Beranda / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 166. Panggil Aku, Mrs. Aldric

Share

166. Panggil Aku, Mrs. Aldric

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-10 15:01:26

“Jangan kalah pesona dengan wanita itu. Kamu jauh lebih baik darinya, Sandra,” bisik Deniz yang memergoki Sandra sedang melirik tiga orang tamu di tengah ruangan.

“Tapi dia memang sangat cantik, Kak. Tubuhnya juga sangat indah.”

“Layaknya bunga yang indah di pinggir kali, setiap orang dapat menikmati, memegang bahkan memetiknya. Tetapi, jika bunga indah itu tersimpan di sebuah vas kaca yang tebal, tidak setiap orang bisa memegang bahkan mengambilnya,” ucap Deniz.

Sandra tersenyum. “Aku tau maksud Kakak.”

“Oleh sebab itu, jangan iri pada sikap murahan. Budaya di mana setiap orang dapat melihat bahkan memegang adalah bukan bagian dari budaya kita.”

“Iya, Kak.”

“Sana, berilah mereka pelajaran bahwa kamu adalah wanita berkelas yang mampu mendampingi Aldric.”

Adik Deniz itu menghela napas panjang. Ia kemudian mengangguk dan berkata, “Terima kasih, Kak. Aku sayang Kak Deniz.”

Deniz mencium pipi adik bungsunya. “Kami juga sayang sekali padamu, sist kecil.”

Sandra terkekeh. Wanita itu berjala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   167. Teropong Bintang

    Valerie semakin kesal. Ia melihat Sandra telah berani menantangnya. Bahkan, hari ini Aldric sama sekali tidak menemaninya mengobrol atau makan.“Wanita itu tambah berani, Mom. Sombong sekali, “keluh Sandra pada Helen.“Sebaiknya, kamu jangan ambil pusing sikap wanita itu. Kamu fokus mendekati Aldric saja,” saran Helan.Wanita itu mendapat akal. Ia memanggil Aldric kembali.“Aldric,” panggil Valerie. “Ke sini, sebentar. Aku punya sesuatu untukmu,” ucapnya lagi.Lelaki yang dipanggil itu menoleh pada istrinya. Saat Sandra mengangguk, mereka kembali mendekati Valerie dan orang tua Aldric. Valerie mengangsurkan sebuah kotak mewah kecil kepada mantan tunangannya.“Ini untukmu. Selamat hari pertunangan kita,” ucap Valerie. Dengan gaya sensualnya ia juga memperlihatkan cincin tunangan mereka yang tidak pernah ia lepas dari jari manisnya.“Maaf, aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak merayakan hari tersebut,” tolak Aldric. Tangannya menggenggam kuat tangan Sandra.“Jangan menolak rejeki. Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   168. Hadiah untuk Deniz

    Wajah Sandra langsung memerah. Luke memasang wajah jahilnya pada Sang Adik bungsu. Sementara Deniz menggelengkan kepalanya kepada Aldric.“Ayo, kita coba teropongnya, Alex,” ajak Aldric mengalihkan perhatian semua orang.Anak lelaki itu langsung mengangguk dengan semangat. Aldric mendampingi putranya melihat cakrawala malam itu. Sandra dan Deniz berdiri di belakang Alex. Luke memilih mendokumentasikan kebersamaan mereka.“Bagus sekali. Dad, lihat sini. Itu bintang apa?”Alex memberikan teropongnya pada Ayahnya. Aldric yang tidak paham dengan susunan tata surya harus berkali-kali mencari informasi melalui google. Kemudian, dengan sabar, ia menjelaskan hasil penemuannya pada putranya.Secara bergantian, Sandra dan kedua kakaknya juga mencoba teropong milik Alex itu. “Wah, sepertinya ini teropong semi profesional ya?” komentar Deniz.“Iya. Bagus sekali. Langit gelap di malam hari ini terlihat jelas dengan bintang-bintangnya,” sahut Luke.“Kita harus mengirimkan ucapan terima kasih pada N

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   169. Foto Mesra

    Deniz menatap Aldric dengan panik. Adik iparnya yang bule itu kadang tidak kenal adat timur yang malu-malu. Ia akan diejek habis-habisan oleh adik-adiknya.“Hadiah yang tidak ada di Indonesia,” jawab Aldric.“Apa?”“Deniz masih mencari. Nanti aku yang akan mengurusnya.”“OK.”Kakak Sandra itu menghela napas lega. Aldric tidak mengungkapkan rahasianya yang juga menginginkan peredam suara di kamar pribadinya. Ia lalu segera pamit dari kamar adiknya itu.“Ya sudah. Karena Sandra sudah di sini, aku tidak ingin menggangu kalian lagi.”“Eh, tidak apa, Kak. Aku masih kangen sama Kak Deniz. Sini, Kak. Kita cerita-cerita dulu,” pinta Sandra yang menggandeng tangan kakaknya ke sofa di tengah ruangan.Aldric memicingkan mata tak setuju. Jelas-jelas sejak tadi ia menahan diri untuk mencoba ruangan baru mereka. Istrinya malah mengajak kakaknya bersantai di kamar mereka.“Kita ngobrol besok saja, ya. Kakak juga masih harus menelepon kakak iparmu.”“Ooh iya. Ya sudahh. Telepon Nyonya Deniz dulu deh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   170. Berkas Pidana untuk Valerie

