Share

198. Pelayan Setia

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-20 09:02:11

“Tidak bisa tidur?”

Aldric menoleh. Madam Mary berdiri di belakangnya. Lelaki itu tersenyum dan mendekati pelayan setianya.

“Pertanyaan yang sama untukmu, Madam.”

“Saya memang terbiasa tidur larut malam.”

“Aku tau. Biasanya kamu harus mengatur pelayan lain dan berkordinasi untuk melaksanakan tugas esok harinya.”

Madam Mary mengangguk. Ia membuka kulkas dan mengambil botol air dingin. Pelayan itu menuangnya di dua gelas tinggi dan menggeser satu ke depan Aldric.

“Walaupun di sini, saya tidak mengerjakan itu semua. Tetapi karena telah terbiasa, saya jadi sulit tidur cepat.”

Pengusaha itu terdiam. Ia mengambil gelas yang disiapkan pelayannya. Setelah minum setengah dari isinya, Aldric kembali menatap Madam Mary.

“Aku tadi sedang memikirkan orang tuaku.”

“Anda adalah anak yang baik, Tuan. Saya sangat menyesali retaknya hubungan Anda dengan Tuan dan Nyonya Besar.”

“Menurutmu keputusanku salah?”

Madam Mary menggeleng. “Keputusan Anda untuk mempertahankan rumah tangga dengan Nyonya Sandra me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   199. Terjebak Pertanyaan

    “Aldric.”Aldric dan Madam Mary tersentak mendengar suara Sandra. Lelaki itu menderapkan langkahnya ke kamar. Madam Mary tersenyum, lalu membereskan gelas-gelas yang baru saja terpakai.“My love. Maaf, aku meninggalkanmu sebentar.”“Kamu dari mana? Kenapa tidak memelukku?” keluh Sandra.“Aku dari kamar Alex, My love. Setelah itu aku mengobrol dengan Madam Mary.”Aldric segera melepas kimononya. Naik ke ranjang dan masuk ke dalam selimut. Menarik perlahan istrinya ke dalam pelukannya.“Kamu tidak bisa tidur lagi?” tanya Sandra.“Bukan begitu. Aku biasa tidur malam karena tugas dan pekerjaan. Jadi, ya, aku belum terbiasa saja tidur cepat.”“Lalu, apa yang kamu dan Madam Mary bicarakan?”Lelaki itu mengecup puncak kepala istrinya. Tangannya memainkan rambut sang istri saat bercerita tentang apa yang Madam Mary ungkapkan dan rencanakan dalam hidupnya. Sesekali, Sandra menggelengkan kepalanya memberikan respon tidak percaya pada pendengarannya sendiri.“Ya Allah. Kenapa sampai seperti itu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   200. Fakta Tentang Perusahaan

    Kevin tersentak. Marvin berusaha tenang dan menatap tajam Kevin. Asisten itu menoleh pada Alonso. Ayah Aldric itu berdiri dengan kedua tangan di pinggang.“Anda salah dengar, Tuan. Maksud saya tadi, apa Tuan Noel jatuh cinta pada masakan Nyonya Sandra.” sanggah Kevin cepat.Marvin melirik Kevin. Ia memuji dalam hati kesigapan sekertaris itu. Lalu memandang ekspresi Alonso yang tampak kebingungan.“Kenapa kamu berpikir Noel menyukai masakan wanita itu?”“Kemarin, Tuan Noel bertanya tentang Tuan Aldric dan keluarganya. Biasanya Tuan Aldric memang senang mengundang teman untuk makan malam bersama dengan menu masakan Nyonya Sandra,” jelas Kevin yang harus berbohong lagi.Alonso tidak berkomentar lagi. Lelaki tua itu menatap Marvin yang berdiri tegak dengan berbagai map di tangannya. Ia lalu memberi kode pada Marvin untuk masuk ke dalam.Marvin mengacungkan jempolnya ke arah Kevin. Asisten itu masuk dan menutup

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   201. Sakit Kepala

    “Apa sistem itu bisa dibuka di sini?” Alonso menatap layar komputer di sampingnya.“Tentu, Tuan. Perangkat canggih ini memang hanya untuk berada di ruang CEO,” tukas Marvin.“Aku ingin lihat.”Marvin mengangguk. Ia melangkah mendekati meja dengan layar datar cukup besar di atasnya. Asisten itu tertegun sejenak saat mengamati layar.“Ada apa?”“Mmm … Saya baru ingat, komputer ini disetting oleh Tuan Aldric dengan voice notes, Tuan. Hanya suara Tuan Aldric yang mampu mengaktifkan perangkat ini.”Alonso menatap tajam Marvin. “Jadi tidak akan ada yang bisa masuk ke program mana pun melalui komputer ini?”“Saya bisa dari ruangan saya, Tuan. Tapi hanya beberapa program saja. Tidak semua.”Lelaki tua itu terlihat frustasi. Pekerjaannya banyak. Calon asisten tidak ada yang kompeten. Dan sekarang, berkas-berkas penting perusahaan tidak bisa diakse

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   202. Mempertahankan Posisi

    Satu bulan berlalu. Alonso akhirnya menyerah. Ia memutuskan di depan para pejabat perusahaan, bahwa Marvin dan Kevin akan tetap berada di posisi mereka sekarang. CEO itu beralasan karena Marvin dan Kevin memiliki keahlian yang tidak banyak orang memilikinya.Marvin dan Kevin terdiam mendengar keputusan tersebut. Mereka memang merencanakan ini. Membuat perusahaan ketergantungan pada kinerja mereka sehingga Alonso tidak mendepak mereka keluar dari perusahaan.Selain itu, mereka memiliki visi lain. Mengembalikan Aldric ke posisinya semula. Tidak ada yang pantas duduk di kursi CEO selain bos mereka itu. Tidak juga dengan ayahnya.“Terima kasih atas kepercayaannya, Tuan. “Marvin dan Kevin menunduk santun berbarengan.Ruang pertemuan dibubarkan. Tinggallah Alonso, Marvin, Kevin dan pengacara perusahaan di dalam ruangan. Alonso menyaksikan Marvin dan Kevin menandatangani perjanjian di depan pengacara.“Aku berharap kita bisa saling support dalam mempertahan kejayaan perusahaan ini,” ucap Alo

