Share

249. Ingin Berubah

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-06 11:35:09

Mendengar pengakuan Luke, Aldric mengembuskan napas berat. “Sial. Aku terlambat.”

“Terlambat?”

“Iya. Seharusnya, sejak kemarin aku menyadarkan dirimu untuk tidak terlalu dekat dengan Anita.” Aldric menepuk dahinya dan berkata, “Apa yang harus aku katakan pada Sandra sekarang."

“Memangnya kenapa dengan adikku?”

Aldric memberikan tatapan tak percaya pada kakak iparnya. “Apa kepalamu perlu aku pukul ? agar otakmu bisa berpikir jernih? Kamu mencintai wanita yang senang menjajakan diri sendiri?”

Luke menggeleng kuat. “Bukan seperti itu. Anita tidak separah yang kamu katakan.”

Luke akhirnya menceritakan kedekatannya dengan Anita. Bagaimana Anita harus menghidupi keluarga dan dirinya sendiri. Luke juga mengatakan ia akhirnya jatuh cinta pada wanita itu karena ia ingin wanita itu sadar dan keluar dari lingkungan toxicnya.

“Aku akan menikahinya jika Anita mau berubah.”

“Orang tidak bisa mudah berubah karena orang lain, Luke.”

“Buktinya kamu bisa. Kamu berubah karena mencintai Sandra. Jika Ani
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   250. Berterus-Terang

    “Hai, Marv. Maaf, sudah menunggu lama, ya,” sapa Leah.Marvin dan Leah berjanji temu di rooftop Hotel. Sebelumnya, keduanya cukup sering berbalas chat. Leah lebih dulu mengirim pesan ucapan syukur dan selamat setelah Marvin menjadi muallaf.“Tak apa. Santai saja,” balas Marvin.“Aku tak menyangka daftar belanjaan jastipku jadi tambah banyak, makanya lama,” jelas Leah.“Jastip? Apa itu?”Leah lalu menjelaskan konsep jastip yang menjadi tren di Indonesia. Sejak dulu, ia dan Sandra sering membuka usaha jastip jika mereka jalan-jalan ke luar negeri. Namun, sejak Sandra memiliki Alex, ia sudah tidak melakukannya lagi.“Wah, lumayan juga hasilnya, ya?” sahut Marvin takjub.“Iya, lumayan. Apalagi, kalau menerima jastip di luar negeri, keuntungannya lebih banyak.”“Jadi sekarang, jastip adalah pekerjaanmu?”“Oh, tidak. Aku tetap bekerja di

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   251. Mutiara Lombok

    “Memang namanya Cindy seperti nama sekertaris Aldric dulu?” Leah menoleh pada Marvin dan Aldric.“Wait. Tunggu. Diam dulu semua,” potong Aldric saat melihat yang lainnya juga akan mulai berkomentar lagi. “Jangan teruskan tebakan kalian yang sesat.”“Sesat? Jadi bukan Cindy yang kamu hamili, Marv?” tanya Noel.“Tapi, Cindy memang sedang hamil, kok. Ia bilang sendiri padaku,” cetus Kevin.“Astagfirullah,” ucap Marvin sambil memegangi kepala dengan dua tangannya. “Kamu saja yang cerita, Aldric. Aku pusing.”Aldric menepuk-nepuk bahu Marvin. Ia berdehem untuk menjernihkan tenggorokannya. Sementara empat pasang mata menatapnya dengan penasaran.Selama hampir satu jam, Aldric menceritakan perjalanan Marvin dan Alexa hingga kemudian Alexa hamil. Kini tiga pasang mata milik Noel, Kevin dan Sandra menatap Marvin dengan mulut menganga. Sementara Leah hanya diam saja dengan seulas senyum tipis di bibirnya.“Ke-kenapa tidak pakai pengaman?” tanya Kevin masih dengan rasa terkejutnya.“Apa kamu men

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   252. Rendang Favorit

    Alexa tergelak mendengar cerita Marvin. Mereka sedang melakukan video call. Lelaki itu bercerita bagaimana semua sahabatnya gelisah mendengar tentang kabar kehamilan Alexa.“Sepertinya sahabat-sahabatmu asik-asik, ya?”“Iya. Awalnya kami hanya rekan kerja. Semakin lama semakin akrab dan sekarang sudah seperti keluarga.”“Aku senang mendengarnya. Aku sendiri sulit mendapatkan teman akrab.”“Benarkah? Kamu tidak memiliki satu pun teman? Terus terang aku tidak percaya.”Alexa terkekeh. Wajahnya di layar ponsel Marvin terlihat berpikir. Lalu, ia menjawab, “Tidak. Sepertinya memang aku tidak memiliki teman dekat. Mungkin karena aku sering berpindah-pindah negara.”“Memangnya berapa lama kamu biasanya menetap di satu negara?”“Paling lama satu tahun saja. Aku orang yang cepat bosan.”Marvin termenung mendengar jawaban Alexa. Bagaimana jika anak itu lahir? Mana mungkin Alexa membawa-bawa bayi pindah-pindah negara?”“Halo?? Apa yang kamu pikirkan?”“Mmm … kalau anak itu lahir, apa kamu akan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   253. Perpisahan

