Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 157. Sedunia, Sesyurga

Share

157. Sedunia, Sesyurga

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-05-07 11:28:23

Setelah keringat di tubuh mereka kering, Aldric membopong istrinya ke kamar mandi. Lelaki itu mengisi bathtub dengan bathbubble beraroma buah-buahan. Mereka duduk berhadapan.

“Ada apa dengan rambutmu, Aldric,” tanya Sandra.

Aldric tersenyum simpul dan menjawab, “Aku melakukan tahallul.”

Sandra membulatkan mata. “Ka-kamu umroh?” tanyanya terbata.

Lelaki di depan Sandra mengangguk. “Setelah dua hari hanya berdiam di hotel dan bekerja secara online, akhirnya aku menemukan destinasi tempat untuk merenung.”

“Tempat yang sangat tepat untuk merenung. Aku iri.”

Aldric menarik lengan istrinya. Sandra kini berada dalam pelukan suaminya. Lelaki itu mencium kepala wanitanya.

“Secepatnya, aku akan kembali ke sana. Saat itu tiba, aku akan membawamu dan Alex.”

Sandra mengangkat wajahnya dan berkata, “Benarkah?”

“Katakan saja kapan kalian siap, kita berangkat bertiga,” janji Aldric.

“Tapi, kamu belum mendengar keputusanku tentang hubungan kita.”

“Tidak perlu. Aku akan memperjuangkanmu. Tidak perduli
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   158. Mencurigakan

    “Kamu yakin? Bagaimana dengan segala pemberitaan yang mungkin akan cepat tersebar di media sosial?”“Biarkan saja. Aku pergi bersama istriku. Kecuali jika media menyebar berita bohong, aku tidak akan segan menuntutnya.”Sandra tersenyum penuh makna. Agaknya, suaminya mulai merubah diri menjadi sosok yang lebih terbuka. Walaupun masih khawatir, tetapi wanita itu tetap akan mendukung apapun keputusan Aldric.“Habis makan, kita ke hotelku, ya. Aku harus check out dari sana.”“Biar aku suruh seseorang saja untuk mengepak barang-barangmu, My love. Setelah ini, kita langsung pulang ke penthouse. Aku rindu Alex.”Satu jam kemudian, mereka telah berada di depan pintu penthouse. Aldric mengerutkan kening saat di depan pintu tidak ada pengawal yang berjaga. Setelah menekan nomer kombinasi pintu, lelaki itu membuka pintu sedikit dan mengintip ke dalam.“Tuan Aldric, Nyonya Sandra,” sapa Lee, pengawal Alex.“Dari mana? Kenapa tidak ada yang berjaga di sini?” tanya Aldric.“Maaf, Tuan. Penjaga sed

    Last Updated : 2023-05-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   159. Tekad Bulat

    Malam harinya, Ustadz Rachman dan Ummi datang berkunjung. Mereka langsung mengadakan pertemuan di ruang tertutup. Pertemuan yang merupakan akhir dari konseling Sandra dan Aldric.Aldric dengan lancar menceritakan perjalanan mereka. Sambil tetap menggenggam tangan istrinya, lelaki itu sesekali menoleh dan tersenyum pada Sandra. Ia juga berkali-kali mengucapkan kata syukur alhamdulillah atas rahmat yang diberikan Allah hingga ia dan Sandra bisa bersama kembali.“Alhamdulillah,” ucap Ustadz Rachman dan Ummi berbarengan.Ustadz Rachman menatap kedua pasang suami istri di depannya. Ia sendiri terharu, karena pada akhirnya Allah mendengar doa Aldric. Ia juga yakin, Allah lah yang melunakkan hati Sandra yang merasa sakit hati pada suaminya.“Kalian tau, sesungguhnya dalam setiap rumah tangga ada syetan yang selalu menguji kalian. Tugas syetan itu adalah memisahkan pasangan suami istri. Mengajak salah satunya berzina, atau membuat salah satunya membenci pasangannya,” tutur Ustadz Rachman dala

