Beranda / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 163. Wallpaper Peredam Suara

Share

163. Wallpaper Peredam Suara

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-09 10:35:09

“Kita ke kantor Daddy, Mom?” tanya Alex.

“Iya. Daddy mau mengajak kita makan siang bersama.”

“Yeayyy … Lee boleh ikut?”

“Tentu saja.”

Mereka tiba di depan lobi. Aldric memang meminta mereka turun di sana. Ia bahkan telah menunggu istri dan anaknya di lobi.

Lobi Perusahaan Osborn yang biasanya lengang tampak ramai. Aldric menghampiri istrinya, mengecup dahi Sandra di depan banyak orang. Ia lalu menggandeng tangan istri dan anaknya ke tengah lobi.

Kevin berdehem untuk menarik perhatian para pegawai. “Ehm … perhatian, Tuan Aldric ingin berbicara.”

Suasana ramai itu mendadak sunyi. Semua mata menatap keluarga keci di tengah mereka. Aldric mengangkat putranya agar semua orang dapat melihat jelas wajah Alex.

“Kenalkan, Ini istri saya, Sandra. Dan putra saya, Alex. Siang ini saya dan keluarga akan mentraktir kalian semua makan siang.”

Bersamaan dengan pernyataan Aldric. Beberapa orang berpakaian pegawai restoran terkenal masuk ke lobi. Mereka membawa berdus-dus pizza dan pasta.

Serentak selu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   164. Pesta untuk Alex

    Valerie merengut mendapat laporan dari mata-matanya. Dua minggu ini, ia kehilangan Aldric. Kevin mengatakan mantan tunangannya itu tidak bisa diganggu karena sedang melakukan perjalanan spiritual ke Arab.Namun kini, setelah Aldric kembali, ia pun sulit dihubungi. Meski begitu, Valerie melihat banyak media sosial memberitakan tentang kedekatan Aldric dan istrinya beberapa hari terakhir. Foto-foto candid mereka juga banyak dipajang pada berita bisnis maupun sosialita.“Jadi Aldric sekarang tidak lagi mneyembunyikan keluarganya? Ia terang-terangan ke tempat umum bersama istri dan anaknya,” gumam Valerie kesal.Wanita yang masih mendendam itu juga tidak terima karena Sandra ternyata tidak meninggalkan Aldric. Rencananya ternyata tidak berhasil. Ia harus menjalankan rencana lain.Saat sedang memikirkan apa lagi yang harus ia lakukan untuk memisahkan Aldric dan Sandra, ponsel Valerie berbunyi. Nama Helen di layar membuat Valerie merengut kembali. Ia sedang tidak mood berbasi-basi manis pad

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   165. Tamu Tidak Diundang

    Aldric melirik pintu masuk. Ia baru saja dibisiki Kevin bahwa kedua orang tuanya telah datang. Lelaki itu berbisik di telinga Sandra.Helen dan Alonso mengedarkan pandangan. Suasana khas anak-anak menyambut mereka. Berbagai macam mainan tersedia hampir di pojok ruangan.“Mom, Dad,” sapa Aldric.“Tuan, Nyonya Alonso. Selamat datang,” sapa Sandra dengan santun. Ia cukup tau diri untuk tidak menyapa kedua orang tua Aldric dengan panggilan Mom dan Dad.Helen dan Alonso mencium kedua pipi Aldric. Namun, mereka tetap tidak menghiraukan keberadaan Sandra. Untungnya, istri Aldric itu sudah bersiap dengan kemungkinan ini.Tak lama, Alex datang bersama Lee. Anak lelaki itu tampak sangat tampan dengan celana pendek dan kemeja kekinian. Gayanya sangat mrip dengan sang ayah.“Grandpa, Grandma,” sapa Alex santun. Alex mencium punggung tangan kedua kakek dan neneknya yang terlihat canggung. Tentu, mereka tidak terbiasa ada seorang anak yang mencium punggung tangan mereka.“Grandpa dan Grandma memba

