Beranda / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 350. Cinta Pertama Sandra

Share

350. Cinta Pertama Sandra

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-30 10:00:10

Semua yang sedang menangis terharu menoleh pada asal suara. Kevin berdiri dengan tatapan penasaran. Lelaki itu langsung mengambil kesimpulan saat melihat semua orang di dalam ruangan itu menangis bersamaan. Bahkan Alex pun turut terlihat bersedih.

“Siapa yang meninggal?” tanya Aldric.

“Kalian menangisi siapa?” balas Kevin.

“Ya Tuhan, Kev. Jadi, kamu berpikir kami menangis karena ada yang meninggal?” Alonso menggelengkan kepalanya.

“Memang tidak? Lalu, kenapa kalian semua menangis?”

Aldric menghampiri sekertarisnya. “Kami menangis bahagia, Kev. Tidak semua air mata merupakan tangisan duka.”

“Oh.” Kevin menjawab singkat. “Memangnya ada kabar bahagia apa?”

“Kami akan pindah ke Inggris, Uncle Kevin,” jerit Alex senang.

Kevin menatap semua orang di dalam ruangan bergantian. Ia belum bisa mempercayai pendengarannya sendiri. Apalagi, yang m

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   351. Bayi yang Bermasalah

    Sambil menunggu, Marvin mengungkapkan keresahannya dengan menulis pesan pada Leah. Lelaki itu juga mengirim foto bayi yang baru lahir tersebut. Juga menceritakan kondisi bayi saat lahir yang tidak langsung menangis.Untungnya, Leah sudah sangat bersiap hati menerima kanyataan. Ia berusaha menenangkan suaminya dengan banyak bercanda. Hingga akhirnya, Marvin menjadi lebih tenang.“Marv,” panggil seseorang.Marvin mendongak. Lelaki itu tersenyum lega pada sosok yang baru saja datang. Ia langsung berdiri.“Aldric, Kevin,” balasnya senang.“Bagaimana? Sudah lahir?”Kepala Marvin mengangguk menjawab pertanyaan Aldric. Ia lau mengulang cerita yang sama yang baru saja ia ceritakan pada istrinya. Kini, mereka memang hanya bisa menunggu.Saat mereka mengobrol, suster memanggil Marvin. Lelaki itu segera menghampiri. Ia kembali duduk dengan hembusan napas panjang.“Ada apa?” tanya Kevin denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   352. Stress Saat Hamil

    “Ada apa dengan Marvin?” Aldric bertanya dengan khawatir.“Marvin baik-baik saja. Tetapi … ““Kevin!” sentak Aldric. “Jangan menggantung kalimat. Ada apa?”Kevin terdengar menarik napas panjang lalu menjawab, “Bayi Marvin baru saja meninggal, Tuan.”“APA?”Sandra terkejut mendengar Aldric berteriak.“Innalillahi wainnailahi rojiun,” lirih Aldric.“Siapa yang meninggal, sayang?” Sandra kini ikut-ikutan khawatir.“Bayi Marvin, My love.”Lalu, Aldric berbicara kembali dengan Kevin. “Kev. Temani Marvin. Aku akan segera ke sana.”Aldric menutup teleponnya sebelum Kevin menjawab. Ia segera mengganti piyama dan mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit. Sandra mengekori suaminya.“Sayang, aku mau ikut.”“Jangan, My love. Tidak ada yang bisa kamu lakukan di sana. Kamu istirahat saja, ya.”“Tapi, aku mau sama kamu.”Aldric terpaku di tempatnya berdiri. Ia baru saja menyadari bahwa istrinya pun masih dalam suasana berkabung. Ia pasti mengingat kematian lagi saat ini.Lelaki tampan itu seger

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   353. Ganti yang Lebih Baik

    Sandra menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia terisak pelan. wanita itu kembali mengingat bagaimana kehamilannya dulu.Kini, semuanya menunduk malu. Pernyataan Sandra sontak membuat mereka ingin meralat apa yang sudah mereka ucapkan terhadap Alexa. Aldric segera berdiri menghampiri istrinya.“Maafkan aku, My love,” bisik Aldric. “Tolong, maafkan aku.”Sandra tak sanggup membalas. Ia hanya mengangguk sambil terus berurai air mata. Sangat sedih mengingat ada seorang bayi yang menjadi korban ketidakpekaan manusia-manusia yang menghadirkannya ke dunia.“Maafkan Mommy dan Daddy juga, Sandra,” cetus Helen dengan penuh rasa menyesal.Sandra menggeleng. “Ini bukan tentang Sandra. Ini tentang Alexa. Sebaiknya mulai sekarang, kita hanya mendoakan baby Alvin saja. Juga agar Alexa dan Marvin mendapatkan gantinya dari Allah dengan pasangan halal masing-masing.”“Aamiin.”Doa Sandra langsung diaminin semuanya. Mereka sadar telah berlaku tidak adil dalam melihat masalah Marvin dan Alexa. S

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   354. Paket Aneh

    Setelah hampir dua bulan di Inggris, akhirnya Alzam kembali ke Bali. Tentu saja Sandra, Aldric dan Alex ikut serta. Mereka juga harus mengurus kepindahan mereka ke Inggris. Leah pun turut pulang menumpang pada pesawat pribadi Aldric.Sampai di Bali, Alzam langsung mengajak semuanya mengunjungi makam Emi. Semua menyetujui. Hanya Leah saja yang tidak ikut karena ia langsung pulang ke Jakarta.Makam Emi kini telah ditanami rumput. Alzam mengusap-usap nisan bertuliskan nama istri tercintanya. Bibirnya selalu tersenyum menatap makam.“Mama jangan khawatir, ya. Semua baik-baik saja. Papa akan terus mendampingi anak-anak sesuai permintaan Mama,” lirik Alzam.Dengan pandangan haru, Sandra menatap ayahnya yang bersimpuh di samping gundungan tanah sang ibu. Tak terasa air matanya kembali menetes. Wanita itu segera menghapusnya.Usapan lembut di punggung Sandra menyadarkan wanita itu bahwa ia tidak sepantasnya selalu bersedih. Takdir Allah memang selalu yang terbaik. Walaupun terkadang kita sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   355. Teka-Teki Puzzle

