Share

BAB 85 Takumi Pembawa Pesan

Author: NK Ummu Dhila
last update Last Updated: 2025-03-21 09:00:12

Suasana di dalam vila tiba-tiba menjadi sunyi, hanya ada suara napas mereka yang tertahan. Alya menggenggam tangan Raditya lebih erat, merasakan detak jantungnya yang mulai berpacu lebih cepat.

“Kakek, apa mungkin ini ulah Haruto?” tanya Alya dengan suara bergetar.

Kakek Bakhtiar tidak langsung menjawab, matanya menatap tajam ke arah jendela yang hanya diterangi oleh cahaya redup dari luar. “Mungkin saja. Tapi kita tidak boleh mengambil kesimpulan sebelum tahu pasti.”

Raditya segera berdiri, tubuhnya menegang. “Aku akan periksa keluar.”

Alya langsung menarik lengannya. “Tidak! Itu terlalu berbahaya, Radit.”

Raditya berusaha menenangkan Alya dengan mengelus lembut tangannya. “Aku harus memastikan keadaan. Tenang saja, aku tidak akan bertindak gegabah.”

Sebelum Raditya bisa melangkah, terdengar suara ketukan di pintu, pelan namun berirama. Semua orang langsung terdiam, tubuh mereka me

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 86 Meninggalkan Vila

    Raditya segera menarik Alya ke dalam pelukannya, melindunginya dari kemungkinan serangan. Kakek Bakhtiar berdiri dengan waspada, matanya tajam menyelidiki sekitar. Suara langkah kaki semakin mendekat, terdengar lebih dari satu orang."Radit… siapa itu?" bisik Alya, suaranya gemetar."Aku tidak tahu," jawab Raditya pelan, menajamkan pendengarannya.Pintu depan diketuk tiga kali, suara berat terdengar dari luar. "Pak Bakhtiar, ini saya, Hiroshi. Kami dari keamanan vila."Kakek Bakhtiar mengerutkan kening, lalu mengisyaratkan Raditya untuk tetap waspada. Dengan hati-hati, dia melangkah ke arah pintu dan membuka sedikit.Di luar, seorang pria paruh baya dengan jas hitam berdiri bersama dua orang lainnya. "Kami mendapat laporan ada aktivitas mencurigakan di sekitar vila ini. Apakah Anda semua baik-baik saja?" tanya Hiroshi.Kakek Bakhtiar menghela napas lega, lalu membuka pintu lebih lebar. "Masuklah, Hiroshi. Aku pikir tadi ancaman baru d

    Last Updated : 2025-03-21
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 87 Rei – Tangan Kanan Bakhtiar

    Suasana sangat tenang disini, hanya ada suara hewan-hewan kecil yang bertenger di pepohonan. Alya dan Raditya memasak bersama di dapur yang berada di rumah kayu tersebut. Kini kebersamaan yang hangat mereka rasakan kembali. Usai memasak mereka mengajak Kakek Bakhtiar makan bersama, ini adalah kali pertama bagi sang kakek menikmati masakan cucunya.Di rumah itu sebenarnya ada orang bagian masak sendiri, namun karena Alya yang mengambil alih tugasnya, ia pun tak berani ikut memasak. Di rumah itu juga ada beberapa penjaga yang siaga menjaga kawasan ini. Semua itu Kakek Bakhtiar lakukan untuk menjaga Alya dari Haruto.Beberapa saat kemudian, setelah suasana damai kegentingan pun mulai terasa.Raditya segera menarik Alya ke belakangnya saat suara langkah kaki semakin dekat. Cahaya bulan yang redup dari jendela hanya mampu menerangi sebagian ruangan, menciptakan bayangan panjang yang menambah ketegangan di udara."Kakek, ada senjata di sini?" tanya Raditya deng

    Last Updated : 2025-03-21
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 88 Cinta yang dalam atau Obsesi?

    Rei menekan Haruto, akhirnya Haruto bisa dilumpuhkan dengan kerja sama Rei dan Raditya. Rei menodongkan pistol ke depan kepala Haruto, sementara Raditya mendekat ke arah Haruto dan menjegal kakinya. Seketika, Haruto terjatuh dengan keras ke lantai."Brak!"Tanpa memberi kesempatan, mereka segera mengikat Haruto di sebuah kursi. Wajahnya sudah lebam akibat beberapa pukulan yang sebelumnya dilayangkan oleh Raditya dan Rei."Plak! Duk!"Haruto mengerang pelan, darah mengalir dari sudut bibirnya. Raditya menatapnya tajam, napasnya memburu akibat amarah yang membara."Sebenarnya apa yang kau inginkan dari Alya? Hah!!" bentak Raditya, suaranya menggema di ruangan itu."Asal kau tahu, Alya adalah istriku! Wanitaku! aku tak akan membiarkan orang lain menyakitinya," lanjut Raditya, ia berdiri didepan Haruto, sementara satu kakinya bertumpu pada kursi yang diduduki Haruto.Haruto mendengus pelan, lalu tertawa kecil meski wajahnya penuh luka. "Alya istrimu?" tanyanya dengan suara lemah namun tet

    Last Updated : 2025-03-22
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 89 Clarissa Masih Hidup?

