Share

Bab 87 Resiko untuk Seorang Pengkhianat

“Dimana Restu?”

Ervan yang baru tiba di pintu gerbang pun langsung bertanya pada Abdi. Ekspresi wajah Ervan menunjukkan sorot kemarahan, sehingga mampu ditebak oleh Abdi.

“Restu lagi di toilet, Pak,” jawab Abdi jujur.

Tanpa basa-basi, Ervan bergegas menuju toilet khusus untuk Restu dan Abdi yang letaknya tak jauh dari lokasi penjagaan. Ervan langsung mendobrak pintu toilet, hingga membuat Restu terkejut setengah mati. Ponsel yang ada di tangannya pun hampir terjadi ke closet.

Ervan yang sudah terlanjur emosi, langsung menarik paksa Restu untuk keluar dari toilet. Sementara Abdi yang melihat keributan itu hanya bisa diam di tempat. Jika ia berani mendekat, maka riwayatnya juga akan tamat. Abdi sudah mengerti, jika Ervan bersikap seperti itu, tandanya Restu membuat kesalahan yang fatal. Itu sebabnya, Abdi tidak berusaha untuk membela Restu.

“Kurang ajar kamu ya!”

Bugh! Ervan melayangkan pukulan ke wajah Restu, sampai Restu hampir tersungkur.

“Pak, ada apa ini?” tanya Restu.

“Sialan! Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status