan lo?? huh.. mungkin lebih baik kemaren gue biarin lo mati tolol di WC!" kata gue dengan sengitnya.

Gue sengaja ngomong begitu untuk memancing emosinya. Kalau manusia normal, gue yakin dia akan mencak-mencak ke gue. Tapiiii yaah mungkin dia memang nggak normal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Tamparan

    Sore harinya gue terbangun dengan wajah tertutup sebuah amplop putih kecil berkop tinta biru. Nampaknya amplop resmi dari lembaga tertentu dan karena nyawa gue belum sepenuhnya kumpul, gue taruh amplop putih itu di atas galon. Sambil menggeliat melemaskan otot, gue mulai berfikir soal menu makan yang enak sore ini. Baru saja gue melangkah keluar kamar saat terdengar suara Candra memanggil dari tembok balkon."Tuh surat sakitnya tadi gue taro di muka lo," katanya"oh, sembarangan aja lo naro barang gituan di muka gue! mending tuh amplop nggak basah kena iler," gue melangkah dan duduk di kursi"laper nih, udah beli makan belom?" tanya gue"udah barusan" jawabnya"yaah nggak bisa nitip dong gue?" keluh gue"skali-kali beli sendiri lah" jawab Candra lagi"busett... jahat amat lo! kan selama ini yang sering nitip tuh elo, gue yang jadi babu" protes gue"pahala... ri... pahala. Lo mau masuk surga kan?" tanyanya sambil terkekeh

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Obrolan Santai

    Hari yang dingin kali ini diakhiri dengan hujan yang turun deras sejak petang, Candra sudah meringkuk di balik selimutnya yang hangat beberapa saat setelah hujan turun. Gue sendiri belum ngantuk, jadi gue putuskan malam itu untuk duduk nonton televisi sambil otak gue menerka-nerka kira-kira apa yang akan ditanyakan bos gue di kantor besok terkait absennya gue hari ini. Dan baru saja gue berhasil memunculkan bayangan bos gue sedang memandang galak ke arah gue dari balik mejanya, seketika itu pintu kamar Candra terbuka."Hei Anna," gue buru-buru menoleh ke arah pintu"eh, ng...... kirain kalian tidur di sebelah lagi kayak semalem," katanya"emang kenapa?" tanya gue"yaah gue pikir gue bisa tidur di kasur lagi, hehehe.." jawabnya"si Candra udah tidur dari tadi kalo mau lo bisa tidur di kamar gue aja, di sana juga ada kasur" balas gue"lho, bukannya kamar lo yang ini ya?" tanyanyaGue menggeleng, "ini kamar Candra, kamar gue yang sebelah

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Si Suka Ngilang

    Entah sudah berapa lama gue duduk di atas kursi ini, sebaik apapun pembawaan gue dan seceria apapun keadaan di sekitar gue, toh tetep aja masih ada separuh hati gue yang menangis. Kehilangan Echi benar-benar menjadi satu pukulan telak yang nggak pernah bisa gue elakkan. Terlalu sakit buat meyakinkan hati bahwa ini akan berlalu seperti satu detik yang baru saja terlewati dan terlalu dalam perasaan yang telah tumbuh di hati untuk menganggapnya terlah berlalu."Gue udah ikhlasin dia kok," kata gue menanggapi pernyataan Candra yang ingin gue segera mengikhlaskan Echi"ya udah kalo emang ikhlas, jangan terlalu dibawa sedih terus.." ujar Candra"kasian echi di sana" sambungnya.Candra kepulkan asap putih dari mulutnya dan membubung tinggi lalu lenyap tertelan dinginnya malam. Dua isapan lagi dan rokok di tangannya sudah mendekati ujung."Lagian kayaknya sekarang lo udah dapet gantinya Echi nih," Candra melirik pintu kamar Anna"ah, terlalu cepet b

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Pembantu

    “Woi Ri... bangun woii................” sebuah suara di pagi hari membangunkan gw dari tidur“siapa sih??” gw menggerutu tanpa pedulikan orang itu, “ganggu orang tidur aja!” protes gue“busett dah ni anak susah amat bangunnya,” suara cewek itu tepat di samping gw.Gw yakin pasti si Anna, dia mengguncang bahu gw beberapa kali.“Kan lo janji mau bantu gw beresin kamar? Bangun laaah......” kata dia sambil ngerengek“............................” gue masih merem“bener-bener dah ni anak kayak kebo tidurnya!” keluhnya“entar deh siangan aja....” kata gw dengan malasnya tanpa bergerak sedikit pun dari posisi tidur gw“sekarang aja siih,” dia makin merengek“nanti siang gw ada kuliah...” sambungnya lagi“ya udah kalo gitu kuliahnya sekarang aja, biar siangnya bisa beres-beres kamar,” jawab g