    "Clarissa.. kamu masih hidup? A... aku mencintaimu Clarissa. Aku mencintaimu," ujar Haruto tulus. Clarissa menatap Haruto sendu, ia tahu bahwa pria dihadapannya yang telah babak belur itu sangat mencintainya, namun clarissa belum pernah menganggap Haruto lebih dari seorang sahabat.Pandangan mata Clarissa kini beralih ke Alya, ia menatap Alya dengan raut wajah penuh rasa bersalah."Alya.. sayang... maafkan bunda nak," ujar Clarissa mendekat.Sungguh ia ingin sekali memeluk Alya, namun rasa enggan juga menahannya, ia merasa tak pantas mendekati Alya karena dahulu telah meninggalkannya bersama sang ayah. Clarissa memilih pergi dari kehidupan Alya dan Satria, suaminya karena ingin melindungi mereka berdua. Menjauh untuk membuat semua aman.Melihat sang bunda mendekatinya, Alya berteriak, "Stop!! Kamu bukan bundaku! bundaku telah lama meninggal dunia, siapa kamu? siapa??" teriak Alya, kemudian ia menangis meraung histeris.Sungguh kenyataan bahwa ibunya masih

    Last Updated : 2025-03-22
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 90 Ungkapan Clarissa

    Haruto masih menjadi tawanan keluarga wiranagara.Clarissa dan semua orang kini ikut pulang ke mansion Keluarga Wiranagara. Setelah keadaan kondusif clarissa mulai menceritakan semuanya.Malam semakin larut di mansion keluarga Wiranagara. Udara dingin menyelimuti, namun suasana di dalam ruangan begitu tegang. Semua orang telah berkumpul di ruang utama, menanti penjelasan Clarissa. Alya duduk di sofa, masih enggan menatap ibunya secara langsung. Raditya duduk di sampingnya, tangannya menggenggam erat tangan Alya, memberikan dukungan penuh. Kakek Bakhtiar menatap putrinya dengan sorot mata menuntut, sementara Haruto tetap dalam keadaan terikat di kursi, wajahnya menunjukkan kelelahan tetapi tetap waspada.Clarissa menarik napas dalam, lalu mulai berbicara dengan suara berat.“Dua puluh dua tahun lalu, aku dan ayahmu, Satria, hidup bahagia bersama. Namun, sesuatu terjadi. Kode Elvaretta… menjadi malapetaka bagi keluarga kita.”Alya

    Last Updated : 2025-03-23
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 91 Clarissa Mencari Mr. Ranwy

    Malam semakin larut, tetapi ketegangan di dalam mansion keluarga Wiranagara belum juga mereda. Clarissa duduk dengan gelisah, sementara Alya dan Raditya masih mencerna informasi yang baru saja mereka dengar. Haruto tetap terikat di kursinya, sesekali mengamati ekspresi wajah masing-masing orang di ruangan itu.Kakek Bakhtiar berdehem pelan, mencoba menenangkan suasana. "Jadi, kau ingin kita mencari Mr. Ranwy?" tanyanya, menatap Clarissa dengan tajam.Clarissa mengangguk. "Ya. Dia satu-satunya yang bisa melawan Reinhardt di dunia cyber. Aku tak tahu siapa dia, tapi jejak digitalnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang jenius dalam sistem keamanan dan peretasan. Jika kita bisa menemukannya, mungkin kita bisa mendapatkan perlindungan sebelum Reinhardt bergerak lebih jauh."Raditya menyandarkan tubuhnya ke sofa, ekspresinya tetap tenang, tetapi ada kilatan tajam di matanya. "Anda yakin Mr. Ranwy bisa dipercaya? Bagaimana jika dia justru bekerja sama dengan Reinhardt

    Last Updated : 2025-03-23
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 92 Melepas Kerinduan

