Share

BAB 46

Author: Kuldesak
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Di dalam ruangan kantin taman kanak-kanak, Raizel tengah duduk menikmati makanan di meja kantin sekolahnya. Karena Raizel merupakan anak baru, Raizel masih belum mempunyai teman dan dirinya harus duduk seorang diri di dalam kantin itu.

"Lihat, uwu banget sih, dia."

"Ayo kita kenalan. Dia terlihat sendirian."

"Ayo!"

Beberapa anak gadis dengan nampan di tangan berjalan ke meja Raizel. Raizel mengangkat wajahnya dan mendapati 3 anak gadis seusianya sudah berdiri.

"Kamu murid baru?" tanya seorang gadis berkuncir dua kepada Raizel.

"Iya." jawab Raizel acuh dan kembali menyantap makanannya, sebelum jam masuk kembali berbunyi.

"Kita duduk di sini ya, kita temanin," izin dua gadis itu.

"Silahkan." jawab Raizel dengan suara dingin.

Dua gadis kecil itu saling berpandangan. "Ayo, duduk." ajak seorang anak kecil kepada temannya.

Mereka pun duduk saling berhadapan. Hanya saja, Raizel tetap menunduk menikmati makanannya. Dua gadis itu merasa Raizel anak yang sombong karena hanya berdiam dir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 47

    "Ayo minta maaf, segera bersimpuh di depan kami! Dasar Anak tidak beradab!!" Wanita paruh baya dengan dandanan mentereng itu sedang memarahi Raizel. Raizel menundukan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya gelisah ketika dirinya dimarahi."Ih… malah diam. Apa kamu mau membuat ku marah, hah! Ayo bersimpuh!" desak wanita itu menjewer telinga Raizel dengan kuat. Sampai-sampai, Raizel harus meringis kesakitan."Sakit, Tante! Aku tidak akan minta maaf, Anak Tante yang salah, bukan saya! Saya tidak akan bersimpuh, saya laki-laki yang punya harga diri!" Raize kesakitan. Anak yang melempar tulang ayam itu hanya tersenyum licik dan merasa sangat puas saat Ibunya kini sedang memberikan pelajaran kepada Raizel. "Kau menyalahkan, Anakku? Kamu ini, kecil-kecil pintar sekali melawan, ya!" Guru yang berada di dalam ruangan itu tidak berbuat apa-apa. Karena mereka tentu tahu siapa orang tua dari Anak didiknya itu. Merekalah yang banyak mendonasikan sekolah dimana Raizel bersekolah. Sehingga Guru

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 48

    "Rully, apa yang kau lakukan? Lepas!" Evelyn mengelak. Ia tidak ingin jika yang melihat dan salah kaprah. Rully enggan mendengarkan penolakan Evelyn. Dirinya semakin liar menyapu bibir Evelyn. Ethan berjalan gusar, kini kedua tangannya terkepal. Emosi sudah tidak dapat dibendung lagi oleh Ethan. Rasa panas sudah membakar dada. "Bajingan!" Ethan meraih pundak Rully. "Bugh! Bugh!" bogem demi bogem Ethan layang tanpa jeda. Evelyn ketakutan, ia panik melihat kehadiran Ethan yang langsung membabi buta menghajar Rully. "Ethan, stop! Berhenti, Ethan. Tolong hentikan!" Evelyn merentangkan kedua tangannya. Mencoba menenangkan mantan suaminya itu. "Kau ingin mati keparat! Berani sekali kau menyentuh wanitaku!" murka Ethan tanpa sadar, dia berkata demikian. Deg! Evelyn tertegun mendengar apa yang Ethan katakan. 'Wanitanya? Sejak kapan dia mengakui diriku sebagai wanitanya?' Evelyn membatin tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Rully yang terbaring di atas paving blok menyeka

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 49

    "Ethan, jangan lakukan. Kumohon…," Evelyn mengelak saat cumbuan kecil Ethan berikan. Melihat Evelyn yang menggeliat, membuat pria itu semakin liar memberikan cumbuannya. "Ah… Ethan," desis Evelyn saat lidah Ethan sudah mulai bermain di ceruk leher Evelyn. "Kenapa? Bukankah, tadi kamu menikmati saat pria brengsek itu memberikan ciumannya? Mengapa sekarang jual mahal dengan mantan Suamimu sendiri?" desis Ethan di telinga Evelyn. Ucapan Ethan tentu sangat menyakitkan. Enam tahun lalu, setelah Ethan menggaulinya, pria di atas tubuh Evelyn mencampakkannya seperti sampah. Dan saat ini, Evelyn diperlakukan seperti wanita murahan. Ucapan Itu membuat Evelyn benar-benar menyimpan sakit hatinya. Dan sekarang, Ethan memaksanya untuk melayaninya."Ethan, ku mohon hentikan…!" Evelyn mengiba dengan air mata yang sudah luruh saat Ethan memperlakukannya dengan begitu kasar. "Bisakah kau tenang dan menikmatinya saja, Evelyn? Jangan berpura-pura kau tak menginginkannya. Jika kau menolakku, ku past