    Dengan wajah galak, Alex memberikan tablet pada ayahnya. Semua mata kini tertuju pada layar tab. Foto mesra Aldric dan Valerie terpajang pada tablet tersebut.Aldric mengembuskan napas berat. Tablet putranya sebenarnya telah diatur hanya untuk umur tertentu saja. Jika ada yang sampai bisa mengirimkan foto tersebut, pastilah ia adalah salah satu orang terdekat mereka.“Foto itu hasil rekayasa, Alex sayang. Jangan percaya. banyak media yang hanya menampilkan berita atau foto hanya untuk menarik minat pembaca tanpa kebenaran,” sanggah Aldric. "Siapa yang mengirmkannya kepadamu?""Dari nomer tidak dikenal!" jawab Alex ketus.Tiba-tiba, Luke memanggil keponakannya, “Alex, sini, sayang!”Alex menurut. Anak tampan itu mendekati Luke. Adik ibunya itu menunjukkan sesuatu pada laptopnya.“Lihat. Ini adalah salah satu aplikasi untuk mengedit foto atau gambar serta pembuatan efek. Contohnya seperti ini.”Luke m

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   171. Penasaran

    Ternyata Aldric memang sangat sibuk. Ia tidak sempat menyusul istri dan kakak-kakak iparnya yang sedang berwisata. Setelah matahari tenggelam, ia baru tiba kembali ke penthouse.Saat membuka pintu, ia melihat istrinya sedang menyandarkan kepala pada bahu kakak sulungnya Deniz. Mereka bertiga sedang menonton drama komedi sambil tertawa-tawa bersama. Seulas senyum terukir di bibir Aldric. Ia bahagia jika melihat istrinya senang.“Assalamualaykum,” salam Aldric.“Waalaykumussalam.”Sontak tiga kepala menoleh ke belakang. Sandra langsung berdiri menghampiri suaminya. Wanita cantik itu mengecup punggung tangan dan kedua pipi Aldric.“Maaf ya. Aku ternyata tidak sempat menyusul kalian.”“Tidak apa. Kami mengerti.”Aldric lalu melirik pojok ruangan. Berbagai paperbag di sana menunjukkan istri dan kakak-kakaknya habis berbelanja. Mungkin membeli oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia.“Kalian bersenang-senang hari ini?” ucap Aldric sambil tersenyum menatap barang-barang di pojokan.“Iya. Kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   172. Masih Sangat Rindu

    “Kapan Daddy Luke dan Daddy Deniz kemari lagi?” tanya Alex sambil memberengutkan wajah. Siang ini, paman-pamannya itu akan kembali ke Indonesia.“Akhir tahun, kami akan liburan ke London, ya. In syaa Allah, kakek dan nenek juga ikut,” jawab Deniz sambil mengusap sayang kepala Alex.Mata Alex berbinar ceria mendengar jawaban Deniz. “Sungguh?”“Iyaa,” janji Deniz dan Luke hampir berbarengan.“Kami pamit dulu ya, anak sholeh. Belajar yang rajin,” pesan Deniz.“Telepon Daddy Luke, kapan saja kamu ingin bercerita. OK?” Luke menahan haru melihat Alex tampak sedih mereka akan kembali ke kampung halaman.Alex hanya menjawab dengan anggukan kepala. Anak lelaki tampan itu tidak dapat mengantar kedua pamannya ke bandara. Ia harus mengikuti ujian sekolah. Meskipun home-schooling, Aldric memang selalu mendaftarkan putranya ujian agar mendapat sertifikat kelulusan.Tiba di bandara, Sandra memeluk erat kakak sulungnya. “Kak, aku masih sangat rindu. Kangen ngobrol-ngobrol,” ucap Sandra dengan nada te

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   173. Khawatir

    Deniz menatap ke luar jendela. Pesawat yang mereka tumpangi kini sedang berjalan perlahan di runaway, landasan pesawat terbang untuk mengambil ancang-ancang untuk take-off. Laju pesawat semakin kencang, mereka kini telah terbang tinggi meninggalkan London.“Kak Deniz khawatir pada Sandra, ya?” tanya Luke.Deniz menghela napas panjang dan menjawab, “Iya. Kasihan adik kita itu.”“Aldric sangat mencintai Sandra. Adik kita akan baik-baik saja.”“Aku bisa melihat Aldric memang benar-benar mencintai Sandra. Tetapi, Sandra berada jauh dari keluarga dan negaranya, Luke. Kita tidak bisa hanya mengandalkan Aldric. Apalagi suami adik kita itu sangat sibuk.”“Biasanya Sandra selalu curhat denganku tentang apapun,” tukas Luke.“Apa ia pernah curhat padamu tentang masalah antara dirinya, Aldric, orang tuanya dan Valerie?”Luke menggeleng. “Itulah. Sejak menikah, Sandra ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   174. Panggilan dari Alonso

    Aldric berpikir dalam sambil menggenggam ponselnya. Ia baru saja berbicara dengan Alonso. Ayahnya meminta ia datang ke mansion orang tuanya besok pagi.“Aldric, sayang? Ada apa?” tanya Sandra.Wanita cantik itu baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terbungkus kimono pendek yang terlihat tipis dan halus. Aldric yakin, istrinya memakai lingerie seksi di balik kimono tersebut.“Kamu seksi sekali. Wangi lagi,” ucap Aldric sambil memeluk Sandra.Sandra tersenyum manja. “Apa aku akan dapat hadiah?”“Kamu mau hadiah apa? Aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya sudah kuserahkan padamu.” Aldric menggombal.Wanita dalam pelukan Aldric itu tersenyum manis. Dengan kerlingan mata menggoda, ia melepas kancing kemeja suaminya perlahan. Lelaki itu mulai bernapas lebih cepat dan mengikuti permainan sang istri.Aldric mengangkat Sandra naik ke pinggangnya. Mulut dan indra pengecap mereka tel

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status