Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.
Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemudikan. Hingga kecelakaan pun terjadi.Robinson bergegas meninggalkan kantor, setelah mendengar kabar Kalau Nyonya Yasinta kecelakaan.Ketika hendak berjalan keluar, Robinson tak sengaja menabrak seorang wanita. dia menjerit karena terinjak oleh sepatu Robinson. Robinson pun tidak tega, lalu menoleh ke arahnya."Kau, sakit tahu."ucap seorang wanita Seraya memegangi kakinya."Eh, Maaf aku buru-buru."ucap Robinson kepada wanita itu yang selama ini sudah lama menaruh hati kepada Robinson, Robinson juga memang memiliki perasaan terhadap wanita itu. Tetapi rasa cinta yang dimiliki Robinson terhadap Magdalena lebih besar dibandingkan dengan Laura."Memangnya mau ke mana?"tanya Laura masih dengan mata memerah karena menahan sakit."Mau ke rumah sakit,"jawab Robinson kemudian berdiri setelah memastikan Laura baik-baik saja."Siapa yang sakit?"tanyanya perhatian."Mama kecelakaan,"jawab Robinson."Aku temani kamu ya,"Laura menawarkan diri untuk mengikuti Robinson melihat kondisi Nyonya Yasinta."Tidak usah, kamu jaga di ruangan aja. nanti kalau ada apa-apa, aku kabari."jawab Robinson kemudian berlalu meninggalkan Laura.Robinson melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak sabar ingin segera sampai di rumah sakit.Sesampai di rumah sakit, Robinson langsung bertanya ke bagian resepsionis tentang keberadaan Nyonya Yasinta dirawat di mana. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Robinson beranjak menuju ruang rawat inap Nyonya Yasinta.Ceklek!Robinson membuka pintu ruang rawat inap Nyonya Yasinta, Robinson tertegun melihat seorang wanita cantik sedang menyuapi ibunya. Robinson memperhatikan gerak-geriknya, wajah itu tidak asing baginya.Setelah melihat pergerakan yang tidak biasa, Robinson tersadar bahwa wanita itu adalah Veronica yang pernah Robinson sakiti sebelum Robinson menjalin hubungan dengan Magdalena."Kok, Bisa? wanita yang dulu iya sakiti telah menolong ibunya, tak terasa buliran bening mengalir di wajah tampan Robinson. Begitu jahatnya aku, tapi Veronica masih saja membantu ibuku."Robinson mengingat kejadian itu. Dimana dia telah menghianati cinta wanita tulus itu. Bahkan Robinson juga menuduh Veronica melakukan yang tidak-tidak. Tidak cukup sampai di situ, saat ini kaki wanita itu masih terasa sakit dan masih berjalan pincang. Akibat dirinya mendorong Veronica hingga terjungkal ke belakang. Kemudian Veronica terjatuh ke sebuah selokan yang kakinya langsung tertimpa balok besar.Sesungguhnya, Robinson belum siap untuk bertemu wanita itu. Tapi hari ini dia harus bertemu dengan wanita itu. Karena Veronica yang membantu nyonya Yasinta paska kecelakaan itu.Perlahan Robinson berjalan menghampiri Nyonya Yasinta yang saat ini, sedang disuapi makan oleh Veronica.Veronica tertegun, ketika melihat seorang pria yang pernah berada di masa lalunya tiba-tiba saja berada di sana.Veronica terdiam. Tak tahu harus memulai dari mana. Veronica mencoba menekan dadanya kuat-kuat, bukan sakit karena dia, tapi Veronica menjadi teringat kejadian di masa lalu.Mungkin, jika Nyonya Yasinta mengetahui apa yang sudah dilakukan Robinson terhadap wanita itu. Sudah pasti Nyonya Yasinta akan semakin marah dan emosi kepadanya.Apalagi setelah kesalahan yang sudah ia lakukan terhadap Magdalena, membuat bisnis keluarga Bastian