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Children of God

    Tadinya gw pikir gw baru akan bangun setelah 1000 tahun setelah seorang puteri mencium gw, tapi baru setengah jam gw terlelap (itupun sudah dengan susah payah) ternyata suara berisik dari luar berhasil membuat gw terjaga. Pengapnya kamar juga membuat gw sesak bernapas. Maka gw putuskan segera keluar dan duduk di tembok balkon dengan rambut dan wajah masih acak-acakan. Candra sedang duduk di depan pintu kamarnya, dan Pak Haji sedang berbincang bersama seorang pria di depan pintu kamar nomor 20, kamar kosong yang ditinggalkan oleh pasangan suami istri yang dulu menghuninya.Nampaknya pria itu akan jadi penghuni baru di kosan ini. Pria berambut ikal dengan kumis dan jenggot lebat serta berkacamata. Hampir sebagian wajahnya tertutup rambut-rambut dari kedua jambangnya.“Siapa tuh dol?” tanya gw ke Candra yang berjalan mendekat“orang baru,” katanya seraya duduk di sebelah gw, “gantiin Mas Harja”“ah, tapi tetep aja bakal sepi

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Pecel Lele

    Gw tetap terjaga sampai malam tiba dan seperti malam-malam sebelumnya, malam minggu ini gw cuma duduk di balkon sambil bermain gitar. Candra tadi sempat mengajak bermain PS tapi gw akui gw nggak ahli dalam bermain game seperti itu. Candra sudah tenggelam di depan layar tivinya beberapa saat setelah maghrib. Malem ini suasana kosan terbilang ramai. Dua kamar yang nyaris selalu kosong karena penghuninya lembur, sekarang terbuka lebar dengan alunan lagu-lagu remix terdengar nyaring dari salah satunya. Sedang asyik bernyanyi terdengar suara langkah kaki menaiki tangga. Dan sesuai dugaan gw, Anna muncul dari tangga. Dia tersenyum begitu melihat gw. Tapi jujur saja gw masih kesal soal tadi pagi.“Malem minggu nggak ngapel Ri?” tanyanya dengan nada riang.Gw sengaja acuh dengan pertanyaannya, gw berpura-pura menyibukkan diri dengan nyanyian.“Hallooo..........” dia todongkan wajah di depan wajah gw dengan jarak yang sangat dekat, “ada oran

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Alun-Alun

    Minggu pagi yang dingin gw terbangun saat langit di luar nampak sedikit menghitam tertutup awan hujan. Ah, senangnya gw karena pagi ini gw nggak direcoki cewek aneh si Anna. Gw lihat jam dinding menunjukkan pukul setengah sebelas. Cukup siang tapi karena mendung jadi saat ini nampak seperti masih jam delapan pagi. Gw menggeliat dengan malasnya sambil memikirkan menu apa yang enak buat sarapan sekaligus makan siang kali ini. Gw duduk di tepi kasur dan masih dengan nyawa yang baru setengah kumpul gw duduk melamun. Sampai sebuah suara dari kamar mandi mengagetkan gw. Gw diam, mencoba memperhatikan dengan saksama. Ada seseorang yang sedang bersenandung dari dalam kamar mandi kecil itu. Suara wanita! “Siang-siang kok ada setan?” gw dalam hati “apa si Candra yah? Ah, sejak kapan suara si dodol mirip suara cewek??” Gw lebih lekat lagi mendengarkan. “Jangan-jangan Anna?” batin gw lagi. “Tapi sejak kapan suara Anna kayak suara cewek?? Eh, dia kan ema

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Catur

    “Kalo lagi sama loe, kayak sekarang ini. Gw nggak bete” jawabnya“Tadi lo bilang lo ke sini kalo lagi bete, berarti sekarang juga lo lagi bete dunk?” tanya gue heran“Yeeeey……….. bukan gitu maksud gw. Pertanyaan tadi nggak ada hubungannya sama itu” jelasnya.Gw tertawa, benar juga kata Anna sekedar duduk-duduk di sini memang menyenangkan. Gw mulai suka tempat ini. Selain pengunjung atau pejalan kaki yang beristirahat, ada juga pedagang-pedagang mainan anak kecil serta aksesoris sederhana semacam itu di sekitar alun-alun ini. Kalau hari biasa, gw yakin pasti jam segini dipenuhi dengan anak-anak sekolah yang baru balik. Ada beberapa gedung sekolah di sekitar sini.“Eh, lo mau liat monyet-monyet itu nggak?” tanya Anna membuyarkan lamunan gw, dia menunjuk deretan kandang besi di sisi timur“Tiap hari gw liat wajah gw di kaca, itu udah cukup kok” jawab gue malas&ldq

