Home / CEO / CEO Arogan Itu Ayah Anakku / kita memulai dari awal hingga akhir

Share

kita memulai dari awal hingga akhir

Author: Kuldesak
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Mama!"

Raizel berlari ke arah mobil saat Evelyn turun dari mobil. Wajahnya yang tadinya secerah cahaya mentari, kini seketika mendung saat melihat pakaian yang dikenakan oleh Evelyn berdarah.

"Mama, apa yang terjadi?" tanya Raizel dengan memberikan tatapan selidik kepada Evelyn.

Evelyn berjongkok dia tersenyum kepada Raizel. "Mama tidak apa-apa, kok! Tadi nabrak kucing. Jadi, baju Mama terkena darah kucing." Evelyn mencoba berkilah agar Raizel tidak khawatir jika Ethan terkena tembakan.

Raizel mengusap pipi Evelyn dengan tangan mungilnya. "Tapi Mama menangis, apakah ada yang membuat Mama menangis? Mata Mama bengkak," ucap Raizel.

"Mama hanya sedikit lelah, Sayang."

Raizel memeluk tubuh Evelyn mengusap punggung Evelyn lembut. "Papa dimana? Kenapa Papa tidak pulang bareng Mama?"

"Hmm… Papa lagi sibuk. Nah, Rai sudah bobo siang, belum?"

"Belum, Nyonya, seharian, Tuan Kecil hanya bolak-balik menunggu Nyonya dan Tuan." Manda menyela.

Evelyn melepaskan pelukannya dari tubuh Raizel.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Pesta

    “Oh… Ethan, syukurlah jika kamu sudah sadar.”Evelyn menatap pria itu dengan penuh rasa syukur. Bersyukur jika Ethan sadar dengan cepat. Dalam keadaan yang masih bingung, Ethan mempertajam fokus penglihatannya.“Evelyn, kau menangis?” tangan Ethan terulur di pipi Evelyn.Evelyn menggenggam tangan Ethan yang berada di pipinya. Dia tersenyum. “Cepat sembuh, agar kita bisa berkumpul,” ucapnya.“Tentu, Evelyn, Karena ada kamu dan Raziel yang menjadi tujuan hidupku saat ini,” ucap Ethan.“Apakah kau mau makan? Aku tadi membeli buah dan bubur. Aku pikir, saat ini kau hanya bisa makan makanan yang lembut.”Ethan menggeleng lemah. “Lidahku masih pahit. Kalau boleh, aku ingin makan jeruk,” ucap Ethan. “Baik. Tunggu sebentar, aku akan mengupaskannya untukmu.” Evelyn segera berdiri dan meraih satu buah jeruk yang tampak oren. Setelah membersihkan jeruk tersebut, Evelyn menyuapi Ethan dengan hati-hati. Mereka berdua, tampak menikmati momen berdua itu. Evelyn dengan kesabarannya, mencoba mengurus

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Seperti topeng moyet

    "Papa, bolehkah aku kesana?" Tanya Raizel sambil menunjuk ke arah jejeran kue. Anak itu tampaknya tertarik dengan warna kue-kue tersebut. Ethan yang melihat Raizel bersemangat pun mengangguk. "Ya, Rai bisa memakan semuanya yang Rai mau. Tapi ingat, jaga kesehatan gigimu," ucap Ethan sedikit membungkuk menyesuaikan tinggi badan Raizel. "Oki doki, Papa!" seru Raizel, "cup!" satu kecupan Raizel berikan di pipi Ethan, setelah itu, Raizel dengan semangat berlari ke arah prasmanan. Ethan menatap Evelyn yang tampak kikuk. Walaupun Evelyn sering ke acara pesta, tapi menurut Evelyn, pesta kali ini yang paling mewah. Sebab, banyak sekali kolega dan rekan bisnis yang berpengaruh hadir disini. Ethan yang menyadari kecanggungan Evelyn pun meraih pinggul Evelyn. Evelyn tersentak saat tubuhnya menyatu dengan pria yang menariknya. "Ethan, jangan seperti ini. Aku malu," Evelyn berisik dengan pelan. "Jangan gugup. Kau adalah wanita tercantik malam ini, tentu kau harus berdiri dengan tegak saat ka

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Mau mandi bareng!