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 50

    "Apa maksudmu dengan menjadi teman ranjang?" Syok mendengar perkataan mantan suaminya. Hal aneh apalagi yang Ethan minta dari dirinya. Perbuatan keji ini saja, Evelyn begitu sangat malu. Apalagi harus menemani pria ini di atas ranjang tanpa sebuah ikatan apa-apa. "Kau tidak bodoh, kan? Apa perlu aku membayarmu setiap kali kau melayaniku?" Evelyn terbelalak. Dengan cepat, ia memutar tubuhnya, "plak!" Evelyn memberikan tamparan telak di pipi Ethan hingga tangannya bergetar. "Aku bukan pelacur!" Evelyn berteriak tepat di depan wajah mantan Suaminya itu. Air matanya luruh, bibir Evelyn kini bergetar. Mau sampai kapan dirinya diperlakukan seperti ini? Dan bodohnya, kenapa hati malah memilih cinta yang salah? Kenapa logika Evelyn seakan tumpul saat berhadapan dengan Pria yang bernama Ethan. "Lancang! Kau berani menamparku?" Ethan mencengkram leher Evelyn dengan kuat. "Uhuk— bunuh saja aku… jika kehadiranku kau perlakukan seperti sampah," ucap Evelyn terbata saat ia merasakan sesak d

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 51

    "Apakah kau akan terus berada di sini? Kau tidak ingin pulang?" Rully menatap Delisa yang sedang duduk di depannya. Rully tidak habis pikir, bagaimana remaja seperti Delisa menyukainya. "Paman mengusirku?" tanya Delisa. "Tidak! Aku tidak mengusirmu. Tapi, kamu sudah terlalu lama berada di sini. Bagaimana jika orang tuamu mencarimu?""Orang tuaku tidak akan pernah mencariku, Paman, mereka tidak peduli dengan diriku. Kenapa Paman mengalihkan topik? Yang aku bahas, adalah perasaanku kepada Paman. bukan masalah orang tuaku." "Aku sedang tidak mengalihkan topik. Jadi, berdiri dari situ. Aku akan mengantarmu pulang," kesal Rully saat melihat betapa keras kepalanya gadis itu. Rully berjalan lebih dulu di depan. Berharap Delisa mengikutinya. Alih-alih mengikuti Rully, langkah Rully terhenti ketika Rully merasakan sebuah pelukan dari arah belakang tubuhnya. "Paman, aku tidak mau pulang. Tolong biarkan aku tetap disini," ucap Delisa sambil memeluk tubuh pria itu.Rully membuang nafas bera

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 52

    "Daddy!" Alice melangkah ke dalam kediaman Gloria dengan tangis yang pecah. Suaranya melengking memanggil-manggil sang Ayah. "Dear, apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis begitu hebat?" Alberto menghampiri putrinya. "Daddy, Ethan…," Alice memeluk tubuh pria paruh baya dengan tangisnya. "Ethan menceraikanku!"Tangisan Alice semakin menjadi tatkala ia mengatakan perihal tersebut kepada Ayahnya. Seketika, asap dan tanduk pun keluar dari hidung dan kepala Alberto saat mendengar perkataan Alice. Jika Ethan berini menceraikan anak semata wayangnya."Lancang! Apa dia lupa dengan perjanjian antar orang tua?" geram Alberto. Alice menggeleng manja. "Aku sudah memperingati itu kepada Ethan. Tapi, dia menantang. Ethan bilang, dia akan melawan Daddy," Alice mengadu di sela tangisnya. "Apa, dia berani mengatakan hal itu?" Alice mengangguk menanggapi pertanyaan Ayahnya. Alice sengaja memancing kemarahan Ayahnya agar Ayahnya segera bertindak. Dan benar, belum apa-apa, Alberto sudah kepanasan.