    Sandra tersenyum penuh haru mendapat pesan dari Helen. Ibu kandung suaminya itu mengatakan bahwa Alonso sangat menyukai rendangnya. Bahkan, dengan semena-mena mengambil jatah rendang milik Marvin dan Kevin.Hanya sesekali Sandra dan Helen berbalas pesan setelah Marvin memberikan nomer ponsel mereka. Sebenarnya, baik Sandra maupun Helen masih canggung. Namun begitu, dengan santun keduanya selalu mengirim pesan jika menerima hadiah atau oleh-oleh dari masing-masing.Wanita cantik itu merapikan hijabnya sebelum keluar dari ruangan kerja Aldric. Suaminya tidak mau Sandra bekerja di ruang lain, sehingga mereka menggunakan ruang yang sama. Saat ini, Aldric sedang rapat kordinasi dengan staf-staf hotel.“Hai, cantik,” sapa seseorang di balik punggung Sandra.Wanita itu membalik tubuhnya. Menoleh ke kiri dan kanan mencari seseorang. Dengan telunjuk menunjuk dadanya, Sandra berkata, “Kamu bicara padaku, Noel?”“Siapa lagi? Kamu lihat sendiri tidak ada wanita lain di sini selain dirimu,” sahut

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   254. Tidak Perduli Masa Lalu

    “My love,” sapa Aldric pada istrinya.Sandra tersenyum seraya mengembuskan napas panjang. Ia menahan air matanya yang akan jatuh di depan Aldric. Bagaimanapun, perpisahan dengan Noel meninggalkan sesak di dadanya.“Hai,” balas Sandra.“Apa kamu ingin sesuatu? Aku sudah selesai rapat.”“Aku … rasanya aku butuh pelukanmu,” lirih Sandra.Lelaki tampan itu merentangkan tangannya. Tentu saja, bukan hanya pelukan yang akan ia berikan. Jika di minta, nyawa pun akan ia serahkan begitu saja untuk kebahagiaan istrinya.Tak peduli beberapa pasang mata memperhatikan, Sandra langsung masuk ke dalam dekapan erat suaminya. Rasanya dulu, saat ia berpisah dengan Ivan, ia tidak sesedih ini. Padahal, saat itu mereka sempat berpacaran.“Menangislah, My love. Jika itu bisa menenangkanmu,” bisik Aldric sambil terus mengelus sayang kepala istrinya.Sandra menggeleng keras. Tidak. Jang

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   255. Jamuan Teh

    Helen mematut diri di depan cermin. Penampilannya sangat elegan dengan balutan dress semi formal. Rambut bobnya di blow rapi. Di telinga dan tangannya terpasang perhiasan mutiara pemberian Sandra.“Mutiara-mutiara ini bagus sekali, menambah keanggunanku.” Helen memuji penampilannya sendiri.Puas berhias, Helen keluar dari kamar. Ruang tamu sudah siap menerima kedatangan teman-teman sosialitanya. Hanya sekitar tiga puluh orang, tetapi mereka adalah wanita-wanita yang cukup berpengaruh di Inggris Raya.Pigura foto Aldric dan keluarganya terpampang megah di salah satu dinding ruang tamu. Foto cantik itu berdampingan dengan foto Helen dan Alonso. Wanita tua itu tersenyum menatap foto putra dan keluarganya. Mereka sangat serasi.Akhirnya, beberapa tamu datang. Helen menyambut teman-temannya. Mereka saling berbagi cerita tentang pengalaman bepergian ke sejumlah negara dan bertemu dengan sosialita di masing-masing negara yang dikunjungi.Lalu, salah satu teman Helen sadar. “Helen, apa itu fo

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   256. Penolong Aldric

    Perusahaan Osborn pagi ini mengadakan rapat direksi. Alonso mengumumkan bahwa putranya, Aldric akan tetap menjadi pemegang saham terbesar. Lelaki tua itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf karena keputusannya mengeluarkan Aldric dari perusahaan.Beberapa orang terlihat senang dengan pengumuman tersebut. Namun begitu, sebagian lagi menganggap itu dilakukan Alonso karena saham perusahaan turun semenjak Aldric tidak menjadi CEO. Ayah kandung Aldric tidak perduli dengan penilaian orang, ia telah menyesali perbuatannya yang lalu.Marvin dan Kevin tentu saja menjadi orang yang berbahagia mendengar berita tersebut. Ternyata, siasat mereka mendatangkan Alex memang terbukti dapat merekatkan kembali hubungan orang tua dan anak. Di bawah meja, tangan kedua sahabat itu saling berjabatan erat.Setelah selesai rapat, Alonso, Marvin dan Kevin kini duduk di ruang kerja Marvin.“Jadi, kamu juga sekarang seorang muslim, Marv?” tanya Alonso.Marvin me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   257. Anak Kecil yang Dewasa

    “Alex?” sapa Sandra.Anak lelaki tampan itu sedang berkemas. Ia akan kembali ke Inggris untuk mengikuti turnamen golf. Sejenak, ia menghentikan kegiatannya dan memberi perhatian pada ibunya.“Hai, Mom.”“Sedang apa?” Sandra menatap tumpukan pakaian di atas ranjang Alex.“Aku sedang berkemas untuk pergi ke Inggris, Mom.”Sandra tersenyum mendengar jawaban putranya. Alex memang selalu bersemangat untuk kembali ke kampung halaman Daddynya. Apalagi, saat ini, ia akan pergi cukup lama. Dua minggu hingga turnamen selesai.“Masih seminggu lagi, kamu pergi, nak. Tidak perlu berkemas dari sekarang,” ucap Sandra.“Iya, sih. Tapi, aku ingin membawa teropong bintang, jadi aku harus tau berapa banyak pakaian lagi yang bisa aku bawa.”Sandra mengerutkan kening. “Kenapa teropong bintangnya di bawa?”“Karena Alex mau mengamati langit malam hari di Inggris.”“Oh, begitu. Sebaiknya nanti kamu dibantu Daddy mengemas teropongnya, ya.”“Iya, Mom.”Sandra lalu mengamati sekitar kamar. Setelah bertambah umu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status