Share

GALAU

Penulis: Pizza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Anggara, apa kamu mendengarkanku?"

Anggara menoleh, malu karena menyadari ia tak mendengarkan sepatah kata pun yang telah di ucapan oleh pengacaranya.

Ia meninggalkan rumah saat matahari terbit, berusaha meredakan ketegangan yang memuncak dengan berlama- lama joging sebelum kehangatan hari yang baru berubah menjadi panas terik. Setelah itu ia membersihkan tubuhnya daru keringat. Kemudian ia memeriksa e-mail.

Tak ada yang mampu menghapus pikiran tentang Citra dari benaknya.

Ia ingin memandang Citra sebagai wanita tak berperasaan yang memperlakukan janji pernikahan mereka sebagai hal yang tak berharga, tapi sebaliknya ia terus melihat Citra, pucat dan rentan saat berjuang untuk bernapas, begitu tertekan karena kembali bersamanya. Karena terbiasa menangani berbagai keadaan darurat setiap hari, Anggara terkejut dengan kepanikan yang mencengkeramnya saat menyaksikan Citra berjuang untuk bernapas. Ia hampir saja memanggil semua dokter yang ada di kota itu.

Semua dokter kecuali Dokter Mila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   UPACARA PERNIKAHAN

    Citra sedikit lega karena pesta pernikahan ini akan sangat berbeda dari pada pernikahannya. Takkan ada hal yang akan memicu kenangan-kenangan tak menyenangkan. Takkan ada nostalgia. Ia hanya perlu melewatinya dan pulang ke rumah. Untunglah Anggara telah meninggalkan rumah sebelum ia terjaga, yang menghindarkan mereka berdua dari pertemuan yang canggung itu. Tapi sekarang ia takut menghadapi saat bertemu kembali dengan Anggara. Pria itu sepertinya bertekad untuk menggali kembali masa lalu sementara Citra tak berminat melakukan hal itu.Sementara dengan ciuman itu...Pria itu memang jago mencium. Itu tak mengubah apa pun.Sebuah ciuman bukanlah cintaDengan tangan yang masih gemetar, Citra merapikan penutup wajah Lilie. "Apa kamu sudah siap?""Oh ya tentu saja. bagaimana denganmu?"Takkan pernah. Citra tersenyum. "Tentu. Ayo kita lakukan." Ayo kita selesaikan upacara pernikahan ini, lalu aku bisa pulang. Ia sudah memesan penerbangan untuk besok. Yang harus ia lakukan hanyalah mengikuti

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   PERNIKAHAN LILIE

    Citra berpikir mungkin memang dirinyalah yang pergi, tapi Anggaralah yang menghancurkannya. Saat pasangan itu mencondongkan tubuh ke depan untuk berciuman, Citra menyadari bulu romanya berdiri. Apa yang dimulai sebagai getaran berubah menjadi guncangan. Perutnya mual dan ia merasakan wajahnya memucat saat menyaksikan pernyataan cinta Lilie dan David yang sepenuh hati. Dengan emosi yang terlihat jelas, Citra menggenggam karangan bunga dan berusaha mengendalikan diri. Sisa upacara itu mengabur menjadi siksaan besar. Ujian pengendalian diri yang sulit. Samar-samar ia menyadari Lilie melepaskan lengan dari suami barunya-desahan- desahan para tamu yang berkumpul dan kenyataan bahwa ia merasa semakin kedinginan. Entah bagaimana caranya ia berhasil tersenyum, menghadapi sesi pemotretan yang tiada akhir, mengucapkan apa yang perlu diucapkan selamat, senang sekali, ya, dia terlihat cantik, sangat bahagia bersama-sambil menyadari Anggara memegang kendali dan memastikan adik perempuan satu

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   TERJERAT

    Dari pinggir Altar, Anggara menyaksikan percakapan istri dan mantan kekasihnya itu. Anak dalam gendongannya mengatakan sesuatu padanya. Ia menjawab secara otomatis sebelum menurunkan anak itu dan menyuruhnya bermain bersama teman-temannya. Benaknya dipenuhi Citra.Selama upacara pernikahan ia bertekad untuk tidak memedulikan Citra dan fokus terhadap melayani para tamu, tidak membiarkan masalahnya sendiri merusak hari spesial adiknya. Hanya saat Andine menyenggolnya barulah ia melihat ekspresi di wajah Citra dan langsung tahu benak Citra berada di tempat yang sama dengan dirinya. Ia telah melihat tetesan air mata di pipi Citra dan itu membuatnya takjub karena selama kebersamaan mereka, sepanjang kisah cinta mereka yang panas dan gila-gilaan, ia belum pernah melihat Citra meneteskan air mata di depan banyak orang. Citra wanita paling tangguh dan kuat yang pernah ia temui."Kejar dia." Andine sudah di sampingnya, tenang dan terkendali, entah bagaimana mampu bertindak sebagai wanita yang m