    Last Updated : 2023-05-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   160. Sambel Kecombrang

    Sandra segera berkemas. Memakai mantel panjang dan hijab. Ia juga membawa satu mantel untuk Aldric.“Brot.”Tiba-tiba, saat baru keluar dari kamar, mereka mendengar suara angin. Suara itu berasal dari Alex. Lalu, bau menyengat membuat Sandra dan Aldric mengernyitkan dahinya.“Mommy, Alex pup di celana,” rengek Alex.“Ya Allah. Ayo, kita bersihkan dulu.” Sandra segera menggiring putranya ke kamar mandi.Satu orang pelayan mengikuti Sandra. Membantu membersihkan kotoran Alex dan membawakan pakaian bersih. Alex terpaksa menggunakan diaper karena menurutnya ia tidak dapat menahan keluarnya kotoran dari usus besarnya itu.“Di mana Lee?” tanya Aldric pada pelayan yang membantu Sandra.“Sa-saya di sini, Tuan.” Lee datang dengan wajah pucat dan terlihat lemas.“Kamu kenapa?”“Maaf, Tuan. Saya muntah-muntah sejak tadi.”Aldric menggeleng lalu berucap, “Ya sudah. Kamu juga ikut ke rumah sakit.”Rombongan kecil itu akhirnya pergi. Aldric menggendong putranya yang lemas. Sesekali, lelaki itu meng

    Last Updated : 2023-05-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   161. Jeritan di Kamar Utama

    Kejadian di penthouse saat keluarganya terpisah menyadarkan Aldric. Pelajaran yang ia ambil cukup banyak. Tidak semua buruk, selalu ada hikmah pada setiap kejadian, bukan?Esoknya, Alex kembali ke penthouse. Beberapa pelayan yang sakit perut karena salah makan juga telah pulih. Keadaan kembali normal.Di kamar utama, deru napas yang saling memburu menghias malam. Lampu yang dibuat redup membuat suasana lebih romantis. Pasangan halal di dalam sana saling berbagi kehangatan.Sejak mereka kembali dan memutuskan menjalankan biduk rumah tangga hingga maut memisahkan, Sandra juga bertekad melayani suaminya dengan sebaik-baiknya. Sebelumnya, saat melakukan hubungan suami-istri, Sandra hanya menerima apa yang Aldric lakukan. Namun kini, ia berani mengikuti hasrat liarnya untuk memuaskan sang suami.“Bagaimana kamu bisa memiliki tubuh mulus dan halus seperti ini, My love?” tanya Aldric kagum.Mereka baru saja selesai bercinta. Jari-jari Aldric tak hentinya bermain di sekujur tubuh istrinya yan

    Last Updated : 2023-05-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   162. Permainan Suami-Istri

    Sandra sontak menatap tajam suaminya. Gara-gara jawaban Aldric, putra mereka jadi semakin penasaran. Sementara itu, Aldric tampak santai mendengar permintaan Alex.“Maaf, Nak. Permainan itu hanya dilakukan oleh pasangan suami-istri.”“Kenapa begitu?”“Karena dilakukan malam hari setelah jam tidur anak-anak. Dan itu mengingatkan Daddy, kenapa kamu masih terjaga malam tadi?”Alex langsung membungkam mulutnya. Secara tak sadar, ia memberitahukan orang tuanya bahwa ia masih bangun tengah malam tadi. Anak kecil itu dengan gugup menggigit bibir bawahnya.“Alex? Apa yang kamu lakukan semalam?” tanya Mommy dengan nada lembutnya.“Mmmm … Alex bermain games.”“Bersama Lee?” tanya Aldric.Alex mengangguk. Sekarang ia juga membahayakan Lee. Pasti Daddynya akan menegur Lee setelah ini.“Games apa, sayang?”“Menembak. Alex mau belajar menembak. Boleh, Mommy?”Sandra tersenyum dan mengusap kepala putranya. “Boleh, kalau kamu cukup umur untuk melakukannya.”“Berapa usia minimalnya untuk belajar menem

