(Pov Erlita) Didalam sebuah apartemen, Erlita menatap wajahnya yang terpantul di cermin dengan senyum licik. “Hmm..ternyata semua berjalan sesuai rencanaku.” gumamnya. Wanita itu mengambil ponsel dari dalam tas kerjanya. Dia menekan tombol panggilan. Setelah tersambung, terdengar suara seorang wanita dari seberang sana. “Apa khabar Erlita, bagaimana hasilnya?” tanya suara dari seberang sana Erlita tersenyum tipis,”Kamu pasti suka Khabar ini, Fanny.” Iya betul, orang itu adalah Fanny. Sepupunya. Tidak ada satu orangpun yang tahu apalagi curiga, kalau Erlita adalah sepupu dari Fanny. Sengaja diutus Fanny, Fanny untuk membalas dendam, menghancurkan rumah tangga Lina dan Reynaldi. Aku sudah memancing dan menjebak Reynaldi. Dan Lina datang tepat waktu. Dia bahkan tidak bisa lagi berkata-kata. Aku yakin saat ini mungkin wanita itu tidak akan pernah percaya lagi pada suaminya.” ucap Erlita dengan penuh keyakinan. Terdengar tawa kecil dari seberang sana, Fanny tertawa puas
Percakapan antara Reynaldi dan istrinya malam itu, tidak menemukan titik terang. Lina yang diliputi rasa cemburu dan emosi tidak bisa bicara baik-baik pada pria itu.Sementara Reynaldi tahu betul posisinya saat ini. Dan dia tidak ingin beradu argumentasi dengan Lina. Pria itu memilih diam dan menghindar.Sementara di kantorReynaldi mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari sikap Erlita.Wanita itu tidak lagi agresif dan berusaha terus mendekatinya.Tidak lagi menggoda secara terang-terangan.Erlita sekarang lebih profesional, pendiam, dan entah bagaimana itu justru membuatnya terlihat menarik dimata Reynaldi. Dan pria itu penasaran.“Erlita!Tolong kemeja saya sebentar, ada sesuatu yang harus saya bicarakan.” Erlita berjalan dengan elegan. Dia berdiri dengan posisi yang sempurna. Tanpa cela sedikitpun.“Duduk.” ujar Reynaldi tegas“Aku hanya ingin tahu, kamu kenapa?” “Kenapa apanya, Pak Rey?” Erlita bertanya penasaran. Ekspresi biasa saja.“Kamu berubah, ada apa?” jawab pria itu sin
“A_Aku hamil!? Apa ini benar?Tapi bagaimana ini, bagaimana kalau Fanny tahu,Ya Allah aku harus apa?” Erlita duduk di ranjang kamarnya. Tanganya menggenggam test pack dengan dua garis merah tergambar jelas. Berkali-kali Fanny mengingatkannya , agar dia memakai pengaman saat berhubungan dengan Reynaldi, mantan suami kakak sepupunya itu.Erlita hamilAnak dari laki-laki yang tidak pernah dia miliki seutuhnya.Erlina sadar betul.Kalau semakin hari dia semakin terjerat dengan perasaannya sendiri.Awalnya dia mendekati pria itu hanya karena rencana balas dendamnya untuk Fanny. Tapi apa?Erlita benar-benar jatuh cinta.Erlita selalu mengingat dengan jelas, bagaimana sentuhan, bisikan Reynaldi,saat mereka menghabiskan waktu bersama. Membuatnya berharap lebih. Walaupun tidak dipungkiri ada rasa takut di hatinya, karena dia masih memiliki Lina di kehidupannya.Tapi Erlita juga tahu, hubungan Reynaldi dengan anak dan istrinya semakin jauh dan renggang. Itu membuatnya berharap, bisa masuk lebi
