Keesokan harinya, Magdalena sudah berada di bandara. Tujuannya kali ini kota Paris, Karena nyonya Maria tidak ingin putrinya itu larut dalam kesedihan.
"Jaga dirimu baik-baik di sana, Nak. Jangan khawatir semuanya pasti bisa kamu lalui. Mama yakin, dengan kamu pergi jauh dari kota ini, kamu akan lebih mudah melupakan pria itu."ucap Nyonya Maria sembari memeluk putrinya. Karena saat ini Magdalena akan segera berangkat.Setelah Magdalena berada di dalam pesawat, dan sudah berlalu dari bandara. Nyonya Maria yang didampingi oleh Tuan Nicholas kembali ke rumah utama keluarga Nicholas."Apa kamu yakin, anak kita akan baik-baik saja di sana?"tanya Tuan Nicholas kepada sang istri."Mama yakin, semakin jauh Putri kita dari kota ini maka dia akan lebih mudah melupakan pria jahanam itu. Jujur Mama kecewa kepada Robinson. Mama akan segera menuntut mereka ke jalur hukum.""Sudah lah, Ma. Ngapain seperti itu, biarkan saja. Paling mereka akan menyesal telah menyia-nyiakan Putri kita.""Tapi Mama sangat kesal Pa, di hadapan para tamu undangan dan rekan bisnis kita, Putri kita ditampar oleh lelaki kurang ajar itu. lihat ini."Nyonya Maria menunjukkan artikel yang ada di layar ponselnya kepada Tuan Nicholas. Dan saat ini pemberitaan tentang pernikahan Magdalena dan Robinson viral di media sosial."Tuan Nicholas mengeram kesal, Untung saja Putri mereka belum melihat pemberitaan tentang pernikahannya dengan Robinson viral di media sosial, sebelum dirinya berangkat ke Paris."Jadi gara-gara ini Mama langsung cepat-cepat meminta Magdalena berangkat ke Paris?"Ya iya dong, Pa. Jadi maksud Papa, Untuk apa Mama memberangkatkan Putri kita segera ke Paris, kalau tidak khawatir Kalau Putri kita melihat ini semua. Mama tidak ingin Putri kita semakin kepikiran tentang pemberitaan pernikahannya.Tuan Nicholas manggut-manggut."Syukurlah Mama gercep, kalau tidak, entah bagaimana hancurnya hati Putri kita."Tuan Nicholas menanggapi.Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam, Tuan Nicholas dan nyonya Maria pun tiba di rumah utama keluarga Nicholas.Tuan Nicholas terhenyak, melihat sebuah mobil mewah yang terasa tidak asing baginya, parkir di halaman rumahnya. Setelah petugas keamanan yang bekerja di rumah utama Nicholas membuka pintu gerbang.Tuan Nicholas dan nyonya Maria turun dari dalam mobil. Dia terhenyak melihat keberadaan Robinson dan kedua orang tuanya di sana."Ngapain lagi kamu di sini!! cepat pergi dari sini sebelum saya meminta security untuk menyeret kamu dari sini! pergi kalian dari sini." Teriak Nyonya Maria penuh dengan amarah, meminta kepada Robinson dan kedua orang tuanya untuk segera meninggalkan rumah mereka.Tak sudi rasanya pria temperamen seperti Robinson, menginjakkan kaki di rumah itu."Saya datang ke sini hanya untuk meminta maaf, Pa. Dan ingin membawa Magdalena pulang.""Meminta maaf, katamu?!"semuanya sudah terlambat. Dan Magdalena sudah tidak ada di sini lagi, lebih baik kamu tinggalkan rumah ini, dan proses perceraiannya sudah berjalan dan bukti-bukti, sudah kami berikan kepada pihak yang berwajib. Kamu tidak berurusan lagi dengan Magdalena, urusan kamu kepada kuasa hukum Magdalena."ucap Nyonya Maria kepada Robinson."Tapi, Ma. Robinson benar-benar khilaf saat itu. Robinson minta maaf, Ma.""Maaf? setelah kamu mempermalukan putri saya di depan tamu undangan dan kolega