Beranda / Fantasi / Castle / Chapter 77

Share

Chapter 77

Penulis: Lucy Ann
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sinar matahari menghadiahi kastil dengan keajaiban cahaya yang mempesona. Sinarnya melintasi langit dengan lembut dan perlahan memancar ke sekeliling kastil.

Pada pagi-pagi yang cerah, sinar matahari menembus celah-celah antara pepohonan di sekitar kastil. Cahaya itu menari-nari di atas rerumputan dan menerobos jendela-jendela, menciptakan bayangan-bayangan yang menarik di sepanjang lorong dan ruangan dalam kastil. Cahaya yang hangat dan lembut itu memberikan sentuhan kehidupan baru dan menghidupkan suasana di sekitar.

Saat aku sedang menikmati suasana pagi ini, Tom datang mengejutkanku.

"Aku akan menunjukkan sesuatu untukmu."

"Begitukah?"

Dia mengangguk.

"Baiklah, ayo." Aku menarik tangannya. Namun, dia tidak beranjak. Aku bingung seketika.

Dia menggelengkan kepalanya. "Kau perlu menutup matamu."

"Mengapa?"

Dia menghela napas. "Kau tidak mengerti?"

Aku mengerutkan dahi, karena aku tidak mengerti dengan ucapannya.

"Tutup matamu."

"Sayang sekali aku tidak bisa menikmati pagi ini," ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Castle   Chapter 78

    Dalam kegelapan yang menyelimuti terowongan bawah tanah kastil, perjalanan melintasinya terasa seperti memasuki dunia yang tersembunyi dan misterius. Langkah-langkah menghasilkan dentingan yang bergema di sepanjang dinding batu yang kuno dan kasar, menciptakan suasana yang tegang dan serba misteri.Penerangan dalam terowongan sangat minim, hanya sinar samar yang memancar dari lentera yang dihasilkan. Dengan langkah kaki yang berjalan mencapai tujuan, kami berdua mengenggam lentera masing-masing. Cahaya lentera menyebabkan bayangan-bayangan yang menari-nari di sepanjang dinding, menciptakan gambar-gambar yang membingungkan dan menggugah imajinasi. Setiap langkah menghasilkan bayangan kami yang tersorot dan terasa seperti masuk lebih dalam ke dalam kegelapan yang tak berujung.Tom membawa sebuah tas berisikan air mineral dan beberapa biskuit, karena perjalanan kali ini akan terasa cukup jauh karena kami hanya berjalan kaki di terowongan bawah tanah.Terowongan ini terletak di kedalaman

  • Castle   Chapter 79

    Angin lembut yang menyapu wajah, rambut yang tergerai oleh hembusan angin, memberikan sentuhan menyegarkan yang menyatu dengan momen ini. Beriringan dengan orang yang aku cintai, tatapan saling bertemu dan tersenyum dalam kebersamaan yang penuh kasih, menciptakan ikatan yang mendalam dan khusus.Saat berada di atas kuda, rasa kebebasan dan kekuatan menyatu menjadi satu, menciptakan ikatan yang kuat antara kami yang berbagi petualangan ini.Saat kuda melangkah dengan mantap, kita merasakan getaran kuat dari gerakan tubuhnya. Kaki kita mengayun dengan irama, terhubung secara harmonis dengan langkah kuda yang kokoh. Ketika kuda melaju, angin menyapu wajah kita, membangkitkan sensasi kebebasan dan kecepatan.Ketika kuda melaju dengan kecepatan yang lincah, perasaan kebebasan dan petualangan mengalir melalui setiap serat tubuh. Angin yang berdesir lembut melalui rambut dan kulit, memberikan sensasi menyegarkan dan membebaskan. Dalam momen-momen seperti ini, dunia di sekitar menjadi sekadar