Beberapa hari setelah kepergian Erlita yang mendadak, Reynaldi mulai gelisah. Dia berusaha menghubungi nomor telpon Erlita, namun selalu tidak aktif. Di kantor Erlita dinyatakan mengundurkan diri, secara mendadak.“Ini aneh, ada yang janggal, tidak mungkin dia menghilang begitu saja.” gumamnya.Namun disisi lain sikap Lina mulai mencair, seolah-olah, semua masalah sudah berlalu.Hubungan Lina dan Reynaldi mulai membaik. Mereka mulai makan malam bersama dirumah.Bima pun kelihatan lebih bahagia, karena bisa berkumpul dengan Papa nya.“Papa kapan kita pergi jalan-jalan lagi?” tanya Bima ceria.Reynaldi tersenyum, mengelus rambut putranya.” Minggu ini, ayok!”Namun ditengah senyumnya hati Reynaldi terasa perih. Membayangkan dimana Erlita berada.Reynaldi tidak tahu, bahwa wanita lain sedang mengandung darah dagingnya. Dan terkurung karena ulah Fanny.Sementara disisi lain,rekan kerja Erlita juga Lina mulai curiga, karena merasa ada kejanggalan dari pengunduran diri Erlita di kantor.Lin
Rakha cepat mengeluarkan ponsel dari kantung celananya. Dengan cekatan jarinya menelpon teman dekatnya seorang yang bekerja sebagai polisi di kota itu.“Kami butuh bantuan cepat sekarang juga, di Klinik Bhakti Tirta. Situasinya sangat genting dan darurat.”Belum sampai lima menit, Rakha menghubungi polisi, dua orang berbadan kekar datang.Wajah mereka seram, badannya penuh tato dan luka, sorot mata mereka tajam, kearah Lina dan Rakha, satu dari mereka membawa sesuatu, entah berisi apa. Rakha langsung siaga, karena firasatnya mengatakan, ini tidak baik-baik saja.Benar saja tidak lama kemudian, salah satu dari mereka mendekat, sambil tersenyum licik berkata,” Kamu yang bernama Rakha,ya?” katanya dengan suara berat. “Sebaiknya kamu mundur,jangan ikut campur, apa yang bukan urusanmu.”Rakha menegakkan tubuhnya, dan menatap kedua orang itu tajam ,” Lepaskan Erlita!” Pria itu tertawa pendek, sebelum akhirnya melemparkan tinjunya ke arah wajah rakha. Dan beruntung Rakha lelaki sejati yang
Akhirnya setelah apa yang terjadi, Reynaldi dan Lina, pulang ke rumah mereka. Rumah yang terasa asing buat keduanya. Rumah yang mempunyai kenangan, tapi juga rumah yang banyak menyimpan kesedihan.Bima sudah tertidur di kamarnya, dijaga oleh pengasuhnya.Sementara Rakha dan dua orang petugas keamanan memilih tidur diluar rumahMemastikan semuanya aman.Reynaldi dan Lina berada di ruang tengah.Mereka semuanya diam, tidak ada yang memulai untuk bicara.“Aku tahu ini berat” ucap Reynaldi. “Tapi aku ingin kamu tahu, kalau aku…menyesal.” Lina duduk di sofa, pandangannya lurus kedepan, badannya lelah, begitupun pikirannya. Masalah yang tidak ada habisnya, membuat energi nya habis terkuras.“Rey ..maaf, kamu bilang menyesal, tapi kata-kata itu saja tidak cukup. Ini bukan hanya masalah, aku, kamu dan Erlita, tapi ini masalah kepercayaan, Rey.Pria itu bangun dari duduknya, dia pindah duduk disamping istrinya.“Saat aku tahu Erlita hamil, aku tidak bisa membiarkan lagi semuanya begitu saja,
“Maafkan aku, Lina. Tapi asal kamu tahu, aku juga korban,Lin.” suaranya terdengar lemah dan serak. Awalnya aku memang menjalankan perintah dari Fanny. Kami sepupu, keluargaku banyak berhutang budi, sama keluarga, Fanny. Sejak kecil, aku sudah terbiasa jadi anak buahnya, orang suruhannya. Aku harus menuruti kemauannya. Dan aku menyesal.”Lina memegang tas nya keras, berusaha mengendalikan perasaan nya.” Kamu sudah menyakiti banyak orang. Aku, Bima, bahkan Reynaldi, yang kamu bilang mencintainya. Lalu sekarang aku harus percaya denganmu begitu saja?” Erlita menatap Lina dengan air mata yang berlinang.” Aku tahu, aku tidak pantas dimaafkan. Aku hanya mencoba memperbaiki diri sebelum semuanya terlambat. Aku hanya ingin memberitahumu, Fanny mulai merencanakan lagi, niat jahatnya. Dia akan menyerang Reynaldi dengan merusak reputasinya di kantor, dia juga akan mengganggu Bima.” Ucapan itu membuat ekspresi wajah Lina berubah. Wajahnya menegang,” Maksudmu?” “Fanny tahu salah satu titik lema
