Share

7. SANG CEO

Author: Herofah
last update Last Updated: 2021-08-14 07:00:19

Reyhan masih berkutat dengan dzikir-dzikirnya di atas sajadah saat dia baru saja selesai menunaikan shalat isya. Dia hendak mengambil sebuah Al-Quran di rak lemari bajunya saat ponselnya tiba-tiba berdering.

Hardin Calling...

"Halo, assalamualaikum, ada apaan?" tanya Reyhan saat dia sudah mengangkat panggilan itu. Dia menutup pintu lemarinya kembali.

"...."

"Apa? Lo ngomong apaan sih? Gue nggak denger, berisik banget di situ," teriak Reyhan seraya memicingkan sebelah matanya.

"..."

"Hah? Jemput? Emang lo nggak bawa mobil?" Reyhan bangkit dari atas sajadah dan menggulung sajadahnya dengan sebelah tangan.

"...."

"Ah, dasar! Bisanya ngerepotin gue mulu! Ya udah gue ke sana sekarang,"

Reyhan melepas kain sarung yang melekat dipinggangnya dan menggantinya dengan celana panjang. Dia mengambil salah satu kemeja flanel polos di lemari dan mulai mengenakannya. Setelah memastikan pakaiannya sudah rapi, Reyhan pun keluar dari kontrakan sederhananya.

Malam ini, si Bos Hardin meminta Reyhan menjemputnya ke sebuah Club malam di daerah Dago. Sebab Hardin tidak bawa mobil.

Reyhan mulai melajukan Grand Livinanya menelusuri jalan raya cicadas yang cukup lengang malam itu. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam, Reyhan sampai di tempat tujuan. Mobilnya sudah terparkir rapi di pelataran parkir Club.

Sebenarnya Reyhan sendiri tidak pernah berminat mendatangi tempat-tempat seperti ini. Ini bukan gayanya. Jauh dari kepribadiannya yang sederhana dan taat akan norma-norma agama. Meski dia tidak memungkiri, jika dia pun bukan tipe laki-laki sempurna dalam hal agama, dia bukan seorang ustadz ataupun ulama. Reyhan hanya seorang laki-laki biasa yang ingin kehidupannya berjalan sesuai apa yang diperintahkan Allah Swt dan Rasulnya. Tapi sayang, terkadang langkah syaiton selalu bisa menyesatkannya jika dirinya dalam keadaan terdesak.

Ya, seperti malam ini. Saat dia harus terpaksa memasuki sebuah Club Malam hanya untuk menjemput sang Bos besar Company Grup yang kini terlihat asik menikmati suasana di sekitarnya. Hardin yang saat itu sedang asik bergumul dengan seorang wanita yang duduk di pangkuannya.

Hardin menyudahi acara ciumannya saat dia mendengar suara seorang laki-laki berdehem di sampingnya. Tanpa di komando si wanita itu pun beringsut dari duduknya dan mengambil posisi di samping Hardin.

"Eh lo, Han? Udah dateng aja, cepet banget?" sapa Hardin seraya tersenyum manis. Dia mengelap sudut bibirnya yang basah. "Minum Han? Mau minum apa? Gue pesenin," Hardin bicara dengan kepala yang sedikit berat. Dia sudah kebanyakan minum. Kini otaknya jadi tidak bisa berpikir dengan baik. Bahkan dia lupa kalau Reyhan tidak suka minuman keras.

"Nggak deh, makasih. Kita pulang sekarang?" ajak Reyhan yang mulai gelisah. Pasalnya kini ada seorang wanita lain yang duduk di sebelahnya. Entah dari mana datangnya wanita itu, padahal Reyhan tidak menyuruhnya untuk duduk, dia sendiri yang berinisiatif untuk duduk di sisi Reyhan.

"Yaelah, santai aja kali. Nikmatin aja dulu. Iya nggak Tha?" Hardin melirik mesum ke arah Metha. Wanita seksi nan aduhai yang kini duduk di samping Reyhan. Wanita itu tersenyum manja. Dia mulai merapatkan tubuhnya sejengkal lebih dekat dengan laki-laki tampan di sampingnya. Reyhan yang mulai dilanda perasaan cemas akut. Sebab dia tidak terbiasa berdekatan dengan wanita manapun selama ini, selain Katrina.