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   PERDEBATAN DI RANJANG

    Anggara tidak menginginkan perceraian.Ia menginginkan istrinya. Di sini. Sekarang.Selamanya.Sambil menggeram pelan Anggara bergerak menuruni tubuh Citra dan menggunakan mulutnya untuk memuaskan wanita itu, menuntut setiap rahasia dari wanita yang telah menghantui setiap segi hidupnya sejak pertemuan mereka.Godaan, sensasi Anggara menganggap dirinya pria yang terkendali, tapi saat ini tak ada kendali, tidak saat Citra terbaring di bawahnya. Tanpa ampun, ia mengirim Citra kembali ke puncak gairah, mendorongnya dengan posesif sampai akhirnya wanita itu membisikkan namanya. Citra miliknya, dan akan selalu menjadi miliknya. Panas membara ini sungguh luar biasa.Mata Anggara terpejam.Saat tubuh Citra mengencang di sekeliling tubuhnya Anggara merasa benaknya hampa dan hatinya terkoyak. Inilah yang selalu terjadi di antara mereka. Lebih daripada sekadar seks. Penyatuan yang jauh melebihi hubungan fisik. Masalah apa pun mereka miliki, hal ini akan selalu membereskannya. Tanpa menyadari ap

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   MEMBOHONGI DIRI SEKALI LAGI

    Citra memejamkan matanya sejenak dan berusaha menjernihkan pikirnya. Mengendalikan emosinya yang bergejolak ."Karena kita baru saja bercinta? Apa teknikmu yang hebat seharusnya memiliki efek yang sama dengan cuci otak? Itu hanya tindakan fisik, Anggar. Tidak punya makna emosional." Anggara mengumpat pelan dan akhirnya menjauhkan tubuh. Sambil berguling telentang ia mencengkeram rambutnya sebagai tanda frustrasi. "Kamu membuatku gila, kamu tahu itu kan?" "Kamu pun begitu." Citra ingin Anggara melepaskannya, tapi sekarang saat pria itu melakukannya ia merasa sangat kehilangan. Begitulah cara mereka terlelap, ingatnya, selalu saling memeluk. Ia belum pernah bergantung pada siapa pun, tapi caranya tidur dengan Anggara adalah momen ketika ia melonggarkan peraturan itu.Itu membuat malam menjadi waktu favoritnya. Citra merasa dirinya semakin lemah. Ia baru akan berbalik ke arah Anggara ketika pria itu bangkit dari ranjang, tak memedulikan kondisinya yang telanjang. Anggara benar-benar

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   KETEGANGAN

    "Apa kamu membenciku karena menghadiri satu pertemuan lagi ketika aku seharusnya menemani kamu untuk memeriksakan dirimu pasca kecelakaan itu. Kita berdua melakukan kesalahan. Menikah berarti memperbaikinya dan melangkah maju. Itulah yang sedang kita lakukan."Dia benar-benar sombong, pikir Citra putus asa saat menutup koper dan menggenggam pegangannya. Pria itu begitu yakin satu-satunya yang harus dia lakukan adalah menjentikkan jemari dan apa pun yang dia inginkan akan terjadi. Begitu percaya diri bahwa dia mampu menghapus masa lalu."Kamu pikir kita bisa melangkah maju, tapi kamu sama sekali tak tahu apa yang terjadi hari itu." Citra gemetar penuh ketegangan saat membayangkan kejadian itu. "Kamu tidak tahu bagaimana perasaanku."Penampilan dingin Anggara berubah. "Kalau begitu katakan padaku bagaimana perasaanmu. Katakan padaku sekarang. Jangan sembunyikan apa pun."Koper terjatuh ke lantai dengan suara keras. "Itu diawali dengan saat aku dengan terpaksa kehilangan bayiku." Suara