“ Detak jantungnya menurun, kita harus cepat selamatkan bayinya, kita harus melakukan operasi sesar. “seru salah satu DokterWajah Reynaldi dan Lina tegang. Mereka berdua berdiri di depan ruang operasi.Mereka berdua bergandengan tangan. Seolah-olah ingin saling memberi kekuatan.lina dan Reynaldi menunggu didepan ruang operasi dengan gelisah.Sesekali Lina bertanya, pada suaminya. Mengungkapkan apa yang dia rasakan.“Jawab Rey,...aku hanya ingin tahu, kalau saja dia benar-benar pergi bagaimana, apa kamu bisa melupakan dia. Walaupun jujur, aku menginginkan dan mendoakan Erlita selamat. Juga bayinya.” Reynaldi menatap wanitanya dengan tatapan tajam.” Aku tidak bisa menghapus sebuah kesalahan, Lina. Tapi aku masih punya kamu dan Bima. Dan aku berjanji akan menjaga kalian selamanya.” “Lebih baik kita doakan saja sekarang, Erlita bisa melewati semuanya. Dia dan bayinya bisa selamat.Tidak lama kemudian pintu ruangan operasi terbuka Hampir satu jam operasional dilakukan. Dokter keluar de
Setelah sekian lama bergelut dengan luka dendam, dan masa lalu, akhirnya kehidupan Reynaldi , Lina, Rakha, Kezia, dan Bima perlahan kembali tenang. Tapi seperti bayangan senja yang datang diam-diam. Sebuah kehadiran baru kembali mengusik ketenangan. Perusahaan milik Reynaldi sedang membuka peluang kerjasama internasional dengan sebuah perusahaan teknologi besar dari Jepang. Kitsuki cooperation. Salah satu urusan dari perusahaan mereka bernama Keyko Kanzaky. Hadir sebagai perwakilan dari kepala proyek merger. Cantik, cerdas, dan mempunyai aura yang sangat kuat dan misterius. Kezia yang mempunyai jabatan yang cukup penting di perusahaan milik ayahnya, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Keyko nampak terlalu familiar dengan seluk beluk internal perusahaan. Bahkan yang seharusnya dia tidak mengetahuinya. Sementara Bima yang sudah mulai pulih hatinya berhasil menyelesaikan pendidikan nya dengan cepat. Lalu kembali lagi ke Indonesia. Dia mulai membangun hubungan yang dengan Keyko.
Hubungan Aqila dengan Bima awalnya seperti hubungan kisah cinta anak muda biasa. Bima yang lulusan luar negeri,walaupun kuliahnya belum selesai tercatat sebagai karyawan di perusahaan Reynaldi sebagai Staf Keuangan.Begitupun Aqila, dia wanita cerdas yang masuk lewat jalur tes, sampai akhirnya ditempatkan sebagai manager marketing.Mereka terlihat sering bersama di acara formal perusahaan.Menghadiri pertemuan bisnis, hingga makan malam di tempat eksklusif.Pribadi Aqila yang cerdas, ceria, dan pintar berkomunikasi membuat Bima tertarik dan merasa nyaman dengannya.Aqila juga selalu tahu bagaimana caranya menenangkan Bima saat ada masalah, baik dengan pekerjaannya maupun dengan Papanya.Namun semua berubah, ketika Kezia yang masih satu kantor dengan mereka menyelidiki keberadaan Aqila. Awalnya hanya sekedar ingin tahu, siapa calon kakak iparnya ini. Walaupun sudah ada beberapa kejanggalan dari sikapnya.Dari dokumen lama di sebuah arsip ternyata ayah Aqila dulu juga pernah bekerja di
