Angin lembut yang menyapu wajah, rambut yang tergerai oleh hembusan angin, memberikan sentuhan menyegarkan yang menyatu dengan momen ini. Beriringan dengan orang yang aku cintai, tatapan saling bertemu dan tersenyum dalam kebersamaan yang penuh kasih, menciptakan ikatan yang mendalam dan khusus.Saat berada di atas kuda, rasa kebebasan dan kekuatan menyatu menjadi satu, menciptakan ikatan yang kuat antara kami yang berbagi petualangan ini.Saat kuda melangkah dengan mantap, kita merasakan getaran kuat dari gerakan tubuhnya. Kaki kita mengayun dengan irama, terhubung secara harmonis dengan langkah kuda yang kokoh. Ketika kuda melaju, angin menyapu wajah kita, membangkitkan sensasi kebebasan dan kecepatan.Ketika kuda melaju dengan kecepatan yang lincah, perasaan kebebasan dan petualangan mengalir melalui setiap serat tubuh. Angin yang berdesir lembut melalui rambut dan kulit, memberikan sensasi menyegarkan dan membebaskan. Dalam momen-momen seperti ini, dunia di sekitar menjadi sekadar
Gadis itu memeluk Tom dan berhasil melepaskan tanganku yang sedang mengenggamnya. Aku harus bersabar, jangan sampai perasaan cemburu muncul dari dalam diriku hingga membuatku malu. Mungkin saja dia adalah sepupu Tom, atau saudaranya. Entahlah, aku harap salah satu dari itu.Saat ini aku merasa sedang menjadi tokoh pembantu di antara mereka. Aku hanya sebagai bayangan yang mengisi kehadiran mereka. Tidak! Aku tidak boleh berpikir seperti itu. Namun, tetap saja, gadis itu terlalu bersinar, sehingga membuatku merasa cemburu dengan sosoknya."Aku benar-benar merindukanmu!" Gadis itu tetap memeluk Tom tanpa menghiraukan kehadiranku, padahal jelas-jelas dia bisa melihat ke arahku.Aku mulai membencinya!Tom mulai melepaskan pelukannya. "Ada apa?"Aku tetap berdiri dengan posisiku. Kemudian Tom mengenggam kembali tanganku yang sudah terlepas."Pergi sana. Aku tidak ada urusan denganmu."Tom menarik tanganku kemudian kami berjalan meninggalkan gadis itu. Aku ingin bertanya tentang suatu hal,
Ketika mata terbuka, sinar matahari perlahan menerobos masuk melalui jendela kamar yang besar. Aku merasakan sentuhan hangat sinar matahari yang membangunkanku perlahan-lahan. Perlahan, aku menyadari bahwa aku telah tertidur sepanjang malam karena rasa lelah yang aku rasakan kemarin. Aku menyentuh tempat tidur yang lembut dan nyaman dengan seprai sutra halus memeluk tubuhmu dengan lembut. Aku merasa nyaman dan diliputi oleh kelembutan yang tak terbandingkan. Badanku mulai terasa membaik, rasa lelah di sekujur tubuhku mulai menghilang. Aku menghela napas dalam-dalam dan merasakan aroma yang khas di udara. Harum bunga-bunga segar yang ditempatkan di kamar menyegarkan ruangan, menciptakan suasana yang menenangkan. Setiap hirupan udara terasa segar dan menyegarkan pikiranku, membuatku merasa segar dan siap menghadapi hari yang akan datang. Namun, aku meraih kembali selimut yang lembut dan melingkarkan tubuhku di atas bantal yang empuk. Rasanya seperti berada di dalam surga tidur yang in
Taman di kastil terhampar dengan kemegahan alam dan keindahan arsitektur yang memukau. Di tengah-tengah taman yang luas, aku melihat ladang rumput hijau yang rimbun dan dipelihara dengan baik, membentang sejauh mata memandang. Rumput yang lembut dan segar mengundangmu untuk berjalan di atasnya dengan langkah yang ringan.Aku tidak menyangka taman yang awalnya gersang tidak ada pepohonan atau tanaman lainnya, kini berubah menjadi sangat indah.Pohon-pohon besar dan kuat melambai anggun di sekitar taman, memberikan naungan yang menyenangkan di bawah sinar matahari. Dedauan yang lebat dan warna-warni menciptakan latar belakang yang indah dan menyejukkan. Sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang menakjubkan di tanah.Bunga-bunga mekar dengan gemilang di taman kastil, menciptakan panorama warna-warni yang menakjubkan. Kuncup-kuncup yang indah bertransformasi menjadi bunga-bunga yang mempesona, menghadirkan keharuman yang memenuhi udara. A
