Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 96. Rencana Menyamar

Share

96. Rencana Menyamar

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-04-04 19:51:44
Perbincangan semalam bersama Sandra membuat Noel semakin yakin untuk menolong istri temannya tersebut. Wanita itu sendirian namun bersikeras tidak mau meminta bantuan keluarga. Aib keluarga tidak perlu diumbar, begitu pesan Sandra.

Kini Noel harus mencari informasi yang seimbang. Insting wartawannya dalam mencari kebenaran cerita tergugah. Pasti ada yang salah dalam insiden yang terjadi di mansion Aldric kemarin.

“Jadi kamu tidak melihat apa yang terjadi di dalam?” tanya Noel pada Lee.

“Tidak, Tuan. Saya ataupun Madam Mary tidak melihat kejadiannya secara langsung,” jawab Lee.

“Apa Aldric menghubungimu setelah kalian pergi dari mansion?”

“Tidak sama sekali, Tuan.”

Garis muncul di antara alis Noel. Tidak mungkin, Aldric tidak memikirkan Sandra dan Alex. Atau karena pengusaha itu merasa anak dan istrinya baik-baik saja?

“Aku ingin tau, bagaimana kamu melatih Alex ilmu bela diri?”

“Kebetulan, sebelum bekerja sebagai pengawal, saya memang pelatih bela diri, Tuan. Saya membuat progr
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   97. Tidak Ingin Seperti Daddy

    “Uhuk, uhuk.”Pengawal Alex segera menutup mulut. Ia terbatuk mendengar permintaan Tuan Mudanya. Kedua matanya mengerjap beberapa kali untuk meyakinkan diri bahwa yang ia dengar adalah benar.“Kamu mau menggunduli rambutmu karena warnanya mirip dengan rambut Daddymu?” tanya Noel.Alex dengan santai mengangguk. Anak kecil itu tetap makan dengan tenang. Sementara ketiga orang dewasa hanya bisa mengembuskan napas yang tertahan.“Kamu boleh potong rambut, tapi potong pendek saja, ya. Tidak perlu digunduli. Nanti Mommy sayang-sayang rambut siapa kalau kamu gundul,” tutur Sandra dengan suara lembutnya.Alex terkekeh, “Baiklah, Mom.”Wanita berhijab itu tersenyum mendengar balasan putranya. Ia mengusap sayang rambut Alex yang memang agak panjang dan lebat. Rasanya sama seperti menyisir rambut Aldric dengan jari-jarinya.Lihtalah, betapa mudahnya Sandra mengendalikan putranya. Dan betapa penurutnya Alex pada Ibu yang sangat ia sayangi. Noel berdecak kagum di dalam hati.Noel adalah anak dari

    Last Updated : 2023-04-05
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   98. Cobaan Bertubi-tubi

    “Apa maksudmu? Istri dan anakku tidak ada di mansion? Di mana mereka?” cecar Aldric saat menerima laporan dari Marvin.Pengusaha tampan itu sampai membeli ponsel baru. Orang tuanya tidak mau meminjamkan ponsel mereka karena Aldric mengatakan bahwa ia ingin menelepon Sandra. Dan sekarang ia mendapat kabar hilangnya istri dan anaknya.“CCTV di lorong kamar Anda dimatikan oleh seseorang. Keberadaan Nyonya Sandra dan Tuan Muda Alex terakhir terekam berada di kamar Anda,” balas Marvin.“Kirimkan CCTV terakhir itu. Cari Lee. Aku yakin dia ikut bersama istri dan anakku.”Setelah mematikan ponsel, Aldric mengacak kasar rambutnya. Hatinya bertambah risau saat melihat tayangan CCTV di kamarnya sendiri. Kamar yang berubah itu dan suara Sandra yang meminta Alex untuk mengeluarkannya dari kamar.‘Siapa yang merubah desain kamarku? Pasti ini ulah Val atau orang tuaku,’ geram Aldric dalam hati.Tentu saja Sandra sakit hati melihat semua foto-foto kemesraan suaminya bersama wanita lain. Walaupun itu