diambang kebangkrutan.Banyak para investor, yang menarik sahamnya kembali ketika melihat rekaman video viral itu. Para investor beranggapan, kalau pewaris tunggal perusahaan milik Tuan Bastian, memiliki sikap tempramental yang tidak akan mampu mengendalikan emosinya dalam mengelola perusahaan.Mereka tidak ingin, mengalami kerugian karena berinvestasi ke perusahaan milik Tuan Bastian, yang akan dikelola oleh Robinson sendiri. Sehingga mereka memilih untuk, menarik saham mereka kembali.Veronica tampak pucat, dia masih terpaku berdiri di samping, menjadi dekat ranjang Nyonya Yasinta . Wajahnya ketakutan, sepertinya, ia ingin segera berlalu dari tempat itu."Mama,"Robinson mendekati Nyonya Yasinta yang sedang berbaring lemah."Iya Nak, Mama sudah baik-baik saja, semua berkat dokter cantik ini."ucap wanita paruh baya itu menunjuk ke arah Veronika yang sedang meletakkan piring bekas makan Nyonya Yasinta.Veronica masih terdiam.Sungguh, Robinson tak sanggup melihatnya seperti ini. Namun, sekarang apa yang mesti ia lakukan? sedangkan Veronica seolah tidak sudi dilihat atau disentuh oleh Robinson."Maaf Bu, saya izin keluar, karena Ibu sudah ada yang menemani. Saya harus mengurus pasien yang lain."pamitnya kepada Nyonya Yasinta.Belum sempat Nyonya Yasinta menjawab, Veronica sudah terburu pergi meninggalkan Robinson dan juga Nyonya Yasinta. Robinson tahu perasaannya, Mungkin dia belum siap bertemu dengan Robinson. lelaki yang sudah menyakiti hatinya beberapa tahun yang lalu.Apalagi, ketika Veronica mengetahui video viral pernikahan Robinson dengan Magdalena. Membuat Veronica semakin merasa ketakutan untuk dekat dengan Robinson.Sesaat Robinson masih benar-benar tidak menyangka, jika akan bertemu dengan Veronica di tempat itu."Sekarang mama sudah enakan?"tanya Robinson mengalihkan gejolak tentang Veronica. Belum hilang gejolak tentang Magdalena, yang telah Ia sakiti, akibat sifat buruknya. Kini dia dihadapkan kembali dengan seorang wanita yang ada di masa lalunya yang juga ia sakiti."Iya nak. dokter itu benar-benar baik, dia telah mendonorkan darahnya untuk ibu, Bahkan dia sendiri yang merawat ibu."Nyonya Yasinta menceritakan tentang kebaikan Veronica. Jujur Saja, kebaikan yang dilakukan Veronica itu membuat hatinya semakin sakit. andai waktu dapat diputar, tidak ingin menyakiti wanita sebaik Veronica dan juga Magdalena."Syukurlah, Ibu tidak apa-apa, nanti aku akan mengucapkan terima kasih kepada dokter cantik itu," ucap Robinson menenangkan Nyonya Yasinta. Karena sepertinya Nyonya Sinta menginginkan agar Robinson menemuinya untuk mengucapkan terima kasih."Iya nak, karena dia lah Ibu kini masih terlihat olehmu, tidak tahu lagi jika tidak ada dokter itu, mungkin Ibu sudah meninggal."Nyonya Yasinta kembali memperjelas keadaannya."Iya Ma, sekarang Mama istirahat ya, aku akan menyelesaikan administrasinya."ucap Robinson lalu menyelimuti Nyonya Yasinta.Setelah nyonya Yasinta istirahat, Robinson keluar menuju bagian administrasi."Maaf Mbak, saya akan menyelesaikan administrasi atas nama Ibu Yasinta,"ucap Robinson dengan seorang wanita cantik yang sedang asyik memegang kertas."Oh, atas nama Ibu Yasinta sudah dilunasi Mas."jawabnya Seraya memperlihatkan bukti pelunasan."Bersambung...."Maaf Mbak, Kalau boleh tahu siapa yang melunasinya?"tanya Robinson penasaran."Dokter Veronica Mas,"jawabnya jujur.Lagi lagi Robinson dibuat menyesal atas