bisnis keluarga kami, Mengapa seenak jidat kamu saja meminta maaf. Tanpa memikirkan betapa hancurnya hati putri Kami, saat kamu melayangkan tamparan itu! Sekarang pergilah, tidak ada gunanya kamu berlama-lama di sini."titah Nyonya Maria meminta kepada Robinson untuk segera meninggalkan rumahnya.Robinson berlalu meninggalkan rumah utama keluarga Nicholas, setelah berusaha meminta maaf. Tapi sepertinya keluarga Tuan Nicholas belum bisa menerima maaf Dari Robinson.Dengan raut wajah kucel, pria itu berjalan gontai menuju mobilnya. Kemudian melajukannya menuju rumah utama keluarga Bastian. Sebenarnya dia malas pulang ke rumah kedua orang tuanya, karena pasti dia akan kena omel habis habisan nanti disana.***Beberapa hari kemudian, pemberitaan ricuhnya acara resepsi pernikahan Magdalena dengan Robinson masih saja diperbincangkan oleh khalayak ramai. Apalagi saat Robinson melakukan tamparan itu terhadap Magdalena, seseorang mengabadikannya dalam siaran langsung di salah satu akun sosial media berlambang biru.Hal itulah yang menyebabkan pemberitaan itu menjadi viral di media sosial. "Aku akan mencari tahu siapa yang menyebarluaskan video itu."gumam Robinson di dalam hati. Tak tahan menahan amarahnya, setelah melihat kenyataan yang ada.Kini dia sudah menjadi duda. Padahal dia baru saja melangsungkan pernikahan."Halo, aku tidak mau tahu kamu lakukan pencarian akun media sosial yang menyebarluaskan video acara resepsi pernikahan saya." perintah Robinson kepada anak buahnya."Maaf Tuan, sebenarnya itu bukan sengaja disebarluaskan. Tetapi pada saat itu, salah satu tamu undangan sedang melakukan siaran langsung di salah satu akun sosial media berlambang biru saat acara resepsi pernikahan itu berlangsung. jadi itu tidak ada unsur kesengajaan, dia hanya mengabadikan momen kebahagiaan Tuan."tutur Gavin asisten dari Robinson."Pokoknya, Saya tidak mau tahu kamu harus segera menghapus semua pemberitaan tentang pernikahan ku dengan Magdalena."titah Robinson seolah tidak dapat dibantah oleh Gavin.Gavin melakukan perintah Robinson. Dia tahu persis bagaimana sifat Robinson yang sebenarnya. Tetapi walaupun Gavin melakukan berbagai macam cara, untuk menghapus rekaman video yang beredar, tapi karena rekaman itu sudah terlanjur banyak yang membagikan membuat Gavin sedikit kewalahan untuk melakukan perintah sang Bos."Dari mana saja kamu! bukannya langsung pulang ke rumah setelah pulang dari rumah Tuan Nicholas, kamu malah kelayapan. kamu sudah berhasil mempermalukan keluarga ini.""Sudah, lah Ma. Masih banyak wanita yang akan bersedia menjadi menantu kita. Mama tidak perlu emosi lagi."ucap Tuan Bastian mencoba menenangkan istrinya."Bukan masalah banyak atau tidaknya wanita yang bersedia menikah dengan Putra kita Pa, tapi mau ditaruh di mana muka Mama Pa, jika bertemu dengan ibu-ibu arisan dan menanyakan hal itu kelak. Dan bisa saja mama dikata-katain nggak becus mengurus anak."tutur nyonya Yasinta kepada sang suami."Jadi kita harus melakukan apa saat ini? Papa juga sudah meminta kepada tim IT kita untuk menghapus pemberitaan tentang pernikahan putra kita, tetapi sepertinya karena pemberitaan itu sudah viral sehingga tim IT. kita sedikit kesulitan untuk menghapus keseluruhan."Tuan Bastian, menyayangkan kejadian itu yang membuat nama baik keluarga mereka dipertaruhkan.Sedangkan Robinson hanya terdiam. Dia sibuk dengan layar ponselnya. Beberapa kali Robinson sudah menghubungi nomor ponsel. tapi sambungan telepon seluler itu tidak tersambung. Bahkan pesan W******p berpuluh-puluh kali dikirimkan oleh Robinson, tetapi pesan W******p itu masih saja centang satu abu-abu."Ok, fine kalau itu yang kamu inginkan. Aku juga pasti bisa mendapatkan wanita lain yang lebih baik dari."gumam Robinson di dalam hati, karena dirinya merasa kesal tak bisa menghubungi Magdalena.Bersambung....Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemud
"Maaf Mbak, Kalau boleh tahu siapa yang melunasinya?"tanya Robinson penasaran."Dokter Veronica Mas,"jawabnya jujur.Lagi lagi Robinson dibuat menyesal atas perbuatan di masa lalu. Wanita itu benar-benar baik, sampai-sampai dia rela melakukan hal yang terbaik buat Nyonya Yasinta."Aku pasti tidak akan menemukan wanita sebaik Magdalena dan juga Veronica. Aku memang laki-laki bodoh, yang telah dibutakan oleh hal dunia. Entah setan apa yang merasuki aku, sehingga aku bisa-bisanya menampar Magdalena di pelaminan, membuat semuanya menjadi hancur. Apa yang harus kulakukan sekarang?! Robinson bermonolog sendiri. Menyesalkan segalanyaRobinson memilih untuk duduk di depan ruang rawat inap Nyonya Yasinta. Siapa tahu Robinson melihat dokter Veronica, dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf padanya.Meski itu tidak setimpal, namun setidaknya dia merasa lega. Kini Robinson harus meyakinkan pada Veronika kalau Robinson telah berubah. Robinson bukan yang dulu lagi, tega merenggut kebaha
Pepatah mengatakan."Dunia ini tak selebar daun kelor."itu benar, karena nyatanya dunia ini sempit sekali. Veronica tidak mengira jika akan bertemu dengan seseorang yang pernah membuat hidupnya hancur."Lalu Apakah Veronica menyesal telah menolong Nyonya Yasinta? tentu tidak, karena sudah kewajiban sebagai seorang dokter untuk menolong pasiennya yang membutuhkan pertolongannya.Terlebih lagi, Nyonya Yasinta sangat baik, lembut bahkan meminta Veronica untuk memanggilnya dengan sebutan "Mami". sungguh amat kejam jika Veronica menyesal telah menyelamatkan hidupnya.Jika Veronica tahu pun kalau ibu itu orang tua dari Robinson, Veronica juga pasti tetap akan menolongnya. Sebab akan berdosa jika kita membiarkan orang yang sakit merenggang nyawa dibiarkan begitu saja.Apalagi Nyonya Yasinta tidak memiliki salah apa-apa kepada Veronica dan juga Magdalena. Jadi, Tidak sepantasnya memang jika Veronica harus bersikap dingin kepadanya. Jujur, awalnya Veronica merasa benci setelah mengetahui jika m
Robinson juga tidak mengetahui, kalau Veronica itu merupakan, kakak kandung dari Magdalena. Wanita yang sudah dia permalukan saat acara resepsi pernikahan mereka berlangsung.Jujur saat ini Robinson sedih melihat Veronica dengan kakinya yang pincang. jika bukan ulah Robinson dulu, dia tidak akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan.Rasanya dia ingin menebus kesalahan itu segera. Namun dengan cara apa? sementara untuk menikahinya dia tidak mungkin. Tentu Veronica tidak akan bersedia.Apalagi saat ini, Robinson sudah mulai dekat dengan Laura. Laura yang selama ini memberikan perhatian kepada Robinson, semenjak Magdalena menuntut cerai dari.Perusahaan mereka yang di ambang kebangkrutan, bertahan sampai saat ini, semua itu tak luput dari bantuan Laura.Hingga perusahaan itu, Sampai sekarang masih mampu bertahan walaupun tidak seperti dulu lagi.Dulu Robinson begitu mencintai Melisa, bahkan rela melakukan apa aja asalkan Robinson bisa melihat senyumnya. meskipun dia tahu bahwa Melis