    Last Updated : 2023-04-05
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   99. Berhalusinasi

    Sandra menatap satu notifikasi pesan yang masuk. Nomer tidak dikenal. Dengan penasaran, ia menyentuh layar ponselnya untuk membuka pesan tersebut.Matanya membulat sempurna. Foto-foto kedekatan suaminya bersama seorang wanita yang hidungnya diperban bertebaran. Air mata mulai menggenang kembali.Mereka tidur satu ranjang. Lengan Aldric melingkari bagian belakang kepala Valerie yang tertidur di dada lelaki itu. Foto lain menampakkan suaminya yang menyuapi wanita itu makan dan minum.Kembali tersedu di atas sajadahnya, Sandra melirihkan banyak pertanyaan pada Sang Pencipta. Usia pernikahannya baru beberapa bulan saja. Namun ia telah merasa tak sanggup menghadapi masalah hatinya ini. Selesai berdoa, wanita itu keluar dari kamar dan menatap city light dari balkon.“Tidak bisa tidur lagi?” suara Noel di belakang punggung Sandra membuat wanita itu hanya merespon dengan mengembuskan napas panjangnya.“Jaga kesehatanmu, San. Kalau setiap malam kamu tidak bisa tidur, lama-kelamaan kamu bisa sa

    Last Updated : 2023-04-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   100. Kebohongan yang Terbongkar

    Seminggu sudah, Aldric berada di Korea. Selama itu pula, ia tidak pernah berhasil menghubungi istri maupun putranya. Semakin hari, ia semakin gundah. Rasanya seperti hilang akal.“Marv, mengapa kerjamu jadi lambat begini? Masa kamu belum bisa menemukan di mana Sandra dan Alex?” geram Aldric saat assitennya lagi-lagi melaporkan kegagalan menemukan Nyonya dan Tuan Mudanya.“Maaf, Tuan. Saya dan beberapa pengawal sudah mencari hingga Jerman. Bahkan saya telah menanyai Keluarga Javier dan Leah.”“Apa Keluarga Javier curiga?”“Tidak. Saya menutupi baik-baik tentang keadaan Anda dan Nyonya di sini.”Aldric mengembuskan napas beratnya. “Lalu, Lee? Di mana dia?”“Lee juga menghilang, Tuan. Seperti dugaan kita, Nyonya dan Tuan Muda pasti menyembunyikan diri dibantu Lee.”“Kurang ajar!” umpat Aldric kesal. “Tetapi Sandra tidak membawa apapun bukan? Mereka pasti butuh makan. Apa mereka tidak mengambil uang dari bank?”“Tidak, Tuan. Saya juga menanyai Bank dan mereka mengatakan Nyonya Sandra tida

    Last Updated : 2023-04-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   101. Tidak Sesuai Rencana

    Marvin menatap pesan dari layar ponselnya. Alisnya saling bertautan. Mengapa tiba-tiba Bosnya bisa pergi dari Korea? Apa Nona Valerie telah sembuh?Sebisa mungkin, asisten setia itu melanjutkan pekerjaan dengan cepat. Dalam waktu satu jam, berkas-berkas di meja Tuannya telah rampung. Ia dan Cindy menarik napas lega bersamaan.“Terima kasih, Cindy. Kamu boleh beristirahat.”“Baik, Tuan Marvin. Emm … boleh saya bertanya, Tuan?”“Tanya apa?”“Apa Nyonya Sandra dan Tuan Muda Alex belum ditemukan?”Marvin menatap sekertaris Aldric yang terlihat sangat penasaran. Setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan Tuannya, ia dan Cindy cukup kompak menangani berbagai masalah perusahaan maupun masalah pribadi Aldric. Dan selama itu pula, ia yakin, Cindy dapat dipercaya.“Sebenarnya saya sudah menemukan jejak mereka. Tetapi, saya belum berani memberitahukannya pada Tuan.”“Benarkah? Apakah mereka baik-baik saja?”“Nyonya Sandra terluka pada bagian bibir dan lengan. Tuan Muda baik-baik saja.”“Ya Tuhan

