Home / Romansa / CEO Tunggal Kaya Raya / Pagi Perusahaan Walton

Share

Pagi Perusahaan Walton

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Happy reading

''Pulang sana,'' usir Gara mendengar suara pintu tersebut di tutup. tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer. Mendengar hal itu Dion menatap tajam ke arah pria kejam tersebut.  Laki-laki itu memang tak pernah merasa bersalah sedikitpun walaupun sudah membuat sahabatnya itu marah.

''Songong banget sih Lo,'' ketus Dion sambil berjalan ke arah Gara. Melihat laki-laki itu yang sudah memberikan kunci  ruangan tersebut ke atas meja. Gara dengan segera memencet remote supaya ruangan itu tertutup kembali oleh lemari sehingga tak terlihat.

''Bodoamat,'' balas Gara tanpa memedulikan wajah Dion yang sudah kelewat kesal.

''Dasar perjaka kejam,''  gerutu Dion, mendengar hal itupun Gara lantas mengangkat kepalanya menatap tajam ke arah Dion.

cowok yang ada di depannya itupun kemudian berlari terbirit-birit, tak berani menghadapi harimau yang siap untuk mengamuk itu.

Dengan menuruni lift Dion membuang napasnya terengah-engah dan masih menggerutu. mencaci maki CEO Walton corp. Dia heran pada dirinya sendiri itu mengapa mau bersahabat dengan pria kejam tersebut.

''Edo ngapain Lo?'' tanya Dion saat bertemu dengan seorang tangan kanan Gara yang pagi-pagi buta itu sudah ada di sini.

''Bekerja Tuan,'' jawab laki-laki bertubuh kekar itu yang memakai pakaian hitam setiap harinya seraya menunduk memberi hormat pada Dion. tak ubahnya dengan Gara Edo menghormarti Dion seperti atasannya sendiri.

''Pagi banget Lo ke sini,'' ucap Dion melihat benda hitam yang melingkar di pergelangan tangannya itu, padahal jam bahkan menunjukkkan pukul 06:00 wib.

''Sudah biasa Tuan,'' balas laki-laki itu kemudian permisi melangkahkan kaki beranjak dari parkir perusahaan.

Sementara laki-laki itu naik ke atas, Dion mengambil mobilnya dari parkiran kemudian bergegas meninggalkan area perusahaan Walton corp. Dia juga harus pulang cepat sebab ingin bersiap-siap pula ke perusahaannya.

*****

Pagi perusahaan Walton, Gara sudah siap dengan rapatnya pagi ini. Balutan jas warna hitam dan juga kemeja putih membuat aura ketampanannya dan sekaligus berkuasanya di sini semakin terasa.

Seorang laki-laki berperawakan kekar masuk ke dalam ruangan, setelah sebelumnya mengetuk pintu itu terlebih dahulu.

"Bagaimana?" tanya Gara menanyakan perihal perintahnya tempo kemarin.

"Saya mendapat informasi terbaru Tuan," jawab Laki-laki itu memberikan sebuah amplop cokelat pada Gara.

Tanpa menunggu lagi pria dewasa itu langsung membukanya dan melihat beberapa data juga informasi mengenai seseorang.

"Okay, dalam dua hari ini cari tempat tinggalnya saat ini," perintah Gara lagi kemudian melemparkan kembali amplop itu ke atas meja.

Tanpa membantah Edo selaku tangan kanan Gara itupun langsung mengangguk dan menunduk, lalu Dia berdiri kembali tegak untuk pamit undur diri dari ruangan itu.

"Rapat akan mulai lima belas menit lagi Tuan," ucap seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke ruangan Gara, berbicara seraya menundukkan kepala.

"Baik." hanya itu yang menjadi jawaban Gara, lantas gadis yang diketahui sekretaris Gara itupun mengangguk.

Dia lalu kembali keluar untuk menyiapkan berkas-berkas dan juga file yang akan di presentasikan pada pagi hari ini.

"Cepat sedikit," perintah Gara saat Dia sudah berjalan dan keluar melihat sekretaris itu masih sibuk mengotak-atik laptop.

"Baik Tuan," balasnya kemudian mengikuti langkah kaki Gara yang sudah berjalan lebih dulu dan diikuti para bodyguard.