    Setelah Sandra tertidur pulas, Aldric turun dari ranjang. Perlahan ia keluar dari kamar dan menuju kamar Alex. Putranya sudah menunggu sambil membaca buku.“Mommy sudah tidur?”“Kalau Mommymu belum tidur, Daddy tidak akan ke sini.”“Siapa tau, Mommy sedang bekerja atau menelepon Kakek.”Aldric terkekeh. “Kamu benar juga.”“Alex ‘kan anak yang cerdas. Selalu memiliki jawaban untuk menutupi kesalahan.”“Asal kamu tidak berbohong pada Mommy dan Daddy, kami masih bisa memaafkan kesalahanmu. Jangan takut untuk mengungkapkan kejujuran.”“Siap, Dad.”“Ya, sudah. Mana paketnya?”Alex turun dari ranjang. Ia membuka lemari nakas di samping tempat tidur. Lalu, anak tampan itu mengeluarkan kotak hitam dan memberikannya kepada ayahnya.Aldric menerima kotak tersebut. Ia meneliti tulisan dan juga mengoyang-goyangkan paket itu. Sama seperti Alex, lelaki itu merasa tidak ada sesuatu pun di dalam kotak.“Kita buka saja, Dad,” pinta Alex.“Oke.”Keduanya lalu duduk di ranjang. Aldric membuka bungkus hi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   356. Sobekan Foto

    Setelah mengantar Sandra ke spa, Aldric melangkah ke ruang kerja pribadinya. Ia menyalakan laptop dan membuka saluran komunikasi online dengan Marvin dan Kevin. Tak lama kemudian, wajah Marvin dan Kevin muncul d layar.“Hei.” Mereka saling menyapa.“Bagaimana? Kalian sudah buka paketnya?” tanya Aldric.“Sudah.” Jawab Marvin.Kevin lalu menunjukkan isi paket melalui layar. Sebuah plastik transparan dengan potongan-potongan kecil di dalamnya. Mirip seperti paket untuk Alex.“Itu isinya sobekan-sobekan foto,” balas Aldrcic seraya menyandarkan tubuhnya.“Tau dari mana ini sobekan foto?” tanya Kevin.“Alex mendapat paket yang sama. Semalam kami membukanya. Isinya foto saat ia memenangkan turnamen golf junior di Inggris yang disobek kecil-kecil.”Kevin meminta izin untuk membuka plastik. Setelah melihat Aldric mengangguk, sekertaris itu langsung merobek plastik d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   357. Kekasih Baru Luke

    Pesta ulang tahun Alex berjalan lancar. Aldric puas dengan cara sang putra merancang acaranya sendiri. Ia yakin, suatu saat nanti, anak lelaki itu akan lebih sukses menjadi seorang pemimpin dibanding dirinya.Hampir tiga bulan sudah, Aldric dan Sandra di Bali. Aldric bersikeras tidak akan pindah ke Inggris sebelum pengirim paket aneh itu tertangkap. Apalagi, satu bulan kemudian, Marvin juga mengatakan Sandra kembali mendapatkan paket.Walaupun keluarga Osborn menjamin keamanan Sandra dan Alex, Aldric tetap saja ragu. Ia berpendapat bahwa Bali adalah tempat teraman bagi istri dan putranya. Baik Alonso maupun Helen tampak kecewa dengan keputusan Aldric menunda kepindahan mereka.Pagi itu setelah Aldric berangkat ke hotel, Sandra menelepon Helen. Wanita cantik itu mengadukan sikap suaminya yang semakin protektif. Namun begitu, Helen menguatkan menantunya untuk bersabar.“Jadi, Aldric berpikir memang ada yang ingin menggangguku dan Alex di Inggris, Mom?

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   358. Anti Macet

    Keluarga Javier langsung mengadakan rapat. Mereka berdiskusi tentang niatan Luke untuk berkenalan dengan keluarga Sarah. Semuanya setuju untuk memberi kesan baik bahwa Luke serius menjalin hubungan dengan Sarah.Kesepakatan dicapai. Setelah berkordinasi dengan Sarah, Luke mengabarkan pada keluarganya bahwa keluarga kekasihnya tidak keberatan didatangi rombongan keluarga Javier. Terlihat sekali wajah putra kedua Alzam dan Emi itu berseri-seri dan bahagia.Sebelum melakukan perjalanan ke Lembang, keluarga Javier menyempatkan berziarah ke makam Emi. Alzam membasuh nisan dan mengusap-usap batu bertuliskan nama istrinya. Matanya menatap lekat pada kepala makam tersebut.“Ma, akhirnya Luke menemukan kekasih baru. Sepertinya, Mama akan suka dengan Sarah. Cantik, berhijab, santun dan ramah,” gumam Alzam pada makam istrinya.Moment emosional itu pun terlihat pada raut wajah Luke. Lelaki itu bahkan meneteskan air mata. Hatinya sedih mengingat sang Mama tidak akan pernah melihatnya menikah.“Maa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status