Rania benar benar tak bisa berkata apa pun. Satu hal yang ingin dia katakan adalah, Arnold tak boleh mengabaikannya. Lagi, Rania berpikir anak kecil itu akan menjadi penghalang jika dirinya tak bisa menyingkirkannya atau membuat luluh anak sambungnya. Jika dirinya tidak bisa mendapatkan perhatian dari sang anak sambung, bisa saja justru Mischa yang menjadi penghalang hubungan diantara mereka, tetapi jika dirinya bisa merebut hati putri dari Arnold itu kemungkinan besar dirinya akan dengan mudah bisa mendekati Arnold dan memanfaatkan keadaannya.Akan tetapi, bertemu dengan putri dari suaminya itu saja dirinya tidak pernah. Apalagi ia sangat yakin jika putri dari suaminya itu sama seperti Arnold sangat sulit untuk didapatkan. Pasti sikap anak sambungnya itu akan sama seperti ayahnya.Rania benar-benar pusing, jika harus menghadapi situasi seperti ini ia kira setelah dirinya menikah dengan Arnold yang akan mudah merebut hati lelaki itu tentang kamu tetapi nyatanya begitu sulit karena. B
Rania mengusap wajah kasar, apa yang di maksud Rara dengan mengatakan menjenguk adiknya Mischa. Dirinya benar-benar merasa seperti orang bodoh saja, apakah Rara tengah mempermainkannya. Mana mungkin wanita itu tengah hamil padahal sudah jelas-jelas mereka berdua sudah berpisah. "Kalian sudah bercerai, mana mungkin Rara hamil anak kamu, Ar." Suara Rania terdengar frustasi. Dirinya sudah merasa begitu sangat bahagia karena Rara membenci Arnold, tetapi sekarang justru wanita itu pusing mendapatkan ingin menggunakan anak dari lelaki itu, tetapi justru dirinya dikejutkan dengan kedatangan Rara yang mengatakan akan menjenguk adik dari Mischa hal yang benar-benar di luar dugaan padahal dirinya sudah mempersiapkan ini semua dengan matang-matang dia kira rencananya akan dengan mudah berhasil, tetapi sayangnya ternyata Arnold tidak semudah yang ia kira lelaki itu sangat sulit untuk ditaklukan. "Enggak, itu bukan anak kamu, percaya sama aku. Itu anak pria lain, atau dia bohong?" Rania mencoba
"Jadi mereka ke dokter kandungan bersama?" tanya Berlian.Jonathan yang terlambat bangun pun menanggapi ucapan sang istri. Mimik wajah Berlian sangat menggemaskan saat bertanya itu. Memang semalam kakaknya itu sudah mengatakan akan lebih memeriksakan lanjut mengenai kehamilan istrinya itu. Melihat wajah kakaknya yang sekarang nampak lebih bahagia membuat Jonatan merasa ikut bahagia juga, menurutnya dengan kehamilan Rara ini pasti hubungan mereka akan jauh lebih baik daripada sebelumnya."Hmmm."Wanita yang sangat cantik walau hanya dengan baju tidur tipis itu pun gegas menghampiri sang suami karena Jonathan hanya menjawab dengan jawaban yang benar-benar membuat dirinya sangat pusing. Apa sulitnya menjawab iya atau tidak daripada menjawab seperti itu, dirinya tidak bisa berkata apa-apa.Berlian kembali bertanya, " Apa mereka akan rujuk?" Semalam juga dirinya tidak bisa bertanya langsung. Karena memang Rara tengah menghabiskan waktu bersama dengan putrinya. Maka dari itu pagi ini dirin
p"Bagaimana dengan Rania?" Kalimat itu yang terlontar di mulut Rara, tapi tidak dengan hatinya. Ia tidak akan memikirkan hati Rania karena kembali datang ke mantan suami adalah suatu hal yang diniatkan untuk merebutnya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata Rania sudah benar-benar berhasil menipunya, membuat rumah tangganya hancur membuat anak dan dirinya tersiksa serta Arnold juga.Awalnya ia pikir akan melihat Arnold pun hancur, tapi dengan sebuah rekaman yang menyebutkan jika Rania memang sengaja membuat dirinya cerai dari Arnold adalah sesuatu yang jahat. Dirinya tidak akan membiarkan wanita itu hidup bahagia dan menyenangkan, masalah siapa dia yang memulai api permasalahan lebih dulu. Padahal Ia tidak pernah mencari masalah dengan siapapun juga, tetapi mengapa Rania tiba-tiba datang dan menghancurkan semua kebahagiaan yang ia miliki.Sikap Arnold pun padanya sangat terlihat jika dia tertekan jika rumah tangga barunya. Rumah tangga mereka berdua di rusak oleh kehadiran dirinya y