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

    "Aku tidak akan hamil lagi." Bibir Citra terasa kaku dan darah mengalir deras di sepanjang tubuhnya. "Itu tidak akan mungkin terjadi." "Kamu hanya keguguran bukan..." Alis Anggara membentuk kernyit. "Tapi..." "Kecelakaan itu membuat aku tidak akan bisa hamil lagi." Hanya dengan mengatakannya membawa kembali berbagai kenangan yang menyiksa itu. Citra harus berhenti dan napasnya tersendat, dan itu mengejutkannya karena ia menyangka pengalaman itu seharusnya tidak lebih daripada sekadar kenangan buruk. Ia menekan perut dengan telapak tangan, ke bagian tubuhnya yang tak lagi berfungsi dengan berbagai akibat yang begitu mengerikan. Ia memikirkan anak mereka. "Jika saja aku tidak ada dalam kebakaran itu,mungkin kamu akan menggendong seorang anak sekarang." Keheningan itu mencekam.Citra belum pernah menyaksikan Anggara tak mampu mengucapkan apa pun. Ia belum pernah menyaksikan Anggara begitu tidak yakin dan tak nyaman.Tapi ia menyaksikannya sekarang. Kepercayaan diri Anggara yang begi

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   MENGEJAR WANITA ITU

    Kebanyakan dari orang orang terlalu memedulikan masa depan sehingga tidak ada yang berani menantang Anggara.Citra tak memperlihatkan sikap hati-hati seperti itu. Dia benar-benar yakin dengan dirinya sendiri, keyakinan yang timbul karena telah membuat keputusan sendiri sepanjang hidupnya. Anggara segera menyadari satu-satunya orang yang dipercayai Citra dalam hidupnya adalah diri wanita itu sendiri.Dalam benaknya Anggara mendengar suara Citra pada hari wanita itu datang ke ruang kerjanya untuk menawarkan pernikahan kepadanya."Anda yang menerimaku," ia mengingatkan Anggara dalam suara dingin sambil menggarisbawahi daftar permintaannya sebelum menjalani kehidupan pernikahan. Karena dirinya. Karena sikapnya yang tak mau tahu dan egois.Tentu saja ia punya alasan. Alasan untuk mematikan ponselnya dan berusaha menjauhkan semua gangguan. Alasannya memilih untuk tetap tinggal dan bukannya pulang untuk menemani Citra. Tapi Anggara tidak memberitahukan alasan-alasan itu karena penjelasan ap

Bab terbaru

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   ANGGARA MENGETAHUI KABAR KEHAMILAN

    "Maksudmu, ini bukan pertama kalinya?" seru Anggara dengan wajah panik, membuka ponsel untuk menghubungi dokter Mila dan gusar karena selama ini tidak diberitahu. "Kenapa kamu tidak cerita padaku?""Oh, pergilah dan jangan ribut, Anggara," erang Citra sambil mendekati wastafel untuk mencuci wajah sehabis muntah-muntah yang tadi membuatnya melompat dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi. Saat ini, ia betul-betul tak butuh penonton. "Ini hanya gangguan perut biasa... mungkin karena menu makananku berubah. Aku terlalu banyak makan makanan pedas."ujar Citra yang terus menahan rasa mualnya"Aku akan mempekerjakan koki baru jika begini akibatnya. Sudah berapa kali ini terjadi?" desak Anggara, bicara cepat dalam bahasa inggris kepada seorang pelayan yang berdiri di dekat mereka. Kemudian, ia mengangguk dan mengatupkan bibir sensualnya saat mendengar jawaban yang membenarkan kecurigaan terburuknya. Wajah tampannya berubah suram mengiringi suasana hatinya. "Kamu harus kembali ke tem

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HATI DEMI HATI

    Anggara masuk ke kamar setelah larut malam dan berbaring di sisi tempat tidurnya sementara Citra berpura-pura terlelap. Ia malu atas kenyataan yang Anggara sodorkan ke hadapannya dan amat menyesali pilihannya sekarang. Pagi hari saat ia terjaga, Anggara sudah pergi, dan itulah awal dari tiga minggu yang amat sepi ketika Citra jarang sekali melihatnya. Anggara makan pagi sebelum Citra turun dari tempat tidur, yang justru membuat wanita itu lega karena pada minggu ketiga ia merasa perutnya tidak nyaman, yang ia duga akibat kehamilan yang masih ia sembunyikan. Ia terkadang mual pada pagi hari, bahkan muntah beberapa kali, tetapi kemudian baik-baik saja saat siang dan malam.Tanpa menyadari penderitaan Citra pada pagi hari, Anggara kerap muncul saat makan siang, mengajaknya berbincang dengan amat sopan, tetapi Citra hanya menerima tanggapan dingin. Anggara kembali pada kebiasaannya makan malam bersama Citra. Dan suatu pagi, pria itu mengumumkan sekilas akan terbang ke Singapura untuk men