    "Kau… Hendrick? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Evelyn, terkejut.Evelyn sedang membersihkan mulut putranya, Raizel, dari cream kue yang menempel pun terkejut melihat Hendrick, mantan kekasihnya yang dulu pernah tega berselingkuh dengan bibinya.Hendrick memandang Evelyn dengan pandangan sinis. "Evelyn, Walaupun kamu sekarang akan menjadi istri dari seorang milyuner, kamu hanya seorang wanita kampung yang menyedihkan. Kamu itu tidak pantas menjadi pendamping dari seorang presdir seperti Ethan," cibir Hendrick.Evelyn yang tidak terima dihina di depan anaknya pun berdiri saat dirinya masih berjongkok. "Ck, tong kosong nyaring bunyinya, orang iri, nyaring bicaranya! Hendrick, kau itu hanya pria pecundang yang hanya ingin menjatuhkan orang lain karena kau tidak mampu menggapai semua mimpimu. Sebab apa? Hatimu benar-benar buruk!" ketus Evelyn.Raizel yang melihat Ibunya dihina segera berdiri di depan tubuh Evelyn sambil merentangkan kedua tangannya. Mencoba menjadi tameng untuk Evel

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   malam yang terasa hangat

    Ethan sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar mandi. Dia menatap ke arah Raizel dan Evelyn dengan tatapan hangat. Tak ada yang bisa menghubungkan lagi antara anak dan mantan istrinya selain Raizel. Anak mereka yang selalu jadi perekat diantara mereka semua.Anak kecil dengan wajah bulat dan lucu itu tengah merintih ketika air sabun mengenai matanya. Evelyn dengan sigap menangkap Raizel bergelayut erat pada tubuhnya. Sedangkan Ethan tetap dalam posisi diam, memandangi kebahagian itu dengan mata yang berkaca-kaca."Ayo kita mandi bersama!" Seru Ethan. Evelyn memutar kepalanya ke arah ambang pintu kamar mandi. Di pintu itu, Ethan sudah berdiri dengan senyuman di bibirnya."Mandi bersama? Apa yang kau pikiran, Ethan?" kaget Evelyn mendengar permintaan Ethan.Raizel meraih selang shower, mulut selang itu dia arahkan ke arah Evelyn. "Ayo, Mama! Kita bersenang-senang! Rai ingin mandi bertiga!" Seru Raizel begitu bersemangat saat dia menyemprotkan air ke arah Evelyn. "Aw… Rai, Sayang! Mam

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   118

    “Nyonya…!”Evelyn terperanjat kaget saat mendengar suara ketukan pintu kamar disertai orang yang memanggil namanya. Tidak terasa, hari ini sudah hampir satu bulan setelah insiden pengadilan. “Hmmm… sudah jam berapa?” Evelyn mengeram sambil melihat jam di dinding. “Jam 9 pagi,” ucapnya. “Haah! Jam 9 pagi?!” kaget Evelyn yang segera turun dari ranjang. Evelyn berlari dengan tergesa-gesa ke arah pintu kamar. Dia membuka pintu itu. Evelyn tentu tahu jika pelayan tersebut pasti datang untuk membangunkannya karena perintah Ethan.Krek!pintu dihadapan Evelyn pun terbuka. Seorang pelayan telah berdiri dengan sebuah kotak besar gold. “Nyonya, tuan memintaku untuk memberikan ini. Tuan berpesan, jika Nyonya sudah selesai mandi, Nyonya segera menemui tuan di ruangan kerjanya,” ucap pelayan itu, dia menyerahkan kotak yang dia bawa kepada Evelyn.Evelyn menerima kotak itu dengan keheranan. “Hah, baik. Aku akan menyusul Ethan ke ruang kerjanya,” Jawab Evelyn.“Kalau begitu, aku permisi, Nyonya

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Tebing pengunungan Rocky

    "Ethan, kita mau kemana?" tanya Evelyn saat mobil itu melaju melewati beberapa kawasan hutan yang masih asri dan terjaga. Ethan yang sedang menyetir pun satu tangannya menggenggam tangan Evelyn. "Kau pasti akan tau kita akan kemana. Aku ingin melewati hari ini bersamamu," ucap Ethan. Evelyn tersenyum menanggapi ucapan Ethan. Sorot matanya kembali memperhatikan jalanan yang mereka lalui. Dalam hati Evelyn ber berkata jika jalan yang mereka tuju mengarah ke pegunungan Rocky. 'Kenapa harus ke pegunungan? Apakah ada sesuatu di sana?' pikir Evelyn. Ujung ekor mata Ethan melirik ke arah Evelyn. Ethan tersenyum penuh maksud karena melihat kegelisahan Evelyn. 'Ada sebuah kejutan di sana, Evelyn,' batin Ethan penuh semangat untuk memperlihatkan sesuatu kepada Evelyn. ****Alice menangis sejadi-jadinya saat kandungannya semakin membesar. Satu bulan di dalam sel tahanan membuat keadaannya begitu kacau. Namun, Alice seharus beruntung karena tidak di tempatkan di dalam sel tahanan bersama nar

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   will you marry me?

