Home / Fantasi / Castle / Chapter 12

Share

Chapter 12

Author: Lucy Ann
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Apakah Tom akan memaklumiku jika aku benar-benar pergi dari sana? Apakah aku bisa bertahan hidup tanpa pekerjaan atau orang yang aku kenal? Apakah jika aku menetap di kediaman Tom, semua kekhawatiran akan terjadi? Apakah aku akan kembali ke Kastil milik Raja tua itu? Apakah aku bisa melalui itu semua? Apakah pada akhirnya aku akan hidup dengan tenang?

Aku menghela napas, memikirkan bagaimana aku harus bertindak sekarang dan nanti? Aku tidak tahu harus bagaimana? Sejujurnya aku sangat bergantung kepada Tom dan Williams.

Entahlah. Memikirkan semua kekhawatiran itu membuat kepalaku kembali terasa cukup sakit. Aku benar-benar ingin bebas, tanpa terkekang oleh siapa pun.

“Jane?” Seseorang membuyarkan lamunanku.

Aku mengangkat kepalaku. Williams memberikanku jepitan rambut.

"Kau menjatuhkan ini."

"Maafkan aku, aku tidak berniat menghilangkannya."

"Tidak, kau tidak perlu meminta maaf."

Aku kembali memakaikannya dan wajahku berpaling ke arahnya. Aku baru menyadari bahwa pakaian yang Williams
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Castle   Chapter 13

    Pemandangannya sungguh gelap dan berkabut tebal, tapi sepertinya ini bukan malam hari. Jarak pandangku hanya beberapa meter saja. Aku melangkah dengan perlahan-lahan. Suara ranting patah terdengar begitu jelas ketika aku menginjakinya. Aku berada di dalam hutan. Sunyi sekali, sehingga aku tidak mendengar apa pun bahkan suara serangga sekalipun. Aku hanya berjalan lurus, dan aku tidak tahu arah karena ini gelap sekali. Ada setitik cahaya di depan sana, aku mulai bergegas menghampirinya. Namun, jalan yang aku lalui kini menyempit, aku tetap memaksakan untuk berjalan menuju cahaya itu. Seluruh badanku mulai terasa sakit, seperti tergores benda tajam. Aku merasa bahwa jalan yang aku tempuh melalui tanaman berduri. Aku rasa demikian, karena jalannya seperti menyempit, tapi aku berusaha melalui ini semua dan berjalan ke arah sumber cahaya.Aku berhasil melewati tanaman berduri dan menghampiri sumber cahaya. Kedua lenganku penuh dengan luka tergores dan mengeluarkan darah. Aku membencinya, t

  • Castle   Chapter 14

    Udara siang hari terasa begitu hangat dan menyejukkan. Aku menikmatinya. Aku pergi keluar rumah begitu melihat pemandangan di luar sana. Cuaca yang cerah, langit biru yang bersih hanya dihiasi beberapa awan tipis. Rumput hijau, dan beberapa pohon cukup memberikan ketenangan untukku. Aku merasa bahagia hanya dengan melihat pemandangan seperti ini. Di tengah-tengah halaman terdapat pancuran air tapi tidak mengeluarkan air. Pancuran itu dihiasi oleh beberapa patung kuda dengan gaya yang sedang berlari. Terlihat indah dan mewah. Terdapat kolam yang memutar mengelilingi patung-patung kuda untuk menampung air tersebut. Aku mendekati pancuran itu. Um, menjijikkan! Genangan air di dalamnya berwarna hitam, lumut di sekitarnya sangat tebal. Jika aku menyentuh air itu, mungkin akan terasa kental dengan beberapa serangga yang menempel di tanganku. Aku benar-benar tidak sanggup hanya dengan membayangkannya. Jika aku adalah Philip, lebih baik aku menghancurkan pancuran air ini daripada memelihar