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   203. Penyesalan

    Dengan langkah gontai, Alonso menelusuri koridor mansion. Sepanjang dinding koridor terdapat berbagai foto Aldric dengan piagam penghargaannya. Ia berhenti di depan salah satu foto.Dalam pigura mewah tiga dimensi itu, terdapat sertifikat dan plakat penghargaan. Aldric dinobatkan menjadi pebisnis muda paling sukses sepanjang tahun. Alonso ingat bagaimana sangat bangganya ia dan Helen saat nama putranya di panggil ke atas panggung.“Ternyata kamu merindukannya juga.” Helen tiba-tiba telah berada di samping Alonso.Tanpa menoleh, Alonso menjawab, “Hari ini aku menemukan banyak fakta bahwa sertifikat dan plakat ini bukan hanya sebuah penghargaan, tapi juga kerja nyata yang dihasilkan Aldric.”“Apa yang kamu temukan di kantor?”“Data bahwa Perusahaan Osborn pernah hampir hancur, namun Aldric berhasil bertahan bahkan membuatnya semakin menjulang.”“Aku pikir perusahaan kita baik-baik saja selama ini.”Alonso mengangguk. “Aku pun berpikir demikian. Ternyata perusahaan kita sebenarnya memili

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   204. Kelas Ekonomi

    Keluarga Javier akhirnya sepakat mengantar kepindahan Sandra, Aldric dan Alex ke Bali. Deniz mengatakan ia telah menyiapkan tiket untuk mereka semua. Aldric langsung tertegun begitu membaca email konfirmasi booking pesawat.“Ada apa, Aldric? Kenapa kaget begitu wajahnya?” Sandra melirik ponsel yang dipegang suaminya.“Mmm … tiket ini, tiket pesawat komersil kelas ekonomi?” Aldric bertanya pelan seolah-olah ia berbicara pada dirinya sendiri.Sandra langsung mengerti maksud Aldric. Ia pun baru sadar, suaminya terbiasa naik pesawat jet pribadi. Bahkan, saat mereka pulang ke Indonesia dan duduk di kursi executive saja, lelaki itu masih terlihat canggung.Wanita itu mendekati suaminya. Sandra melingkari kedua tangannya di pinggang Aldric. Wajahnya mendongak menatap lelaki tampan di depannya.“Maaf, ya. Sepertinya kamu harus mulai membiasakan diri dengan penurunan kualitas hidupmu. Dulunya kamu memang sangat berkelebihan uang, tetapi sekarang, kita harus lebih irit.”Aldric mengembuskan nap

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   205. Mencari Lahan

    Madam Mary dan Lee langsung berkeliling Villa ketika mereka sampai. Aldric sekali lagi mengucap syukur alhamdulillah di dalam hati, karena mereka telah memiliki hunian ini. Sandra langsung bertindak sebagai Nyonya rumah yang baik. Mengatur kenyamanan keluarga di Villa.“Mama dan Papa tidur di kamar tamu di lantai bawah, ya.”“Kak Luke tidur di kamar Alex saja.”“Kak Deniz bisa menggunakan kamar tamu di lantai bawah atau di lantai atas.”Rentetan perintah juga Sandra ucapkan pada Madam Mary dan Lee. Para wanita menyiapkan makanan bersama. Sementara, para lelaki duduk santai di pinggir kolam renang sambil menemani Alex berenang.“Besok kita mulai survey hotel-hotel yang akan kita jadikan bisnis ya, Luke, “tukas Aldric.“Besok?” Luke sebenarnya masih ingin bersantai. “OK,” ucapnya lagi. Ia tidak ingin mengendorkan semangat kakak iparnya.“Kenapa kamu hanya memilih hotel-hotel di Nusa Dua, Aldric? Sophia bilang daerah ini terkenal mahal di Bali.”“Justru itu nilai prestigenya. Selain kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   206. Bos Sejati

    “Uncle Marvin!” teriak Alex. Anak kecil yang tampan itu langsung berlari menghampiri Aldric dan Marvin.Seluruh keluarga tersenyum dan melambai ke arah Marvin. Mereka membiarkan Aldric dan Alex lebih dulu melepas rindu. Semua tau Aldric dan Marvin sangatlah dekat layaknya saudara.Marvin berjongkok dan melebarkan kedua tangannya. Alex langsung masuk ke dalam pelukan. Ia kini berada dalam gendongan asisten setia itu.“Uncle Marvin ke mana saja? Liburannya lama sekali. Apa Uncle bawa oleh-oleh untukku? Apa Uncle tau sekarang kami tidak akan pulang ke Inggris? Apa Uncle akan bekerja sama Daddy juga di Bali?” cecar Alex.Marvin dan Aldric tersenyum mendengar pertanyaan Alex yang bertubi-tubi.“Ya-ya, Uncle juga kangen sama kamu,” jawab Marvin dengan jahilnya. Ia mengabaikan berbagai pertanyaan Alex dan memberikan jawaban lain.“Itu bukan jawaban atas pertanyaanku!” sanggah Alex.Marvin tergelak. Ia lalu menjawab satu persatu pertanyaan Alex. Anak lelaki tampan yang rasa ingin tahunya sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status