“Mo,” panggil Harry lembut sambil menyentuh tangannya. Tanpa sadar, ikatan di antara mereka semakin kuat.
Momo yang merasakan sentuhan tangan Harry, menoleh dan menatap Harry dengan kuyu. Air matanya belum mau berhanti mengalir. Momo memejamkan matanya, karena dia tidak bisa melihat Harry dengan jelas.
Momo merasakan sentuhan tangan Harry di pipinya yang basah. Dia membuka mata dan melihat Harry yang sangat dekat padanya, ada ekspresi khawatir.
“Saya tidak apa-apa, Pak,” sahut Momo tersenyum lemah. Dengan menggunakan punggung tangan, Momo menghapus air matanya dan berusaha bangkit berdiri. Harry membantu memegangnya. “Maaf, Pak. Saya tidak mendengar kelanjutan cerita Om Clovis. Apa Om ada menjelaskan tentang benda-benda ini atau hal lain?”
“Apa kamu sudah siap mendengarnya? Kalau belum, tenangkan saja dahulu pikiranmu,” kata Harry lembut. Sekarang Momo bukan hanya pegawainya, tetapi juga keluarganya, yang harus dilindungi. Apalagi Clovis mengatakan ka
Hai, sori terlambat lagi. Semoga tidak mengurungkan niat kalian membaca ya. Penasaran tidak, siapa itu Kenta. Gak jauh-jauh kok. Selamat membaca.
“Mo, ada apa? Kamu mengenalnya?” teriak Harry penuh harapan. Dia memegang kedua lengan Momo dengan kuat. Jantungnya berdebar dengan kencang. Semoga mereka bisa menemukan Kenta.“Pak, Bapak mengenalnya juga! Ingatlah siapa yang mempunyai tahi lalat di pipi kiri bawah!” seru Momo histeris.“Aku … aku tidak bisa mengingatnya. Siapa? Katakan, Mo, jangan membuatku penasaran!” seru Harry yang merasa akan menjadi gila, karena tidak bisa menebak siapa dia.“Ken! Ken, Pak! Dia mempunyai tahi lalat di pipi kiri bawah. Apakah Bapak tidak merasa sangat akrab dengannya seperti seolah-olah sudah lama mengenalnya? Bapak ditemukan tergeletak di samping Ken. Kemungkinan Harry sudah menemukannya terlebih dahulu, tetapi ada orang lain yang menghalanginya dan membuat Bapak lupa ingatan,” teriak Momo antusias.“iya, ya. Mungkin juga,” gumam Harry mengangguk-anggukkan kepalanya.“Sekarang aku sedik
“Ma…mmaksud, Kakak?” tanya Momo heran dan gugup. Bagaimana …? Ah, aplikasi itu lupa dihapus! Apakah Gina memeriksa ponsel kami berdua? pikir Momo bingung.“Oh, maaf … maaf. Saya tidak bermaksud memarahimu. Saya hanya tegang, karena kamu tidak memberi kabar. Kalian ke mana saja kemarin malam?” tanya Gina setelah mengubah nada suaranya lebih lembut.“Hanya di rumah, Kak. Sinyal memang lagi error,” jawab Momo. Walau tidak memberi penjelasan terperinci, tetapi dia tidak berbohong. Mereka benar-benar berada di rumah, kan? Hanya bukan di dunia ini.“Bagaimana keadaan Pak Harry? Apa dia baik-baik saja setelah pulang?” tanya Gina.“Baik-baik saja, Kak. Seharusnya hari ini dia masuk kantor. Nanti Kakak lihat sendiri saja. Maaf, Kak. Apa masih ada lagi? Saya mau buru-buru mandi, sudah terlambat nih. Maaf, Kak,” kata Momo cepat-cepat mengakhiri.“Hah?! Kamu baru mau mandi?
