Share

188. Kencan Buta?

Keesokan malamnya. 

Sebuah musik pop mengalun di atas stage. Penyanyi muda dengan suara yang khas. Wajahnya tampan dengan rambut gondrong sebahu. Cengkok melayu dipadukan dengan musik pop. 

Aku melirik jam Rolex emas di tangan. Pukul delapan kurang lima menit. Belum waktunya Shanum datang. Semua ini ulah mama, sejak pukul tujuh ia sudah datang ke kamar. Bahkan pakaianku ini dipilihkannya. 

"Assalamualaikum …."

Suara halus menyapa tepat di sampingku, "Oh, hai, wa'alaikumussalam."

Seorang wanita dengan gamis berwarna merah muda dan jilbab maroon berdiri di samping meja. Ia tersenyum dengan ramah menatapku. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status