Share

64. Hari Pernikahan

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-03-10 10:12:45

Sandra telah siap dengan baju pengantin berwarna putih. Ia menatap cermin. Pantulan dirinya begitu cantik, elegan dan mempesona.

Sayang, aura kesedihan justru terlihat dari wajahnya. Ia ingin protes, tetapi semua orang sepertinya menganggap pernikahannya ini adalah yang terbaik. Terbaik menurut mereka, belum tentu terbaik untuk Sandra. Begitu sanggahnya di dalam hati.

Namun demikian, perasaannya lebih tenang ketika Ummi, istri Ustadz Rachman berkunjung. Ummi menyampaikan ceramah singkat. Ceramah tentang keutamaan menjadi seorang istri dan Ibu serta membangun keluarga yang utuh.

‘Bismillah. Aku pasrah, Ya Allah,” gumam Sandra dengan satu tarikan napas panjang.

Keluarga Javier telah selesai berdandan. Para lelaki mengenakan jas mewah berwarna biru muda. Demikian juga dengan para wanita. Biru memang warna favorit Sandra.

Hanya keluarga inti dan Leah, sahabat Sandra yang akan menghadiri akad nikah. Semua sesuai dengan permintaan Aldric. Sementara mempelai pria pun mengatakan hanya didampi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   65. Mempelai Wanita Pingsan

    Sahabat Leah itu menggeleng frustasi. “Tapi suamiku bukan Aldric kan?”Leah menatap wajah cantik di sampingnya. Wajah itu terlihat sendu dan pasrah. Tidak ada raut bahagia yang terpancar pada diri mempelai wanita ini.“Yuk, yuk, sudah ditunggu Aldric lho, San.”Ucapan Sophia kembali mengagetkan Sandra. “Tuan Aldric? Kenapa dia menungguku?” dengan linglung Sandra memandang Leah dan Sophia bergantian.Sophia terkekek geli, “Ya Allah, kamu tidak dengar barusan? Aldric mengucap ikrar atas nama Allah untuk menikahimu. Kalian telah resmi menjadi suami istri.” ungkap Sophia.Sekali lagi Sandra termangu. Ia berdiri dengan terpaksa. Berusaha fokus pada informasi yang baru saja ia dengar. Baru satu langkah dari sofa, Sandra limbung.‘Suaminya adalah Aldric? Apa ia mimpi lagi?’ suara di kepala Sandra berbisik.Wanita berpakaian pengantin itu kembali menatap layar televisi. Aldric sedang menerima ucapan selamat dari keluarganya. Mereka terlihat bahagia. Bahkan Kak Deniz dan Kak Luke merangkul bah

    Last Updated : 2023-03-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   66. Wartawan yang Lapar Informasi

    “Selamat, Bro,” bisik Noel dari balik punggung Aldric.Pengusaha itu membalik tubuh. Sedetik kemudian, ia berjabatan dan berpelukan dengan teman dekatnya. Mereka bertukar cerita sejenak tentang Indonesia yang baru pertama kali Noel kunjungi."Thanks, Bro."“Aku tidak menyangka kau menikahi wanita Indonesia,” bisik Noel.“Ternyata cinta bisa terjadi di mana saja bukan?”“Cinta? Jadi kau benar-benar telah jatuh cinta? Bukankah sejak kita menjadi mahasiswa dulu, cinta tidak masuk dalam kamus kehidupanmu?”“Aku hanya tidak pernah memahaminya. Tidak, hingga aku bertemu Sandra,” kilah Aldric.Noel mengembuskan napas panjang dan berkata, “Aku sampai mencari banyak informasi melalui internet tentang wanita-wanita Indonesia selama perjalanan ke sini.”“Dan kau tertarik?”“Mungkin. Informasi-informasi itu mengatakan wanita Indonesia terkenal ramah, keibuan dan melayani suaminya bak raja. Begitu kah?”“Baru satu jam yang lalu aku menjadi suami orang Indonesia. Aku belum bisa memberi referensi ap