  • Castle   Chapter 80

    Gadis itu memeluk Tom dan berhasil melepaskan tanganku yang sedang mengenggamnya. Aku harus bersabar, jangan sampai perasaan cemburu muncul dari dalam diriku hingga membuatku malu. Mungkin saja dia adalah sepupu Tom, atau saudaranya. Entahlah, aku harap salah satu dari itu.Saat ini aku merasa sedang menjadi tokoh pembantu di antara mereka. Aku hanya sebagai bayangan yang mengisi kehadiran mereka. Tidak! Aku tidak boleh berpikir seperti itu. Namun, tetap saja, gadis itu terlalu bersinar, sehingga membuatku merasa cemburu dengan sosoknya."Aku benar-benar merindukanmu!" Gadis itu tetap memeluk Tom tanpa menghiraukan kehadiranku, padahal jelas-jelas dia bisa melihat ke arahku.Aku mulai membencinya!Tom mulai melepaskan pelukannya. "Ada apa?"Aku tetap berdiri dengan posisiku. Kemudian Tom mengenggam kembali tanganku yang sudah terlepas."Pergi sana. Aku tidak ada urusan denganmu."Tom menarik tanganku kemudian kami berjalan meninggalkan gadis itu. Aku ingin bertanya tentang suatu hal,

  • Castle   Chapter 81

    Ketika mata terbuka, sinar matahari perlahan menerobos masuk melalui jendela kamar yang besar. Aku merasakan sentuhan hangat sinar matahari yang membangunkanku perlahan-lahan. Perlahan, aku menyadari bahwa aku telah tertidur sepanjang malam karena rasa lelah yang aku rasakan kemarin. Aku menyentuh tempat tidur yang lembut dan nyaman dengan seprai sutra halus memeluk tubuhmu dengan lembut. Aku merasa nyaman dan diliputi oleh kelembutan yang tak terbandingkan. Badanku mulai terasa membaik, rasa lelah di sekujur tubuhku mulai menghilang. Aku menghela napas dalam-dalam dan merasakan aroma yang khas di udara. Harum bunga-bunga segar yang ditempatkan di kamar menyegarkan ruangan, menciptakan suasana yang menenangkan. Setiap hirupan udara terasa segar dan menyegarkan pikiranku, membuatku merasa segar dan siap menghadapi hari yang akan datang. Namun, aku meraih kembali selimut yang lembut dan melingkarkan tubuhku di atas bantal yang empuk. Rasanya seperti berada di dalam surga tidur yang in

  • Castle   Chapter 82

    Taman di kastil terhampar dengan kemegahan alam dan keindahan arsitektur yang memukau. Di tengah-tengah taman yang luas, aku melihat ladang rumput hijau yang rimbun dan dipelihara dengan baik, membentang sejauh mata memandang. Rumput yang lembut dan segar mengundangmu untuk berjalan di atasnya dengan langkah yang ringan.Aku tidak menyangka taman yang awalnya gersang tidak ada pepohonan atau tanaman lainnya, kini berubah menjadi sangat indah.Pohon-pohon besar dan kuat melambai anggun di sekitar taman, memberikan naungan yang menyenangkan di bawah sinar matahari. Dedauan yang lebat dan warna-warni menciptakan latar belakang yang indah dan menyejukkan. Sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang menakjubkan di tanah.Bunga-bunga mekar dengan gemilang di taman kastil, menciptakan panorama warna-warni yang menakjubkan. Kuncup-kuncup yang indah bertransformasi menjadi bunga-bunga yang mempesona, menghadirkan keharuman yang memenuhi udara. A

  • Castle   Chapter 83

    Alam telah menghipnotisku untuk terlelap dalam nuansanya. Rasa damai dan ketenangan berhasil menjelajah seluruh tubuhku. Aku mulai tersadar jika aku telah tidur dalam lelap.Mataku mulai terbuka.Ketika itu, wajah seseorang sedang berada di atas wajahku. Dia sangat dekat, sehingga membuatku sangat terkejut. Aku hampir melompat karena melihatnya."Marry?"Dia tampak canggung dan malu-malu. "Ah, hai, Jane." Dia melambai tangannya ke arahku dengan penuh keraguan."Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lain?""Aku hanya memperhatikan wajahmu. Ternyata kau tidak secantik yang aku kira. Aku tetap berada di atasmu.""Aku tidak peduli."Dia tertawa kemudian duduk di sampingku."Maafkan aku, Jane.""Jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu sejak lama.""Tidak, bukan itu. Aku tidak bermaksud meminta maaf atas kejadian yang lalu.""Aku kira kau sudah berubah, tapi tetap saja menyebalkan!"Dia mengangguk. "Karena aku harus mempertahankan sikapku itu."Aku menghela napas dan menatap sini