  • Castle   Chapter 15

    Aku bisa melihat di ujung sana terdapat ruangan yang terbuka. Pikiranku bercabang seketika, apakah aku harus memasukinya atau tidak? Jika aku memasukinya sangat tidak sopan, tapi rasa penasaranku sangatlah tinggi. Aku tidak bisa menahannya.Akhirnya aku bergegas ke ruangan itu, aku memasukinya secara diam-diam. Tuan Philip sedang berada di sana. Ah, aku bingung seketika. Sebaiknya aku kembali sebelum dia menyadari kedatanganku.”Duduklah, Jane.”Aku membalikkan badan. Dia menyadari kedatanganku. Aku menghampirinya, dan menduduki salah satu kursi. Dia tampak sangat sibuk.”Aku tidak bermaksud mencari tahu tentangmu, Tuan. Sepertinya aku mengganggu pekerjaanmu, dan sebaiknya aku pergi”Dia tertawa. “Panggil saja aku Philip, Jane. Tidak usah merasa canggung. Aku mengerti kau sangat bosan. Aku bisa melihatmu pada saat berada di Kastil Burchard, kau merengek meminta kepadaku agar aku bisa membebaskanmu dari kamar.”Aku tersenyum malu. “Baiklah, Philip. Terima kasih sudah menyelamatkanku du

  • Castle   Chapter 16

    Kastil Grissham. Di mana itu berada? Apa dia mempunyai hubungan denganku?"Jane!" Seseorang memanggilku.Aku tidak menghiraukan suara itu, mungkin dia Williams yang sedang berusaha membujukku. Aku tidak peduli, aku harus mencari kastil itu! Akan tetapi, aku harus bertanya kepada siapa? Aku tidak percaya dengan orang-orang ini. Terlalu banyak hal yang harus aku pikirkan akhir-akhir ini. Aku tidak bisa hidup dengan tenang.Tiba-tiba dia memelukku, aku bisa mencium aromanya yang khas. Dia adalah Tom. Harusnya aku sudah mengenalinya ketika dia memanggil namaku. Hanya saja aku terlalu mengabaikannya. Mengapa aku bisa melupakan Tom? Sudah jelas suara dia dan Williams sangat berbeda."Kau sungguh tak apa?" Dia melepas pelukannya dan menatapku.Aku hanya terdiam."Aku benar-benar khawatir, apa lukamu sudah membaik?"Aku hanya menatapnya dan memalingkan wajahku ke arah luka yang sudah dibalut kain."Apa masih terasa sakit? Aku mendengar ceritanya. Kemudian aku bergegas pergi kesini, karena ses

  • Castle   Chapter 17

    Aku tidak banyak bicara, aku tidak ingin menunjukkan rasa kecewa kepada Tom. Aku memang marah, tapi aku masih mempunyai perasaan tahu diri. Bukan karena dia seorang Pangeran yang patut aku hormati. Akan tetapi, aku harus memikirkan kebaikan yang selama ini dia berikan untukku.Dengan adanya hal ini, aku lebih baik menjalani hidupku sendiri, dan berjuang dengan ke dua kakiku sendiri. Aku harus mandiri dan tidak boleh mengandalkan orang lain apalagi mengharapkan pertolongan orang lain.Malam semakin larut, aku tahu mungkin ini sudah tengah malam. Di tengah kota sudah tampak sunyi, dan aku tidak melihat seorang pun di sana.Tiba di kastil, beberapa orang tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seharusnya hanya ada beberapa penjaga yang sedang berpatroli. Entah apa yang terjadi, hanya saja aku mengabaikannya dan pergi ke kamar untuk tidur. Namun, seorang prajurit berlari tergesa-gesa dan menabrakku. Badanku langsung menyentuh dinding, dia menoleh ke arahku dan meminta maaf kepadaku sa

  • Castle   Chapter 18

    Aku melaju dengan kecepatan yang tinggi, sehingga membuat tudung yang menutup kepalaku terhempaskan ke belakang.Dari arah yang berlawanan, aku melihat seseorang yang menunggangi kuda melaju dengan kecepatan yang sama denganku. Jika aku tidak fokus, bisa saja aku menabraknya. Mata kami berpapasan. Cedric?Aku menghentikan kudaku. Akan tetapi, dia tetap melaju ke arah yang berlawanan. Sedang apa dia di sini? Apakah dia akan membantu Tom dan Williams? Rasanya tidak mungkin, mengingat bahwa Williams tidak mengenalinya bahkan membencinya. Apa sebaiknya aku menunggu di suatu tempat dan menelusurinya? Akan tetapi, jika aku tidak pulang saat ini, aku akan sangat yakin mereka akan mencariku dan mencurigaiku bahwa aku ikut secara diam-diam. Itu memang benar. Mungkin saja setelah itu, mereka akan berpikir bahwa aku dalam bahaya dan telah di culik oleh Kastil Chivalry. Itu akan sangat merepotkan! Aku tidak ingin membuat mereka khawatir, aku sangat malas merangkai kalimat mencari alasan apa yang