    Last Updated : 2023-03-12
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   67. Dejavu Malam Pertama

    Terbersit rasa canggung di hati Sandra. Ia hanya berdua Aldric saat ini di dalam kamar hotel. Rasanya wanita cantik itu ingin berlama-lama di kamar mandi, menyembunyikan diri dari lelaki tampan yang hari ini menjadi suaminya.Setelah menyisir rambut dan menggunakan skincare malam, akhirnya Sandra keluar dari kamar mandi. Ia mengenakan dress putih yang memiliki panjang pas selutut. Tangan pendek yang membuat kulit putihnya terlihat jelas.Aldric menatap lama istrinya. Sempurna. Hanya satu kata itu yang berhasil ia simpulkan pada penampilan Sandra.“Aku sangat beruntung,” ucap Aldric. Ia meraih tangan Sandra dan menciumnya.Sandra tertegun. Rasanya ada yang salah. Ia baru teringat, sejak mereka menikah ia belum pernah sekali pun mencium punggung tangan suaminya.Lalu dengan perlahan, Sandra mengecup punggung tangan Aldric. “Maafkan aku. seharusnya aku melakukannya setelah akad nikah tadi selesai.”Pengusaha itu terkekeh. “Siapa suruh pingsan saat jadi pengantin,” kelakarnya.“Aku nggak

    Last Updated : 2023-03-13
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   68. Perbedaan Adat Timur dan Barat

    Keesokan harinya, Keluarga Javier mengundang keluarga besar. Alzam mengumumkan pada tamu-tamunya bahwa setelah lima tahun di luar negeri, Sandra akhirnya pulang. Dengan bangga, ia juga memperkenalkan menantu dan cucunya.Nama baik keluarga Javier terselamatkan. Mereka tidak lagi bertanya-tanya, mengapa Sandra yang merupakan anak perempuan satu-satunya dibiarkan tinggal sendirian di luar negeri. Emi terlihat lega dan bahagia. Berkali-kali, ia mengusap sudut matanya yang berair.Beruntung Aldric belum mengerti bahasa Indonesia. Ia tidak perlu harus menjawab berbagai pertanyaan yang cenderung menyelidik kehidupan pribadinya. Ia juga bahkan berharap tidak ada satu pun tamu yang hadir mengenalinya sebagai calon Gubernur Inggris.“Kamu terlihat menikmati sekali pestanya, Noel,” bisik Aldric.“Tentu. Ternyata wanita Indonesia cantiknya unik ya. Berbeda dengan wanita Eropa.”“Ya, begitulah.”“Dan Sandra. Aku paham mengapa kamu memilih menikahi Sandra dibandingkan Valerie.”“Aku tidak pernah m

    Last Updated : 2023-03-14
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   69. Tempat Produksi Alex

    Tanpa banyak bicara lagi, Aldric menggendong putranya. Ia berjalan menghampiri keluarga Javier yang duduk di samping meja mereka. Pengusaha itu mengangguk santun.“Permisi, Aku akan menemani Alex ke kamar hotel. Ia kepanasan dan sedikit kesal karena banyak yang menyubiti pipinya,” keluh Aldric.“Ya Allah, kasihan. Siapa yang menyakitimu, sayang?” Emi langsung berdiri dan mengusap lembut pipi Alex.Alex hanya diam. Ia menyandarkan kepala kepada bahu kokoh Daddynya. Mulutnya mengerucut. Jelas sekali ia tampak sedang jengkel.“Ya sudah. Tidak apa-apa. Kamu tenangkan saja dulu, Alex,” ucap Alzam sambil mengusap-usap punggung cucunya.Alzam melihat Aldric berpamitan pada Sandra. Lelaki itu sempat mengecup pipi istrinya dan mengajak Marvin ikut dengannya. Ia dapat merasakan menantunya tersebut juga merasa dongkol karena putranya mendapat perlakuan menggemaskan dari sejumlah kerabat dekat.Hingga pesta berakhir, Aldric dan Alex tidak kembali ke Ballroom. Sandra mengatakan kepada semua tamu b