  • Castle   Chapter 84

    Jantungku berdegup dengan kencang menyambut hari ini. Ini adalah hari berbahagianya untuk kakakku dan temanku.Rhys tampak mempesona dengan tuxedo yang dia kenakan. Wajahnya tampak bersinar dan tersenyum dengan ceria. Ketika aku merapihkan jas yang dia kenakan, aku mulai menatapnya dengan dalam."Kau sungguh-sungguh mencintai Amy?""Mengapa kau bertanya seperti itu?" Tatapannya hanya berpusat pada dirinya di balik cermin. Dia sedang menyombongkan dirinya sendiri karena sedang berpenampilan mempesona. Menyebalkan! Dia bahkan tidak menatapku yang sedang berbicara dengannya."Karena Amy terlalu indah dan memiliki hati yang seperti malaikat. Dia tidak cocok denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku, dan menatapnya sinis."Aku menyebalkan hanya pada saat bersamamu. Jika aku berbuat baik secara terus menerus kepadamu, harga diriku akan semakin terinjak-injak.""Cih! Menyebalkan!"Kemudian dia memelukku. "Namun, aku begitu sangat mencintaiku adikku yang bodoh dan menyebalkan tapi

  • Castle   Chapter 85

    Matahari pagi menerangi taman kastil dengan sinarnya yang lembut, menciptakan perpaduan warna-warni antara cahaya emas dan bayangan yang menawan.Orkestra terampil memainkan musik yang merdu, menciptakan harmoni indah di udara. Melodi yang mengalun menambahkan nuansa romantis pada suasana yang sudah penuh cinta ini. Di antara dedaunan pohon, burung-burung bernyanyi ikut merayakan momen bahagia ini.Suasana riang diisi dengan tarian dan musik yang mengalun merdu di bawah sinar matahari pagi. Para tamu berdansa dengan riang, sambil menikmati momen bahagia ini dengan segala kesenangan dan keceriaan.Williams hadir di antara aku dan Tom yang berencana untuk berdansa di tengah-tengah keramaian pesta. Lalu kami menghurungkan niat untuk berdansa."Jane?""Kau datang, Wil?"Dia mengangguk dengan malu-malu."Kau begitu cantik, Jane."Aku tersenyum.Lalu Tom berdeham. "Rupanya aku tidak dianggap di sini."Aku menyilangkan kedua tanganku di dada, menatap ke arahnya dan kemudian berganti ke arah

Bab terbaru

  • Castle   Epilog

    "Jika aku mengetahui hal itu. Aku tidak akan pergi dan tidak pula berdiam diri lama dikediamanmu.""Apa kau bilang?""Dia sosok wanita yang aku cari. Ternyata dia seorang Putri. Aku kira ayahku akan menjodohkanku dengan wanita sembarangan yang memiliki darah bangsawan."Aku menatapnya tajam.”Jaga mulutmu! Aku mengenalnya jauh sebelum bertemu denganmu!” Aku melayangkan sebuah pedang ke arahnya. Aku berniat berduel dengannya.”Oh, jadi ini maumu?” Dia pun melakukan hal yang sama.Kami sedang berlatih, hanya saja latihan ini berubah menjadi sebuah duel.”Jangan kau ganggu wanitaku!”Kami memulai pertarungan, setiap aku melayangkan pedang ke arahnya dia selalu menangkalnya. Begitu pun sebaliknya. Aku tidak menemukan celah untuk menyerangnya. Akhirnya kami kelelahan, aku berbaring di lantai begitu pun dengannya."Aku tidak bisa melawanmu," ucapku dengan napas yang tersenggal-senggal."Kau benar, begitu pun denganku. Aku tidak suka berkelahi dengan sahabatku sendiri. Karena kau sering meng

  • Castle   Chapter 90

    Ayahku terkejut mendengar semua yang telah aku ceritakan, dari awal pertemuan dengan Jane dan berakhir dengan penculikan Jane. Aku pun menceritakan bagaimana keterlibatan Raja Arthur dalam hal ini.Dia mengusap bahuku. "Kita perlu menyelamatkan Jane tanpa memberitahukan Grissham. Aku benar-benar khawatir dengannya. Gadis itu tampak polos dan memiliki hati yang baik. Aku tidak menyangka banyak orang yang memanfaatkannya demi kerakusan mereka.""Kapan Raja Cedric akan memberitahumu?"Aku menggeleng. "Setelah semua yang dipersiapkannya sudah sangat matang."Ayahku tersenyum dan mengangguk. "Aku menyerahkan semua ini kepadamu, dan akan berpura-pura tidak tahu. Aku harus tetap mempertahankan pertemanan bersama Raja Arthut. Karena aku rasa, dia pun berpikir demikian."Aku mengerutkan dahi."Tidak ada pertemanan yang benar-benar tulus dalam berpolitik."Aku berharap tidak demikian dengan Williams.Setelah beberapa hari kemudian, aku berlatih dengan beberapa prajuritku untuk kesiapan nanti. M