perbuatan di masa lalu. Wanita itu benar-benar baik, sampai-sampai dia rela melakukan hal yang terbaik buat Nyonya Yasinta."Aku pasti tidak akan menemukan wanita sebaik Magdalena dan juga Veronica. Aku memang laki-laki bodoh, yang telah dibutakan oleh hal dunia. Entah setan apa yang merasuki aku, sehingga aku bisa-bisanya menampar Magdalena di pelaminan, membuat semuanya menjadi hancur. Apa yang harus kulakukan sekarang?! Robinson bermonolog sendiri. Menyesalkan segalanyaRobinson memilih untuk duduk di depan ruang rawat inap Nyonya Yasinta. Siapa tahu Robinson melihat dokter Veronica, dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf padanya.Meski itu tidak setimpal, namun setidaknya dia merasa lega. Kini Robinson harus meyakinkan pada Veronika kalau Robinson telah berubah. Robinson bukan yang dulu lagi, tega merenggut kebaha
Pepatah mengatakan."Dunia ini tak selebar daun kelor."itu benar, karena nyatanya dunia ini sempit sekali. Veronica tidak mengira jika akan bertemu dengan seseorang yang pernah membuat hidupnya hancur."Lalu Apakah Veronica menyesal telah menolong Nyonya Yasinta? tentu tidak, karena sudah kewajiban sebagai seorang dokter untuk menolong pasiennya yang membutuhkan pertolongannya.Terlebih lagi, Nyonya Yasinta sangat baik, lembut bahkan meminta Veronica untuk memanggilnya dengan sebutan "Mami". sungguh amat kejam jika Veronica menyesal telah menyelamatkan hidupnya.Jika Veronica tahu pun kalau ibu itu orang tua dari Robinson, Veronica juga pasti tetap akan menolongnya. Sebab akan berdosa jika kita membiarkan orang yang sakit merenggang nyawa dibiarkan begitu saja.Apalagi Nyonya Yasinta tidak memiliki salah apa-apa kepada Veronica dan juga Magdalena. Jadi, Tidak sepantasnya memang jika Veronica harus bersikap dingin kepadanya. Jujur, awalnya Veronica merasa benci setelah mengetahui jika m
Robinson juga tidak mengetahui, kalau Veronica itu merupakan, kakak kandung dari Magdalena. Wanita yang sudah dia permalukan saat acara resepsi pernikahan mereka berlangsung.Jujur saat ini Robinson sedih melihat Veronica dengan kakinya yang pincang. jika bukan ulah Robinson dulu, dia tidak akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan.Rasanya dia ingin menebus kesalahan itu segera. Namun dengan cara apa? sementara untuk menikahinya dia tidak mungkin. Tentu Veronica tidak akan bersedia.Apalagi saat ini, Robinson sudah mulai dekat dengan Laura. Laura yang selama ini memberikan perhatian kepada Robinson, semenjak Magdalena menuntut cerai dari.Perusahaan mereka yang di ambang kebangkrutan, bertahan sampai saat ini, semua itu tak luput dari bantuan Laura.Hingga perusahaan itu, Sampai sekarang masih mampu bertahan walaupun tidak seperti dulu lagi.Dulu Robinson begitu mencintai Melisa, bahkan rela melakukan apa aja asalkan Robinson bisa melihat senyumnya. meskipun dia tahu bahwa Melis
Dengan tangan gemetar, Tuan Nicholas menerima flashdisk berwarna putih dari tangan Laura. Tuan Nicholas hanya diam, tidak berbicara apapun. Dia kembali mencolokkan flash disk ke dalam laptop. Membuka satu persatu video yang ada di dalam flashdisk tersebut.Dalam video itu, terlihat Melisa menemui seseorang dan memberikan sebuah amplop. video berikutnya, terlihat Robinson menjambak rambut Veronica, meludahi wajahnya berkali-kali dan terakhir mendorongnya hingga jatuh ke selokan. Hingga kaki Veronica tertimpa balok besar.Robinson tak peduli lagi dengan jeritan Veronica kala itu."Ini kan, Robinson?!"pekik Tuan Nicholas terhenyak melihat video itu."Iya, Om. Apakah Om mengenal Robinson?"Kurang ajar! ternyata pria brengsek itu, tidak hanya mempermalukan putriku Magdalena. Tetapi dia juga menyakiti putriku Veronica."Magdalena? maksud Om Magdalena yang saat itu menikah dengan Robinson dan saat itu juga mereka bercerai?"tanya Laura meminta penjelasan."Iya, Magdalena Putri bungsuku. sedan