"Jadi itu, Bos, yang namanya Reyhan?" ucap Kayla. Wanita jalang yang tadi berciuman dengan Hardin. Dia tidak henti menatap Reyhan yang seolah menghipnotisnya saking tampannya wajah laki-laki itu.

"Iya, sayang..." Hardin menenggak kembali botol minuman kerasnya. Sebelah tangannya melingkar di punggung Kayla. Dia ingin mencium wanita itu lagi, tapi kalimat Reyhan membuatnya urung melakukan hal itu.

"Gue anter lo balik sekarang kalau lo mau, kalau nggak juga nggak apa-apa. Biar gue pesenin taksi buat lo. Lo udah mabuk berat Hardin," Reyhan sudah benar-benar jengah berada di sini. Sebuah tempat maksiat, ladang usaha bagi Syaitan dan jin jahat yang berhasil menguasai manusia dengan segala tipu dayanya.

"Sebentar, gue masih mau abisin minuman gue dulu, oke?" ucap Hardin yang mulai merasakan pening hebat menyerang kepalanya. Dia kembali menenggak minumannya.

Reyhan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Hingga akhirnya, dia pun memilih untuk beranjak dari sana.

"Gue tunggu di parkiran,"

*****

Reyhan masih setia menunggu Hardin di parkiran. Tapi sayangnya, Hardin tak kunjung datang. Sampai akhirnya dia mendengar lamat-lamat suara seseorang berteriak. Sepertinya tak jauh dari lokasinya berada sekarang.

Reyhan pun mencari sumber suara dan jadi terperangah hebat saat dia melihat seorang laki-laki tengah memukuli Hardin secara membabi buta. Reyhan pun langsung mengambil tindakan.

"Lo siapa? Lo nggak usah ikut campur urusan gue sama si Jahanam ini! Dia udah nidurin istri gue! An****!" bentak seorang laki-laki kepada Reyhan yang datang secara tiba-tiba dan menggagalkan aksinya untuk membuat Hardin lebih babak belur.

Hardin yang saat itu dalam posisi mabuk berat jelas tidak dapat merasakan apapun bahkan di saat tubuhnya sudah lebam dan terluka akibat hantaman bertubi-tubi yang dilayangkan oleh laki-laki tadi terhadap dirinya. Hardin hanya bergumam tidak jelas seraya tertawa-tawa kecil. Bahkan dia sudah tidak sanggup lagi berdiri saking telernya.

"Tahan, Bro. Tolong ini tempat umum. Lo bisa kena masalah hukum kalau lo berbuat onar disini." ucap Reyhan mencoba menenangkan laki-laki itu. Meski saat itu kondisi di daerah sekitar sedang sepi.

"Kita bisa bicarakan masalah ini baik-baik," lanjut Reyhan lagi.

"Semenjak kenal sama dia, sikap Angel jadi berubah. Bahkan Angel udah nggak perduli lagi sama anaknya yang sekarang sekarat di rumah sakit! Dan semua itu gara-gara laki-laki biadab ini!" laki-laki itu kembali menendang Hardin yang masih terkapar di aspal jalanan.

"Kalau lo udah punya istri dan lo tahu istri lo tidur sama laki-laki lain dibelakang lo, lo juga pasti bakal ngelakuin hal yang sama kayak gue! Lo inget baik-baik! Kalau nanti sampai terjadi sesuatu sama anak gue, gue nggak akan tinggal diam! Si bajingan ini udah merusak ketentraman rumah tangga gue! Dan dia akan menanggung akibatnya nanti!"

Dan laki-laki itupun pergi meninggalkan Reyhan dan Hardin di pelataran parkir Club itu.

Reyhan hanya bisa menatap prihatin pada sosok laki-laki yang masih dalam keadaan setengah sadar di bawah kakinya. Untuk kemudian, lagi dan lagi Reyhan pula yang harus mengantar pulang Hardin ke kediamannya di Podomoro dalam keadaan mabuk berat bahkan dengan luka-luka disekujur tubuhnya.