Sesudah makan siang, Harry langsung mengajak Momo tanpa memberi alasan pada Gina. Momo tidak berani memandang wajah Gina, karena dia sudah melihat perubahan wajah Gina saat Harry memanggil Momo untuk keluar.“Pak, kenapa Bapak tidak memberi tahu pada Kak Gina kalau kita ke rumah Bapak untuk ….” Momo bingung melanjutkan perkataannya.“Hehehe, kamu juga sendiri bingung, kan? Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskan padanya, jadi lebih baik langsung menarikmu saja. Aku tahu kamu merasa tidak enak hati pada Gina, tapi tidak apa-apalah. Dia selalu mengerti, kok,” sahut Harry dengan enteng.Momo sangat ingin menceritakan tentang sikap Gina padanya, tetapi melihat Harry yang tidak merasakan perubahan sikap Gina, Momo menyimpan dalam hati dan fokus pada rencana mereka.Setiba mereka di rumah, keadaan cukup sunyi. Namun saat mereka masuk ke dalam rumah, suasana tegang sedang menyelimuti orang-orang yang duduk di ruang keluarga dala
Mendengar ciri-ciri yang diungkapkan Agna, Harry dan Momo tersentak kaget seperti tersengat listrik. Ciri-ciri yang disampaikan Agna, mirip dengan Toni, anak buahnya Mira.“Kak, tolong jangan salah paham. Ada seseorang yang sangat kuidolakan, karena itu aku menyimpan fotonya. Aku menfotonya tanpa sepengetahuannya. Yah … pokoknya tolong jangan salah paham,” kata Momo tanpa melirik Harry.Harry mengerutkan keningnya. Dia bingung dengan perkataan Momo. Dan saat Momo memperlihatkan foto Toni pada Agna, hati Harry terasa teriris pisau. Sakit dan berdarah. Apakah Toni adalah idolanya? Bukan aku?“Eh, benar orang ini! Kamu mengidolakannya, Mo? Kamu kenal dia di mana?” tanya Agna beruntun saat melihat foto Toni.“Dia asisten bosnya Pak Harry, Kak. Dari sana saya mengenalnya. Dia memang sangat baik, karena itu saya mengidolakannya,” kata Momo dengan malu.“Mo, tolong jangan,” kata Agna langsung memegang
“Tidak mungkin!!” seru Momo kebingungan. “Karena usia Clark lebih tidak cocok dengan usia adik saya, Kak!”“Tidak! Perbedaan usia Clark dan Ken tidak berbeda sangat jauh. Hanya keadaannya saja yang terlihat seperti kanak-kanak,” ungkap Agna sambil menghapus air matanya.“Apa maksudmu, Agna?’ tanya Hariyanto dan Anisa serempak juga terkejut.“Kak, ceritakanlah pada kami. Mengapa Kakak mengatakan kemungkinan Clark adalah adikku,” pinta Momo dengan suara memelas.“Saat aku masih tinggal berdua dengan Kerry, aku membawa masuk Ken. Kami bertengkar tetapi Kerry belum membawaku ke sini. Aku sudah jelaskan pada Kerry kalau Ken bukan anakku, aku hanya menolong temanku yang istrinya meninggal. Walau Kerry marah dan bisa menerima kenyataan itu, tetapi dia jarang pulang, bahkan kadang-kadang berminggu-minggu tidak pulang.” Agna menarik napas panjang. Dia sudah lelah dengan keadaan rumah tangganya
Napas Clark tercekik. Dia tidak menyangka Harry akan bertanya tentang hal itu. Sampai saat ini dia belum mampu mengetahuinya. Padahal sudah lama dia mencari tahu keadaan itu. Dan dia sudah berusaha menyembuhkan Ken. Tapi tetap tidak berhasil.“Kalau itu aku tidak tahu,” kata Clark terus terang sambil menunduk.“Clark, Momo adalah kakakmu, kamu tidak bisa mengatakan hal itu padanya. Selain itu Momo lebih dewasa daripadamu. Kamu mengerti?” nasehat Harry. Clark menganggukkan kepalanya. “Sekarang katakan pada kami, kekuatan apa yang kamu miliki?”“Aku hanya tahu mengecilkan badan dan pendengaranku sangat bagus, Kak. Selain itu aku tidak tahu lagi,” kata Clark terus terang. Dia terus melihat Momo yang memperhatikannya sehingga Clark salah tingkah. Entah kenapa saat menjadi anak yang berbeda, dia bisa sangat akrab dengan Momo, tetapi sekarang, rasanya canggung.“Apakah kamu bisa menyembuhkan orang?” ta
“Berbohong bagaimana? Sudah … sudah! Akan aku jelaskan. Tolong dengarkan dahulu!” Harry memilih mengalah dan tenang.“Oke! Jelaskan!” Toni mengucapkan dengan nada perintah, seolah-olah dia atasan dan Harry bawahannya yang bisa seenaknya diperintah.Terlihat wajah Harry kesal mendengar nada suara Toni, tetapi dia menelan salivanya. Walau hati dongkol, nada suara tidak boleh dongkol.“Seperti yang sudah kamu lihat, itu memang jadwal rutinku dan Gina telah menulisnya di agenda dengan baik. Tetapi aku punya urusan yang penting lainnya juga. Dan urusan itu tidak bisa ditunda. Karena menyangkut keselamatan orang-orang di sekitarku,” kata Harry dengan sangat sopan dan lembut.“Ah, apa kamu akan melamar Monita? Itukah yang kamu sebut urusan penting?! Hei, Harry, tolong hargai usahaku untuk memohon pada Ibu Mira untuk tidak membatalkan semua kontrak denganmu! Aku sudah bersusah payah dan sekarang kamu tidak mengangg
“Eh?! Urusan keluarga, Kak. Saya kan belum punya pacar,” sahut Momo dengan kening berkerut. Dia sakit hati mendengar suara Gina yang ketus.“Oh, saya kira kamu pacarnya Pak Harry. Belum ya dia nyatakan cinta padamu!” sindir Gina.Walau Momo tidak menggunakan pengeras suara, tetapi suara Gina yang cukup keras dan suasana dalam mobil sedang sunyi, suara sindiran Gina terdengar sampai ke telinga Harry.“Kak Momo bersama Clark, Kak Gina!” Tiba-tiba Clark berteriak dekat ponsel Momo.Bukan hanya Momo yang terlompat kaget, tetapi Harry dan Gina juga. Mereka tidak menyangka Clark membantu Momo melawan Gina.“Clark?!” teriak Gina kaget. “Kenapa bisa Clark bersamamu, Mo?”“Aku kan adiknya Kak Momo. Tidak bisakah Kak Momo membawaku jalan-jalan? Mama dan Kak Gina sibuk terus. Jadi Kak Momo yang baik hati membawa Clark jalan-jalan, besok sore baru pulang!” kata Clark dengan suara ka