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   166. Panggil Aku, Mrs. Aldric

    “Jangan kalah pesona dengan wanita itu. Kamu jauh lebih baik darinya, Sandra,” bisik Deniz yang memergoki Sandra sedang melirik tiga orang tamu di tengah ruangan.“Tapi dia memang sangat cantik, Kak. Tubuhnya juga sangat indah.”“Layaknya bunga yang indah di pinggir kali, setiap orang dapat menikmati, memegang bahkan memetiknya. Tetapi, jika bunga indah itu tersimpan di sebuah vas kaca yang tebal, tidak setiap orang bisa memegang bahkan mengambilnya,” ucap Deniz.Sandra tersenyum. “Aku tau maksud Kakak.”“Oleh sebab itu, jangan iri pada sikap murahan. Budaya di mana setiap orang dapat melihat bahkan memegang adalah bukan bagian dari budaya kita.”“Iya, Kak.”“Sana, berilah mereka pelajaran bahwa kamu adalah wanita berkelas yang mampu mendampingi Aldric.”Adik Deniz itu menghela napas panjang. Ia kemudian mengangguk dan berkata, “Terima kasih, Kak. Aku sayang Kak Deniz.”Deniz mencium pipi adik bungsunya. “Kami juga sayang sekali padamu, sist kecil.”Sandra terkekeh. Wanita itu berjala

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   167. Teropong Bintang

    Valerie semakin kesal. Ia melihat Sandra telah berani menantangnya. Bahkan, hari ini Aldric sama sekali tidak menemaninya mengobrol atau makan.“Wanita itu tambah berani, Mom. Sombong sekali, “keluh Sandra pada Helen.“Sebaiknya, kamu jangan ambil pusing sikap wanita itu. Kamu fokus mendekati Aldric saja,” saran Helan.Wanita itu mendapat akal. Ia memanggil Aldric kembali.“Aldric,” panggil Valerie. “Ke sini, sebentar. Aku punya sesuatu untukmu,” ucapnya lagi.Lelaki yang dipanggil itu menoleh pada istrinya. Saat Sandra mengangguk, mereka kembali mendekati Valerie dan orang tua Aldric. Valerie mengangsurkan sebuah kotak mewah kecil kepada mantan tunangannya.“Ini untukmu. Selamat hari pertunangan kita,” ucap Valerie. Dengan gaya sensualnya ia juga memperlihatkan cincin tunangan mereka yang tidak pernah ia lepas dari jari manisnya.“Maaf, aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak merayakan hari tersebut,” tolak Aldric. Tangannya menggenggam kuat tangan Sandra.“Jangan menolak rejeki. Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   168. Hadiah untuk Deniz

    Wajah Sandra langsung memerah. Luke memasang wajah jahilnya pada Sang Adik bungsu. Sementara Deniz menggelengkan kepalanya kepada Aldric.“Ayo, kita coba teropongnya, Alex,” ajak Aldric mengalihkan perhatian semua orang.Anak lelaki itu langsung mengangguk dengan semangat. Aldric mendampingi putranya melihat cakrawala malam itu. Sandra dan Deniz berdiri di belakang Alex. Luke memilih mendokumentasikan kebersamaan mereka.“Bagus sekali. Dad, lihat sini. Itu bintang apa?”Alex memberikan teropongnya pada Ayahnya. Aldric yang tidak paham dengan susunan tata surya harus berkali-kali mencari informasi melalui google. Kemudian, dengan sabar, ia menjelaskan hasil penemuannya pada putranya.Secara bergantian, Sandra dan kedua kakaknya juga mencoba teropong milik Alex itu. “Wah, sepertinya ini teropong semi profesional ya?” komentar Deniz.“Iya. Bagus sekali. Langit gelap di malam hari ini terlihat jelas dengan bintang-bintangnya,” sahut Luke.“Kita harus mengirimkan ucapan terima kasih pada N