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 53

    Mengandung konten 21++______________"Apalagi yang Mama katakan?" Ethan nampak penasaran mengenai apa saja yang Evelyn katakan kepada Raizel selama 6 Tahun terakhir. Sepertinya, Evelyn sangat membenci dirinya. Sampai-sampai, perkataan Evelyn kepada Raizel adalah sebuah kutukan."Hm… kata Mama, wajah Papa mirip kardus. Dan kaki—tangan Papa, mirip ranting pohon," jawab Raizel polos. "Uhuk—" Ethan terbatuk dengan air liurnya sendiri. Saat dirinya Membayangkan wajahnya seperti kardus dengan kombinasi ranting pohon, membuat Ethan menggelengkan kepalanya kasar. "Grrr…!" Ethan merinding. Setelahnya, ia menatap Raizel. "Apa ada lagi yang dikatakan oleh Mama?" tanya Ethan. "Hanya itu, Papa. Yang lainnya, Mama hanya mengatakan, banyak belajar dan menjadi Anak yang baik. Biar seperti Papa yang hebat!" Seru Raizel penuh semangat. Seulas senyum terukir di bibir Ethan. Nyatanya, tidak semua yang dijabarkan oleh Evelyn adalah hal yang buruk. Hal itu membuat Ethan semakin bangga dengan mantan I

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   BAB 54

    Mengandung konten dewasa 21++ (bisa di skip)—-----------Setelah Rully mengantar Delisa ke rumah gadis itu dengan paksa, kini Rully duduk di meja bar sambil meneguk tequila sekedar menghilangkan rasa sakit hatinya kepada Evelyn. Harus berapa lama lagi Rully menghapus wanita itu dalam pikirannya. "Paman, bagaimana kalau kita duduk di pojokkan?" Rully tersentak mendengar suara yang tidak asing. Mata Rully liar menyorot keadaan bar tersebut. Hingga netranya tertuju ke arah gadis yang mengenakan dres cream merangkul seorang pria yang jauh lebih tua dari usia gadis tersebut. "Delisa…," panggil Rully pelan. Delisa, gadis itu melewati tubuh Rully begitu saja. Seakan, Delisa tidak mengenal siapa Rully. "Kau terlihat sangat cantik, Delisa," ucap Pria tua itu kepada Delisa. "Terima kasih, Paman. Nanti, setelah di sini, kita ke hotel mana, Paman?" tanya Delisa manja. Seperti tersengat listrik, perasaan Rully begitu perih saat melihat Delisa seperti itu. Ternyata, Delisa memang bukan gadis

Latest chapter

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Kelahiran Bayi perempuan (Tamat)

    Beberapa minggu kemudian, keluarga ini mulai mempersiapkan perayaan ulang tahun Raizel yang ke-7 di panti asuhan yang sebelumnya dijanjikan oleh Evelyn. Tak ingin mengecewakan Raizel, Evelyn dan Ethan, Rosalie, Diana serta Kakek James saling bahu-membahu menyiapkan berbagai perlengkapan dan makanan untuk pesta tersebut."Sayang, apa kamu yakin makanan ini cukup untuk semua anak-anak di panti asuhan?" tanya Evelyn khawatir pada suaminya.Ethan tersenyum, meyakinkan istrinya. "Tenang saja, sayang. Aku sudah berbicara dengan pengelola panti asuhan, mereka menyediakan makanan tambahan jika dibutuhkan. Jadi, semua anak pasti akan kenyang."Di hari H, keluarga ini tiba di panti asuhan dengan membawa berbagai perlengkapan pesta dan makanan. Mereka disambut hangat oleh pengelola panti asuhan dan anak-anak yang tinggal di sana."Selamat datang, Tuan Ethan, Nyonya Evelyn, dan keluarga!" sambut salah satu pengelola. "Terima kasih banyak atas kebaikan hati kalian merayakan ulang tahun Raizel bers

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Dekapan hangat

    Kehamilan Evelyn menjadi berita yang membawa berkah bagi keluarga ini. Raizel begitu bahagia ketika mengetahui akan memiliki adik. Diana dan Rosalie pun tak dapat menyembunyikan kebahagiaan mereka dengan hadirnya calon anggota keluarga baru."Seharusnya kita merayakannya!" seru Rosalie ketika semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu."Aku setuju!" sahut Diana, "Terlalu lama kita tidak merayakan sesuatu yang istimewa. Mari kita mengadakan pesta kecil untuk merayakan kebahagiaan ini."Semua anggota keluarga pun bersemangat untuk mempersiapkan pesta tersebut. Mereka semua bekerja sama, menghias rumah dengan balon berwarna-warni dan bunga-bunga indah. Diana dan Rosalie mengatur menu makanan untuk pesta tersebut, sementara Evelyn dan Ethan mengundang beberapa sahabat dekat mereka untuk merayakan momen bahagia ini bersama-sama."Huek!" disaat pesta sedang berlangsung, Ethan mengalami mual yang hebat. Evelyn yang melihat hal itu pun segera meletakkan makanannya dan mengusap punggung s

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Hamil?