    "Dokter, bagaimana dengan kondisi wanita yang aku bawa, Dok?" tanya Rully saat Dokter yang memeriksa keadaan wanita yang ditabrak itu keluar dari ruangan UGD. "Dia hanya syok. Jadi anda tidak perlu khawatir. Jika anda ingin melihatnya, silahkan. Kebetulan, pasien sudah sadar." "Terima kasih, Dok," jawab Rully. Rully bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut. Di dalam sana, seorang wanita dudung menyandarkan punggungnya. Sambil sorot matanya menatap ke arah jendela kaca transparan. "Hei, apakah kau baik-baik saja?" tanya Rully dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin wanita itu tiba-tiba menyalahkannya. Wanita yang duduk di atas ranjang pasien itu menoleh. Kedua matanya menyipit, seakan-akan dia memperhatikan Rully seperti memikirkan sesuatu. Rully merasa khawatir saat wanita itu menatapnya dengan sedemikian rupa. Rully melambaikan tangannya di depan wajah wanita itu. "Hei, kau tidak apa-apa, kan? Tolong jangan melihatku seperti itu. Katakan sesuatu jika kau merasakan sakit atau h

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Yang dilihat oleh Manda

    "Apa kamu yakin, ini rumahmu?" tanya Rully saat mengantar Amelia. Gadis yang tidak sengaja ditabraknya. "Aku tidak yakin," jawab Amelia ragu-ragu. Setelah memastikan kondisi Amelia baik-baik saja, Rully memutuskan untuk mengantar Amelia kembali. Namun, ada hal yang aneh pada wanita ini. Amelia selalu saja melupakan apa yang telah terjadi di dalam dirinya. "Mengapa kau tidak yakin? Ayo, kita turun!" ajak Rully. Mereka berdua pun turun dan menuju ke arah rumah sederhana bergaya minimalis. Pagar kayu putih sepinggang dengan halaman tertata oleh taman hias yang rapi. Di depan sana, rumah bercat putih itu terlihat tampak nyaman. "Spada! Permisi!" seru Rully saat berada di depan pintu rumah itu sambil menekan bel. Amelia berdiri dengan gelisah. Dia tampak meremas kedua tangannya. Memperhatikan jika dirinya tidak nyaman. Klek!Pintu di hadapan Rully terbuka. Seorang pria kekar berotot muncul di ambang pintu itu. Rully menelan Salivanya saat menatap pria dengan perawakan mirip atlet an

Latest chapter

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Kelahiran Bayi perempuan (Tamat)

    Beberapa minggu kemudian, keluarga ini mulai mempersiapkan perayaan ulang tahun Raizel yang ke-7 di panti asuhan yang sebelumnya dijanjikan oleh Evelyn. Tak ingin mengecewakan Raizel, Evelyn dan Ethan, Rosalie, Diana serta Kakek James saling bahu-membahu menyiapkan berbagai perlengkapan dan makanan untuk pesta tersebut."Sayang, apa kamu yakin makanan ini cukup untuk semua anak-anak di panti asuhan?" tanya Evelyn khawatir pada suaminya.Ethan tersenyum, meyakinkan istrinya. "Tenang saja, sayang. Aku sudah berbicara dengan pengelola panti asuhan, mereka menyediakan makanan tambahan jika dibutuhkan. Jadi, semua anak pasti akan kenyang."Di hari H, keluarga ini tiba di panti asuhan dengan membawa berbagai perlengkapan pesta dan makanan. Mereka disambut hangat oleh pengelola panti asuhan dan anak-anak yang tinggal di sana."Selamat datang, Tuan Ethan, Nyonya Evelyn, dan keluarga!" sambut salah satu pengelola. "Terima kasih banyak atas kebaikan hati kalian merayakan ulang tahun Raizel bers

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Dekapan hangat

    Kehamilan Evelyn menjadi berita yang membawa berkah bagi keluarga ini. Raizel begitu bahagia ketika mengetahui akan memiliki adik. Diana dan Rosalie pun tak dapat menyembunyikan kebahagiaan mereka dengan hadirnya calon anggota keluarga baru."Seharusnya kita merayakannya!" seru Rosalie ketika semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu."Aku setuju!" sahut Diana, "Terlalu lama kita tidak merayakan sesuatu yang istimewa. Mari kita mengadakan pesta kecil untuk merayakan kebahagiaan ini."Semua anggota keluarga pun bersemangat untuk mempersiapkan pesta tersebut. Mereka semua bekerja sama, menghias rumah dengan balon berwarna-warni dan bunga-bunga indah. Diana dan Rosalie mengatur menu makanan untuk pesta tersebut, sementara Evelyn dan Ethan mengundang beberapa sahabat dekat mereka untuk merayakan momen bahagia ini bersama-sama."Huek!" disaat pesta sedang berlangsung, Ethan mengalami mual yang hebat. Evelyn yang melihat hal itu pun segera meletakkan makanannya dan mengusap punggung s

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Hamil?