  • Castle   Chapter 89

    Malam semakin larut. Aku tidak bisa tidur karena menunggu kabar dari Darren. Beberapa kali tubuhku ingin beristirahat dan memejamkan mata, tapi aku meyakinkan diriku sendiri untuk tidak tertidur. Aku harus bertahan hingga Darren tiba.Namun, aku tidak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi. Aku mempersiapkan diriku untuk bergegas ke wilayah Grissham.Malam semakin mencekam. Dinginnya angin malam berhasil menusuk tubuhku. Sapuan angin yang kencang berhasil membuat kedua mataku tetap terjaga. Aku menunggangi kuda dengan laju yang sangat cepat. Beruntung kudaku telah terlatih untuk berlari di segala waktu dan cuaca, kecuali banjir. Gemuruh suara malam membisingkan telingaku, seharusnya aku mempersiapkan penutup telinga sebelum pergi. Karena ini benar-benar tidak nyaman, semoga saja gendang telingaku baik-baik saja.Rasa khawatir memusnahkan segala ketakutanku malam ini. Ketakutan akan tertidur selama perjalanan, ketakutan akan kedinginan, ketakutan akan gendang telinga pecah, atau ap

  • Castle   Chapter 88

    Pikiranku tidak karuan saat ini. Daren berencana untuk menangkap Jane dan Williams hari ini. Dia dan pasukannya berjaga di sekitaran Kastil Grissham. Jika mereka melarikan hari ini, ini merupakan suatu kesempatan yang bagus. Akan tetapi jika tidak, mereka harus menunggu dan berjaga di sana.Namun, aku yakin jika Jane tidak akan berlama-lama di sana. Pada saat dia berada di Kastil Grissham untuk pertama kalinya, dia berniat untuk pergi dari sana hingga terjadi suatu kecelakaan.Rasa khawatir menyelimutiku secara menyeluruh. Aku bahkan melewati sarapan pagi bersama ayahku. Aku tidak berani mengatakan yang sebenarnya, karena khawatir dia akan terlalu memikirkan kepergian Jane. Aku tidak ingin menambah pikirannya, ayahku harus mementingkan kesehatannya saat ini. Aku berbohong kepadanya jika Jane pergi kembali ke rumah keluarganya. Suatu saat nanti, aku akan menceritakan kebenaran kepada ayahku.Sinar matahari berhasil masuk menembus jendela, dan membuatku bangkit dari tempat tidurku. Aku

  • Castle   Chapter 87

    Pagi ini, cahaya matahari pagi yang lembut memancar dari balik awan, menyinari permukaan danau dengan kilauan yang menakjubkan. Aku menghirup udara segar dan merasakan keajaiban alam yang menyapu wajahku. Suara gemerincing air dan kicauan burung mengiringi langkahku, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Aku perlu menenangkan diri sejenak untuk saat ini. Hanya sebentar, dan tidak akan lama.Aku menduduki kursi yang menghadap ke danau, sama seperti pada saat bersama Jane. Ingatan masa laluku tentangnya yang begitu indah, mucul pada saat menghabiskan waktu ketika saat bersamanya di sini.Aku mungkin tidak bisa melindunginya dengan baik, berkali-kali aku membuatnya kesal karena tidak bisa memberitahu tentang ingatannya di masa lalu. Namun, aku benar-benar dilema.Rumah Cedric terbakar, dan aku yakin bahwa Jane sudah tidak ada di sana sebelum kejadian buruk itu terjadi.Aku gagal melindunginya. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mencari ke berbagai tempat dan dibantu oleh