    Usai aktivitasnya menjelajahi dunia cyber, Raditya menutup laptopnya dengan satu gerakan tegas. Wajahnya yang semula serius kini melembut, menyimpan kelelahan sekaligus sesuatu yang lain- kerinduan yang telah lama ia pendam. Ia menoleh, menatap Alya yang berdiri tak jauh darinya, wajahnya diterangi cahaya lampu kamar yang temaram.Cahaya lampu yang redup menciptakan bayangan lembut di wajah Alya, menonjolkan keindahan alami yang selalu berhasil membuat Raditya terpikat. Malam yang tenang di luar terasa kontras dengan badai emosi yang tengah bergolak di dalam hatinya. Ia ingin melupakan semua beban yang menghimpitnya selama ini, ingin menjadikan malam ini sebagai pelabuhan di mana ia dan Alya bisa berlabuh tanpa gangguan."Sudah selesai?" suara Alya lembut, penuh pengertian, membuyarkan pikirannya.Raditya bangkit dari kursinya, berjalan perlahan mendekati istrinya. Setiap langkah yang ia ambil seolah membawa ketegangan yang tak kasat mata, mengisi ruang di antar

    Last Updated : 2025-03-24
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 93 Kode Elvaretta

    Pagi menjelang dengan lembut, sinar matahari menembus tirai jendela dan menyelimuti kamar dengan cahaya keemasan. Alya menggeliat pelan dalam dekapan Raditya, menikmati hangatnya tubuh suaminya yang masih terlelap. Ia menatap wajah lelaki yang telah menjadi dunianya, menghafal setiap lekukan wajahnya dengan tatapan penuh cinta. Bibirnya membentuk senyum tipis saat ia mengusap lembut pipi Raditya.Raditya menggerakkan tubuhnya sedikit, kemudian membuka matanya perlahan. Tatapannya masih berat karena kantuk, tetapi begitu melihat Alya yang sedang menatapnya, seulas senyum muncul di bibirnya."Selamat pagi, istriku yang cantik," suaranya serak dan dalam, membuat Alya merasakan getaran lembut di hatinya."Selamat pagi, suamiku," balas Alya dengan suara pelan.Raditya menarik tubuh Alya lebih dekat, membuatnya terperangkap dalam dekapannya. "Rasanya aku tidak ingin bangun dari tempat tidur ini," gumamnya sembari mengecup dahi istrinya. "Aku ingin kita tetap se

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 109 Kembali ke Negeri Asal

    Matahari pagi menyinari Mansion keluarga Wiranagara dengan lembut, seakan ingin menghangatkan suasana yang penuh haru. Di ruang keluarga, Alya dan Raditya duduk bersama Bunda Clarissa, Kakek Bakhtiar, dan Nenek Aiko. Hari ini, mereka akan berpamitan.Nenek Aiko menggenggam tangan Alya erat, matanya berkaca-kaca. "Sayang, seminggu terasa begitu cepat. Nenek masih ingin bersama kalian lebih lama."Alya tersenyum lembut. "Aku juga, Nek. Rasanya belum cukup waktu untuk menghabiskan momen bersama kalian. Tapi... ini bukan perpisahan selamanya."Raditya menatap neneknya dengan penuh kasih. "Nenek harus menjaga kesehatan. Jangan lupa minum obat dan makan makanan sehat, ya."Nenek Aiko mengangguk pelan. "Tentu sayang, tentu. Jika nenek sudah sehat, nenek akan ke Nusant mengunjungi kalian."Alya menggenggam tangan neneknya. "Semoga kondisi nenek semakin sehat, hingga kita bisa bertemu kembali di Nusant ya, Nek."Bunda Clarissa menatap menantunya dengan penuh kehangatan, lalu tersenyum jahil. "

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 108 Sangat Romantis

    Alya menyandarkan kepalanya di bahu Raditya, menikmati semilir angin pagi yang menyentuh kulitnya dengan lembut. Sementara itu, Raditya menggenggam tangannya erat, seakan meyakinkan bahwa kebahagiaan ini akan bertahan selamanya."Radit, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Alya, mencoba mencari tahu rahasia yang disimpan suaminya.Raditya tersenyum penuh misteri. "Kalau aku kasih tahu sekarang, nggak seru dong. Yang jelas, kamu pasti suka."Alya mengerucutkan bibirnya. "Kamu selalu suka bikin aku penasaran."Raditya tertawa kecil dan mencubit ujung hidung Alya. "Karena kamu selalu terlihat lucu kalau penasaran."Alya mendengus pelan, tapi tak bisa menahan senyum. "Baiklah, aku ikut saja. Tapi kalau ternyata aku nggak suka tempatnya, siap-siap ditagih kompensasi.""Siap, Nyonya Raditya," jawab Raditya santai.Setengah jam kemudian, mereka sudah bersiap dan masuk ke dalam mobil. Raditya yang menyetir, sementara Alya duduk di sebelahnya, sesekali melirik ke arah suaminya yang terlihat ten