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   ANCAMAN ANDI

    Citra masih tersenyum-senyum sendiri saat kembali masuk ke tempat tidurnya. Ia tidak sabar memberitahu kepada Anggara tentang kabar bahagia ini. Dengan tatapan penuh harap ia mengeluarkan ponsel dan membaca pesan masuk pada ponselnya.Pesan itu dari Andi. AKU KEHABISAN UANG. BUTUH UANG 500 JUTA. Citra membaca pesan itu dengan mata membelalak kecewa serta mulut mengatup. Ada apa dengan Andi?Ia betul-betul tidak tahu malu. Ia bergegas mengetik pesan balasan. AKU TIDAK AKAN MEMBERIMU UANG UANG SEBANYAK ITU. DIA HARUS MEMBERIKU UANG JIKA TIDAK INGIN FOTO FOTONYA BERSAMA GADIS GADIS DI SURABAYA TEREKSPOS KE MEDIA. Dengan perasaan terpukul bercampur ngeri, Citra duduk tertegun sambil menatap layar ponsel. Mereka telah tiba di pusat kota saat akhirnya ia bisa menenangkan perasaan yang campur aduk. Ia mengangkat telepon untuk bicara dengan Lilir yang duduk di samping sopir. "Aku ingin pulang ke rumah. Aku terlalu capek untuk belanja sore ini," ujarnya. Gadis-gadis? Di Surabaya? Perutnya

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   KEHAMILAN

    Selama beberapa hari ini Laurel lebih terbuka dibandingkan yang terjadi selama pernikahan mereka, namun Anggara tidak akan tertipu. Ketika Citra merasa terancam, dia menutup diri. Itulah cara wanita itu melindungi dirinya sendiri. Di sini, Anggarq tidak bersedia membiarkan Citra bersembunyi tapi ia cukup realistis untuk tahu bahwa ketika mereka kembali ke dunia sibuk tempat mereka tinggal, segalanya akan berubah. "Seminggu," janjinya di bibir Citra, "kita akan kembali selama seminggu. Dan kita akan bersama-sama pada awal dan akhir setiap hari. Sarapan setiap pagi dan makan malam setiap malam. Sendang tidak jauh dari Brakseng. Aku takkan pergi lama. Aku berjanji." Citra mengawasi saat Anggara mengirimkan e-mail dengan satu tangan sambil mengikat simpul dasi sutranya dengan tangan yang satu lagi. Secangkir kopi dingin tergeletak tak tersentuh di meja karena ia tak sempat meminumnya. Sejak mereka tiba kembali di Brakseng, rumah yang dimiliki keluarga Anggara selama beberapa generasi,A

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   SALING MEMAHAMI

    Anggara mendekatkan wajahnya menatap wajah Citra,Matanya menyipit . "Kamu tak mau aku melakukannya?" Citra bisa saja berbohong. Ia bisa saja membiarkan hubungan mereka berjalan tanpa memberitahu Anggara hal sebenarnya, tapi mereka sudah menghadapi cukup banyak hambatan dalam pernikahan mereka tanpa ia menciptakan hambatan baru. "Tidak." Citra menggeleng perlahan, tahu bahwa apa yang akan ia katakan bisa menghancurkan masa depan mereka. "Tidak, aku tidak mau. Ada sesuatu yang belum kuberitahukan padamu. Sesuatu yang belum kukatakan dengan sejujurnya." Anggara terdiam, wajahnya dibayangi cahaya yang semakin temaram. "Katakanlah." Bagaimana Citra bisa menjelaskannya? Dari mana ia memulainya? "Kehilangan bayi kita adalah hal terburuk yang pernah kualami. Ketika merasakan rasa sakit pertama itu aku berpikir, Jangan, tolonglah, jangan sampai ini terjadi. Aku panik. Tak ada, benar-benar tak ada, yang paling kuinginkan di dunia ini seperti aku menginginkan anak kita." Mata Citra basah k