Laura berpamitan kepada Tuan Nicholas dan nyonya Maria untuk mengangkat sambungan telepon selulernya.Laura menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya, agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Robinson."Apa? mengapa kamu menghubungiku? lebih baik kamu pulang duluan Biarkan saya naik taksi. Aku akan ceritakan semuanya kepada."ucap Laura tanpa mendengar jawaban Robinson, Mengapa tiba-tiba saja Robinson menghubungi Laura, saat Laura masih berada di rumah utama keluarga Nicholas.Laura memutuskan sambungan telepon selulernya dengan sepihak. lalu Laura menghampiri Tuan Nicholas dan nyonya Maria kembali.Sementara Robinson yang saat ini menunggu dirinya di dalam mobil mendesis kesal. Robinson sudah sangat penasaran Mengapa Laura masuk ke rumah orang tua Magdalena. sampai saat ini Robinson belum mengetahui kalau Magdalena dengan Veronica saudara kandung.Entahlah apa yang akan terjadi, jika Robinson mengetahui hal yang sebenarnya. Kalau wanita yang sudah dia permalukan di
"Selamat pagi, Apa benar rumah dari Robinson?" tanya dua orang petugas kepolisian yang baru datang ke rumah utama keluarga Bastian."Iya, Pak. Ada apa ya? tanya asisten rumah tangga yang bekerja di rumah utama keluarga Bastian."Apa Pak Robinson-nya ada? tanya pihak kepolisian itu lagi kepada asisten rumah tangga itu."Maaf Pak, tapi Tuan Robinson dan Tuan besar saat ini sedang sarapan pagi. Ada hal apa ya pak?" kedua petugas kepolisian itu saling beradu pandang.Mereka memilih untuk menunggu, agar Robinson terlebih dahulu menyelesaikan sarapan paginya. Ternyata Tuan Nicholas tidak main-main dengan ucapannya.Apalagi setelah anak buah Tuan Nicholas belum berhasil menemukan Veronica hingga saat ini. Membuat emosi Tuan Nicholas kian membuncah. Sehingga Tuan Nicholas meminta kepada pihak kepolisian, agar segera melakukan penangkapan terhadap Robinson.Beberapa menit kemudian, mbok Sumi kembali menghampiri sang majikan di ruang makan. "Maaf Tuan, di luar ada dua orang polisi ingin bertem
Gani mengemudikan mobilnya dengan pelan. rencananya hari ini hendak ke rumah sakit untuk berbicara dengan pihak rumah sakit, dokter yang bersedia merawat Nyonya Yasinta, sampai Nyonya Yasinta benar-benar pulih kembali.Jalanan masih ramai, sehingga butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di rumah sakit. Suasana hening, tidak ada yang berbicara baik itu Gani ataupun istrinya Vera. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Vera menatap suaminya seakan ingin bertanya sesuatu. Namun urung karena yang ditatap tidak merespons sedikitpun."Mas, sebenarnya Veronica itu siapa sih?"tanya Vera kepada suaminya."Dulu, Robinson pernah menjalin hubungan dengannya saat wanita itu masih duduk di bangku kuliah. Dulunya hubungan mereka baik-baik saja, Mas juga baru mengetahuinya setelah Robinson menceritakan segalanya dua hari yang lalu."Terus, kalau hubungan mereka baik-baik saja, Mengapa Veronica menuntut Robinson?""Sebenarnya bukan Veronica yang menuntut, bahkan sampai sekarang kita tidak menge
