Beranda / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 344. Doa yang Terkabul

Share

344. Doa yang Terkabul

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-26 11:11:26

Aldric menepati janjinya untuk secara rutin berkunjung ke Inggris. Kali ini, Alzam bersedia ikut untuk pertama kalinya. Lelaki tua itu terkekeh geli saat Alex berjingkrak-jingkrak senang mengetahui sang kakek akan ikut bersamanya.

Di dalam private jet, Alex bertindak sebagai pemandu untuk Alzam. Tangan anak kecil itu menarik pelan tangan Kakeknya. Mereka berkeliling di dalam jet yang mewah itu.

“Alhamdulillah. Bagus sekali pesawat pribadi Daddy, ya,” ucap Alzam pada Alex.

“Iya, dong. Daddy ‘kan orang kaya. Semua orang kaya memiliki pesawat pribadi, Kek, “ Alex menjawab.

“Hehe, tapi, jangan sombong begitu, Nak. Tidak baik.” Alzam menasehati cucunya.

Alex seketika menggeleng. Ia memang tidak bermaksud sombong. Karena sebenarnya, ia hanya memperhatikan gaya orang-orang kaya dan mendeskripsikan sesuai penglihatannya.

“Maaf, Kek. Apa Alex terdengar sombong?”

Spontan, Alzam mengelus kepala cucunya. Anak tampan ini sangat cerdas. Berbicara dengan Alex sama saja dengan berdiskusi dengan anak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   345. Sambutan Kemewahan

    Pesawat pribadi Aldric mendarat dengan mulus. Tangga di depan pintu telah terpasang. Aldric menggenggam tangan istrinya untuk keluar. Sandra dengan ramah mengucapkan terima kasih pada crew pesawat.Tak jauh dari pesawat, sebuah mobil Range Rover mewah telah menunggu. Alonso berdiri di samping mobil dan melambaikan tangan. Alex yang melihat Grandpa-nya langsung berlari menghampiri dan memeluk lelaki tua tersebut.Alonso pun segera membungkuk dan memeluk cucu kesayangannya. Ia tersenyum bahagia pada Aldric, Sandra dan Alzam yang semakin mendekat. Tangannya terulur ke arah Alzam.“Senang sekali kamu di sini. Selamat datang,” ucap Alonso seraya menggenggam tangan Alzam dengan erat.“Aku juga senang berada di sini.”Mereka lalu saling berpelukan. Aldric juga merangkul ayahnya. Sandra mencium telapak tangan Alonso dan mengecup kedua pipi mertuanya.“Mana Mommy, Dad?” tanya Sandra heran saat menyadari Alonso hany

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   346. Selamat Datang Kembali

    Esok harinya, Sandra pamit pada suaminya. Ia akan mengajak Alzam ke mansion mereka bersama Alex. Sementara, Aldric akan menyibukkan diri di Perusahaan Osborn bersama Alonso.“Maafkan aku, My love. Hari ini aku akan sibuk sekali, aku tidak akan sempat menemani kalian,” ucap Aldric pada istrinya.“Aku mengerti, sayang. Kamu ‘kan memang memiliki kewajiban di Perusahaan. Kasihan Daddy. Ia pasti bernapas lega karena sekarang kamu membantunya secara langsung,” balas Sandra.Aldric terkekeh. “Iya, semalam Daddy sampai berkali-kali mengucapkan terima kasih karena aku akhirnya pulang dan akan mengambil alih pimpinan lagi.”Wanita cantik itu menggeleng samar. “Pasti selama ini, Daddy sangat kerepotan mengurus apa yang kamu tinggalkan. Kamu jahat sekali!” Sandra memukul lengan atas suaminya.Tangan Aldric segera menangkap tangan istrinya. Lelaki itu menggenggam erat dan mencium jari-jari Sandra. Mereka lalu berpelukan erat.“Kamu tau sendiri bagaimana situasiku saat itu, My love.”“Untung saja k

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   347. Pengawalan Ketat

    Alzam langsung menoleh pada Sandra dan berucap tegas, “Tidak baik seperti itu, Nak. Jangan kamu ulangi sekali lagi.”Dengan malu, Sandra mengangguk. “Iya, Pa. Lagipula, itu saat Sandra masih ada masalah dengan Valerie.”Ayah kandung Sandra mengembuskan napas panjangnya. “Apapun masalahnya, besar atau kecil, jangan pernah meninggalkan suamimu dalam keadaan marah. Selesaikan dulu masalahnya. Jangan egois.”Sandra kemudian mendapat nasehat panjang lebar tentang bagaimana menjalankan hubungan suami istri yang sehat. Bagaimana dulu, Alzam dan Emi menyelesaikan masalah mereka. Mulai dari masalah antar pasangan, anak-anak hingga keuangan.Kepala Sandra mengangguk-angguk. Ia akan menuruti nasehat ayahnya. Terbukti, orang tuanya mampu membesarkan putra-putri mereka dengan baik dan mereka bersama hingga maut memisahkan.Setelah satu jam perjalanan, mereka memasuki kawasan mewah. Jalan lebar dengan pohon-pohon besar di samp

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   348. Saham Seratus Milyar