Beberapa minggu setelah kejadian di cafe, Kezia dan Rakha memenuhi panggilan polisi untuk menjawab beberapa pertanyaan. Sebagai warga negara yang baik mereka pun datang. Tanya jawab memakan waktu hampir dua jam. Setelah selesai mereka menyempatkan diri melihat keadaan Fanny didalam sel. Tapi kali ini bukan untuk menghakimi atau menyalahkan dia, hanya ingin memastikan kalau sepupu ibu kandungnya ini menyesali semua perbuatannya.“Kezia.” ucapnya pelan.” Maaf, meskipun mungkin kamu tidak bisa memaafkan.” “Aku datang bukan untuk menghukummu, tapi aku hanya ingin memastikan, apa benar hubungan darah itu tidak berlaku untukmu, sampai kamu benar-benar membenci aku dan ibuku.” “Kezia…” ucap Fanny lirih.Kezia berusaha kuat dan tidak mengeluarkan air mata. Tangan Rakha menggenggam tangannya kuat. “Aku ingin semuanya berakhir.” Kezia berjalan keluar sel sambil bergandengan tangan dengan Rakha. Meninggalkan Fanny yang diam dan frustasi.Sementara dirumah Reynaldi, masih saja syok dengan k
Dari kejauhan rumah itu nampak kosong.Lampu lantai satu redup dan hampir gelap, tapi lampu lantai dua menyala dengan terang.Rakha menoleh ke arah Kezia,”Kamu yakin dia disana?” Kezia mengangguk,”Perasaanku mengatakan, Ya.” Sejak kecil…firasatku lebih tajam. Mungkin karena aku hidup selalu diawasi bayang-bayang dia. Setidaknya orang- orang yang menjadi tangan kanan dia dan keluarganya.” Rakha menggenggam tangan Kezia,”Kamu nggak usah takut, kita selesaikan ini sama-sama. Kamu nggak usah khawatir. “ Sementara didalam rumah tua itu, Fanny menghadap ke kaca memandang hujan.Ditangannya ada foto Reynaldi dan Kezia. Dua wajah itu yang sekarang menghantui nya. Targetnya bukan lagi Lina dan Bima. Tapi dua orang ini.“Kamu pikir bisa lolos dariku, bocah kecil. Dan kamu pikir, hidupmu bisa tenang Reynaldi? Setelah kamu mengambil kebahagiaan dariku. Dan menghancurkan semua yang aku miliki?” Dari belakang ruangan seseorang muncul.Seorang pria dengan tubuh tinggi dengan tato bergambar naga
Rumah sakit JiwaDibalik pagar tinggi dan jeruji besi, berukiran rapih, Seorang wanita duduk terpaku diam dan membisu di sudut ranjang besi.Rambutnya panjang dan selalu acak-acakan. Meskipun berkali-kali suster menyisir rambutnya, tapi tetap saja dia akan mengacak-ngacak kembali rambut panjang yang sudah mulai beruban itu.Matanya kosong menatap dinding yang berwarna putih. Fanny.Sudah bertahun-tahun wanita ini dirawat di rumah sakit jiwa ini. Kondisinya mulai membaik sejak Kezia anak dari Erlita sepupunya menjenguk nya.Semenjak itu juga dia mulai menjalani terapi intensif. Sesi psikiater seminggu tiga kali. Dia juga mendapat pengawasan ketat, di dalam kamarnya juga terpasang cctv, untuk merekam tingkah lakunya selama 24 jam.Selama beberapa minggu terakhir ini dia mengalami perubahan yang mencolok, dia mulai bisa berbicara dengan lancar, mengenali wajah perawat. Dan mengucapkan salam pada Dokter.Dia juga mulai senang menulis dan melukis. Meskipun tetap dalam pengawasan para peraw
Pengajuan banding ke Kantor Kejaksaan Tinggi Negeri, dengan hanya membawa bukti-bukti ternyata tidak semudah itu.Pihak Kejaksaan Tinggi ragu kalau itu hanyalah rekayasa, atau salinan digital.“Kamu bisa datangkan saksi hidup. Baru kami bisa membuka kembali kasus ini.” ujar salah satu jaksa Kezia menatap Rakha,” Paman…kita butuh bukti nyata, atau seseorang yang tahu semuanya pada saat itu.”Lina, Rakha, dan Kezia berusaha mencari informasi, mereka ingin membebaskan Reynaldi dari segala tuduhan.Akhirnya dari jejak digital, mereka mengetahui kalau salah satu aset dari Direktur keuangan itu disewakan diam-diam di pinggiran Kota. Sebuah rumah yang cukup tua yang dijaga oleh seorang wanita.Tanpa buang waktu mereka mendatanginya, dan benar saja wanita itu adalah mantan sekretaris Direktur keuangan, namanya Arin.Arin awalnya tidak mau buka mulut,dia diam enggan bicara. Tapi Lina menunjukan foto-foto dirinya bersama Kezia kecil, juga foto-foto Erlita semasa hidup. Akhirnya Arin Luluh.“Ak