Dengan tangan gemetar, Tuan Nicholas menerima flashdisk berwarna putih dari tangan Laura. Tuan Nicholas hanya diam, tidak berbicara apapun. Dia kembali mencolokkan flash disk ke dalam laptop. Membuka satu persatu video yang ada di dalam flashdisk tersebut.Dalam video itu, terlihat Melisa menemui seseorang dan memberikan sebuah amplop. video berikutnya, terlihat Robinson menjambak rambut Veronica, meludahi wajahnya berkali-kali dan terakhir mendorongnya hingga jatuh ke selokan. Hingga kaki Veronica tertimpa balok besar.Robinson tak peduli lagi dengan jeritan Veronica kala itu."Ini kan, Robinson?!"pekik Tuan Nicholas terhenyak melihat video itu."Iya, Om. Apakah Om mengenal Robinson?"Kurang ajar! ternyata pria brengsek itu, tidak hanya mempermalukan putriku Magdalena. Tetapi dia juga menyakiti putriku Veronica."Magdalena? maksud Om Magdalena yang saat itu menikah dengan Robinson dan saat itu juga mereka bercerai?"tanya Laura meminta penjelasan."Iya, Magdalena Putri bungsuku. sedan
Laura berpamitan kepada Tuan Nicholas dan nyonya Maria untuk mengangkat sambungan telepon selulernya.Laura menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya, agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Robinson."Apa? mengapa kamu menghubungiku? lebih baik kamu pulang duluan Biarkan saya naik taksi. Aku akan ceritakan semuanya kepada."ucap Laura tanpa mendengar jawaban Robinson, Mengapa tiba-tiba saja Robinson menghubungi Laura, saat Laura masih berada di rumah utama keluarga Nicholas.Laura memutuskan sambungan telepon selulernya dengan sepihak. lalu Laura menghampiri Tuan Nicholas dan nyonya Maria kembali.Sementara Robinson yang saat ini menunggu dirinya di dalam mobil mendesis kesal. Robinson sudah sangat penasaran Mengapa Laura masuk ke rumah orang tua Magdalena. sampai saat ini Robinson belum mengetahui kalau Magdalena dengan Veronica saudara kandung.Entahlah apa yang akan terjadi, jika Robinson mengetahui hal yang sebenarnya. Kalau wanita yang sudah dia permalukan di
"Selamat pagi, Apa benar rumah dari Robinson?" tanya dua orang petugas kepolisian yang baru datang ke rumah utama keluarga Bastian."Iya, Pak. Ada apa ya? tanya asisten rumah tangga yang bekerja di rumah utama keluarga Bastian."Apa Pak Robinson-nya ada? tanya pihak kepolisian itu lagi kepada asisten rumah tangga itu."Maaf Pak, tapi Tuan Robinson dan Tuan besar saat ini sedang sarapan pagi. Ada hal apa ya pak?" kedua petugas kepolisian itu saling beradu pandang.Mereka memilih untuk menunggu, agar Robinson terlebih dahulu menyelesaikan sarapan paginya. Ternyata Tuan Nicholas tidak main-main dengan ucapannya.Apalagi setelah anak buah Tuan Nicholas belum berhasil menemukan Veronica hingga saat ini. Membuat emosi Tuan Nicholas kian membuncah. Sehingga Tuan Nicholas meminta kepada pihak kepolisian, agar segera melakukan penangkapan terhadap Robinson.Beberapa menit kemudian, mbok Sumi kembali menghampiri sang majikan di ruang makan. "Maaf Tuan, di luar ada dua orang polisi ingin bertem