Mereka habiskan waktu sekitar dua jam untuk melakukan rapat pagi ini, pukul setengah sepuluh pagi akhirnya rapat hari ini selesai, dilanjutkan kembali dengan Gara kembali ke ruangannya.

"Panggilkan Edo dan Kamu boleh keluar, " perintah Gara pada sekretaris yang mengikutinya hingga ke dalam ruangan dan meletakkan sebuah berkas ke atas meja Gara.

Seraya mengangguk mengerti Dia pun keluar dari sana. Gara menatap tanpa ekspresi seperti biasa pada Edo yang berjalan melangkahkan kaki kearahnya itu.

"Masih ada para wartawan di bawah?" tanya Gara yang masih mengingat kejadian tempo kemarin seraya memegang gelas minumnya.

"Tidak ada lagi Tuan," balas Edo dengan posisi sikap sempurna.

Gara pun menyunggingkan senyum remehnya, ternyata tidak perlu mengotori tangannya sendiri, mereka bisa pergi dengan sendirinya. Tanpa harus Gara mengeluarkan kekesalannya itu.

"Baiklah ikuti orang yang baru turun dari lantai ini tadi, Kamu tau bukan?" tanya Gara lagi dengan nada memerintah.

Laki-laki yang penuh dengan aura kekuasaan itu lantas berdiri dari duduknya, tanpa menunggu waktu lagi anak buahnya itu langsung mengangguk dan berjalan cepat mengejar seseorang yang dikatakan CEO Walton tadi.

Setelah kepergian anak buahnya itu, Gara kembali melihat ke jendela. Matanya menatap nyalang ke hamparan gedung-gedung tinggi yang menjulang di depan sana.

Dia tidak boleh kalah dengan mereka yang berencana menaklukkan perusahaan dan menghancurkan dirinya, itulah kenapa Gara tidak mempercayai mereka semua. Semua orang itu munafik tidak ada yang sesuai dengan apa yang dibicarakan mereka.

*****

TBC

Thanks guys

Related chapters

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Cemas

    Happy reading"Gue kok jadi cemas sendiri ya Nya," ucap seorang merapikan pakaian dan juga dandannya itu."Hmm ... Lo kayak mau ngelamar pekerjaan aja Delia," sahut gadis di sebelahnya itu yang sedang duduk di sisi ranjang seraya memperhatikan Delia yang sibuk sekali.Hingga Dia merasa kalau Delia itu bukan mau magang skripsi tapi seolah ingin mendaftar pekerjaan. Beberapa kali gadis itu mengganti pakaian dan juga memperbaiki dandannya, padahal kalau dilihat dari mata banyak orang penampilan Delia itu sudah sangat perfect.Gadis itu berbalut dengan rok berwarna cream panjang yang terbelah hingga bawah pahanya dan dilengkapi dengan kemeja berwarna putih, rambutnya Dia cepol rapi."Sumpah Gue nggak pede banget," ucap Delia lagi ingin memilih pakaian dari lemari yang masih di terbuka itu, tapi sebelum Dia kembali mengganti pakaiannya sudah dicegat lebih dulu oleh Tania."Nggak ya ... nggak Lo itu udah perfect," jelas Tania menghadap

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Kalian Saling Kenal

    Happy readingDelia duduk cemas di bangku tengah mobil Dion sembari membaca file skripsinya, Dia tidak tau kenapa dirinya bisa merasa cemas seperti itu.Sedangkan Tania duduk asik mengobrol bersama dengan kekasihnya itu, mungkin kalau bukan ada Delia Dia sudah bercumbu dengan pria itu.Melihat keduanya tampak senang tidak membuat Delia menurunkan rasa gugupnya."Santai aja Delia," ucap Dion pada gadis yang dilihatnya lewat kaca mobil dari tadi terlihat gugup itu."Hmm iya Bang," balas gadis itu mengembangkan senyumnya sedikit.Mobil Dion membelah jalanan kota dengan kecepatan sedang, dua puluh menit akhirnya mobil yang dinaiki mereka bertiga itupun akhirnya tiba di sebuah perusahaan ternama—Walton corp.Tania dan Delia turun lebih dulu, sembari menunggu Dion memarkirkan mobil mereka berdua menunggu di lobby, beberapa karyawan sibuk dengan tugas mereka masing-masing tidak ada yang menyantai di perusahaan itu.Perusah