Bab terbaru

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Deadline

    Malam itu gw terbangun setelah hampir dua jam terlelap di pangkuan Anna. Kami memutuskan pulang dan sampai di kosan sekitar jam sebelas malam."Nah ini dia anaknya," seorang teman penghuni kamar bawah menyambut kedatangan gw"charger gw mana? Hp gw udah berisik daritadi minta diisi batere nya" sambungnya lagi"oh iya gw lupa kembaliin," gw menepuk jidat. "Lo tunggu aja di sini. Gw ambil dulu di atas."Temen gw mengangguk lalu kembali ke kamarnya. Gw dan Anna melanjutkan ke kamar atas, lalu gw turun mengembalikan charger punya temen gw dan kembali lagi ke kamar Anna."Sorry ya Na, gw nginep lagi di kamar lo malem ini," kata gw"enggak papa nyantai aja lah," Anna sedang menulis sesuatu di sebuah buku kecil warna kuning.Padahal kamar ini cukup gelap buat nulis, karna masih mengandalkan lilin sebagai pencahayaan."Lagi nulis apa sih?" tanya gwAnna menghentikan sejenak aktivitasnya, menatap gw lalu tersenyum, "ini diary gw.

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Ngantukkkkkk

    Gimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Aku Disini

    Gimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Malam Natal Paling Berkesan

    Gw sudah berkali-kali ganti posisi tidur. Telungkup, telentang, dan miring ke kiri. Gw nggak berani miring ke kanan coz Anna ada di situ, entah kenapa gw yakin dia belum tidur. Gw bisa merasakan tatapannya meski mata gw terpejam. Ciumannya di kening gw tadi ternyata berefek menghilangkan kantuk yang sempat menyergap. Dan entah sudah berapa lama saat gw benar-benar terbangun dan duduk di tepi kasur. Sepertinya sudah jam 3 pagi, di luar hujan sudah mulai turun dan membuat malam semakin dingin."Lo belum tidur Ri?" suara Anna terdengar lembutGw menoleh ke arahnya. Dia menopang kepala dengan satu tangan. Shit! Posenya..."Engga tau nih mendadak panas," gw sekenanya"kok bisa? Ini kan lagi ujan? Gw malah kedinginan" tanya Anna heran"emh.. iya juga sih. Sekarang dingin," jawab gw dengan bodohnya"lo aneh Ri" Anna bangun dan duduk di sebelah gw, "mau gw bikinin teh anget?"Gw menggeleng, "enggak usah repot-repot deh," kata gw. "Gulanya jan

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Mudiknya Besok

    Gw langkahkan kaki menaiki tangga dengan malas, hari ini kecewa banget gw gagal mudik gara-gara jadwal penerbangan di delay sampe besok siang jam 10 karena ada trouble di mesin. Maskapai yang bersangkutan memang mengembalikan ongkos tiket sebagai bentuk tanggungjawab dan artinya besok gw bisa pulang gratis, tapi tetep aja gw kecewa karna gw pikir malam ini gw udah bisa kumpul bareng orang tua di rumah. Saat itu sudah hampir jam dua belas malam, beberapa penghuni lantai 1 dan 2 masih asyik ngobrol di luar kamar dan memutar lagu-lagu klasik. Sementara di lantai 3, karena penghuninya memang lebih sedikit, sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Pintu kamar Candra terkunci, sepertinya dia lagi keluar. Gw raih gagang pintu kamar gw, terkunci. Lalu gw rogoh kantong celana, tadi pagi gw yakin gw taroh di situ. Tapi nggak ada! Gw cek lagi di kantong kemeja dan dompet, tetep nggak ada!"Jangan-jangan..." otak gw mulai menerka dan mengingat dengan keras."Di dalam tas!! K