Dan hebatnya, ini adalah hal yang sangat biasa bagi Reyhan.

Mendapati sahabatnya dalam keadaan seperti itu.

*****

Katrina mantap bernikab. Hal yang biasa lebih dikenal dengan sebutan cadar.

Katrina telah menceritakan mimpinya semalam pada Aki dan Nini. Mereka bilang itu mungkin isyarat dari Allah SWT agar Katrina memakai Nikab seperti yang disunahkan oleh Rasullullah Saw. Katrina jelas tidak mau melewati kesempatan baik itu. Hari itu juga dia memutuskan untuk memakai cadar sebelum keberangkatannya ke Jakarta. Tentu hal itu sangat di dukung oleh seluruh anggota keluarga. Bahkan mereka tidak pernah menyangka kalau Katrina akan mengalami kemajuan iman secepat ini.

Aki sudah menghubungi Rudi untuk menjemput Katrina di Bandung dan menjaga Katrina selama dia tinggal di Jakarta. Bagaimanapun Katrina perlu seorang mahram yang bisa melindunginya.

Dan lagi, Allah SWT tengah memudahkan segala urusannya. Katrina diberitahu oleh Rudi bahwa rekan bisnisnya di Bandung kini sedang membuka kantor cabang baru di Jakarta dan perusahaan mereka yang sedang maju pesat itu membutuhkan banyak karyawan baru. Bahkan Rudi dengan sangat baik sudah terlebih dahulu menginformasikannya kepada rekan bisnisnya tersebut, agar kedatangan Katrina bisa disambut dengan lebih baik di sana. Awalnya Katrina melarang tapi kemudian Rudi menjelaskan.

"Trina, bukannya Om meragukan kemampuanmu, hanya saja mengingat penampilanmu yang sekarang, mencari pekerjaan di Jakarta terlebih di kantor-kantor besar pasti akan menjadi lebih sulit. Oleh sebab itu, Om memberitahu kepada CEO-nya langsung. Nanti begitu sampai di sana, kamu bilang saja, kamu Katrina dari Bandung, keluarga Ustadz Maulana, CEO-nya pasti langsung mengerti,"

Katrina pun mengiyakan apa yang Om Rudi katakan.

"Kalau boleh tahu, siapa nama CEO di sana Om?"

"Namanya, Hardin Putra Surawijaya,"

Herofah

Semoga suka...

| Like

Related chapters

  • CINTA DIBALIK CADAR   8. SEKTE NINJA

    Dengan membaca basmalah Katrina memulai hari pertamanya di Jakarta. Kota kelahirannya. Kota yang sangat dia rindukan. Ternyata waktu sepuluh tahun telah membuat banyak perubahan di setiap sudut kota yang konon katanya tak pernah mati ini. Katrina bisa mendapati lebih banyak gedung-gedung bertingkat dan apartemen-apartemen mewah di sini. Bahkan Mall pun lebih sering ditemui di sepanjang jalan yang telah dia lewati. Rencananya, hari ini setelah melamar pekerjaan, Katrina akan langsung mendatangi sebuah kost-kostan di Pondok Indah. Sebuah kost-kostan yang dulu menjadi tempat tinggal Reyhan. Semoga Allah SWT memudahkan segala urusanku. Amin. Doanya dalam hati. Setelah melalui perjalanan selama kurang lebih 40 menit di dalam Busway, Katrina pun sampai disebuah per