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Beresiko

    Happy readingTubuh Delia kian bergetar ketika Gara menyelipkan sehelai anak rambutnya yang jatuh di wajahnya ke balik daun telinga.Melihat gadis yang gugup seraya menggigit bibirnya membuat Gara memundurkan tubuhnya kembali, sebelum itu Dia mengangkat ujung bibirnya sedikit tanpa di ketahui cowok itu."Jangan digigit bibirnya," kata laki-laki itu dengan wajah dingin walaupun begitu masih terselip nada perhatian.Tania dan Dion yang melihat aktivitas Gara dan Delia itupun menunjukkan wajah yang sulit diartikan, pasangan itu merasa sedikit aneh dengan tingkah laku pria kejam satu itu jarang sekali Dia ingin berbicara bersama gadis yang baru dikenalnya."Jadi ini mahasiswa yang Dion bilang itu," ucap Gara kembali dengan wajah sangarnya.Delia mengangkat wajah untuk dapat melihat wajah asli pria itu, tapi semakin rahang kokoh milik Gara mengeras Dia semakin tertarik ol

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Keluhan Tania

    Happy reading"Hadeh kok Lo bisa sih ketemu sama Bang Gara di club sih," keluh Tania menepuk jidatnya sendiri dengan menghembuskan napas lelah.''Mana Gue tau kalau itu Dia,'' lirih Delia sambil menyesap minumannya itu.Tania kembali mengeluh, kepalanya terasa pening sekarang. Mereka sedang duduk di sebuah kafe yang ada tak jauh dari perusahaan Walton corp,sembari menunggu CEO Walton yang tengah meeting Tania menemani Delia, sebelumnya tadi mereka diizinkan diam di dalam ruangan Gara saja, tapi karena mereka boan alhasil mereka berada di kaffe ini pula.Sedangkan Dion pergi ke perusahaannya sebentar ada urusan mendesak. Tania lantas menenggelamkan kepalanya itu di atas meja dengan dditutupi oleh tasnya, Dia khawatir pada gadi yang ada di seberangnya ini.Berurusan dengan CEO Walton tidak semudah yang gadis itu pikirkan, apalagi sepertinya CEO Walton itu tertarik padanya. Tania takut Delia tidak dapat mengatasi pria itu, kalau sudah ma

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Mulai Sekarang Kamu Milik Saya

    Happy reading "Sudah selesai jadwal malam ini?" tanya Gara baru keluar dari ruangan meeting bersama dengan sekretaris dan juga bodyguard-nya itu. "Sudah Tuan," jawab sekretaris itu sambil membawa laptop dan juga berkas-berkas. Sambil mengacingkan jasnya itu Gara mengibaskan tangannya menyuruh sekretaris itu pergi dari hadapannya, Dia lalu hanya berjalan dengan bodyguard seraya menuju pintu lift lantai atas. "Pesankan makanan untuk dua porsi," perintah Gara yang langsung diangguki laki-laki berseragam hitam itu. "Sudah dapat informasi lagi?" tanya Gara kembali di dalam lift itu. "Sedang dikumpulkan Tuan," jawab pria itu membungkuk sedikit. "Menurut Kamu Edo ada yang mencurigakan tidak dari gadis itu?" tanya Gara meminta pendapat pada tangan kanannya itu mengenai mahasiswa yang dikirimkan oleh Dion itu. Mengapa kebetulan sekali gadis itu bisa masuk ke dalam perusahaannya, setelah kejadian hari itu dan seka

