Share

Berdesir

“Aku sudah bilang, hanya aku yang bisa mengimbangimu. Tidak percaya.” Sentuhan akhir saling memberikan tanda terima dengan sebuah kecupan bernada merah di leher.

Galih dan Mira sampai di rumah. Dia menurunkan barang belanjaan, sedangkan Mira seperti biasanya menggendong Gibran yang sekarang lagi tidur.

 “Apa kamu tidak lapar?” Galih mendekati Mira setelah meletakkan belanjaan di meja. Untuk membereskan, biasanya Mira sendiri, sebab dia akan mengomel jika Galih salah meletakkannya.

 “Hus, jangan berisik nanti dia kebangun,” bisik Mira. Galih hanya mengangguk dan tersenyum. lelaki bermata coklat itu memandang lekat ke arah Mira.

 “Kenapa memandangku seperti itu?” Mira menyadari pandangan Galih lekat terhadapnya, ketika menoleh setelah meletakkan tubuh Gibran.

 “Mari kita menikah!” Galih mengajaknya meni

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status