    Last Updated : 2021-08-14
  • CINTA DIBALIK CADAR   9. SAYAP-SAYAP CINTA YANG PATAH

    Katrina sudah cukup menyiapkan mental untuk melalui hari ini.Setidaknya, istri Om Rudi, Tante Zahara sudah memberitahukan pada Katrina tentang bagaimana pandangan orang-orang Jakarta terhadap wanita bercadar. Meski tidak sepenuhnya mencela, tapi setidaknya Katrina harus tetap belajar terbiasa dengan pandangan tidak bersahabat dan bisikan-bisikan yang membuat telinga panas.Tapi lain halnya dengan Katrina, baginya berhusnudzon itu lebih baik. Caranya dengan mengubah pola pikir sendiri. Karena sesungguhnya manusia itu selalu ingin dihargai tanpa tahu cara menghargai. Manusia hanya mampu menghakimi tanpa tahu rasanya dihakimi. Parahnya lagi, manusia seringkali berkata hingga memaki tanpa tahu apa yang terjadi. Oleh sebab itulah, Katrina tidak perlu memikirkan apa-apa yang orang lain katakan di belakangnya. Tetaplah menjadi dirimu sendiri selagi keberadaanmu tidak merugika

    Last Updated : 2021-08-14
  • CINTA DIBALIK CADAR   10. CEO MESUM

    Ini adalah hari kedua Katrina bekerja efektif di kantor sekaligus hari ke dua Katrina mencari cinta pertamanya, Reyhan. Sepulang bekerja nanti, Katrina berniat mendatangi rumah lamanya di perumahan Medina, Jakarta Selatan. Sekaligus bersilaturahmi ke rumah Anggia. Sahabatnya sejak kecil yang notabene menjadi tetangganya selama enam belas tahun Katrina tinggal di Jakarta. Katrina sangat merindukan Anggia. Anggia adalah sosok sahabat terhebat sepanjang sejarah kehidupan Katrina. Anggia itu sosok gadis yang sangat periang. Dia bawel, jahil, centil, kadang kalau moodnya sedang tidak baik, dia suka sewot-sewot sendiri, tidak jelas. Tapi satu hal yang paling membuat Katrina merasa nyaman bersahabat dengan Anggia, dia itu tulus. Anggia itu sosoknya agak kekanak-kanakkan dan manja, karena dulu, Anggia hanya tinggal bersama ke dua orang tuanya di Jakarta. Jadi, semua kebutuhan Anggia selalu dituruti oleh ke dua orang tuanya tanpa terkecuali. Tant

    Last Updated : 2021-08-14
  • CINTA DIBALIK CADAR   11. RENCANA PERJODOHAN

    Duhai Putri Bulanku, sudikah kau menjadi penyelamat hatiku? Bait puisi terakhir dari Reyhan yang masih lekat dalam ingatan Katrina. Sebuah puisi yang dipersembahkan Reyhan saat laki-laki itu menyatakan perasaannya pada Katrina. Bahkan Katrina pun masih menyimpan gelang perak pemberian Reyhan yang warnanya sudah mulai memudar. Gelang dengan gantungan bulan-bulan sabit berwarna-warni. Hari ini pencarian Katrina lagi-lagi tak membuahkan hasil. Dia tak mendapati siapapun di rumah Anggia sore tadi. Kata tetangga, rumah itu sudah lama kosong semenjak Orang Tua Anggia mengalami kecelakaan mobil hingga menyebabkan mereka tewas di tempat. Katrina benar-benar merasa sangat tidak berguna. Sebagai seorang sahabat, dia justru tidak ada di sisi Anggia ketika Anggia harus melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya. Kehilangan ke dua orang tua yang begitu menyayanginya selama ini. Dan ada kemungkinan Anggia sekarang tinggal di

    Last Updated : 2021-08-14
  • CINTA DIBALIK CADAR   12. BUKAN HARDIN

    "Halo what's up, bro? Bangunlah! Molor melulu, tahajud sana," Hardin berjalan ke teras apartemennya dengan ponsel yang menempel di telinga. Dia kembali mengejek sahabatnya yang seringkali dia sebut sebagai Ustadz tamvan. "Lo ternyata," sahut Reyhan masih dengan mata setengah terbuka. Diliriknya jam dinding di kamarnya, pukul 03.45 WIB. "Hmmm, kayaknya perasaan gue nggak enak deh," gumam Reyhan lagi sambil membenarkan posisi bantalnya. "Ada baiknya, sebelum ngingetin orang lain, lo ngaca dulu sama diri lo sendiri," Hardin tertawa. "Baper banget lo jadi cowok! Salah gue ngomong begitu? Udah mau shubuh, bangun kali Pak Ustadz Reyhan," "Udah nggak usah basa-basi busuk lo, ada perlu apaan telepon gue pagi-pagi buta begini?" sembur Reyhan kesal. "Begini Bro, lusa gue mau ambil cuti ya tiga hari. Besokkan Pak Charles udah masuk tuh, so..." "Gue nggak mau!" jawab Reyhan cepa