Rania terus menghubungi Arnold, tapi pria itu tak menjawabnya. Rania membanting ponsel ke ranjang. Teringat kehamilan Rara, bagaimana bisa mantan istri suaminya yang hamil lebih dulu. Karena hal tersebut besar kemungkinan Arnold bisa saja dengan mudah meninggalkannya, apalagi Rara juga terlihat begitu marah kepada dirinya dan wanita itu sekarang sudah berani melawannya kenapa sekarang semuanya sangat jauh berbeda sekali dengan bencana awal yang sudah ia buat dengan semata mungkin itu.Sialnya, saat itu dirinya hanya menjebak Arnold dengan membuatnya ngantuk. Bahkan lelaki itu sama sekali belum pernah menyentuhnya setelah mereka menikah.Rania benar-benar seperti dilanda frustasi yang begitu dalam. Dalam hatinya ia benar-benar merasa begitu ketakutan, bagaimana jika Rara benar-benar ingin merebut posisi yang sekarang sudah dirinya dapatkan.Apalagi Arnold sama sekali tidak pernah mandi lirik ke arahnya. Ia sangat yakin jika sampai Rara setuju untuk kembali lagi rujuk dengan Arnold bisa
Sesampainya Arnold di kantor, bibirnya tak henti tersenyum. Ia membayangkan senyum Rara juga wajahnya yang setiap hari bisa dilihatnya. Dirinya merasa sangat bersyukur karena wanita itu sekarang sudah mau kembali lagi kepada dirinya, ia tidak perlu repot-repot harus mencari Rara Dan tidak perlu memusingkan tentang kehadiran Rania lagi pula menurutnya dengan adanya Rara membuat dirinya dengan lebih mudah untuk membalas apa yang sudah diperbuat oleh Rania kepada dirinya.Rara sudah menyetujui rujuk, ia pun merasa sangat bahagia. Dirinya kira mereka tidak akan bisa kembali lagi, tetapi ternyata dengan kehadiran anak keduanya benar-benar membawa kebahagiaan yang sangat berlimpah untuk Arnold, Ia tidak menyangka jika ternyata Rara mau kembali lagi di sisinya.Walaupun mereka pernah hidup di rumah tangga bersama, tetapi berujung dengan Rara adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi dirinya. Rasanya Iya benar-benar kembali seperti bersemangat lagi untuk hidup, karena akhirnya Rara mau
Mendengar pertanyaan Berlian rasanya sangat miris. Rasanya bagaimana bisa ia lupa jika pernah sangat mencintai Arnold. Kini ia tidak tahu bagaimana rasanya perasaan pada Arnold. Perasaannya benar-benar hancur karena hal itu apalagi ia mengetahui Arnold sudah menikah dengan Rania bagaimanapun juga tetap saja penghianatan itu ada, pernikahan mereka harus ternodai oleh perceraian karena adanya orang ketiga. Namun, merujuk kembali dengan lelaki itu ia hanya memikirkan tentang Mischa dan juga calon adiknya. Rara tidak mau lagi jika sampai anak-anaknya menjadi korban perceraian apalagi melihat putrinya yang sakit karena sangat merindukannya dan ia juga tidak bisa jauh dari putrinya bagaimanapun juga putrinya masih memerlukan dirinya."Entah, semua rasa hilang." Rara juga masih bingung, memang rujuk dengan lelaki itu banyak sekali konsekuensi yang harus dirinya tanggung mungkin saja nanti Rania akan membuat drama kembali dan mungkin akan lebih parah dari sebelumnya. Namun, dirinya sudah mem
Suara mesin mobil terdengar saat masuk ke halaman rumah. Rara tersenyum, ia hafal mobil siapa yang datang. Sudah di pastikan pria itu datang adalah Arnold. Lebih seru jika pria itu melihat kedatangan istrinya. Dirinya benar-benar ingin melihat reaksi lelaki itu saat melihat istri pertamanya kini tengah melabrak dirinya itu.Dirinya sangat yakin pasti Arnold juga sama terkejutnya dengan ya sekarang melihat keberadaan Rania yang berada di rumahnya.Rara benar-benar sangat menantikan kedatangan Arnold Ia ingin melihat reaksi lelaki itu saat melihat Rania berada di rumah mereka. Dirinya sama sekali tidak takut untuk menghadapi wanita macam Rania itu, apalagi Ia sekarang memang berada di posisi yang benar salah siapa Rania yang jauh lebih dulu merusak rumah tangganya, merusak kebahagiaannya.Benar, Arnold muncul di ambang pintu dengan wajah yang kebingungan. Lelaki itu benar-benar terkejut melihat ketiga wanita yang berada di rumahnya apalagi melihat wanita yang benar-benar dirinya benci w