Share

Dia Sudah Menikah

Author: Thaza
last update Last Updated: 2023-06-04 21:25:40
"Papa!" Teriak seorang gadis kecil berusia enam tahun, begitu melihat Awan memasuki pintu utama gedung RK.

Sejak pukul tujuh anak itu sudah berada disana, duduk manis di sofa sambil memainkan gadget nya. Sesekali dia melirik ke arah pintu utama menantikan kehadiran Awan disana.

Teriakan gadis itu tak dihiraukan oleh Awan, dia terus saja melangkahkan kaki nya hingga akhirnya gadis kecil itu berlari mendekatinya dan memeluk erat sebelah kaki nya. Membuat langkah nya terhenti.

"Papa! Kenapa papa tidak mendengarkan ku?" Tanya gadis itu sambil memanyunkan bibirnya dan melepas pelukannya di kaki Awan kemudian menyilangkan kedua tangannya di dada.

Awan yang tidak merasa itu adalah dirinya, hanya diam tanpa bereaksi apapun. Kemudian Albert maju ke depan, dan berbicara dengan lembut kepada gadis itu.

"Dimana ibu mu?"

"Disana!" Seru anak itu sambil menunjuk ke arah wanita yang sedang berdiri di depan receptionis.

"Ada apa sayang?" Tanya wanita itu mendekat, dan memeluk tubuh mungil putriny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Karena Kopi

    Hari ini adalah pertama Raya masuk kerja setelah cuti tiga hari karena dirinya harus dirawat dirumah sakit. Selama tiga hari itu pula, mama nya Awan selalu menemani dan menjaganya. Hingga menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi dalam diri Raya bahwa Awan akan menerima nya lagi jika saja mereka bertemu. Namun sepertinya Raya harus mengubur dalam-dalam segenap fikirannya itu. Sebab hari ini dia kembali di hadapkan kepada kenyataan yang sangat mengejutkan bathinnya. Herlambang yang perlahan mulai masuk ke dalam hatinya dan diterima dengan baik didalam sana sebagai seorang teman, ternyata adalah Awan. Orang yang selalu dia rindukan dalam tujuh tahun terakhir. Betapa bodohnya dia tidak menyadari ini sejak awal. Memang tampak sedikit perbedaan, Awan yang ada dalam ingatannya adalah seorang anak SMA dengan tubuh sedikit berisi, namun tidak terlalu gemuk, berkulit putih, bentuk wajah oval, dan potongan rambut cepak yang di sisir ke atas gaya khas anak SMA. Sedangkan lelaki yang mengaku b

    Last Updated : 2023-06-06
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Jaga Jarak

    "Kak!" Panggil Raya saat dia dan Meisya sedang menyantap makan siang mereka di kantin. "Hmm..." "Kira-kira kalo laki-laki udah beristri terus masih care sama kita, itu kenapa ya?" Tanya Raya dengan polosnya. Jelas saja pertanyaannya itu mengusik pendengaran teman-teman sejawatnya yang juga sedang makan di sekitarnya. Meisya buru-buru menghabiskan makanan yang baru saja di masukkannya ke dalam mulut, sebelum dia menjawab pertanyaan dari Raya."Paok kau lah, Ray! Makanya ku bilang dari dulu, mencewek kau. Biar gak bodoh kali jadi orang. Biar ada pengalamanmu sikit menghadapi buaya." Oceh Meisya panjang kali lebar, membuat mereka semua yang ada disitu menertawakan kebodohan dalam pertanyaan Raya. Raya yang tak terima di tertawakan hanya bersungut sambil memajukan bibirnya lima senti meter. Dan kembali melahap makanannya. "Aku kan nanyak loh we. Kalian ini sensi kali sama ku." Jawab Raya dengan menggunakan logat Meisya. Membuat teman-temannya kembali tergelak karena ulahnya. "Makany

    Last Updated : 2023-06-07
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Sedikit Tekanan

    Degg!! Tiba-tiba saja jantung Raya seperti mendadak berhenti setelah mendengar pertanyaan Meisya. Sejujurnya dia menginginkan itu adalah berita palsu. Namun mau bagaimana lagi, yang menyampaikan informasi itu adalah orangnya sendiri. Bahkan Awan mengatakan kalau dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Raya sekarang. Raya tertawa kecil. dalam hatinya setelah memikirkan ini. Dia sempat merasa diatas angin setelah menghabiskan tiga hari dirumah sakit bersama mama Awan. Dengan segala cerita dan ocehan mama nya seolah mendatangkan kembali kenangannya tujuh tahun yang lalu. Dia pikir semua akan baik-baik saja. Dan dia tinggal menunggu waktu untuk kembali menjalin kasih dengan Awan. Ternyata dia salah. Kenyataan yang dia terima pagi ini benar-benar menghempaskan dia dari udara dengan ketinggian yang mungkin mencapai puncak gunung himalaya diatas permukaan laut hingga kedasar bumi. Namun bukan Raya namanya jika dia tidak bisa menyembunyikan segala kekacauan didalam hatinya dari orang lain