Gani mengemudikan mobilnya dengan pelan. rencananya hari ini hendak ke rumah sakit untuk berbicara dengan pihak rumah sakit, dokter yang bersedia merawat Nyonya Yasinta, sampai Nyonya Yasinta benar-benar pulih kembali.Jalanan masih ramai, sehingga butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di rumah sakit. Suasana hening, tidak ada yang berbicara baik itu Gani ataupun istrinya Vera. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Vera menatap suaminya seakan ingin bertanya sesuatu. Namun urung karena yang ditatap tidak merespons sedikitpun."Mas, sebenarnya Veronica itu siapa sih?"tanya Vera kepada suaminya."Dulu, Robinson pernah menjalin hubungan dengannya saat wanita itu masih duduk di bangku kuliah. Dulunya hubungan mereka baik-baik saja, Mas juga baru mengetahuinya setelah Robinson menceritakan segalanya dua hari yang lalu."Terus, kalau hubungan mereka baik-baik saja, Mengapa Veronica menuntut Robinson?""Sebenarnya bukan Veronica yang menuntut, bahkan sampai sekarang kita tidak menge
Tuan Nicholas kembali tanpa membawa Veronica. Di sepanjang perjalanan, Tuan Nicholas merevisi dirimu sendiri, atas kesalahan yang ia lakukan di masa lampau gara-gara dirinya terlalu percaya dengan pemberitaan yang ada di sosial media, membuat dirinya harus jauh dengan Putra sulungnya itu.Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit membelah jalanan ibukota, akhirnya Tuan Nicholas tiba di rumah. Dia keluar dari dalam mobilnya, dan menutup pintu mobilnya dengan kasar. Nyonya Maria yang mengetahui sang suami sudah kembali, langsung berlari keluar berniat untuk menyambut Putri sulungnya itu. Dia tersenyum, karena nyonya Maria yakin kalau Tuhan Nicholas berhasil membawa Veronika kembali ke rumah.Nyonya Maria membuka pintu utama. Dia sengaja membuka pintu tanpa menyuruh salah satu asisten rumah tangga. Karena nyonya Maria sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya.Perlahan senyuman Nyonya Maria pudar, Ketika melihat Tuan Nicholas turun dari dalam mobil seorang diri. Padahal d
Tuan Nicholas terus mengintimidasi Melisa yang selalu menyangkal apa yang telah dia perbuat terhadap Veronica. "Kamu tidak perlu berbohong, karna semua ada bukti buktinya. Siap siap saja kamu mendekam dibalik jeruji besi ini." ucapkan Nicholas sembari langsung bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Melisa begitu saja. Rencana Tuan Nicholas saat ini ingin sekali menemui putrinya. Tuan Nicholas ingin kembali mempersatukan keluarganya yang sudah hancur berantakan, akibat perbuatan Melisa dan Robinson. Kali ini, Tuan Nicholas benar-benar ingin memperbaiki semuanya. Delapan tahun lamanya Tuan Nicholas dan nyonya Maria tidak bertemu dengan Putri sulungnya itu. Entah bagaimana kabarnya saat ini Tuan Nicholas tidak mengetahui.Baru sekitar 2 hari yang lalu, Tuan Nicholas mengetahui keberadaan Putri sulungnya itu. walaupun Laura sudah sekitar 1 bulan yang selalu memberikan bukti-bukti itu kepada Tuan Nicholas.Tuan Nicholas bukan tidak mencari tahu keberadaan putrinya, tapi sepertinya a