Alam telah menghipnotisku untuk terlelap dalam nuansanya. Rasa damai dan ketenangan berhasil menjelajah seluruh tubuhku. Aku mulai tersadar jika aku telah tidur dalam lelap.Mataku mulai terbuka.Ketika itu, wajah seseorang sedang berada di atas wajahku. Dia sangat dekat, sehingga membuatku sangat terkejut. Aku hampir melompat karena melihatnya."Marry?"Dia tampak canggung dan malu-malu. "Ah, hai, Jane." Dia melambai tangannya ke arahku dengan penuh keraguan."Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lain?""Aku hanya memperhatikan wajahmu. Ternyata kau tidak secantik yang aku kira. Aku tetap berada di atasmu.""Aku tidak peduli."Dia tertawa kemudian duduk di sampingku."Maafkan aku, Jane.""Jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu sejak lama.""Tidak, bukan itu. Aku tidak bermaksud meminta maaf atas kejadian yang lalu.""Aku kira kau sudah berubah, tapi tetap saja menyebalkan!"Dia mengangguk. "Karena aku harus mempertahankan sikapku itu."Aku menghela napas dan menatap sini
Jantungku berdegup dengan kencang menyambut hari ini. Ini adalah hari berbahagianya untuk kakakku dan temanku.Rhys tampak mempesona dengan tuxedo yang dia kenakan. Wajahnya tampak bersinar dan tersenyum dengan ceria. Ketika aku merapihkan jas yang dia kenakan, aku mulai menatapnya dengan dalam."Kau sungguh-sungguh mencintai Amy?""Mengapa kau bertanya seperti itu?" Tatapannya hanya berpusat pada dirinya di balik cermin. Dia sedang menyombongkan dirinya sendiri karena sedang berpenampilan mempesona. Menyebalkan! Dia bahkan tidak menatapku yang sedang berbicara dengannya."Karena Amy terlalu indah dan memiliki hati yang seperti malaikat. Dia tidak cocok denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku, dan menatapnya sinis."Aku menyebalkan hanya pada saat bersamamu. Jika aku berbuat baik secara terus menerus kepadamu, harga diriku akan semakin terinjak-injak.""Cih! Menyebalkan!"Kemudian dia memelukku. "Namun, aku begitu sangat mencintaiku adikku yang bodoh dan menyebalkan tapi
Matahari pagi menerangi taman kastil dengan sinarnya yang lembut, menciptakan perpaduan warna-warni antara cahaya emas dan bayangan yang menawan.Orkestra terampil memainkan musik yang merdu, menciptakan harmoni indah di udara. Melodi yang mengalun menambahkan nuansa romantis pada suasana yang sudah penuh cinta ini. Di antara dedaunan pohon, burung-burung bernyanyi ikut merayakan momen bahagia ini.Suasana riang diisi dengan tarian dan musik yang mengalun merdu di bawah sinar matahari pagi. Para tamu berdansa dengan riang, sambil menikmati momen bahagia ini dengan segala kesenangan dan keceriaan.Williams hadir di antara aku dan Tom yang berencana untuk berdansa di tengah-tengah keramaian pesta. Lalu kami menghurungkan niat untuk berdansa."Jane?""Kau datang, Wil?"Dia mengangguk dengan malu-malu."Kau begitu cantik, Jane."Aku tersenyum.Lalu Tom berdeham. "Rupanya aku tidak dianggap di sini."Aku menyilangkan kedua tanganku di dada, menatap ke arahnya dan kemudian berganti ke arah
Kami kembali ke kerumunan orang yang sedang menikmati acara pesta pernikahan Rhys dan Amy. Di tengah-tengah keramaian, di sana aku melihat Marry sedang menggandeng tangan Philip?Apakah laki-laki yang di maksudnya adalah Philip? Tapi, mengapa bisa? Bukankah Philip jauh dari kata selera yang disukai Marry. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Philip. Dia memang pria dewasa, tapi menurutku dia kurang memiliki karismatik yang bisa membuat wanita tertarik begitu saja kepadanya. Aku berharap Marry sudah yakin dengan keputusannya, karena Philip terlalu mencintai sebuah buku daripada seorang gadis.Marry melihat ke arahku kemudian melambaikan tangannya. Aku membalasnya.Kami mendekat.Marry tampak canggung karena melihat Tom. Aku memeluk Marry."Akhirnya kau datang.""Aku sudah memastikan diriku untuk datang dan bertemu kalian, meskipun tampaknya kehadiranku di sini sangat asing."Aku melepaskan pelukannya. "Tidak! Meskipun sikapmu tidak akan kau rubah, aku akan tetap menganggapmu sebagai t