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 107 Dua atau Tiga Anak

    Setelah cukup lama berendam dalam kehangatan, Alya menyandarkan kepalanya ke dada Raditya, merasa begitu nyaman dalam pelukannya."Radit..." panggilnya pelan."Hmm?" Raditya merespons sambil mengusap lembut lengan istrinya di bawah air."Kita bisa seperti ini terus nggak?" tanya Alya, suaranya terdengar sedikit mengantuk.Raditya terkekeh kecil. "Maksudmu berendam terus di bathtub? Bisa sih, tapi nanti kita jadi ikan," canda Raditya.Alya tertawa kecil dan mencubit lengan suaminya. "Bukan itu maksudku. Maksudnya, bisa nggak kita terus bahagia kayak gini?"Raditya menghela napas, lalu mencium puncak kepala Alya. "Tentu bisa. Aku akan pastikan itu terjadi."Alya tersenyum puas. "Kalau begitu, ayo keluar. Aku sudah cukup segar."Raditya mengangguk, lalu membantu Alya bangkit. Setelah membungkus tubuh istrinya dengan handuk, ia sendiri mengeringkan tubuhnya dengan santai.Saat mereka keluar dari kamar mandi, Raditya lebih dulu mengenakan pakaian santainya. Sementara itu, Alya sibuk memili

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 106 Romantisme Pasangan Halal

    Cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah tirai membuat Alya menggeliat pelan. Tubuhnya terasa sedikit lelah setelah malam panjang yang mereka lalui semalam. Ia merenggangkan kedua tangannya di atas kepala, mendesah pelan. Raditya yang duduk di tepi ranjang hanya tersenyum, merasa istrinya begitu menggemaskan."Sayang, kamu sudah bangun?" suara serak Alya terdengar manja.Raditya mengulurkan tangan, mengusap lembut pipi istrinya. "Sudah dari tadi. Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kita."Alya membuka matanya perlahan, menatap Raditya yang sudah tampak segar. "Apa itu?"Raditya tersenyum kecil. "Bathup sudah aku isi air hangat. Aku tahu kamu butuh merilekskan tubuh setelah..." ia berhenti sejenak, menatap Alya dengan penuh arti, "setelah gemuranku semalam, bahkan kita semalam sama- sama mencapai pelepasan tiga kali, apa kamu ingat sayang?" goda Raditya.Alya yang masih dalam keadaan setengah sadar langsung memerah wajahnya. Ia menarik selimut m

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 105 Honeymoon in Shirakawa-go Japan

    Pagi itu, suasana di kediaman keluarga terasa hangat. Alya dan Raditya bersiap untuk berangkat honeymoon ke salah satu daerah di Jepang, tepatnya ke Shirakawa-go, desa tradisional dengan pemandangan salju yang romantis. Mereka berpamitan kepada Kakek Bakhtiar, Nenek Aiko, dan Bunda Clarissa."Kalian hati-hati di sana. Nikmati bulan madu kalian, jangan lupa kabari kalau sudah sampai," ujar Kakek Bakhtiar."Raditya, jaga Alya baik-baik. Jepang itu indah, tapi tetap waspada, ya," kata Nenek Aiko.Raditya menggenggam tangan Alya erat, "Tentu saja, Nek. Aku nggak akan membiarkan Alya sedikit pun terluka," jawab Raditya.Bunda Clarissa tersenyum lembut, "Alya, sayang. Jangan terlalu manja sama Raditya, nanti dia makin posesif," ujar Bunda Clarissa.Alya yang mendengarnya otomatis tertawa kecil, "Sudah terlanjur, Bun. Radit memang posesif dari dulu," kata Alya.Raditya hanya menatap Alya dengan mata tajam penuh arti, membuat Alya tersipu.**