    Last Updated : 2023-03-15
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   70. Harus Kembali ke Inggris

    Seminggu sudah, Aldric menjadi seorang suami. Ternyata ia menikmati kehidupan barunya. Bersama Sandra seolah-olah mereka masih menjalani masa penyesuaian pribadi masing-masing. Pacaran halal, begitu istilah Ustadz Rachman.Masa tenang kampanye akan berakhir. Aldric harus kembali ke Inggris. Lelaki itu harus menghadiri pemilihan dan perhitungan suara. Ia mengembuskan napas kasar. Sudah sejak awal ia merasa ada yang salah pada karirnya di politik.Kepalang tanggung. Semua harus dijalani sampai akhir. Ia tidak tau apakah berita tentang putus pertunangannya akan berimbas pada hasil pemilihan. Yang ia yakini, keluarganya pasti sedang menunggunya dengan amarah yang besar.“Aldric, sayang,” sapa Sandra.Aldric menoleh. Istri cantiknya masih berbalut celemek karena sedang menyiapkan sarapan. Ia menghampiri istrinya.“Kamu seperti memanggil putra kita. Alex, sayang,” protes Aldric.Sandra terkekeh. “Nanti kalau ada panggilan sayang yang lebih cocok, aku ganti. Aku masih bingung tiba-tiba memil

    Last Updated : 2023-03-16
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   71. Kejutan di Bandara

    “Aku ingin kamu menyelesaikan apapun yang menurutmu perlu dituntaskan secepatnya, sayang,” lirih Sandra dengan senyum tenang di wajahnya.Aldric menunduk menatap istrinya. Bersyukurlah ia memiliki istri cantik, cerdas, berhati baik seperti Sandra. Ia tidak akan pernah menyesali keputusannya untuk mempercepat pernikahan.Ini adalah kali kedua Aldric meninggalkan Bali. Kali ini ia tidak mau melihat Bali yang semakin menjauh. Ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi pesawat jet pribadinya yang empuk. Memejamkan mata dan membayangkan kebersamaan yang ia lalui bersama istri dan putranya.“Sial,” umpat Aldric dalam hati. Baru beberapa menit rasanya ia telah dilanda rindu.Pengusaha itu menoleh ke samping. Marvin duduk dengan tab di atas pahanya. Namun begitu, mata asistennya itu terpejam.Perlahan, Aldric bangkit dari duduknya. Ia mengambil tab di pangkuan Marvin dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu, ia meminta salah satu pramugari memberikan selimut pada tubuh asistennya.Setelahnya, Al

    Last Updated : 2023-03-17
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   72. Kejutan di Mansion

    “Orang tua Anda sudah menunggu di mansion, Tuan,” ucap Marvin setelah meredakan ketegangan telinganya.Aldric mendengus kasar. “Iya, kita langsung ke mansion,” balasnya.Pulang ke rumah sendiri seharusnya menjadi suatu hal yang melegakan. Namun kini, justru perasaan gundah yang Aldric rasakan. Ia mengucap istigfar berkali-kali untuk menenangkan dirinya.Madam Mary dan jajaran pelayan berdiri dan membungkukkan kepala mereka saat Aldric melewati foyer. Ia langsung menuju ruang keluarga. Tempat orang tuanya biasa berkumpul jika mereka datang ke mansionnya.“Mom, Dad,” sapa Aldric. Ia menyempatkan diri mencium kedua pipi Helen dan Alonso.Setelahnya, Aldric mengambil minuman yang diberikan Madam Mary. Ia duduk di depan orang tuanya. Dengan sikap yang sangat tenang, ia menyesap teh dan meletakkannya di meja.“Dari mana kamu?” tanya Alonso. Ia tak habis pikir, bagaimana Aldric bisa setenang ini.“Menenangkan diri, Dad.”Alonso menggeleng kesal. “Kamu pergi menenangkan diri dengan meninggalk

    Last Updated : 2023-03-18

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status