    "Bulannya, indah, ya," ucap Evelyn saat dia dan Ethan kini duduk di atas balkon sambil menatap langit malam. "Iya, seperti kamu. Yang selalu bersinar dalam kegelapan hidup seseorang," sahut Ethan yang saat ini dirinya sedang memeluk tubuh Evelyn dengan erat dari belakang sambil memandang langit yang sama. Sudah satu bulan berlalu saat mereka melakukan perjalanan bulan madu. Dan saat ini, kebahagiaan yang mereka rasakan semakin tajam. Mereka saling melengkapi, bagaikan potongan-potongan puzzle yang sempurna."Evelyn, masih ingat masa-masa sulit yang kau hadapi?" tanya Ethan sambil tersenyum."Tentu saja, aku masih ingat bagaimana kamu menceraikanku. Aku menangis di tengah jalan saat hujan lebat. Dan, kau tidak tahu betapa sulitnya saat aku mengetahui jika aku hamil. Merangkak dan tertatih," jawab Evelyn dengan nada yang sedih. Ethan kemudian melepaskan pelukannya, berdiri tepat di depan Evelyn. "Maaf karena sikapku dulu pada separah itu. Tapi, ada sesuatu yang ingin kutanyakan," uca

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Rai maunya Adik perempuan

    "Yey! Mama sama Papa pulang, pasti Rai dibawakan oleh-oleh Adik!" seru Rai sore ini, dia tampak bersemangat. Diana datang membawakan segelas coklat panas dan beberapa cemilan ke arah gazebo di taman depan. Sambil memperhatikan Raizel bermain-main ditemani oleh Manda. "Sayang! Ayo, sini, Nenek bawakan coklat panas!" Diana berteriak. Anak itu segera menoleh, dia pun menjawab, "ya ... Nek!" Raizel berlari dengan senyum yang merekah menuju ke arah Diana, di belakangnya disusul oleh Manda. "Nenek, sebentar lagi, Mama sama Papa akan pulang, kan?" tanya bocah itu antusia. Melihat keringat dari dahi cucunya itu menumpuk, Diana segera menggosoknya dengan telapak tamgan sambil menjawab, "iya, memangnya, Rai menunggu apa?" tanya Diana. "Kata Tuan kecil, dia sedang menunggu kedatangan tuan muda dan nyonya muda. Karena akan membawa Adik!" Manda mencoba menimpali. Diana terkekeh. Bisa-bisanya Raizel berpikir kalau buat adik sama seperti kita membuat adonan kue yang langsung jadi. "Rai Sayang

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   21++ (Pemandian air panas)

    Ethan melepaskan kimononya, dengan tubuh polos itu, dia melangkah ke arah pemandian air panas yang terlihat mengepul, dia segera merendamkan tubuhnya. Dan perasaan nyaman pun mengalir di tubuhnya saat air panas tersebut mengenai permukaan kulitnya. "Oh … nyaman sekali." Ethan bergumam sambil memejamkan matanya, meresapi setiap sentuhan hangat dari air.Evelyn, dengan malu-malu melangkah ke arah pemandian air panas itu dengan kimono yang masih menempel di tubuhnya.Evelyn pun melucuti kimono yang dia. Dan tubuh polos itu pun terlihat bercahaya tertimpa sinar rembulan. Evelyn pun berkata, "Ethan, aku sudah siap." Ethan yang mendengar suara Evelyn pun membuka matanya. dia dapat melihat Istrinya itu berdiri di sisi kolam pemandian Air panas dengan penuh tatap keanggunan.Ethan tersenyum lalu berkata, "Evelyn, jangan sungkan-sungkan. Kolam air panas ini akan merilekskan otot-otot kita yang tegang setelah berkelana seharian, ayo! Kemari." ajak Ethan.Evelyn tersenyum tipis, kemudian melan