Saat ini Magdalena mencari tahu keberadaan kakaknya Veronica. Apalagi setelah Gavin memberitahu, kalau dia sudah menemukan akun sosial media Veronica.Tetapi Magdalena masih ragu, karena nama panjang Veronica yang ada di sosial media itu, Veronica Cang bukan Veronica Nicholas.Tapi dari foto, sangat mirip dengan Veronica sang kakak bisa dikatakan 80% kemiripannya. tetapi Magdalena belum bisa memastikannya.Hal itu membuat Magdalena bertekad, ingin segera kembali ke kota Manila. Mencari tahu hal yang sebenarnya.Di satu sisi, sebenarnya Magdalena tidak ingin kembali ke kota Manila. Karena jika ia kembali ke sana, bayang-bayang Robinson yang menampar dirinya saat di pelaminan pasti akan teringat kembali.Tapi rasa rindu dan keinginan Magdalena ingin bertemu dengan sang kakak, rasanya saat itu juga dia ingin segera kembali ke kota Manila."Apa yang harus aku lakukan Gavin? Apakah aku harus kembali ke Manila?"tanya Magdalena kepada sang asisten."Kalau menurut saya, Lebih Baik Ibu cari ta
Tuan Nicholas kembali tanpa membawa Veronica. Di sepanjang perjalanan, Tuan Nicholas merevisi dirimu sendiri, atas kesalahan yang ia lakukan di masa lampau gara-gara dirinya terlalu percaya dengan pemberitaan yang ada di sosial media, membuat dirinya harus jauh dengan Putra sulungnya itu.Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit membelah jalanan ibukota, akhirnya Tuan Nicholas tiba di rumah. Dia keluar dari dalam mobilnya, dan menutup pintu mobilnya dengan kasar. Nyonya Maria yang mengetahui sang suami sudah kembali, langsung berlari keluar berniat untuk menyambut Putri sulungnya itu. Dia tersenyum, karena nyonya Maria yakin kalau Tuhan Nicholas berhasil membawa Veronika kembali ke rumah.Nyonya Maria membuka pintu utama. Dia sengaja membuka pintu tanpa menyuruh salah satu asisten rumah tangga. Karena nyonya Maria sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya.Perlahan senyuman Nyonya Maria pudar, Ketika melihat Tuan Nicholas turun dari dalam mobil seorang diri. Padahal d
Tuan Nicholas terus mengintimidasi Melisa yang selalu menyangkal apa yang telah dia perbuat terhadap Veronica. "Kamu tidak perlu berbohong, karna semua ada bukti buktinya. Siap siap saja kamu mendekam dibalik jeruji besi ini." ucapkan Nicholas sembari langsung bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Melisa begitu saja. Rencana Tuan Nicholas saat ini ingin sekali menemui putrinya. Tuan Nicholas ingin kembali mempersatukan keluarganya yang sudah hancur berantakan, akibat perbuatan Melisa dan Robinson. Kali ini, Tuan Nicholas benar-benar ingin memperbaiki semuanya. Delapan tahun lamanya Tuan Nicholas dan nyonya Maria tidak bertemu dengan Putri sulungnya itu. Entah bagaimana kabarnya saat ini Tuan Nicholas tidak mengetahui.Baru sekitar 2 hari yang lalu, Tuan Nicholas mengetahui keberadaan Putri sulungnya itu. walaupun Laura sudah sekitar 1 bulan yang selalu memberikan bukti-bukti itu kepada Tuan Nicholas.Tuan Nicholas bukan tidak mencari tahu keberadaan putrinya, tapi sepertinya a