  • Castle   Chapter 19

    Philip adalah seseorang yang pertama aku lihat setelah kejadian memalukan pada tempo hari. Apakah hanya dia yang bisa mengobati orang-orang di sini? Tidak adakah seseorang yang lain untuk menggantikannya? Aku benar-benar malu!Dia menusukkan jarum ke tangannku, kemudian dia mendorong isi dari tabung jarum itu. Aku merasakan sensasi dingin masuk ke bawah kulitku. Entah apa yang dia masukkan, aku tampak jauh lebih baik daripada kemarin. Entah sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri."Um, terima kasih," ucapku ragu, karena aku masih mengingat kejadian yang memalukan itu."Tenang saja, aku tidak berniat membunuhmu."Dia benar-benar menyebalkan! Mengapa dia mengungkit hal yang benar-benar membuatku merasa bersalah? Memang aku merasa bersalah, dan belum sempat meminta maaf kepadanya.

  • Castle   Chapter 20

    Aku mengenakan gaun sederhana untuk menunggangi kuda sejauh ini. Tidak ada pilihan lain. Sejujurnya aku benar-benar menyesal telah berkata seperti itu kepada Tom. Aku memang orang yang tidak tahu diri, sudah diberikan sarana dan pelayanan. Akan tetapi, aku malah membangkang. Setelah aku menemukan Cedric, aku tidak akan berlama-lama dan segera kembali ke kastil. Aku memperlambat laju sesampai di perkotaan, dan berharap segera menemukan Cedric. Pagi ini benar-benar pagi yang sibuk di sini. Aku semakin kurang yakin bisa menemukan Cedric segera. Mungkin saja dia sedang sibuk dengan kegiatannya atau bahkan dia masih berada di tempat tidur. Aku menelusuri perkotaan dan tidak mendapati dirinya. Aku tetap berusaha mencari hingga berhasil menemukannya, kini aku berada di pinggiran perkotaan. Rumah penduduk sudah semakin jarang, di sekelilingku hanya ada beberapa perkebunan, perternakan, dan beberapa gubuk. Inilah sisi dari pinggiran kota yang tidak banyak orang ketahui. Jauh

Latest chapter

  • Castle   Epilog

    "Jika aku mengetahui hal itu. Aku tidak akan pergi dan tidak pula berdiam diri lama dikediamanmu.""Apa kau bilang?""Dia sosok wanita yang aku cari. Ternyata dia seorang Putri. Aku kira ayahku akan menjodohkanku dengan wanita sembarangan yang memiliki darah bangsawan."Aku menatapnya tajam.”Jaga mulutmu! Aku mengenalnya jauh sebelum bertemu denganmu!” Aku melayangkan sebuah pedang ke arahnya. Aku berniat berduel dengannya.”Oh, jadi ini maumu?” Dia pun melakukan hal yang sama.Kami sedang berlatih, hanya saja latihan ini berubah menjadi sebuah duel.”Jangan kau ganggu wanitaku!”Kami memulai pertarungan, setiap aku melayangkan pedang ke arahnya dia selalu menangkalnya. Begitu pun sebaliknya. Aku tidak menemukan celah untuk menyerangnya. Akhirnya kami kelelahan, aku berbaring di lantai begitu pun dengannya."Aku tidak bisa melawanmu," ucapku dengan napas yang tersenggal-senggal."Kau benar, begitu pun denganku. Aku tidak suka berkelahi dengan sahabatku sendiri. Karena kau sering meng

  • Castle   Chapter 90

    Ayahku terkejut mendengar semua yang telah aku ceritakan, dari awal pertemuan dengan Jane dan berakhir dengan penculikan Jane. Aku pun menceritakan bagaimana keterlibatan Raja Arthur dalam hal ini.Dia mengusap bahuku. "Kita perlu menyelamatkan Jane tanpa memberitahukan Grissham. Aku benar-benar khawatir dengannya. Gadis itu tampak polos dan memiliki hati yang baik. Aku tidak menyangka banyak orang yang memanfaatkannya demi kerakusan mereka.""Kapan Raja Cedric akan memberitahumu?"Aku menggeleng. "Setelah semua yang dipersiapkannya sudah sangat matang."Ayahku tersenyum dan mengangguk. "Aku menyerahkan semua ini kepadamu, dan akan berpura-pura tidak tahu. Aku harus tetap mempertahankan pertemanan bersama Raja Arthut. Karena aku rasa, dia pun berpikir demikian."Aku mengerutkan dahi."Tidak ada pertemanan yang benar-benar tulus dalam berpolitik."Aku berharap tidak demikian dengan Williams.Setelah beberapa hari kemudian, aku berlatih dengan beberapa prajuritku untuk kesiapan nanti. M