  • Castle   Chapter 86

    Kami kembali ke kerumunan orang yang sedang menikmati acara pesta pernikahan Rhys dan Amy. Di tengah-tengah keramaian, di sana aku melihat Marry sedang menggandeng tangan Philip?Apakah laki-laki yang di maksudnya adalah Philip? Tapi, mengapa bisa? Bukankah Philip jauh dari kata selera yang disukai Marry. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Philip. Dia memang pria dewasa, tapi menurutku dia kurang memiliki karismatik yang bisa membuat wanita tertarik begitu saja kepadanya. Aku berharap Marry sudah yakin dengan keputusannya, karena Philip terlalu mencintai sebuah buku daripada seorang gadis.Marry melihat ke arahku kemudian melambaikan tangannya. Aku membalasnya.Kami mendekat.Marry tampak canggung karena melihat Tom. Aku memeluk Marry."Akhirnya kau datang.""Aku sudah memastikan diriku untuk datang dan bertemu kalian, meskipun tampaknya kehadiranku di sini sangat asing."Aku melepaskan pelukannya. "Tidak! Meskipun sikapmu tidak akan kau rubah, aku akan tetap menganggapmu sebagai t

  • Castle   Chapter 85

    Matahari pagi menerangi taman kastil dengan sinarnya yang lembut, menciptakan perpaduan warna-warni antara cahaya emas dan bayangan yang menawan.Orkestra terampil memainkan musik yang merdu, menciptakan harmoni indah di udara. Melodi yang mengalun menambahkan nuansa romantis pada suasana yang sudah penuh cinta ini. Di antara dedaunan pohon, burung-burung bernyanyi ikut merayakan momen bahagia ini.Suasana riang diisi dengan tarian dan musik yang mengalun merdu di bawah sinar matahari pagi. Para tamu berdansa dengan riang, sambil menikmati momen bahagia ini dengan segala kesenangan dan keceriaan.Williams hadir di antara aku dan Tom yang berencana untuk berdansa di tengah-tengah keramaian pesta. Lalu kami menghurungkan niat untuk berdansa."Jane?""Kau datang, Wil?"Dia mengangguk dengan malu-malu."Kau begitu cantik, Jane."Aku tersenyum.Lalu Tom berdeham. "Rupanya aku tidak dianggap di sini."Aku menyilangkan kedua tanganku di dada, menatap ke arahnya dan kemudian berganti ke arah

  • Castle   Chapter 84

    Jantungku berdegup dengan kencang menyambut hari ini. Ini adalah hari berbahagianya untuk kakakku dan temanku.Rhys tampak mempesona dengan tuxedo yang dia kenakan. Wajahnya tampak bersinar dan tersenyum dengan ceria. Ketika aku merapihkan jas yang dia kenakan, aku mulai menatapnya dengan dalam."Kau sungguh-sungguh mencintai Amy?""Mengapa kau bertanya seperti itu?" Tatapannya hanya berpusat pada dirinya di balik cermin. Dia sedang menyombongkan dirinya sendiri karena sedang berpenampilan mempesona. Menyebalkan! Dia bahkan tidak menatapku yang sedang berbicara dengannya."Karena Amy terlalu indah dan memiliki hati yang seperti malaikat. Dia tidak cocok denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku, dan menatapnya sinis."Aku menyebalkan hanya pada saat bersamamu. Jika aku berbuat baik secara terus menerus kepadamu, harga diriku akan semakin terinjak-injak.""Cih! Menyebalkan!"Kemudian dia memelukku. "Namun, aku begitu sangat mencintaiku adikku yang bodoh dan menyebalkan tapi

  • Castle   Chapter 83

    Alam telah menghipnotisku untuk terlelap dalam nuansanya. Rasa damai dan ketenangan berhasil menjelajah seluruh tubuhku. Aku mulai tersadar jika aku telah tidur dalam lelap.Mataku mulai terbuka.Ketika itu, wajah seseorang sedang berada di atas wajahku. Dia sangat dekat, sehingga membuatku sangat terkejut. Aku hampir melompat karena melihatnya."Marry?"Dia tampak canggung dan malu-malu. "Ah, hai, Jane." Dia melambai tangannya ke arahku dengan penuh keraguan."Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lain?""Aku hanya memperhatikan wajahmu. Ternyata kau tidak secantik yang aku kira. Aku tetap berada di atasmu.""Aku tidak peduli."Dia tertawa kemudian duduk di sampingku."Maafkan aku, Jane.""Jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu sejak lama.""Tidak, bukan itu. Aku tidak bermaksud meminta maaf atas kejadian yang lalu.""Aku kira kau sudah berubah, tapi tetap saja menyebalkan!"Dia mengangguk. "Karena aku harus mempertahankan sikapku itu."Aku menghela napas dan menatap sini

DMCA.com Protection Status