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 104 Permintaan Haruto

    Malam itu, suasana di kediaman keluarga Bakhtiar terasa berbeda. Setelah perbincangan serius siang tadi, Kakek Bakhtiar akhirnya mengambil keputusan."Kita akan bertemu dengan Haruto nanti malam di ruang khusus," ucap Kakek Bakhtiar dengan suara mantap. "Rei, pastikan dia dalam kondisi yang pantas untuk berbicara dengan kita. Suruh dia mandi dan bersihkan diri. Aku yakin keadaannya sekarang tidak baik-baik saja."Rei mengangguk dengan hormat. "Baik, Tuan. Saya akan mengurusnya."Beberapa jam kemudian, Rei memasuki ruang bawah tanah tempat Haruto ditahan. Haruto tampak duduk diam di sudut ruangan, tubuhnya terlihat lelah, dengan wajah yang penuh dengan bekas luka dan kotoran. Rei melipat tangannya di depan dada, menatap pria itu dengan ekspresi netral."Bangun. Tuan Bakhtiar ingin bertemu denganmu malam ini. Tapi sebelum itu, kau harus mandi dan membersihkan diri. Pakaiannya sudah disiapkan."Haruto mengangkat kepalanya, menatap Rei dengan sorot mat

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 103 Seminggu Untuk Honeymoon

    Alya menarik napas dalam, hatinya berdebar kencang. Ia tahu ini bukan keputusan yang mudah, tetapi ia harus mengatakannya. Ruangan terasa lebih sunyi dari biasanya, hanya suara angin lembut dari luar jendela yang berbisik pelan. Dengan suara pelan namun tegas, ia mulai berbicara, “Nenek, Kakek, Bunda, sebenarnya kami ingin kembali ke Nusant.”Ruangan mendadak membeku. Semua mata tertuju padanya. Clarissa yang tadinya masih menggenggam tangan Nenek Aiko terdiam, sementara Kakek Bakhtiar mengerutkan keningnya, mencoba memahami maksud Alya lebih dalam. Nenek Aiko, yang baru saja merasakan kebahagiaan bertemu kembali dengan putrinya, kini menatap Alya dengan pandangan penuh kebingungan dan kesedihan.“Sayang, kenapa tiba-tiba? Apa ada sesuatu yang mengganggumu di sini?” tanya Nenek Aiko dengan suara penuh harap, sedikit gemetar.Alya menggeleng, senyum lembut tetapi sendu terukir di wajahnya. “Bukan begitu, Nek. Aku sangat bahagia bisa

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 102 Kehangatan yang Lama Hilang

    Siang itu, Kakek Bakhtiar, Alya, dan Raditya berjalan menuju ruang perawatan Nenek Aiko di rumah sakit. Wajah Nenek Aiko terlihat lebih segar dari sebelumnya, meski masih terlihat lelah."Bagaimana perasaanmu hari ini, Nek?" tanya Alya lembut sambil menggenggam tangan Nenek Aiko.Nenek Aiko tersenyum tipis. "Jauh lebih baik, sayang. Apa kita benar-benar akan pulang hari ini?"Kakek Bakhtiar mengangguk. "Tentu saja. Aku sudah siapkan semuanya. Kita akan pulang ke mansion."Raditya membantu merapikan barang-barang Nenek Aiko. "Kami sudah menyiapkan sesuatu yang istimewa di rumah, Nek.""Sesuatu yang istimewa?" Nenek Aiko menatap mereka dengan bingung."Nanti juga Nenek akan tahu," kata Alya dengan senyum penuh arti.Setelah semua siap, mereka meninggalkan rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Nenek Aiko terlihat lebih bersemangat, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa penasaran. Mobil yang membawa mereka melaju dengan tenang di jalanan kota

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 101 Selamat Tinggal Reinhardt

    Malam semakin larut di mansion Raditya. Hanya suara ketikan keyboard dan hembusan napas Alya yang terdengar di ruangan itu. Raditya menatap layar dengan penuh konsentrasi, jari-jarinya bergerak cepat menulis barisan kode yang akan menjadi pukulan terakhir bagi Reinhardt."Radit, mereka sedang mencoba reboot sistem mereka," lapor Alya.Raditya mengangguk. "Bagus. Itu berarti mereka masih mencoba bertahan. Aku sudah menyiapkan kejutan terakhir. Kali ini, aku akan benar-benar mengakhiri semuanya."Alya mengamati layar dengan seksama. "Apa yang kamu rencanakan?"Raditya tersenyum tipis. "Aku akan menyusup ke server utama mereka dan menanamkan worm yang tidak hanya akan melumpuhkan AI mereka, tetapi juga menghapus seluruh jejak digital mereka. Semua data, semua koneksi- akan musnah dalam hitungan detik."Alya mengangkat alisnya. "Kamu yakin tidak akan ada yang tersisa?"Raditya mengangguk. "Aku tidak akan memberinya kesempatan lagi. Kali ini, Rei

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status