Robinson yang saat ini masih berada di balik jeruji besi, baru mengetahui kabar tentang Melisa kalau saat ini dirinya berada di tanah air. Tampaknya Tuan Bastian sudah meminta salah satu asistennya untuk mencari tahu tentang Melisa.Dan tidak butuh waktu lama, anak buah Tuan Bastian langsung mengetahui kabar tentang Melisa yang saat ini berada di kota Manila. yang saat ini suaminya mengalami kecelakaan bahkan mengalami kebutaan. informasi itu langsung didapatkan oleh anak buah dari Tuan Bastian.Tuan Bastian mengembangkan senyumnya, ketika mendengar kalau Melisa berada di kota Manila. Itu artinya pihak kepolisian tidak perlu terlalu jauh mencari keberadaan Melisa, karena saat ini Melisa sendiri yang datang ke kota Manila.Tentunya pihak kepolisian juga mengetahui kalau bisa terlibat kejadian delapan tahun silam. Tanpa Tuan Bastian melaporkannya kembali.Tetapi agar melihat tidak kembali ke Kuala lumpur, sebelum pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadapnya. Anak buah Tuan Bastian
Tampak Melisa menangis sesungguhkan meratapi nasibnya, memiliki suami mengalami kebutaan.Sedangkan Veronica memilih untuk segera berpamitan kepada Ibu Nurhaliza, yang saat ini berusaha menenangkan putranya. Karena semenjak Raffi mengetahui dirinya mengalami kebutaan, tampak pria itu terus menangis dan tidak terima kalau dirinya tidak akan dapat melihat terangnya dunia lagi."Ma, aku harus bagaimana? Aku tidak mau seperti ini. Aku tidak mau buta Ma!"tangis pria bertubuh kekar itu diperlukan sang ibu.Sementara Melisa larut dalam pemikirannya. rasanya langit seolah runtuh menimpa tubuhnya. "Bagaimana aku bisa hidup dengan suamiku yang mengalami kebutaan seperti ini? aku pasti tidak bisa seperti dulu lagi." gua mah gelisah di dalam hati.Sepertinya di dalam hati Melisa tidak ada rasa empati terhadap suaminya. Dia hanya egois memikirkan dirinya sendiri. Bahkan Melisa tidak berusaha memberikan kekuatan kepada suaminya."Sudah, sudah Jangan menangis Lagi! kita akan usahakan supaya kamu d
Sementara di tempat lain.Tepatnya di rumah utama keluarga Bastian.Terlihat Gani menghampiri nyonya Yasinta. Di sana juga sudah ada Vera sang istri yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga."Pagi Ma, pagi Pa." sapa Gani sambil langsung duduk di samping Nyonya Yasinta. sementara Vera yang baru siap menghidangkan sarapan pagi duduk di samping suaminya."Bagaimana, apa tidak ada cara untuk membebaskan Adik kamu?" tanya Nyonya Yasinta kepada Gani."Gani baru berbicara dengan kuasa hukum kita Ma, tetapi Pak Burhan mengatakan, agak sulit bagi kita membebaskan Gani untuk saat ini. Karena Tuan Nicholas memiliki bukti-bukti yang kuat. Dan tampaknya Robinson mengakui apa yang telah Ia perbuat kepada putri dari Tuan Nicholas."Coba kamu berbicara dengan Magdalena, mungkin dia akan memahami situasi, apalagi mama sangat mengetahui kalau Magdalena sangat mencintai Robinson.""Masalahnya kasus yang menyeret Robinson hingga mendekam ke penjara, bukan karena kasus ketika Robinson menampar Mag
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam membelah jalanan ibu kota Manila, terlihat mobil Magdalena sudah memasuki area rumah sakit.Karena sebelumnya, Magdalena sudah membuat janji dengan dokter Veronica, dengan alasan konsultasi kesehatan Magdalena.Melalui sambungan telepon seluler yang ia dapatkan dari sosial media.Magdalena keluar dari mobil yang ia kedelai sendiri. Tampak wanita cantik itu berjalan memasuki rumah sakit. Magdalena menghampiri resepsionis."Maaf, Ate( Mbak), Saya ingin bertemu dengan dokter Veronica.""Apakah Ate, sudah memiliki janji? tanya sang resepsionis kepada Magdalena yang baru saja menghampirinya."Sebelumnya saya sudah memiliki janji kepada beliau, saya ingin konsultasi mengenai kondisi kesehatan saya kepada dokter."sahut Magdalena."Baiklah Tunggu sebentar ya."ujar resepsionis itu sambil langsung meraih intercom yang ada di hadapannya untuk menghubungkan dirinya dapat berbicara langsung dengan Veronica yang saat ini sedang berada di ruang kerja