    "Bulannya, indah, ya," ucap Evelyn saat dia dan Ethan kini duduk di atas balkon sambil menatap langit malam. "Iya, seperti kamu. Yang selalu bersinar dalam kegelapan hidup seseorang," sahut Ethan yang saat ini dirinya sedang memeluk tubuh Evelyn dengan erat dari belakang sambil memandang langit yang sama. Sudah satu bulan berlalu saat mereka melakukan perjalanan bulan madu. Dan saat ini, kebahagiaan yang mereka rasakan semakin tajam. Mereka saling melengkapi, bagaikan potongan-potongan puzzle yang sempurna."Evelyn, masih ingat masa-masa sulit yang kau hadapi?" tanya Ethan sambil tersenyum."Tentu saja, aku masih ingat bagaimana kamu menceraikanku. Aku menangis di tengah jalan saat hujan lebat. Dan, kau tidak tahu betapa sulitnya saat aku mengetahui jika aku hamil. Merangkak dan tertatih," jawab Evelyn dengan nada yang sedih. Ethan kemudian melepaskan pelukannya, berdiri tepat di depan Evelyn. "Maaf karena sikapku dulu pada separah itu. Tapi, ada sesuatu yang ingin kutanyakan," uca

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Rai maunya Adik perempuan

    "Yey! Mama sama Papa pulang, pasti Rai dibawakan oleh-oleh Adik!" seru Rai sore ini, dia tampak bersemangat. Diana datang membawakan segelas coklat panas dan beberapa cemilan ke arah gazebo di taman depan. Sambil memperhatikan Raizel bermain-main ditemani oleh Manda. "Sayang! Ayo, sini, Nenek bawakan coklat panas!" Diana berteriak. Anak itu segera menoleh, dia pun menjawab, "ya ... Nek!" Raizel berlari dengan senyum yang merekah menuju ke arah Diana, di belakangnya disusul oleh Manda. "Nenek, sebentar lagi, Mama sama Papa akan pulang, kan?" tanya bocah itu antusia. Melihat keringat dari dahi cucunya itu menumpuk, Diana segera menggosoknya dengan telapak tamgan sambil menjawab, "iya, memangnya, Rai menunggu apa?" tanya Diana. "Kata Tuan kecil, dia sedang menunggu kedatangan tuan muda dan nyonya muda. Karena akan membawa Adik!" Manda mencoba menimpali. Diana terkekeh. Bisa-bisanya Raizel berpikir kalau buat adik sama seperti kita membuat adonan kue yang langsung jadi. "Rai Sayang

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   21++ (Pemandian air panas)

    Ethan melepaskan kimononya, dengan tubuh polos itu, dia melangkah ke arah pemandian air panas yang terlihat mengepul, dia segera merendamkan tubuhnya. Dan perasaan nyaman pun mengalir di tubuhnya saat air panas tersebut mengenai permukaan kulitnya. "Oh … nyaman sekali." Ethan bergumam sambil memejamkan matanya, meresapi setiap sentuhan hangat dari air.Evelyn, dengan malu-malu melangkah ke arah pemandian air panas itu dengan kimono yang masih menempel di tubuhnya.Evelyn pun melucuti kimono yang dia. Dan tubuh polos itu pun terlihat bercahaya tertimpa sinar rembulan. Evelyn pun berkata, "Ethan, aku sudah siap." Ethan yang mendengar suara Evelyn pun membuka matanya. dia dapat melihat Istrinya itu berdiri di sisi kolam pemandian Air panas dengan penuh tatap keanggunan.Ethan tersenyum lalu berkata, "Evelyn, jangan sungkan-sungkan. Kolam air panas ini akan merilekskan otot-otot kita yang tegang setelah berkelana seharian, ayo! Kemari." ajak Ethan.Evelyn tersenyum tipis, kemudian melan