    Last Updated : 2023-06-09
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Sepatu Terbang

    "Ayah?" Panggil Raya heran. Bagaimana ayahnya bisa terdampar di gedung ini. Ayah pun maju dan mendekati putri nya kemudian memasukkan Raya kedalam rangkulannya sambil tangan kanannya mengusap lembut kepala Raya. "Ternyata ini yang buat kamu betah dan jarang sekali mau pulang kerumah?" Goda Ayah sambil mengecup kecil pucuk kepala Raya. "Ishh... Apaan sih, Yah. Mana ada. Aku juga baru ketemu dia disini." Jawab Raya jujur pada ayahnya. "Masak?" Tanya ayah sambil menaikkan kedua alisnya seolah tak percaya dengan jawaban Raya. Raya hanya menjawab dengan anggukan kepalanya. "Eh, ayah kok bisa ada disini? Ayah kok gak ngabari Raya ayah lagi di Bali. Terus ayah nginap dimana tadi malam?" Tanya Raya beruntun membuat Awan dan Ayah terkekeh geli melihatnya. Ayah semakin mengeratkan rangkulannya pada anak gadisnya ini, sebab selain gemas dengan kelakuannya dia juga sangat merindukannya. Jika saja Awan tidak mengabari mereka kalau dia bersama Raya dan berjanji akan selalu mengawasinya. Mungki

    Last Updated : 2023-06-11
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Dua Pengawal

    'Datang ke ruanganku sekarang juga.' Awan mengirim pesan kepada Raya. Sebab sudah beberapa kali dia mengirim Albert untuk memanggilnya, namun tak diindahkan oleh Raya. Rasanya dia ingin menghampiri Raya sekarang juga dan menyeretnya kedalam ruangannya. Namun dia sedikit malu mengingat tak sedikit karyawannya yang melihat peristiwa sepatu terbang dua hari yang lalu. Bagaimana pun juga dia adalah CEO disini, tentu dia tetap harus menjaga imagenya. Terlebih seluruh karyawan sudah menamainya dengan CEO galak. Satu jam sudah dia menunggu balasan pesannya tapi tak kunjung ada. Hingga kesabarannya untuk menunggu sudah habis. Akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Raya. Drttt... drttt... drttt... "Mau apalagi sih ini CEO galak! Gak mutu banget, udah punya binik juga masih doyan aja gangguin orang."Omel Raya begitu melihat nama Herlambang terpampang di layar handphone nya."Ah, aku lupa mengganti nama manusia ini. Ganti jadi apa ya?" Ucap Raya sambil meletakkan satu jari nya di dagu da

    Last Updated : 2023-06-12
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Masa Depanmu

    Awan tampak meringis sambil memegangi pistolnya. Mukanya benar-benar sangat menyedihkan. "Rayaa!" Teriaknya tertahan, karena tak ingin orang diluar ruangannya mendengar dan berhambur masuk lalu melihat kondisinya saat ini. "Sudah ku bilang, menjauh lah dariku. Jangan karena aku masih mencintaimu, kamu pikir aku sudi jadi simpananmu." Jawab Raya pasti. "Kamu masih mencintaiku?" Awan kini langsung berdiri dengan sempurna, namun masih sedikit meringis karena sesuatu dibawah sana benar-benar sakit akibat tendangan Raya yang tiba-tiba itu. "Ha? Eh, enggak siapa bilang?" Raya mendadak salah tingkah, dia keceplosan. "Barusan kamu bilang." Awan semakin jahil untuk menggodanya. Pipi Raya yang berubah menjadi merah seperti tomat membuat dia tak akan berhenti untuk menjahili gadis itu. "Kamu salah dengar, makanya jangan mesum aja jadi orang." "Mana ada aku mesum. Kamu cinta aku, iya kan? Udah lama loh, Ya! Tujuh tahun, ingat nggak. Kamu yang mutusin aku, ternyata kamu juga yang belum move

    Last Updated : 2023-06-14
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Membawa Masalah