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   KEJUTAN

    Citra sangat gemetar sehingga tak yakin kedua kakinya mampu menopang tubuh. "Kupikir aku tak boleh melihat rumah." "Tidak lagi. Aku punya kejutan untukmu. Hadiah." Saat mereka menuruni tangga taman itu, Anggara memegang tangan Citra dengan erat dan mengernyit. "Tanganmu dingin. Apa kamu baik-baik saja?" "Aku tak apa-apa." Citra ingin memberitahu Anggara bahwa ia tak membutuhkan hadiah-hadiah besar dari pria itu, bahwa hadiah-hadiah bukanlah alasan ia bersama Anggara. Tapi satu-satunya yang bisa ia pikiran adalah kenyataan bahwa Anggara akan membuat janji untuk menemui dokter padahal itulah hal terakhir yang ia inginkan.Anggara memperpanjang langkah-langkahnya. "Aku tak sabar menunggumu melihatnya." "Dokter itu?" Anggara melirik lembut. "Aku sedang membicarakan hadiahku untukmu." "Oh. Aku yakin aku akan menyukainya," ucap Citra parau, tahu ia harus mengatakan yang sebenarnya pada Anggara.Mereka tiba kembali di rumah dan Anggata segera melangkah menuju ruang kerja, salah sat

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HARI HARI BERSAMANYA

    "Jika kita melakukan ini..." Citra membiarkan kata itu menggantung "...bagaimana dengan anak yang selalu kamu impikan?" "Kamulah keluarga yang kuimpikan dan untuk yang lainnya..." Anggara mengabaikan anjing-anjing itu, mencondongkan tubuh ke depan, menyingkirkan kuas dari tangan Citra dan menarik wanita itu berdiri "...kita akan menemukan cara untuk mengatasinya. Tapi kita akan menemukannya bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Apa pun yang kamu pikirkan, kamu harus memberitahuku dan kali ini aku akan mendengarkan dengan teliti. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu." Anggara menangkup wajah Citra dengan kedua tangan, merasakan kelembutan kulit Citra di telapak tangannya. "Pada saat aku selesai membuktikan padamu tidak akan ada ruang bagi keraguan dalam benakmu." Keheningan mencekam dan Anggara menyadari makna sebenarnya dari kata ketegangan. Ia bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan jika Citra menjauhkan diri karena ia tahu ia tidak akan pernah menerima kata tidak. Kedua mata hit

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   MEMAHAMINYA

    Citra berharap bisa menerimanya dengan mudah dan bagi jutaan wanita lain mungkin demikian. Mendengarkan Anggara Dobson mengatakan "Aku mencintaimu" telah menjadi puncak ambisi banyak wanita. Untuk Citra, itu sekadar ucapan biasa. Citra frustrasi dengan dirinya sendiri, turun dari ranjang, mengenakan jubah kamar dan melangkah menuju teras. Kenyataan bahwa Anggara membiarkannya pergi dengan begitu mudah memberitahunya banyak hal tentang perasaan pria itu sekarang, saat sedalam apa perasaan tidak amannya yang terungkap. Ketakutan dalam bentuk sensasi dingin merayap di sekujur tubuhnya yang panas ketika akhirnya ia menyadari masa depan pernikahan mereka bukan bergantung pada kemampuannya untuk memiliki anak, tapi kemampuannya untuk memercayai Anggara supaya tidak melukainya. Apa maksud Citra, ia tidak pernah memberi wanita itu tanda apa pun? Anggara berbaring telentang di ranjang, kedua tangannya diletakkan di belakang kepala, memikirkan kembali pernikahan mereka selama dua tah

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HATI KE HATI

    Anggara menginginkan Citra menceritakan kegundahannya . Dan dia layak mendapatkannya. "Dari kecil aku menginginkan seorang saudara,baik itu laki laki maupun perempuan. Aku selalu kesepian saat ayahku bekerja.Aku tidak punya siapa siapa yang dapat di ajak bicara. Dan ketika ayahku meninggal aku benar benar menjadi sendiri dan merasa sebatang kara. Ini membuat aku mengalami gangguan kecemasan yang akut.Citra berbaring telentang, menjauhkan diri dari Anggara. Citra mengubah suaranya menjadi santai sambil menoleh memandang Anggara. "Jadi sekarang kamu tahu mengapa aku benar- benar kacau." Dan tak ada keluarga, tapi Citra tidak menyebutkan bagian itu. Tidak menyebutkan mengenai kesedihan dan perasaan di sendiri yang mengikuti pengalaman traumatis tersebut. "Mungkin jika aku membaca beberapa cerita dongeng, aku tidak akan menjadi separah ini. Masalahnya, aku tidak akan tahu akhir yang bahagia bahkan jika aku mengalaminya sendiri." Keheningan terasa di antara mereka dan Aggara bersandar d

DMCA.com Protection Status