  • Castle   Chapter 89

    Malam semakin larut. Aku tidak bisa tidur karena menunggu kabar dari Darren. Beberapa kali tubuhku ingin beristirahat dan memejamkan mata, tapi aku meyakinkan diriku sendiri untuk tidak tertidur. Aku harus bertahan hingga Darren tiba.Namun, aku tidak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi. Aku mempersiapkan diriku untuk bergegas ke wilayah Grissham.Malam semakin mencekam. Dinginnya angin malam berhasil menusuk tubuhku. Sapuan angin yang kencang berhasil membuat kedua mataku tetap terjaga. Aku menunggangi kuda dengan laju yang sangat cepat. Beruntung kudaku telah terlatih untuk berlari di segala waktu dan cuaca, kecuali banjir. Gemuruh suara malam membisingkan telingaku, seharusnya aku mempersiapkan penutup telinga sebelum pergi. Karena ini benar-benar tidak nyaman, semoga saja gendang telingaku baik-baik saja.Rasa khawatir memusnahkan segala ketakutanku malam ini. Ketakutan akan tertidur selama perjalanan, ketakutan akan kedinginan, ketakutan akan gendang telinga pecah, atau ap

  • Castle   Chapter 88

    Pikiranku tidak karuan saat ini. Daren berencana untuk menangkap Jane dan Williams hari ini. Dia dan pasukannya berjaga di sekitaran Kastil Grissham. Jika mereka melarikan hari ini, ini merupakan suatu kesempatan yang bagus. Akan tetapi jika tidak, mereka harus menunggu dan berjaga di sana.Namun, aku yakin jika Jane tidak akan berlama-lama di sana. Pada saat dia berada di Kastil Grissham untuk pertama kalinya, dia berniat untuk pergi dari sana hingga terjadi suatu kecelakaan.Rasa khawatir menyelimutiku secara menyeluruh. Aku bahkan melewati sarapan pagi bersama ayahku. Aku tidak berani mengatakan yang sebenarnya, karena khawatir dia akan terlalu memikirkan kepergian Jane. Aku tidak ingin menambah pikirannya, ayahku harus mementingkan kesehatannya saat ini. Aku berbohong kepadanya jika Jane pergi kembali ke rumah keluarganya. Suatu saat nanti, aku akan menceritakan kebenaran kepada ayahku.Sinar matahari berhasil masuk menembus jendela, dan membuatku bangkit dari tempat tidurku. Aku

  • Castle   Chapter 87

    Pagi ini, cahaya matahari pagi yang lembut memancar dari balik awan, menyinari permukaan danau dengan kilauan yang menakjubkan. Aku menghirup udara segar dan merasakan keajaiban alam yang menyapu wajahku. Suara gemerincing air dan kicauan burung mengiringi langkahku, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Aku perlu menenangkan diri sejenak untuk saat ini. Hanya sebentar, dan tidak akan lama.Aku menduduki kursi yang menghadap ke danau, sama seperti pada saat bersama Jane. Ingatan masa laluku tentangnya yang begitu indah, mucul pada saat menghabiskan waktu ketika saat bersamanya di sini.Aku mungkin tidak bisa melindunginya dengan baik, berkali-kali aku membuatnya kesal karena tidak bisa memberitahu tentang ingatannya di masa lalu. Namun, aku benar-benar dilema.Rumah Cedric terbakar, dan aku yakin bahwa Jane sudah tidak ada di sana sebelum kejadian buruk itu terjadi.Aku gagal melindunginya. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mencari ke berbagai tempat dan dibantu oleh