    "Gilak kau, Ray. Sumpah! Hahaa..." Ucap Meisya ketika mereka berada di kantin. "Nanti dikira nya kau ngasi hadiah jahanam itu untuk kalian pulak." Sambung Meisya lagi. "Ish... amit-amitlah kak. Hahaa... Dia itu cinta mati sama istrinya. Jadi gak bakalan deh. Kemarin dia sempet curhat dikit gitu lah. Jadi yauda aku kasi hadiah itu aja, biar aku di cap sebagai karyawan yang paling pengertian. Agar dia juga segera membantu ku untuk proses pengunduran diri. Hmm... semoga aja." Ucap Raya panjang kali lebar. "Pasti tadi malam udah dipakai itu sama istrinya. Ahahha..." Gelak tawa Meisya semakin menjadi membuat kantin yang memang sudah berisik menjadi semakin berisik saja. Sedetik kemudian Meisya merubah ekspresi nya menjadi sedih dan bertana. "Kau serius mau ngundurin diri?" Tanya Meisya dengan raut wajah sendu yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Raya. "Ishh... gadak lah kawan ku lagi Raya." Rengek Meisya sambil menarik-narik lengan baju Raya. "Kakak bikin aku sedih aja. Banyak gi

    Last Updated : 2023-06-17
  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Kesayangan

    "Apa ini, Raya?" Tanya Awan ketika Raya menyerahkan amplop berwarna coklat kepadanya. "Buka saja sendiri." Ucap Raya ketus. Awan pun langsung meraih amplop itu dan membukanya dan isinya adalah selembar surat. Tanpa membaca seluruhnya Awan tahu kalau itu surat pengunduran diri. Maka dia langsung saja merobek surat beserta dengan amplopnya. "Eh... Itu..." Raya menelan kembali kata-katanya, dan mengepalkan telapak tangannya sekuat mungkin. Lalu memasang wajah geram sambil melotot ke arah Awan. "Awas bola matanya lompat!" Seru Awan sambil cekikikan karena melihat ekspresi Raya. "Aku gak peduli, mau kamu robek atau apakan surat pengunduran diri itu. Mulai hari ini aku berhenti jadi karyawan desain mu. Titik!" Ucap Raya lalu berbalik dan membanting pintu ruangan Awan dengan keras. "Raya." Panggil mama Awan yang baru saja keluar dari lift. Membuat Raya mematung dan salah tingkah karena sudah berlaku tidak sopan. "Mama." Raya ragu-ragu melangkahkan kaki nya menyambut wanita selaruh baya

    Last Updated : 2023-06-18

Latest chapter

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Awan Kecil

    Rencana mama Awan untuk melihat acara bridal shower calon mantu kesayangannua itu pun gagal. Begitupun rencana Awan yang menemui Raya disana. Sebab mamanya tidak mengizinkan dia untuk keluar dari rumah apapun yanh terjadi. "Ma, plis!" rengek pria itu. "Salah sendiri gangguin mama vc sama Raya." ucap wanita paruh baya yang kini sedang merajuk pada anaknya. Awan akhirnya menyerah dan membaringkan tubuhnya disamping ibunya dengan kepala berbantalkan paha ibunya. "Ma ..." panggil Awan. "Hmm?" sahut ibunya dengan tangan kanan mengutak atik handphone dan tangan kirinya mengelus rambut Awan. Wanita itu mengalihkan pandangannya saat Awan tak kunjung bicara. Dia kemudian tersenyum melihat betapa putra ini sudah tumbuh menjadi kelaki dewasa. Dengan sifat yang hampir keseluruhan adalah warisan dari papanya. Kecuali cuek dan galak dengan bawahan. Karena seringat mamanya, papanya adalah atas yang paling ramah dan loyal dengan bawahan. Kenangan masa lalu ketika Awan berusia 5 tahun sedang be

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Dipingit

    "Sayang, aku kangen." ucap Awan bermonolog sambil memandangi wajah Raya yang tercetak jelas memenuhi layar ponselnya. Sepuluh hari sudah berlalu sejak kepulangan mereka ke Jakarta. Dan selama itu pula. mereka tidak bertemu. Menahan segala kerinduan yang bergejolak didalam dada. Yang membuat pria itu semakin frustasi, sudah 3 hari ini calon istrinya itu bahkan tidak bisa dihubungi. Sungguh keadaan seperti ini tidak pernah dia harapkan. Ingin rasanya dia melihat wajah kekasihnya itu, namun video call nya selalu ditolak oleh gadis itu. Terpaksa dia harus pasrah dengan hanya berkirim pesan. Itupun dia mengirim dipagi hari, tapi dibalas siang hari. Bahkan pernah dibalas malam hari. Ternyata ucapan mamanya tidak main-main, mereka berdua beneran dipingit selama dua minggu. Peraturan yang aneh menurut pemuda itu, apa bagusnya pake acara dipingit-pingit segala. Yang ada malah membuat calon pengantin kehilangan semangat. Fikir pemuda itu sambil terus memandangi foto wajah calon istrinya yang