Robinson yang saat ini masih berada di balik jeruji besi, baru mengetahui kabar tentang Melisa kalau saat ini dirinya berada di tanah air. Tampaknya Tuan Bastian sudah meminta salah satu asistennya untuk mencari tahu tentang Melisa.Dan tidak butuh waktu lama, anak buah Tuan Bastian langsung mengetahui kabar tentang Melisa yang saat ini berada di kota Manila. yang saat ini suaminya mengalami kecelakaan bahkan mengalami kebutaan. informasi itu langsung didapatkan oleh anak buah dari Tuan Bastian.Tuan Bastian mengembangkan senyumnya, ketika mendengar kalau Melisa berada di kota Manila. Itu artinya pihak kepolisian tidak perlu terlalu jauh mencari keberadaan Melisa, karena saat ini Melisa sendiri yang datang ke kota Manila.Tentunya pihak kepolisian juga mengetahui kalau bisa terlibat kejadian delapan tahun silam. Tanpa Tuan Bastian melaporkannya kembali.Tetapi agar melihat tidak kembali ke Kuala lumpur, sebelum pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadapnya. Anak buah Tuan Bastian
Tampak Melisa menangis sesungguhkan meratapi nasibnya, memiliki suami mengalami kebutaan.Sedangkan Veronica memilih untuk segera berpamitan kepada Ibu Nurhaliza, yang saat ini berusaha menenangkan putranya. Karena semenjak Raffi mengetahui dirinya mengalami kebutaan, tampak pria itu terus menangis dan tidak terima kalau dirinya tidak akan dapat melihat terangnya dunia lagi."Ma, aku harus bagaimana? Aku tidak mau seperti ini. Aku tidak mau buta Ma!"tangis pria bertubuh kekar itu diperlukan sang ibu.Sementara Melisa larut dalam pemikirannya. rasanya langit seolah runtuh menimpa tubuhnya. "Bagaimana aku bisa hidup dengan suamiku yang mengalami kebutaan seperti ini? aku pasti tidak bisa seperti dulu lagi." gua mah gelisah di dalam hati.Sepertinya di dalam hati Melisa tidak ada rasa empati terhadap suaminya. Dia hanya egois memikirkan dirinya sendiri. Bahkan Melisa tidak berusaha memberikan kekuatan kepada suaminya."Sudah, sudah Jangan menangis Lagi! kita akan usahakan supaya kamu d
Sementara di tempat lain.Tepatnya di rumah utama keluarga Bastian.Terlihat Gani menghampiri nyonya Yasinta. Di sana juga sudah ada Vera sang istri yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga."Pagi Ma, pagi Pa." sapa Gani sambil langsung duduk di samping Nyonya Yasinta. sementara Vera yang baru siap menghidangkan sarapan pagi duduk di samping suaminya."Bagaimana, apa tidak ada cara untuk membebaskan Adik kamu?" tanya Nyonya Yasinta kepada Gani."Gani baru berbicara dengan kuasa hukum kita Ma, tetapi Pak Burhan mengatakan, agak sulit bagi kita membebaskan Gani untuk saat ini. Karena Tuan Nicholas memiliki bukti-bukti yang kuat. Dan tampaknya Robinson mengakui apa yang telah Ia perbuat kepada putri dari Tuan Nicholas."Coba kamu berbicara dengan Magdalena, mungkin dia akan memahami situasi, apalagi mama sangat mengetahui kalau Magdalena sangat mencintai Robinson.""Masalahnya kasus yang menyeret Robinson hingga mendekam ke penjara, bukan karena kasus ketika Robinson menampar Mag
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam membelah jalanan ibu kota Manila, terlihat mobil Magdalena sudah memasuki area rumah sakit.Karena sebelumnya, Magdalena sudah membuat janji dengan dokter Veronica, dengan alasan konsultasi kesehatan Magdalena.Melalui sambungan telepon seluler yang ia dapatkan dari sosial media.Magdalena keluar dari mobil yang ia kedelai sendiri. Tampak wanita cantik itu berjalan memasuki rumah sakit. Magdalena menghampiri resepsionis."Maaf, Ate( Mbak), Saya ingin bertemu dengan dokter Veronica.""Apakah Ate, sudah memiliki janji? tanya sang resepsionis kepada Magdalena yang baru saja menghampirinya."Sebelumnya saya sudah memiliki janji kepada beliau, saya ingin konsultasi mengenai kondisi kesehatan saya kepada dokter."sahut Magdalena."Baiklah Tunggu sebentar ya."ujar resepsionis itu sambil langsung meraih intercom yang ada di hadapannya untuk menghubungkan dirinya dapat berbicara langsung dengan Veronica yang saat ini sedang berada di ruang kerja