    Last Updated : 2023-04-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   102. Prioritas

    “Aldric sudah kembali dari Korea. Apa kamu mau menemuinya?” tanya Noel pada Sandra.“Iya. Aku juga sudah mendapat kabar itu dari Lee.”“Lalu, bagaimana?”“Mungkin besok aku akan ke mansion Aldric.”“Ke mansion? Kamu yakin mau menginjakkan kaki lagi ke sana?”“Karena dari sanalah semua berawal. Dan aku akan mengakhirinya di sana pula.”Noel meneliti wajah cantik di hadapannya. Wajah itu terlihat tenang. Sesekali ia hanya melihat Sandra mengembuskan napas panjang.‘Wanita yang sangat pandai menyimpan perasaannya,’ desah Noel dalam hati.Malam harinya, Sandra dan Alex bersiap akan tidur. Sandra telah membacakan cerita tentang tokoh masyarakat yang menginspirasi dunia. Kini mereka berbincang tentang kegiatan di hari tersebut.“Alex, sayang. Kamu pasti sudah tau bahwa Daddy sudah pulang. Mommy akan menemui Daddy di mansion besok.”“Kenapa bukan Daddy yang ke sini?”“Daddy tidak tau kita menginap di sini, Alex. Biarkan tempat ini menjadi tempat persembunyian kita sementara.”“Jika Daddy men

    Last Updated : 2023-04-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   103. Kamu Menyentuhnya, Aldric!

    Aldric terkejut mendengar kalimat yang diucapkan istrinya. Mulutnya membulat tanpa bisa mengeluarkan kata-kata. Ia mengangkat alisnya tinggi-tinggi.“Apa kamu bilang? Aku lebih memilih Valerie? Lalu mengapa aku menikahimu dan bukan dia?” tukas Aldric.“Karena yang kamu inginkan sebenarnya adalah Alex, bukan?”“Astagfirullah, Sandra. Aku menginginkan kalian berdua di dalam kehidupanku. Jangan berkata sembarangan. Aku mencintaimu, Sandra!” protes Aldric.Sandra menggeleng, lalu duduk di sofa. Lututnya terasa bergetar. Haruskah ia mempercayai pernyataan cinta dari lelaki yang lebih perhatian pada mantan tunangannya itu?“Aku tidak bisa menerima cintamu jika kisahmu yang lalu belum usai, Aldric.”“Apa? Kisah lalu yang mana?” desak Aldric sambil mengikuti Sandra duduk di sofa.“Kisahmu dengan Valerie. Aku tidak mau rumah tangga kita selalu dibayangi oleh menantu idaman orang tuamu itu.”“Tetapi hubunganku dengan Valerie sudah selesai, My love. Aku sudah memutuskan pertunanganku dengannya.”

    Last Updated : 2023-04-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   104. Tak Kan Kembali Lagi

    Teriakan demi teriakan Aldric tidak diperdulikan Sandra. Wanita cantik itu berlari keluar dari tempat yang sejak awal ia datang telah menorehkan luka di hatinya.Mobil yang membawa Sandra dan Noel melesat meninggalkan gerbang besar mansion. Emosi wanita di samping Noel seakan meledak. Isakan pedih tak lagi ia sembunyikan. Sandra membanjiri wajahnya dengan air mata.Penggalan kalimat yang diucapkan Aldric bahwa ia tidak dapat kembali ke mansion lagi terus terngiang. Suaminya telah mengancam dirinya untuk tidak menginjakkan kakinya di rumah besar yang mewah itu. Ya, Sandra tidak perduli. Ia tidak akan kembali lagi.“San, Aku turut prihatin. Apa ada yang bisa aku bantu?” Noel kembali memberikan perhatiannya.Sebagai seorang lelaki yang memiliki banyak pengalaman dengan wanita, Noel paham akan kondisi Sandra. Wanita cantik di sampingnya tidak butuh nasehat ataupun kata-kata penenang. Yang diperlukan Sandra saat ini hanya meluapkan emosinya yang sejak beberapa hari lalu tertahan.Setelah b

    Last Updated : 2023-04-08

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status