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   169. Foto Mesra

    Deniz menatap Aldric dengan panik. Adik iparnya yang bule itu kadang tidak kenal adat timur yang malu-malu. Ia akan diejek habis-habisan oleh adik-adiknya.“Hadiah yang tidak ada di Indonesia,” jawab Aldric.“Apa?”“Deniz masih mencari. Nanti aku yang akan mengurusnya.”“OK.”Kakak Sandra itu menghela napas lega. Aldric tidak mengungkapkan rahasianya yang juga menginginkan peredam suara di kamar pribadinya. Ia lalu segera pamit dari kamar adiknya itu.“Ya sudah. Karena Sandra sudah di sini, aku tidak ingin menggangu kalian lagi.”“Eh, tidak apa, Kak. Aku masih kangen sama Kak Deniz. Sini, Kak. Kita cerita-cerita dulu,” pinta Sandra yang menggandeng tangan kakaknya ke sofa di tengah ruangan.Aldric memicingkan mata tak setuju. Jelas-jelas sejak tadi ia menahan diri untuk mencoba ruangan baru mereka. Istrinya malah mengajak kakaknya bersantai di kamar mereka.“Kita ngobrol besok saja, ya. Kakak juga masih harus menelepon kakak iparmu.”“Ooh iya. Ya sudahh. Telepon Nyonya Deniz dulu deh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   170. Berkas Pidana untuk Valerie

    Dengan wajah galak, Alex memberikan tablet pada ayahnya. Semua mata kini tertuju pada layar tab. Foto mesra Aldric dan Valerie terpajang pada tablet tersebut.Aldric mengembuskan napas berat. Tablet putranya sebenarnya telah diatur hanya untuk umur tertentu saja. Jika ada yang sampai bisa mengirimkan foto tersebut, pastilah ia adalah salah satu orang terdekat mereka.“Foto itu hasil rekayasa, Alex sayang. Jangan percaya. banyak media yang hanya menampilkan berita atau foto hanya untuk menarik minat pembaca tanpa kebenaran,” sanggah Aldric. "Siapa yang mengirmkannya kepadamu?""Dari nomer tidak dikenal!" jawab Alex ketus.Tiba-tiba, Luke memanggil keponakannya, “Alex, sini, sayang!”Alex menurut. Anak tampan itu mendekati Luke. Adik ibunya itu menunjukkan sesuatu pada laptopnya.“Lihat. Ini adalah salah satu aplikasi untuk mengedit foto atau gambar serta pembuatan efek. Contohnya seperti ini.”Luke m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   171. Penasaran

    Ternyata Aldric memang sangat sibuk. Ia tidak sempat menyusul istri dan kakak-kakak iparnya yang sedang berwisata. Setelah matahari tenggelam, ia baru tiba kembali ke penthouse.Saat membuka pintu, ia melihat istrinya sedang menyandarkan kepala pada bahu kakak sulungnya Deniz. Mereka bertiga sedang menonton drama komedi sambil tertawa-tawa bersama. Seulas senyum terukir di bibir Aldric. Ia bahagia jika melihat istrinya senang.“Assalamualaykum,” salam Aldric.“Waalaykumussalam.”Sontak tiga kepala menoleh ke belakang. Sandra langsung berdiri menghampiri suaminya. Wanita cantik itu mengecup punggung tangan dan kedua pipi Aldric.“Maaf ya. Aku ternyata tidak sempat menyusul kalian.”“Tidak apa. Kami mengerti.”Aldric lalu melirik pojok ruangan. Berbagai paperbag di sana menunjukkan istri dan kakak-kakaknya habis berbelanja. Mungkin membeli oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia.“Kalian bersenang-senang hari ini?” ucap Aldric sambil tersenyum menatap barang-barang di pojokan.“Iya. Kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status