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Gara-gara Anu

    Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tampak ramai sore ini. Pengunjung yang baru saja tiba juga yang akan berangkat tampak hilir mudik disekitarnya. Awan, Raya beserta mama Awan kini juga sudah berada disana sejak satu jam yang lalu. Ya, begitu pria itu menyelesaikan segala urusannya dengan RK Company di cabang Bali. Dia dan Raya langsung pergi menjemput mamanya yang menunggu di rumah Awan. Hari sebelumnya Raya dan mama Awan tidur dirumah Awan, sebab masih ada beberapa pakaian mamanya yang harus dikemas dan dibawa kembali ke Jakarta. Tampak ketiga orang itu kini sudah berada diruang tunggu pesawat, dan menantikan panggilan bagi para penumpang untuk memasuki pesawat mereka. "Sayang, fotoin." ucao Raya meminta Awan untuk mengambilkan foto dirinya dan calon mertua kesayangannya itu. "Oke." ucap pria itu santai. Berbagai pose dilakukan oleh kedua wanita tersayangnya, mulai dari pose kalem hingga pose random serta absurd, ahh, entah apalah namanya itu. Raya meminta ponsel A

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Milikmu

    "Kenapa?" tanya Awan heran melihat reaksi Raya. "Aku gak minta kamu buatkan restoran. Aku hanya ingin menikmati sunset di tepi pantai, sayang." ucap Raya. Dia tak habis fikir dengan pria di hadapannya itu. Bisa-bisa nya segala omongan lelucon masa SMA benar-benar dia wujudkan dengan cara yang diluar bayangan Raya. Seperti acara pertunangan mereka. Raya juga tidak menyangka bahwa impian asal yang dia sebutkan di masa lalu benar-benar di rekam oleh Awan dan di realisasikannya saat ini. Awan yang tadinya sangat menggemaskan di mata Raya bagaikan oppa-oppa korea, bahkan lebih tampan. Kini ketampanannya naik beribu-ribu kali lipat. Tampak senyum di bibir Raya semakin melebar tak mampu di tahan, pipinya pun tampak merona. Tiba-tiba saja Raya menjadi salah tingkah dihadapan pria yang saat ini sudah menjadi tunangannya itu. "Aku udah berjanji pada diriku sendiri. Apapun akan lakukan asal kamu bisa kembali denganku. Berjanjah, untuk tidak pernah pergi lagi. Aku tidak yakin akan mampu ber

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   R. House Cafe

    Setelah memastikan bahwa martabak pesanan calon mertuanya sudah tiba dengan selamat, barulah Raya merasa lega. Dia pun meminta izin untuk pulang terlambat, sebab akan mengajaknya untuk dinner diluar. Sesuai dengan rencana sebelumnya, Awan akan mengajak Raya ke cafe kecil miliknya itu malam ini. Awan sudah menghubungi manager cafe bahwa dia akan makan malam disana. Sepuluh menit kemudian mereka pun tiba.Mereka kembali kebuah desa dimana kecelakaan tadi pagi terjadi. Desa kecil dengan tingkat ekonomi rendah, sebab hampir semua penduduk bermata pencarian sebagai nelayan. Awan terkenang akan 3 tahun yang lalu. Hari itu, hujan cukup deras. Awan menemukan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun kedinginan sedang berteduh di halte sendirian saat dia akan kembali kerumah dari arah Denpasar. Dia kemudian berhenti dan berjalan menggunakan payung menghampiri anak laki-laki itu. Setelah berbincang sedikit. Akhirnya dia mau diantarkan pulang oleh Awan. Dan Awan pun sampailah pada desa ini. Te