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   H-1 Pulkam

    Akhirnya kontrak magang gw berakhir dan kini gw berganti status jadi karyawan tetap. Nggak ada perbedaan mencolok memang, tapi sekarang gw mulai memikirkan untuk membangun kehidupan gw di kota ini. Keluarga di rumah menyambut kabar baik ini dengan antusias. Mereka, terutama nyokap, meminta gw pulang sekedar bertemu dan sedikit syukuran. Gw belum tau pasti bisa atau nggak nya, karna terkait jarak yang nggak memungkinkan gw mudik memanfaatkan weekend yang cuma 2 hari. Maka gw sudah memutuskan mengambil cuti pada akhir tahun nanti. Gw juga sudah kangen karena lebaran kemarin gw nggak mudik. Dan nggak kerasa perkembangan karir masing-masing penghuni kosan atas juga berkembang pesat. Candra sudah jadi foreman muda yang potensial. Baru tiga bulan menempati posisi itu dia mulai dipertimbangkan untuk merangsek naik ke supervisor. Keren! Kadang gw pengen seperti dia yang karirnya begitu cepat naik. Dan Anna, dia tetap jadi mahasiswi yang rajin. Sejak terakhir dia menusukkan jarum ke tangan,

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Adu Gombal (Part 2)

    “ya makan lah. Kan lo tadi ngajakin dinner?” jawabnya“hahaha… keren banget yah dinner di warung mi ayam” ejek gw“buat gw, bukan di mana atau apa yang dilakukan, yang gw nilai. Tapi dengan siapa kita melakukannya” kata Anna dengan sok bijakGw tertawa pelan, “udah ah lo jago banget kalo ngeombal kayak gitu”“yeeeee….. sapa yang ngegombal? Orang gw cuma ngomong biasa kok? Lo ngerasa kegombal yah? Hehehe…” sindirnya“enggak juga tuh” jawab gw jaim“eh eh, gini ajah gini ajah, gw punya ide,” katanya semangat.Gw tau kalo Anna ngomong kayak gitu pasti ide yang keluar adalah ide aneh.“Ide apaan lagi?” tanya gwDia tampak berpikir sebentar lalu tertawa sendiri, “gw punya permainan,” katanya lagi. “Yang kalah nanti harus nraktir makan malem ini”“caranya?” gw kernyitka

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Adu Gombal (Part 1)

    Memasuki bulan September kami jadi lebih sibuk dari biasanya. Candra baru saja naik jabatan jadi foreman di tempat kerjanya, lalu Anna yang sekarang lagi giat-giatnya ngejar ketinggalan tugas-tugas yang dulu sempat terbengkalai. Sementara gw sendiri, karena ini adalah bulan terakhir dari masa magang gw, jadi gw sibuk “mencuri” penilaian baik dari para bos gw. Tapi bukan menjilat lho. Hehehe….. Gw cuma berharap gw akan resmi jadi karyawan tetap di perusahaan gw sekarang karena gw malas kalo mesti mengulang dari awal mencari kerja. Dan imbasnya adalah gw sekarang jadi sering pulang malam karena lembur. Otomatis dengan kesibukan dari masing-masing membuat kami jadi sedikit jarang bertemu. Gw yang dulunya tiap hari menghabiskan malam dengan duduk menghadapi papan catur, sekarang pulang di jam-jam biasanya gw sudah selesai main catur. Hampir tiap hari gw lihat kamar Anna sudah gelap, dia pasti sudah tidur. Kalau sudah begitu gw juga biasanya langsung beranjak tidur di

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Pion Catur

    "Ehm, maaf yah tadi gw lupa naro euy.. padahal udah sempet gw beli," kata gw sambil meletakkan bidak catur di petaknya"emang lo beli apaan sih?" tanya Anna penasaran, "kayaknya serius banget?" sambungnya lagi"eh, enggak kok.... bukan sesuatu yang penting juga sih," sergah gw "cuma khan sayang ajah udah beli tapi malah ketinggalan, bego banget yah gw?""haha... itu mah emang dari dulu Ri," dan Anna pun tertawa kecil, dia mulai melangkahkan dua pion di depan raja dan kuda"yeeeh nggak gitu juga kali. Tapi ya udah deh biar aja, daripada ntar lo nggak suka mending nggak jadi" gw buka permainan dengan melangkahkan pion di depan kuda"yah itu mah elo nya aja emang nggak niat ngasih. Jangan-jangan lo malah belum beli apa-apa iya khan??" tanyanya curiga"enak aja! enggak kok gw beneran udah beli tadi" jawab gw"emang apaan sih? gw jadi penasaran nih" tanyanya lagi"baguslah kalo penasaran" canda gw"yeeeeeee bagus apanya?? das

DMCA.com Protection Status