    Last Updated : 2021-08-14
  • CINTA DIBALIK CADAR   13. SANG WANITA BERCADAR

    Seorang laki-laki berjalan santai keluar dari area parkir perusahaan setelah memarkirkan Grand Livina putihnya. Gayanya terlihat casual tapi tetap formal. Setelan kemeja hitam dengan celana panjang slim fit hitam yang dia padu padankan dengan blazer coklat tua polos membuatnya terlihat begitu rapi. Potongan rambut tipe pompadour menambah kesan macho, trendi dan kekinian di dalam dirinya. Pesona yang dia pancarkan nyaris membuat setiap pasang mata seolah terhipnotis saat melihatnya. Terlebih lagi, bagi lawan jenisnya. Laki-laki itu berjalan ke lobi menuju bagian resepsionis. Belum ada orang di sana. Hanya ada beberapa security, itu pun di luar gedung. Lalu dia mulai merogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponsel androidnya yang berwarna silver. Dia mulai menghubungi seseorang. Dalam hitungan lima detik telepon itu pun diangkat.

    Last Updated : 2021-08-15
  • CINTA DIBALIK CADAR   14. TENTANG MASA LALU

    Di sebuah ruangan kecil yang tertutup. Di dalam toilet khusus untuk karyawan wanita. Seorang wanita bercadar bersandar pada dinding-dindingnya yang dingin. Dia melepas cadarnya dengan satu tarikan tangan. Tubuhnya jatuh terhempas di atas toilet duduk. Dia merasakan dadanya yang tiba-tiba sesak. Nafasnya tersengal tak beraturan. Pandangan matanya kabur tertutup cairan-cairan bening yang mencoba untuk keluar namun dia tahan. Wanita itu menyekanya sebelum air mata itu sempat jatuh. Dia kembali teringat dengan percakapan terakhirnya dengan seorang laki-laki di masa lalunya sekitar sepuluh tahun yang lalu, di taman belakang sekolah. * "Mulai detik ini, aku nggak akan lelah berdoa sama Tuhan, sampai Tuhan bosan dan akhirnya Tuhan mengabulkan doaku," jelas seorang gadis

    Last Updated : 2021-08-15
  • CINTA DIBALIK CADAR   15. PERKENALAN

    "Lo mau minum apa, Han?" tanya Hardin sebelum dia menelpon sekretarisnya Kisya untuk memesankan minuman. "Apa ajalah," sahut Reyhan datar. Hardin meraih gagang telepon kantor dan mulai menelepon. "Kisya tolong pesankan saya dua teh manis hangat. Antarkan ke ruangan saya ya? Oh ya, sekalian bilang sama Katrina suruh bagian marketing kirim file dokumen hasil rekap produksi selama dua hari ini, saya tunggu." Setelah mendengar jawaban dari Kisya, Hardin menutup telepon itu. Dia mendapati Reyhan yang menatapnya dengan tatapan yang aneh. Belum sempat Hardin bicara, Reyhan sudah mendahului. "Lo ngomong sama siapa tadi?" tanya Reyhan penasaran. "Sama sekretaris gue, kenapa?" Hardin menangkap ada yang aneh dari pertanyaan Reyhan. "Nama sekretaris lo, Katrina?" tanya Reyhan lagi dengan ekspresi yang benar-benar serius. "Bukan, sekretaris gue namanya Kisya. Katrina itu karyawan baru. Dia gue suruh jadi asistennya Kisya untuk semen

    Last Updated : 2021-08-16

Latest chapter

  • CINTA DIBALIK CADAR   80. EPILOG

    Jakarta. Bandara Soekarno Hatta. "Take care, Brother." ucap seorang laki-laki seraya memeluk tubuh laki-laki jangkung dihadapannya. "Lo juga ya, jangan cemburuan lagi. Kalau ada masalah diomongin dulu baik-baik berdua jangan main cerai-cerai aja," ucap laki-laki jangkung itu. Mereka tertawa bersamaan. "Kalau lo butuh sesuatu, langsung kontak gue. Jangan sungkan, gue pasti bantu," "Gue udah biasa hidup merantau di negeri antah berantah, jadi lo nggak usah khawatir, buktinya gue bisa hidup sampe sekarangkan walau cuma sebatang kara?"