Setelah percakapan suami istri itu di ruang kerja dirumah mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk membacakan surat wasiat dari Erlita dulu.“Ini sudah saatnya, Kezia sudah berumur lebih dari 17 tahun. Aku tidak mau lagi menunda-nunda semuanya.” Di Ruang kerja Reynaldi, akhirnya duduk berhadapan dengan Lina, Kezia, Dan Notaris yang sudah menunggu bertahun-tahun.Amplop coklat tua di buka perlahan-lahan.Suasana di ruangan itu mulai menegang.Hanya terdengar suara notaris yang mulai membacakan surat wasiat tua peninggalan Erlita.“Jika surat ini dibuka, mungkin aku sudah tidak ada. Tapi aku ingin kebenaran itu ada,anak ini adalah anak dari Reynaldi. Dan aku mau jika anak ini perempuan beri dia nama Kezia, jika dia laki-laki beri dia nama Erlandy, yang artinya Ernita dan Reynaldi.Tapi bukan hanya hal itu, Di Dalam berkas ini juga aku lampirkan bukti transfer rahasia Fanny kepada beberapa oknum. Juga nama-nama yang sudah menghancurkan hidupku.”Mata Kezia membesar.Lina menggenggam tan
Hujan mengguyur kota sangat deras, airnya seperti tumpahan air dari langit yang tidak berhenti. Pikiran Kezia yang kacau, sejak membaca tulisan tangan dari ibunya. Erlita.Banyak kisah yang dilalui ibunya bersama Fanny dan keluarganya. Kezia berniat ingin menyusurinya. Sepulang dari luar kota, dari rumah Neneknya yang sesungguhnya. Erita tidak langsung pulang ke rumah. Dia justru pergi ke rumah sakit dimana Fanny dirawat .Tepatnya rumah sakit jiwa.Kezia sudah berada di gerbang rumah sakit jiwa. Tempat dimana sepupu ibunya dirawat karena mengalami gangguan jiwa.Tapi sayang Kezia tidak mengetahui kisah yang sesungguhnya. Bagaimana Fanny memanfaatkan ibunya dulu, bagaimana Fanny ingin membunuh dia yang masih didalam kandungan dan ibunya dulu. Kezia berjalan memasuki lorong rumah sakit. Bau ciri khas rumah sakit menusuk hidungnya. Membuat kepalanya sedikit pusing dan mual.Kezia wanita yang cerdas, dia mencari tahu di bangsal mana sepupu ibunya dirawat. Setelah mendapat kan datanya d
Pov : Kezia17 tahun kemudian Namaku Kezia usiaku 17 tahun.Kata orang-orang wajahku perpaduan Ibuku juga Papa Rey.Mataku, bibir juga rambutku mirip Papa Rey, tapi senyum dan kulitku mirip almarhumah ibuku, Erlita.Tapi aku di besarkan oleh wanita yang aku panggil Mama Lina. Sejak kecil aku sudah tahu, kalau aku dilahirkan dari rahim yang penuh cerita sedih dan luka, tapi aku dibesarkan oleh cinta yang tak terbatas.Bima kakakku sekarang sudah kuliah di luar negeri, dia sangat tampan. Lukisannya pernah dipamerkan di galeri internasional.Dia kakak yang sangat baik, dia pernah berkata,” Kamu adalah hadiah terindah dari masa lalu kami.” Dan Papa Reynaldi, Dia bukan pria yang sempurna. Tapi dia Papa terbaik yang pernah aku miliki.Luka masa lalunya dengan ibuku dulu, tidak membuatnya menjadi keras, ataupun pemarah. Dia Papa yang baik, walaupun terkadang dia cuek, tapi dia selalu ada bila aku membutuhkan nya.Hari ini aku berada di makam ibuku, Ibu Erlita. Tepat di hari ulang tahun ku