    Last Updated : 2023-05-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   163. Wallpaper Peredam Suara

    “Kita ke kantor Daddy, Mom?” tanya Alex.“Iya. Daddy mau mengajak kita makan siang bersama.”“Yeayyy … Lee boleh ikut?”“Tentu saja.”Mereka tiba di depan lobi. Aldric memang meminta mereka turun di sana. Ia bahkan telah menunggu istri dan anaknya di lobi.Lobi Perusahaan Osborn yang biasanya lengang tampak ramai. Aldric menghampiri istrinya, mengecup dahi Sandra di depan banyak orang. Ia lalu menggandeng tangan istri dan anaknya ke tengah lobi.Kevin berdehem untuk menarik perhatian para pegawai. “Ehm … perhatian, Tuan Aldric ingin berbicara.”Suasana ramai itu mendadak sunyi. Semua mata menatap keluarga keci di tengah mereka. Aldric mengangkat putranya agar semua orang dapat melihat jelas wajah Alex.“Kenalkan, Ini istri saya, Sandra. Dan putra saya, Alex. Siang ini saya dan keluarga akan mentraktir kalian semua makan siang.”Bersamaan dengan pernyataan Aldric. Beberapa orang berpakaian pegawai restoran terkenal masuk ke lobi. Mereka membawa berdus-dus pizza dan pasta.Serentak selu

    Last Updated : 2023-05-09
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   164. Pesta untuk Alex

    Valerie merengut mendapat laporan dari mata-matanya. Dua minggu ini, ia kehilangan Aldric. Kevin mengatakan mantan tunangannya itu tidak bisa diganggu karena sedang melakukan perjalanan spiritual ke Arab.Namun kini, setelah Aldric kembali, ia pun sulit dihubungi. Meski begitu, Valerie melihat banyak media sosial memberitakan tentang kedekatan Aldric dan istrinya beberapa hari terakhir. Foto-foto candid mereka juga banyak dipajang pada berita bisnis maupun sosialita.“Jadi Aldric sekarang tidak lagi mneyembunyikan keluarganya? Ia terang-terangan ke tempat umum bersama istri dan anaknya,” gumam Valerie kesal.Wanita yang masih mendendam itu juga tidak terima karena Sandra ternyata tidak meninggalkan Aldric. Rencananya ternyata tidak berhasil. Ia harus menjalankan rencana lain.Saat sedang memikirkan apa lagi yang harus ia lakukan untuk memisahkan Aldric dan Sandra, ponsel Valerie berbunyi. Nama Helen di layar membuat Valerie merengut kembali. Ia sedang tidak mood berbasi-basi manis pad

    Last Updated : 2023-05-09
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   165. Tamu Tidak Diundang

    Aldric melirik pintu masuk. Ia baru saja dibisiki Kevin bahwa kedua orang tuanya telah datang. Lelaki itu berbisik di telinga Sandra.Helen dan Alonso mengedarkan pandangan. Suasana khas anak-anak menyambut mereka. Berbagai macam mainan tersedia hampir di pojok ruangan.“Mom, Dad,” sapa Aldric.“Tuan, Nyonya Alonso. Selamat datang,” sapa Sandra dengan santun. Ia cukup tau diri untuk tidak menyapa kedua orang tua Aldric dengan panggilan Mom dan Dad.Helen dan Alonso mencium kedua pipi Aldric. Namun, mereka tetap tidak menghiraukan keberadaan Sandra. Untungnya, istri Aldric itu sudah bersiap dengan kemungkinan ini.Tak lama, Alex datang bersama Lee. Anak lelaki itu tampak sangat tampan dengan celana pendek dan kemeja kekinian. Gayanya sangat mrip dengan sang ayah.“Grandpa, Grandma,” sapa Alex santun. Alex mencium punggung tangan kedua kakek dan neneknya yang terlihat canggung. Tentu, mereka tidak terbiasa ada seorang anak yang mencium punggung tangan mereka.“Grandpa dan Grandma memba

    Last Updated : 2023-05-09

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status