Share

81. Menguak Isi Paket

Seketika Marsella mendelik tak terima. Ia mendesah kasar, tersenyum kecut karena tak mengerti bagaimana jalan pikiran ayahnya.

“Aku nggak melakukan apa-apa! Hah, kayaknya aku bernapas pun masih salah di depan Papi!”

“Kamu jangan bohong! Kemarin aku mengawasimu. Apa yang membuat dia pergi?” Ayahnya tak mau kalah. Sementara ibunya tetap melanjutkan makan sembari mencuri pandang ke arah pusat ketegangan tersebut.

“Anak ini benar-benar tidak becus melakukan sesuatu dengan baik,” imbuhnya bergumam pelan. Tangan pria itu sekarang bergerak untuk meraih alat makan dan menyuapkannya ke mulut lagi.

Marsella dongkol dengan ucapan ayahnya barusan. Ia juga geram atas sikap pria tersebut yang ternyata justru membuntutinya malam itu. Marsella benar-benar tak diberi privasi sedikit pun.

“Kalau gitu, jangan jodohkan aku lagi!” ketus Marsella sudah pusing dengan kelakuan ayahnya. Wajah tertekuk dan bibirnya yang mengerucut tak dapat ia sembunyikan lagi.

“Diam! Kamu itu bisa tidak nurut saja! Kalau tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status