Suasana di mobil kala itu sangat ramai oleh celotehan mereka. Membuat mamanya Melisa kadang ikut tertawa mendengar obrolan tiga sahabat itu.Mereka pun sampai di rumah. untung rumah mereka berdekatan, sehingga mamanya Melisa tak perlu mengantar satu persatu."Melisa, aku langsung pulang ya, sukses buat kamu."Laura berpamitan."Aku juga langsung pulang."Robinson pun ikut berpamitan."Ok, Sampai ketemu besok ya."ucap Mbak Lisa semangat."Oke, Tante kami pulang dulu. Terima kasih buat makan siangnya."ujar Laura dan Robinson secara bersamaan."Iya, Terima kasih ya, jangan kapok untuk selalu berteman dengan Melisa."pesan mamanya Melisa."Siap Tante, kami pulang dulu."Laura dan Robinson pun meninggalkan rumah keluarga.Melisa segera masuk ke dalam untuk berbenah. Rasanya sudah gerah dan tak nyaman karena suasana siang ini sangatlah panas. Saat melintas di ruang tengah, Melisa melihat Papanya sedang asyik menonton televisi."Pa,"Melisa mendekati Papanya dengan bermanja."Eh, kamu sayang suda
Sosok Melisa, yang menjadi biang kerok hancurnya hubungan Veronica dengan Robinson, dan kehancuran hubungan Veronica dengan keluarganya.Melisa sebuah nama yang disematkan oleh kedua orang tuanya saat dia terlahir ke dunia ini. Melisa merupakan anak kedua dari bersaudara. Kakaknya seorang laki-laki yang dikagumi oleh banyak wanita. Dia bernama Antonio. Saat ini sudah menikah dan memiliki satu anak.Dulu waktu belum memiliki anak, Papanya Melisa dan Mamanya bercita-cita memiliki anak laki-laki dan perempuan. Makanya ketika dulu Melisa meminta seorang adik, papa dan Mamanya tidak mengabulkannya lagi.Padahal Melisa ingin sekali memiliki seorang adik perempuan. Agar ketika besar nanti tidak sendirian. Melisa membayangkan akan merasa bahagia jika memiliki adik perempuan, karena bisa sering tentang fashion ataupun hal lain yang berhubungan dengan perempuan.Dulu sewaktu kecil Melisa selalu merasa kesepian. Terlebih saat Papa dan Mamanya ada tugas di luar kota. Melisa Hanya berdiam diri di
Sekitar satu jam kemudian, Melisa tiba di rumah sakit. Dia menghampiri Ibu mertuanya yang sedang duduk di kursi panjang depan ruang ICU.Tampaknya suami Melisa ditempatkan di ruang ICU pasca operasinya Telah usai."Apa yang sebenarnya terjadi Ma? tanya Melisa kepada Ibu mertuanya. Terlihat kondisi Ibu mertuanya hanya luka ringan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Ibu Nurhaliza, memberitahu kronologis kecelakaan itu terjadi. Membuat Melisa benar terhenyak. Apalagi setelah Nurhaliza yang merupakan ibu mertua Melisa memberitahu kondisi putranya yang saat ini masih dalam keadaan kritis.Tangis Melisa pecah. Saat Nurhaliza memberitahu penuturan dokter Veronica, kalau saat ini Raffi Muhammad, sempat mengalami pendarahan di otak hingga harus dilakukan tindakan operasi. Kemudian kaki kanan Raffi juga mengalami patah tulang. kondisi Raffi benar-benar sangat memprihatinkan.Melisa terduduk di lantai. Dia sudah dapat membayangkan, kalau suaminya itu pasti akan mengalami cacat fisik. Karena Ra