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Bulan Madu

    Kyoto-Jepang;"Whoa, Sayang, lihat! Ini begitu cantik!" seru Evelyn sambil berlari dengan kimono di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Ethan dan Evelyn memilih Jepang untuk bulan madu mereka. Karena Evelyn suka dengan keindahan bunga sakura. Apalagi waktu senja dari klenteng puncak Kyoto menatap ke arah gunung Fuji. Itu sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan. "Hati-hati, nanti kau tersandung, Evelyn!" Seru Ethan. Ethan memperhatikan tingkah Evelyn itu dengan riang. Perasaannya begitu bahagia saat melihat istrinya itu begitu bersemangat. Ethan segera menyusul Evelyn. Saat berjalan beriringan, Ethan menggenggam tangan Evelyn dan berjalan di bawah pohon-pohon sakura. "Setelah ini, kita mau kemana?' tanya Ethan sambil melangkah. Evelyn merenung beberapa detik. Dia memikirkan sesuatu. "Aku ingin pergi ke kuil, Kinkaku-ji, Kiyomizu-dera, dan Fushimi Inari-taisha!" seru Evelyn dengan semangat. Ethan mengusap kepala Evelyn. "Kamu maruk sekali, ya, Sayang! Masa mau dikunjungi semu

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Akhir yang bahagia

    "Ya, Sayang, itu adalah Mama kamu. Mama yang menjadi malaikat untukmu. Malaikat yang nyata yang merawatmu disaat Papa tidak berada di sisimu," ungkap Ethan peru haru. Ethan menahan tangis harunya. Saat melihat Evelyn begitu anggun. Lorong waktu kenangan dimana dia menghina Evelyn dan mengusir Evelyn layaknya seorang anjing jalanan membuat penyesalan kini merajai. Dia tidak tahu, sekuat apa Evelyn didera kesedihan saat dia mengusir Evelyn. 'Kau wanita hebat, kau layak untuk mendapatkan semuanya, Evelyn. Kali ini, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan wanita sepertimu. Aku akan menebus semua kesalahanku di masa lalu dan membuka masa depan yang indah bersama dirimu dan Anak kita.' Batin Ethan. Sementara di tempat Evelyn, James menyambut putrinya itu dengan wajah sendu. Mengingat bagaimana dirinya memperlakukan anak angkatnya itu. Akan tetapi, Evelyn mampu berdiri tegak layaknya batu karang yang terus terhantam ombak. "Apakah kau sudah siap?" tanya James sebelum menuntut putrinya itu k

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Bermetamorfosis laksana seorang Putri

    Seperti bunga yang mekar di kebun yang subur, Evelyn memancarkan keindahan yang menakjubkan dengan gaun pengantin mewahnya. Saat memandang wajahnya di cermin, ia takjub akan kecantikannya yang mempesona. Namun, di balik kilau cahaya itu, gelombang gugup bercampur dengan degupan jantung yang memekakkan telinga. Ya, ini adalah hari di mana dua jiwa akan bersatu dalam ikatan pernikahan: Evelyn dan Ethan. Asisten Evelyn yang setia, Manda, bertepuk tangan menahan kagum, sementara Diana, menahan tangis bahagia yang menggenang di dalam hatinya.Evelyn menghela nafas, dia memutar tubuhnya dan menatap ke arah Diana. "Bu, rasanya seperti ribuan kupu-kupu berseliweran di perutku, benar-benar gugup! Bagaimana kalau aku tersandung saat berjalan nanti?" ungkap Evelyn. Diana menyeka air mata, sambil tersenyum. "Evelyn, sayangku, kupu-kupu itu adalah rasa cintamu yang menjelma menjadi kegembiraan. Aku tahu kamu adalah wanita yang kuat dan semua akan berjalan dengan lancar. Percayalah, saat kamu me

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Sebuah cerita cinta yang baru

    "Wow, Rully! Danau ini sangat indah! Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya!"Senja mulai menjelang di Danau Aloeran, dan langit kini tampak berubah menjadi merah jingga yang damai. Rully dan Amelia kini berdiri menatap ke arah danau yang keindahannya tersembunyi oleh rimbunnya pepohonan dan belukar. Saat mereka tiba, mereka disambut oleh angin serta gemericik air dan burung-burung berkicau bersahut-sahutan, menciptakan suasana yang begitu sempurna.Rully tersenyum dan berkata, "Amelia, ini yang ingin aku tunjukan padamu. Danau ini benar-benar tersembunyi, sangat jarang orang yang tahu tempat ini. Ini adalah tempat dimana aku menghilangkan stres dan mengagumi keindahan Sang Pencipta."Amelia menoleh, menatap pria yang berdiri di sampingnya dengan pandangan lurus ke depan. "Apakah kau sering membawa Evelyn kemari?" tanya Amelia, di hatinya terbesit sedikit rasa cemburu. Rully tersenyum kemudian menundukkan kepalanya. Mengingat betapa indah kenangan dirinya bersama

DMCA.com Protection Status