Suasana di mobil kala itu sangat ramai oleh celotehan mereka. Membuat mamanya Melisa kadang ikut tertawa mendengar obrolan tiga sahabat itu.Mereka pun sampai di rumah. untung rumah mereka berdekatan, sehingga mamanya Melisa tak perlu mengantar satu persatu."Melisa, aku langsung pulang ya, sukses buat kamu."Laura berpamitan."Aku juga langsung pulang."Robinson pun ikut berpamitan."Ok, Sampai ketemu besok ya."ucap Mbak Lisa semangat."Oke, Tante kami pulang dulu. Terima kasih buat makan siangnya."ujar Laura dan Robinson secara bersamaan."Iya, Terima kasih ya, jangan kapok untuk selalu berteman dengan Melisa."pesan mamanya Melisa."Siap Tante, kami pulang dulu."Laura dan Robinson pun meninggalkan rumah keluarga.Melisa segera masuk ke dalam untuk berbenah. Rasanya sudah gerah dan tak nyaman karena suasana siang ini sangatlah panas. Saat melintas di ruang tengah, Melisa melihat Papanya sedang asyik menonton televisi."Pa,"Melisa mendekati Papanya dengan bermanja."Eh, kamu sayang suda
Sosok Melisa, yang menjadi biang kerok hancurnya hubungan Veronica dengan Robinson, dan kehancuran hubungan Veronica dengan keluarganya.Melisa sebuah nama yang disematkan oleh kedua orang tuanya saat dia terlahir ke dunia ini. Melisa merupakan anak kedua dari bersaudara. Kakaknya seorang laki-laki yang dikagumi oleh banyak wanita. Dia bernama Antonio. Saat ini sudah menikah dan memiliki satu anak.Dulu waktu belum memiliki anak, Papanya Melisa dan Mamanya bercita-cita memiliki anak laki-laki dan perempuan. Makanya ketika dulu Melisa meminta seorang adik, papa dan Mamanya tidak mengabulkannya lagi.Padahal Melisa ingin sekali memiliki seorang adik perempuan. Agar ketika besar nanti tidak sendirian. Melisa membayangkan akan merasa bahagia jika memiliki adik perempuan, karena bisa sering tentang fashion ataupun hal lain yang berhubungan dengan perempuan.Dulu sewaktu kecil Melisa selalu merasa kesepian. Terlebih saat Papa dan Mamanya ada tugas di luar kota. Melisa Hanya berdiam diri di
Sekitar satu jam kemudian, Melisa tiba di rumah sakit. Dia menghampiri Ibu mertuanya yang sedang duduk di kursi panjang depan ruang ICU.Tampaknya suami Melisa ditempatkan di ruang ICU pasca operasinya Telah usai."Apa yang sebenarnya terjadi Ma? tanya Melisa kepada Ibu mertuanya. Terlihat kondisi Ibu mertuanya hanya luka ringan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Ibu Nurhaliza, memberitahu kronologis kecelakaan itu terjadi. Membuat Melisa benar terhenyak. Apalagi setelah Nurhaliza yang merupakan ibu mertua Melisa memberitahu kondisi putranya yang saat ini masih dalam keadaan kritis.Tangis Melisa pecah. Saat Nurhaliza memberitahu penuturan dokter Veronica, kalau saat ini Raffi Muhammad, sempat mengalami pendarahan di otak hingga harus dilakukan tindakan operasi. Kemudian kaki kanan Raffi juga mengalami patah tulang. kondisi Raffi benar-benar sangat memprihatinkan.Melisa terduduk di lantai. Dia sudah dapat membayangkan, kalau suaminya itu pasti akan mengalami cacat fisik. Karena Ra