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Delia Ketiduran

    Happy readingDengkuran halus milik Delia memenuhi indra pendengaran Gara, laki-laki itu menarik selimutnya hingga ke batas dada gadis itu.Setelah melihat gadis itu yang sudah terlelap tadi, Gara lantas langsung membawa Delia ke ruang rahasianya dan mengunci pintu ruangannya. Tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan ini kecuali dirinya dan Delia.Wajah Delia tampak damai dengan mata yang terlelap, bibir ranumnya terbuka sedikit. Gara menyingkirkan rambut yang menutupi wajah indah gadis itu, saat Dia tengah menatapi wajah gadis itu tiba-tiba ponselnya berdering."Hallo," ucap pria di seberang sana saat telepon sudah tersambung.Gara menegangkan tubuhnya kembali dan melihat ke luar jendela kaca yang ada di samping ranjangnya itu."Kenapa?" tanya Gara to the point malas berbasa-basi pada cowok di seberang sana."Delia gimana? udah Lo antar pulang?" tanya pria di seberang sana masih dalam posisi bersender di kepala ranjang sambi

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Gara Bersama Hasratnya

    Happy readingDelia menggeliatkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, masih dengan mata tertutup Ia menegakkan tubuhnya.''Euhm...," keluhnya mengangkat tangan masih dengan mata tertutup. Kemeja ketat yang masih menempel di tubuhnya itu sampai terbuka.Tanpa sadar Delia membangunkan seseorang yang tengah tertidur di kursi samping ranjang. Pria itu menegakkan tubuhnya kemudian berdiri lalu berjalan ke arah ranjang dimana Delia yang masih terduduk sambil menunduk. Ternyata gadis itu belum sadar sepenuhnya, Ia bahkan masih menutup matanya.''Kau terbangun,'' ucap pria itu mengangkat kepala Delia dari samping.''Euhm ... Lo siapa? kenapa ada di kamar Gue,'' racau Delia menunjuk-nunjuk wajah Gara yang ada di depannya itu.Melihat gadis itu degan tingkahnya kini, Gara teringat saat pertama kali mereka bertemu. Berarti bukan hanya efek dari minuman mabuk saja yang dapat membuat gadis ini menampilkan sifat aslinya melainkan saat mengant

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Jangan Ditahan

    Happy readingMasih dalam keadaan Gara yang menjelajahi tubuhnya itu Delia menggigit bibirnya, menahan agar desahan yang tertahantak akan keluar.Tangan pria dewasa itu kini dua-duanya menjelajahi tubuhnya, yang satu hinggap di dadanya dan yang kirinya meremas bokong milik Delia. Ntah kenapa tubuh Delia menerima dengan terang-terangan sentuhan dari pria itu."Jangan ditahan," bisik Gara lagi seraya menyelipkan anak rambut gadis itu, melihat Delia yang menggigit bibirnya Gara tidak suka."Ahh ...." setelah mendengar kalimat itu Delia tidak tahan lagi menahan bibirnya yang akhirnya kalimat itupun lantas keluar.Desahan dari bibir Delia yang ditunggu oleh Gara itupun akhirnya keluar, gadis itu menatap kedua bola mata gelap milik pria itu dengan sayu. Tubuhnya meminta lebih sentuhan dari pria itu, kini tangan Delia beralih menyentuh dada bidang milik Gara.P

Latest chapter

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Ending

    Happy ReadingSetelah beberapa bulan berlalu, keluarga Delia dan Gara memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga yang istimewa. Destinasi yang mereka pilih adalah kota yang penuh keajaiban, kekayaan budaya, dan kemegahan arsitektur modern—Dubai.Pesawat mereka mendarat dengan nyaman di Bandara Internasional Dubai, mengawali petualangan yang tak terlupakan. Delia, Gara, Daniel, Tania, Dion, dan tentu saja, Chiya, mengeksplorasi setiap sudut kota dengan penuh semangat.Pertama-tama, mereka mengunjungi Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Melihat keindahan kota Dubai dari ketinggian, mereka merasa terpana oleh keajaiban arsitektur modern. Chiya memandangi gemerlap lampu kota dengan mata yang berbinar-binar."Dubai benar-benar luar biasa, Tante Delia! Semuanya begitu indah," ujar Chiya penuh kagum.Delia tersenyum, "Iya, sayang. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan aku senang kita bisa berbagi momen ini bersama-sama."Mereka juga menjelajahi kawasan The Palm Jumeirah, pulau