  • CINTA DIBALIK CADAR   79. PERGI UNTUK KEMBALI

    Bandung.Kediaman Ustadz Maulana.Satu Minggu kemudian.Hari-hari yang Hardin lalui benar-benar buruk tanpa Katrina.Hardin sudah mencoba mendatangi kediaman Ustadz Maulana di Bandung, dia ingin bertemu dengan Katrina, tapi Katrina selalu menolaknya. Katrina terus mengunci dirinya di dalam kamar bahkan ketika Hardin sudah berusaha mengetuk pintu itu dan mengajaknya bicara dari balik pintu. Namun lagi-lagi usahanya gagal. Katrina tetap menolak bertemu dengannya. Bahkan hanya sekedar menjawab salam yang dia teriakan dari luarpun tetap tak terdengar suara Katrina. Padahal Katrina tetap menjawab salam itu dari dalam, hanya saja dia menjawabnya tanpa suara. Tentunya dengan deraian air mata yan

  • CINTA DIBALIK CADAR   78. PENYESALAN

    Ini adalah malam minggu. Hardin mengajak Katrina untuk makan malam di luar. Yumna tidak ikut, karena Yumna sedang berada di Bandung. Omah sendiri yang meminta kepada Hardin dan Katrina untuk menjaga Yumna. Sepertinya wanita paruh baya itu sangat kesepian jika tak ada Yumna di sampingnya.Senyum terus mengembang di wajah Katrina. Dia berpikir Hardin mulai kembali. Setelah sebelumnya dia merasa bahwa suaminya itu banyak berubah. Tepatnya sejak kepergian Anggia. Sepertinya Hardin sangat terpukul. Dan hal itulah yang membuatnya jadi lebih banyak diam akhir-akhir ini. Bahkan sikapnya terkesan dingin pada Katrina. Dia sama sekali tidak menyentuh Katrina. Dia seringkali pulang telat dari kantor. Sementara Katrina mencoba untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Dia tidak ingin membuat hati suaminya menjadi lebih terbebani oleh sikapnya. Dia hanya tidak ingin menyulitkan suaminya. Itu saja.

  • CINTA DIBALIK CADAR   77. SALAH PAHAM

    Beberapa bulan kemudian...Di Sebuah desa terpencil di ujung pulau Jawa.Seorang laki-laki jangkung keluar dari grand Livina putih dengan memegang sebuah buket bunga yang berukuran sedang.Dia berjalan memasuki area pemakaman umum. Beberapa warga sekitar yang berjualan di sekitar pemakaman seolah berbisik-bisik tetangga. Sebab jarang ada orang asing dengan wajah yang menurut mereka sangat tampan, gayanya yang sangat keren ditambah dengan fasilitas mewah yang dia miliki datang ke areal pemakaman di desa tersebut. Dan hal itu langsung menjadi buah bibir di daerah itu.Reyhan berhenti di sebuah makam yang bertuliskan nama Jihan Fadila pada batu nisannya. Dan itulah m

  • CINTA DIBALIK CADAR   76. TAKDIR

    Tim dokter dengan segala kepintarannya serta kemajuan tekhnologinya tetap tak bisa menentang takdir yang sudah ditentukan.Masih dua minggu dari prediksi, tapi Anggia sudah merasakan perutnya mulas sejak sore tadi.Awalnya dia berpikir bahwa dia hanya mulas karena ingin buang air besar. Tapi tidak kunjung keluar juga setelah dia berjalan bulak-balik keluar masuk toilet.Hingga akhirnya Anggia mendapati kemaluannya menghangat. Dia seperti seorang anak kecil yang pipis di celana, namun ketika melihat ke bagian selangkangannya, ternyata darah yang merembes dari sana dan turun mengalir ke bawah kakinya. Anggia panik dan berteriak. Membuat Omah terkaget-kaget.Saat itu juga Anggia langsung di baw