  • Castle   Chapter 86

    Kami kembali ke kerumunan orang yang sedang menikmati acara pesta pernikahan Rhys dan Amy. Di tengah-tengah keramaian, di sana aku melihat Marry sedang menggandeng tangan Philip?Apakah laki-laki yang di maksudnya adalah Philip? Tapi, mengapa bisa? Bukankah Philip jauh dari kata selera yang disukai Marry. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Philip. Dia memang pria dewasa, tapi menurutku dia kurang memiliki karismatik yang bisa membuat wanita tertarik begitu saja kepadanya. Aku berharap Marry sudah yakin dengan keputusannya, karena Philip terlalu mencintai sebuah buku daripada seorang gadis.Marry melihat ke arahku kemudian melambaikan tangannya. Aku membalasnya.Kami mendekat.Marry tampak canggung karena melihat Tom. Aku memeluk Marry."Akhirnya kau datang.""Aku sudah memastikan diriku untuk datang dan bertemu kalian, meskipun tampaknya kehadiranku di sini sangat asing."Aku melepaskan pelukannya. "Tidak! Meskipun sikapmu tidak akan kau rubah, aku akan tetap menganggapmu sebagai t

  • Castle   Chapter 85

    Matahari pagi menerangi taman kastil dengan sinarnya yang lembut, menciptakan perpaduan warna-warni antara cahaya emas dan bayangan yang menawan.Orkestra terampil memainkan musik yang merdu, menciptakan harmoni indah di udara. Melodi yang mengalun menambahkan nuansa romantis pada suasana yang sudah penuh cinta ini. Di antara dedaunan pohon, burung-burung bernyanyi ikut merayakan momen bahagia ini.Suasana riang diisi dengan tarian dan musik yang mengalun merdu di bawah sinar matahari pagi. Para tamu berdansa dengan riang, sambil menikmati momen bahagia ini dengan segala kesenangan dan keceriaan.Williams hadir di antara aku dan Tom yang berencana untuk berdansa di tengah-tengah keramaian pesta. Lalu kami menghurungkan niat untuk berdansa."Jane?""Kau datang, Wil?"Dia mengangguk dengan malu-malu."Kau begitu cantik, Jane."Aku tersenyum.Lalu Tom berdeham. "Rupanya aku tidak dianggap di sini."Aku menyilangkan kedua tanganku di dada, menatap ke arahnya dan kemudian berganti ke arah

  • Castle   Chapter 84

    Jantungku berdegup dengan kencang menyambut hari ini. Ini adalah hari berbahagianya untuk kakakku dan temanku.Rhys tampak mempesona dengan tuxedo yang dia kenakan. Wajahnya tampak bersinar dan tersenyum dengan ceria. Ketika aku merapihkan jas yang dia kenakan, aku mulai menatapnya dengan dalam."Kau sungguh-sungguh mencintai Amy?""Mengapa kau bertanya seperti itu?" Tatapannya hanya berpusat pada dirinya di balik cermin. Dia sedang menyombongkan dirinya sendiri karena sedang berpenampilan mempesona. Menyebalkan! Dia bahkan tidak menatapku yang sedang berbicara dengannya."Karena Amy terlalu indah dan memiliki hati yang seperti malaikat. Dia tidak cocok denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku, dan menatapnya sinis."Aku menyebalkan hanya pada saat bersamamu. Jika aku berbuat baik secara terus menerus kepadamu, harga diriku akan semakin terinjak-injak.""Cih! Menyebalkan!"Kemudian dia memelukku. "Namun, aku begitu sangat mencintaiku adikku yang bodoh dan menyebalkan tapi

  • Castle   Chapter 83

    Alam telah menghipnotisku untuk terlelap dalam nuansanya. Rasa damai dan ketenangan berhasil menjelajah seluruh tubuhku. Aku mulai tersadar jika aku telah tidur dalam lelap.Mataku mulai terbuka.Ketika itu, wajah seseorang sedang berada di atas wajahku. Dia sangat dekat, sehingga membuatku sangat terkejut. Aku hampir melompat karena melihatnya."Marry?"Dia tampak canggung dan malu-malu. "Ah, hai, Jane." Dia melambai tangannya ke arahku dengan penuh keraguan."Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lain?""Aku hanya memperhatikan wajahmu. Ternyata kau tidak secantik yang aku kira. Aku tetap berada di atasmu.""Aku tidak peduli."Dia tertawa kemudian duduk di sampingku."Maafkan aku, Jane.""Jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu sejak lama.""Tidak, bukan itu. Aku tidak bermaksud meminta maaf atas kejadian yang lalu.""Aku kira kau sudah berubah, tapi tetap saja menyebalkan!"Dia mengangguk. "Karena aku harus mempertahankan sikapku itu."Aku menghela napas dan menatap sini

DMCA.com Protection Status