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Kelulusan

    Happy ReadingBulan itu, keluarga Delia dan Gara bersiap untuk merayakan momen yang luar biasa. Daniel, sang anak yang pernah bandel, kini akan melangkah di atas panggung untuk menerima gelar lulusan suma cum laude di Amerika. Keberhasilannya ini tak hanya menjadi kado istimewa untuk Daniel, tetapi juga menjadi buah dari perjalanan panjang keluarga ini.Seiring berjalannya waktu, Daniel telah menemukan arah hidupnya. Setiap tugas dan ujian yang dihadapinya membentuknya menjadi seorang mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Meskipun pernah melewati masa-masa sulit, tetapi kegigihan dan dukungan dari keluarganya, terutama Delia dan Gara, membantu Daniel tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berprestasi.Pada pagi hari kelulusannya, keluarga ini berkumpul dengan penuh semangat. Delia dan Gara, dengan penuh kebanggaan, memandang putra mereka yang telah melewati serangkaian ujian akademis. Mereka tahu bahwa momen ini tidak hanya tentang prestasi Daniel, tetapi juga tentang perjalan

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Kembali Ke Kantor

    Happy ReadingGara, seorang CEO perusahaan ternama, menjalani kehidupannya di puncak kesuksesan bersama Delia, istrinya yang cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang tak hanya memiliki kecintaan satu sama lain, tetapi juga saling mendukung dalam mencapai ambisi dan tujuan hidup mereka.Pagi itu, Gara dan Delia tiba di kantor dengan senyuman yang memancar keberhasilan. Kedua pasangan ini tidak hanya memiliki karier cemerlang, tetapi juga membangun fondasi pernikahan yang kokoh. Kehadiran Delia selalu menarik perhatian, bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kepintarannya dan karismanya yang menghiasi setiap langkahnya.Ketika mereka melangkah masuk ke kantor, para pegawai tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan mereka melihat kehadiran Delia. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan inspiratif, Delia telah menjadi panutan banyak orang di kantor. Beliau tidak hanya menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam karier dan bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjaga keseimba

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Dream

    Happy ReadingSuatu pagi, Gara datang dengan senyum cerah di wajahnya. Dia duduk di ruang keluarga, bersama Delia yang sedang menikmati secangkir kopi."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, sayang," ujar Gara dengan suara lembut.Delia menoleh, merasa penasaran, "Apa itu, Gara?"Gara tersenyum penuh kebahagiaan, "Aku telah memutuskan untuk pindah ke Indonesia."Delia terkejut dan bertanya, "Kenapa tiba-tiba?"Gara menjelaskan, "Aku merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani petualangan baru. Aku ingin merasakan pengalaman hidup di Indonesia, dan aku ingin membangun rumah kita di sana."Delia, meski awalnya kaget, melihat kebahagiaan di mata Gara. Ia merasakan kehangatan dalam keputusan tersebut dan merasa senang bahwa Gara merencanakan sesuatu yang akan memperkaya hidup mereka."Benarkah? Aku senang mendengarnya," kata Delia dengan senyuman.Gara melanjutkan, "Dan, aku telah menemukan sebuah rumah yang sangat bagus di samping rumah Tania. Aku pikir ini akan menjadi temp

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Ikatan Keluarga yang Tak Terbatas

    Happy ReadingDalam kepadatan rutinitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga, Chiya, yang masih berstatus sebagai seorang pelajar SMP, dititipkan pada Daniel yang sudah dewasa. Daniel dengan senang hati mengakomodasi keberadaan Chiya di tengah-tengah kesibukannya. Sebagai kakak yang bertanggung jawab, ia berjanji untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada Chiya selama waktu mereka bersama.Suasana di rumah menjadi lebih hidup dengan kehadiran Chiya. Daniel menyadari bahwa sementara ia memiliki tanggung jawab sebagai kakak, ia juga memiliki kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan adiknya. Chiya, dengan semangat dan keceriaannya, membawa energi positif yang menyenangkan ke dalam rumah.Dalam sebuah malam yang hangat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Daniel sibuk menyelesaikan tugas akhirnya, sementara Chiya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka tengah terlibat dalam kesibukan masing-masing, namun tetap ada kehangatan dan rasa saling peduli di