  • CINTA DIBALIK CADAR   75. CEMBURU

    Satu Bulan Kemudian.Hari ini Reyhan diberi mandat oleh Opah untuk menangani masalah pekerjaan di Jakarta. Sebab Hardin sedang ada urusan pekerjaan di luar kota.Sore ini usai menyelesaikan urusan kantor, Reyhan berencana untuk membelikan sebuah hadiah untuk sang calon bayi di perut Anggia yang diprediksikan akan keluar dalam minggu-minggu ini. Dan sobatnya Nindra pun istrinya baru saja melahirkan, jadi Reyhan sekalian berbelanja di satu toko yang sama. Mumpung dia sedang berada di Jakarta. Karena besok Reyhan sudah harus kembali ke Bandung.Reyhan melihat-lihat jejeran stroller bayi dan pakaian bayi yang menurutnya sangat lucu. Kebetulan, dari hasil USG anak di perut Anggia itu berjenis kelamin perempuan. Jadi Reyhan memutuskan membelikan sebuah pakaian bayi peremp

  • CINTA DIBALIK CADAR   74. MALAM-MALAM YANG PANJANG

    Acara barbeque sudah selesai. Katrina sedang mencuci piring di dapur, ketika Anggia datang menghampirinya."Perlu bantuan?" tanya Anggia."Eh, nggak usah, Nggi. Udah mau selesai kok." Katrina menjawab seraya tersenyum dari balik cadarnya."Lo serius cinta sama Aa gue?" Anggia kembali bertanya. Matanya menatap wajah Katrina lekat-lekat. Ekspresinya terlihat datar. Sebenarnya Anggia benci jika harus berbicara dengan Katrina sementara dia tidak bisa menerka-nerka ekspresi wajah sahabatnya itu sebab tertutup cadar. Jadi, Anggia hanya bisa menebak melalui tatapan mata Katrina saja. Jelas itu bukan hal yang mudah baginya.Katrina langsung berhenti dengan kegiatannya begitu mendengar kalimat yang d

  • CINTA DIBALIK CADAR   73. MANDI BERSAMA

    Katrina masih berjalan kaki menuju villa ketika dilihatnya mobil Hardin melesat bak anah panah melewatinya.Coba itu? Bahkan mereka tidak sama sekali menawarkan tumpangan pada dirinya. Katrina dibuat semakin jengkel."Ayo naik," kali ini sebuah suara terdengar. Suara Hardin. Ternyata dia sedang mengendarai motor matic si penjaga villa yang tadi dia pinjam. Motor itu melaju pelan di samping Katrina.Katrina melipat tangannya di dada. Dia langsung melengos.Enak saja. Tidak segampang itu Katrina akan memaafkannya. Katrina benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang ada dikepala suaminya, hingga dengan begitu tega membohongi istrinya sendiri, hanya demi sebuah pengakuan.

  • CINTA DIBALIK CADAR   72. HARDIN MENINGGAL?

    Lokasi Villa yang di sewa Hardin memang cukup jauh dari jalan raya puncak. Lokasi itu memasuki kawasan perkebunan teh terlebih dahulu. Jadi bisa di pastikan kondisi jalanan sangat sepi di malam hari. Belum lagi dalam kondisi cuaca seperti malam ini.Reyhan bergegas masuk ke dalam Villa sebelum sempat menjawab pertanyaan Katrina."Kunci mobil Hardin dimana?" tanya Reyhan panik.Katrina berlari ke dalam kamarnya. Mengambil kunci mobil di atas meja rias. Dan memberikannya pada Reyhan."Ada apa ini, Kak? Itu baju Kakak kenapa berdarah?" Katrina kembali bertanya. Dia mulai menangis.Reyhan berlari ke arah kamar Anggia.

DMCA.com Protection Status