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Menemani Bu Eva

    "Kalian dimana?" tanya mama nya di seberang sana. "Lagi dirumah sakit, Ma." jawab Awan sambil menoleh kepada Raya yang sedang nerangkul ibu Eva yang menjadi korban kecelakaan tadi. "Apa Raya baik-baik saja?" tanya mamanya dengan tergesa-gesa. "Mama segera kesana, katakan kalian berada dirumah sakit mana." tanya mama Awan lagi sambil bergegas mengambil tas nya dan berjalan menuju pintu. "Ma! Ma! Sabar! Tarik nafas mama dulu, lalu buang. Lakukan berulang-ulang sampai mama tenang." Awan berusaha menenangkan mama nya yang sudah terlanjur panik. Sebab wanita setengah baya itu mendapat laporan dari orang-orangnya bahwa Awan dan Raya mendapatkan sedikit masalah diperjalanan. Mereka dikerumuni oleh warga desa karena terjadi sebuah kecelakaan kecil yang mana mereka terlibat didalamnya. Dia tau bahwa Raya tidak terluka ketika insiden itu, tapi yang dia khawatirkan adalah Raya akan terluka karena warga desa. Sebab dia sering melihat beberapa video yang sempat berseliweran di beranda sosia

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Insiden

    "Kamu lupa calon suami mu ini siapa?" tanya Awan. "Hmm... yayaya... Seorang CEO muda berbakat yang punya banyak saham dan investasi dimana-mana." jawab Raya sambil memutar bola matanya malas. Awan merasa gemas melihatnya, dan mencoba untuk menarik hidungnya kembali. Namun Raya dengan sigap menutup hidungnya. Awan tersenyum manis dan kembali fokus melajukan mobilnya. Brakkk!! Awan dan Raya terkejut lalu menghentikan laju mobilnya. "Kamu tunggu disini, jangan kemana-kemana. Ok?" ucap Awan. Raya hanya mengangguk pasrah dan menggenggam erat seatbelt nya dengan perasaan cemas. Awan pun turun untuk memeriksa keadaan di belakang. Warga sekitar yang nelihat kejadian juga berjalan mendekati mereka. Ternyata ada seorang pengendara sepeda motor bersama anak dan istrinya menabrak bagian belakang mobil Awan. Awan segera berusaha membantu si bapak untuk bangun, sementara ibu dan anak dibantu oleh warga yang berdatangan. "Maaf ya, pak!" ucap Awan. "Tidak, bli! Saya yang salah. Saya bawa k

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Calon Mertua

    "Ma, pulang yuk!" ajak Awan. "Kamu pulang aja sendiri." Wanita paruh baya itu tak memperdulikan rengekan putranya, dia terus saja sibuk dengan handphone nya. "Udah seminggu, ma, mama disini. Ayo dong kita pulang!" Rengek Awan lagi pada mamanya. Ya, sejak kejadian terakhir di Bandara kemarin mama nya memutuskan untuk tinggal di kostan Raya. Dia tidak mau tinggal bersama dengan Awan. "Mulai sekarang pokoknya anak mama cuma Raya. Udah sana kamu pulang. Mama mau nemani Raya aja disini." usir mamanya. "Nanti malam papa nelpon, aku harus bilang apa. Ayo dong, ma!" ajak Awan sekali lagi. "Udah sih, Wan. Biar aja mama disini. Nanti kami yang hubungi papa." sela Raya untuk mengehentikan perdebatan kedua ibu dan anak itu. "Masih aja pangil, Wan Wan." Awan memutar bola matanya malas. Sekarang gantian dia yang ngambek sama Raya. Sebab dia meminta Raya untuk memanggil nya sayang. Namun gadis itu masih saja menolak. "Ishh, apasih. Udah ah pergi sana. Udah malem, kami mau istirahat." usir Raya

  • CEO Galak Itu Mantan Pacarku   Aku Merindukanmu

    Matahari sudah hampir mencapai tepat diatas kepala, barulah Raya mengerjapkan matanya. Melihat kesekitar, Bunda sudah tidak ada disampingnya. Dia pun mengarahkan pandangannya kepada jam dinding yang terpasang rapi di dinding kamar. Jarum jam menunjukkan pukul 11.25 WIB. Dia pun tersentak, dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. "Bunda, kenapa gak banguni Raya?" keluh Raya setelah turun dari tangga, dan mendapati kedua ibu yang dia sayangi itu sedang becengkrama mesra di ruang keluarga. "Gimana mau dibanguni, kamu aja baru tidur jam lima." lalu Bunda merangkul Raya yang kini sudah duduk disampingnya. Raya jadi teringat perbincangannya dengan sang Bunda tadi malam perkara pertanyaannya yang memancing tawa Bundanya. Hingga muncullah segala nasihat dan petuah dari seorang ibu yang penuh dengan kasih dan sayang itu. "Hahaa..." gelak tawa Mama Awan memancing perhatian kedua ibu dan anak yang sedang saling berpelukan dalam duduknya itu. "Raya, tidak perlu takut

DMCA.com Protection Status