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Bekerja Sama

    Happy ReadingKabar dari Tania yang ingin memiliki anak lagi membuat Delia merasa begitu bahagia. Senyum merekah di wajahnya, dan matanya bersinar ketika ia memikirkan kebahagiaan yang bisa datang bagi keluarga mereka. Delia sangat mendukung keputusan Tania dan Dion untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan membawa anak kedua ke dalam keluarga.Namun, kegembiraan Delia berubah menjadi kekhawatiran dan kesedihan ketika ia mendengar bahwa Tania memiliki benjolan di rahimnya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, suasana hati yang cerah mulai berubah menjadi hening dan penuh kekhawatiran."Benjolan di rahim?" Delia berkata dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan. Pandangan matanya menuju Tania, yang duduk di samping Dion, dan keinginan untuk memberi dukungan bersinar di matanya.Tania mengangguk dengan berat hati, "Iya, Delia. Itu adalah berita yang mengejutkan bagiku juga."Delia duduk di samping Tania, meraih tangan temannya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tahu kamu ti

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Rahim

    Happy ReadingDion dan Tania duduk di ruang tunggu klinik kesuburan, wajah mereka dipenuhi dengan campuran kekhawatiran dan harapan. Setelah perjalanan panjang dan perjuangan untuk memiliki anak pertama, kini mereka sedang dalam tahap konsultasi untuk memberikan adik untuk anak mereka yang tercinta.Dokter memanggil mereka ke ruangannya, dan Dion memberikan senyuman yang mencoba untuk menyiratkan keberanian pada istrinya. Di dalam ruangan, suasana hangat dari cahaya lampu sorot dan dinding berwarna lembut menciptakan lingkungan yang bersahabat. Dokter, seorang wanita berpenampilan ramah, duduk di balik meja dan mengajak mereka untuk duduk."Selamat datang kembali, Dion dan Tania. Bagaimana kita bisa membantu kalian hari ini?" tanya dokter dengan penuh kelembutan.Dion memberi isyarat pada Tania untuk mulai berbicara. Tania menelan ludahnya sejenak sebelum mengungkapkan, "Dokter, kami ingin memiliki anak lagi. Kami sangat mencintai anak kami yang pertama, dan kami ingin memberikan adik

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Cemburu

    Happy ReadingSementara Delia dan Gara mengeksplorasi keindahan pulau tropis, Daniel menemukan kebebasan yang baru di tengah kesehariannya di kota. Beberapa malam setelah kedua orangtuanya pergi, Daniel dan teman-temannya memutuskan untuk mengunjungi sebuah klub malam yang sedang populer di kota.Berpakaian rapi dengan sentuhan modern, Daniel dan teman-temannya tiba di klub dengan semangat penuh. Musik berdenyut di lantai dansa, cahaya berwarna-warni memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan. Daniel, yang biasanya lebih suka suasana yang tenang, merasa sedikit canggung pada awalnya. Namun, seiring berjalannya malam, ia menemukan cara untuk menikmati dan merayakan kebebasannya.Sambil menikmati malam di klub, Daniel tetap sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya. Ia memutuskan untuk tetap setia pada komitmennya untuk belajar, bahkan di tengah hiruk-pikuk kesenangan malam. Beberapa kali, ia menyusup ke sudut klub dengan

  • CEO Tunggal Kaya Raya   Meninggalkan Daniel

    Happy ReadingHari itu, matahari bersinar cerah di langit biru, menandakan awal dari petualangan baru bagi Delia dan Gara. Setelah sekian lama, mereka memutuskan untuk merencanakan liburan berdua, tanpa bayangan kecil yang biasanya selalu ikut serta dalam setiap petualangan mereka. Kali ini, Daniel, anak mereka yang sekarang telah tumbuh dewasa, memilih untuk menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebaya daripada bergabung dengan orang tuanya.Delia dan Gara tiba-tiba merasa seperti kembali pada masa-masa awal pernikahan mereka, ketika dunia terasa begitu luas dan penuh kemungkinan. Rencana liburan ini menjadi jembatan yang membawa mereka kembali pada momen-momen romantis yang pernah terjadi di masa lalu.Dengan tas penuh dengan semangat petualangan, mereka berdua berangkat ke destinasi yang telah lama mereka impikan: sebuah pulau tropis yang jauh dari keramaian kota. Perjalanan menuju pulau tersebut pun menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Mereka tertawa, bercanda,

DMCA.com Protection Status