    “Tidak apa-apa, Tuan Alzam. Tenang saja. Ini hanya protokoler biasa,” jawab Lee.“Aldric menuliskan pesan untuk segera kembali ke mansion, Pa. Katanya saat ini sudah banyak wartawan yang berkumpul di mansion the Osborn. Aldric khawatir, kita sulit menembus kumpulan wartawan tersebut,” jawab Sandra.Alzam menoleh menatap Sandra dan Alex. Putri dan cucunya tampak tenang memperhatikan jalanan. Sementara ia sendiri sangat khawatir.“Apa ini pernah terjadi sebelumnya?” tebak Alzam.“Memang begini kalau kami datang ke Inggris, Kek. Daddy itu selalu diikuti wartawan. Apalagi sejak ada Mommy dan Alex,” balas Alex santai.“Kenapa begitu?”“Mereka sangat penasaran pada kehidupan pribadi Aldric, Pa. Aldric memang tidak pernah berkenan memberikan informasi tentang keluarganya. Itu membuat para wartawan penasaran,” sahut Sandra.Kini Alzam mengangguk mengerti. Rasanya keadaan seperti itu sama seperti yang terjadi di Indonesia. Hanya saja, ia tidak menyangka salah satu anggota keluarganya akan meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   349. Siapa yang Meninggal?

    Setelah berbicara dengan Sandra, Alzam meminta bicara dengan Aldric. Wanita cantik itu kemudian keluar untuk menemani putra mereka. Alzam meminta Aldric duduk di sampingnya.“Ada apa, Pa? Ada yang membuat Papa kurang nyaman?” tanya Aldric khawatir.Alzam tersenyum mendapat perhatian dari sang menantu. Matanya menatap lelaki bule yang tampan di sampingnya. Lelaki yang menjadi istri dari putri kesayangan keluarga Javier.“Tidak, Nak. Alhamdulillah, Papa betah. Terima kasih.”“Alhamdulillah.”“Papa tadi sudah melihat mansion yang kamu belikan untuk Sandra dan sasana olahraga untuk Alex,” ucap Alzam. “Mewah sekali.”Aldric mengangguk. “Papa suka? Bagian mana yang Papa suka?”“Hmm … Papa suka sekali taman luas yang ada di halaman belakang.”“Iya, Sandra juga sudah memperkirakan itu. Itu pula sebabnya kamar Papa akan menghadap taman belak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   350. Cinta Pertama Sandra

    Semua yang sedang menangis terharu menoleh pada asal suara. Kevin berdiri dengan tatapan penasaran. Lelaki itu langsung mengambil kesimpulan saat melihat semua orang di dalam ruangan itu menangis bersamaan. Bahkan Alex pun turut terlihat bersedih.“Siapa yang meninggal?” tanya Aldric.“Kalian menangisi siapa?” balas Kevin.“Ya Tuhan, Kev. Jadi, kamu berpikir kami menangis karena ada yang meninggal?” Alonso menggelengkan kepalanya.“Memang tidak? Lalu, kenapa kalian semua menangis?”Aldric menghampiri sekertarisnya. “Kami menangis bahagia, Kev. Tidak semua air mata merupakan tangisan duka.”“Oh.” Kevin menjawab singkat. “Memangnya ada kabar bahagia apa?”“Kami akan pindah ke Inggris, Uncle Kevin,” jerit Alex senang.Kevin menatap semua orang di dalam ruangan bergantian. Ia belum bisa mempercayai pendengarannya sendiri. Apalagi, yang m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   351. Bayi yang Bermasalah

    Sambil menunggu, Marvin mengungkapkan keresahannya dengan menulis pesan pada Leah. Lelaki itu juga mengirim foto bayi yang baru lahir tersebut. Juga menceritakan kondisi bayi saat lahir yang tidak langsung menangis.Untungnya, Leah sudah sangat bersiap hati menerima kanyataan. Ia berusaha menenangkan suaminya dengan banyak bercanda. Hingga akhirnya, Marvin menjadi lebih tenang.“Marv,” panggil seseorang.Marvin mendongak. Lelaki itu tersenyum lega pada sosok yang baru saja datang. Ia langsung berdiri.“Aldric, Kevin,” balasnya senang.“Bagaimana? Sudah lahir?”Kepala Marvin mengangguk menjawab pertanyaan Aldric. Ia lau mengulang cerita yang sama yang baru saja ia ceritakan pada istrinya. Kini, mereka memang hanya bisa menunggu.Saat mereka mengobrol, suster memanggil Marvin. Lelaki itu segera menghampiri. Ia kembali duduk dengan hembusan napas panjang.“Ada apa?” tanya Kevin denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   352. Stress Saat Hamil

    “Ada apa dengan Marvin?” Aldric bertanya dengan khawatir.“Marvin baik-baik saja. Tetapi … ““Kevin!” sentak Aldric. “Jangan menggantung kalimat. Ada apa?”Kevin terdengar menarik napas panjang lalu menjawab, “Bayi Marvin baru saja meninggal, Tuan.”“APA?”Sandra terkejut mendengar Aldric berteriak.“Innalillahi wainnailahi rojiun,” lirih Aldric.“Siapa yang meninggal, sayang?” Sandra kini ikut-ikutan khawatir.“Bayi Marvin, My love.”Lalu, Aldric berbicara kembali dengan Kevin. “Kev. Temani Marvin. Aku akan segera ke sana.”Aldric menutup teleponnya sebelum Kevin menjawab. Ia segera mengganti piyama dan mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit. Sandra mengekori suaminya.“Sayang, aku mau ikut.”“Jangan, My love. Tidak ada yang bisa kamu lakukan di sana. Kamu istirahat saja, ya.”“Tapi, aku mau sama kamu.”Aldric terpaku di tempatnya berdiri. Ia baru saja menyadari bahwa istrinya pun masih dalam suasana berkabung. Ia pasti mengingat kematian lagi saat ini.Lelaki tampan itu seger

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status