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Bulan Madu

    Kyoto-Jepang;"Whoa, Sayang, lihat! Ini begitu cantik!" seru Evelyn sambil berlari dengan kimono di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Ethan dan Evelyn memilih Jepang untuk bulan madu mereka. Karena Evelyn suka dengan keindahan bunga sakura. Apalagi waktu senja dari klenteng puncak Kyoto menatap ke arah gunung Fuji. Itu sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan. "Hati-hati, nanti kau tersandung, Evelyn!" Seru Ethan. Ethan memperhatikan tingkah Evelyn itu dengan riang. Perasaannya begitu bahagia saat melihat istrinya itu begitu bersemangat. Ethan segera menyusul Evelyn. Saat berjalan beriringan, Ethan menggenggam tangan Evelyn dan berjalan di bawah pohon-pohon sakura. "Setelah ini, kita mau kemana?' tanya Ethan sambil melangkah. Evelyn merenung beberapa detik. Dia memikirkan sesuatu. "Aku ingin pergi ke kuil, Kinkaku-ji, Kiyomizu-dera, dan Fushimi Inari-taisha!" seru Evelyn dengan semangat. Ethan mengusap kepala Evelyn. "Kamu maruk sekali, ya, Sayang! Masa mau dikunjungi semu

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Akhir yang bahagia

    "Ya, Sayang, itu adalah Mama kamu. Mama yang menjadi malaikat untukmu. Malaikat yang nyata yang merawatmu disaat Papa tidak berada di sisimu," ungkap Ethan peru haru. Ethan menahan tangis harunya. Saat melihat Evelyn begitu anggun. Lorong waktu kenangan dimana dia menghina Evelyn dan mengusir Evelyn layaknya seorang anjing jalanan membuat penyesalan kini merajai. Dia tidak tahu, sekuat apa Evelyn didera kesedihan saat dia mengusir Evelyn. 'Kau wanita hebat, kau layak untuk mendapatkan semuanya, Evelyn. Kali ini, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan wanita sepertimu. Aku akan menebus semua kesalahanku di masa lalu dan membuka masa depan yang indah bersama dirimu dan Anak kita.' Batin Ethan. Sementara di tempat Evelyn, James menyambut putrinya itu dengan wajah sendu. Mengingat bagaimana dirinya memperlakukan anak angkatnya itu. Akan tetapi, Evelyn mampu berdiri tegak layaknya batu karang yang terus terhantam ombak. "Apakah kau sudah siap?" tanya James sebelum menuntut putrinya itu k

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Bermetamorfosis laksana seorang Putri

    Seperti bunga yang mekar di kebun yang subur, Evelyn memancarkan keindahan yang menakjubkan dengan gaun pengantin mewahnya. Saat memandang wajahnya di cermin, ia takjub akan kecantikannya yang mempesona. Namun, di balik kilau cahaya itu, gelombang gugup bercampur dengan degupan jantung yang memekakkan telinga. Ya, ini adalah hari di mana dua jiwa akan bersatu dalam ikatan pernikahan: Evelyn dan Ethan. Asisten Evelyn yang setia, Manda, bertepuk tangan menahan kagum, sementara Diana, menahan tangis bahagia yang menggenang di dalam hatinya.Evelyn menghela nafas, dia memutar tubuhnya dan menatap ke arah Diana. "Bu, rasanya seperti ribuan kupu-kupu berseliweran di perutku, benar-benar gugup! Bagaimana kalau aku tersandung saat berjalan nanti?" ungkap Evelyn. Diana menyeka air mata, sambil tersenyum. "Evelyn, sayangku, kupu-kupu itu adalah rasa cintamu yang menjelma menjadi kegembiraan. Aku tahu kamu adalah wanita yang kuat dan semua akan berjalan dengan lancar. Percayalah, saat kamu me

  • CEO Arogan Itu Ayah Anakku   Sebuah cerita cinta yang baru

    "Wow, Rully! Danau ini sangat indah! Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya!"Senja mulai menjelang di Danau Aloeran, dan langit kini tampak berubah menjadi merah jingga yang damai. Rully dan Amelia kini berdiri menatap ke arah danau yang keindahannya tersembunyi oleh rimbunnya pepohonan dan belukar. Saat mereka tiba, mereka disambut oleh angin serta gemericik air dan burung-burung berkicau bersahut-sahutan, menciptakan suasana yang begitu sempurna.Rully tersenyum dan berkata, "Amelia, ini yang ingin aku tunjukan padamu. Danau ini benar-benar tersembunyi, sangat jarang orang yang tahu tempat ini. Ini adalah tempat dimana aku menghilangkan stres dan mengagumi keindahan Sang Pencipta."Amelia menoleh, menatap pria yang berdiri di sampingnya dengan pandangan lurus ke depan. "Apakah kau sering membawa Evelyn kemari?" tanya Amelia, di hatinya terbesit sedikit rasa cemburu. Rully tersenyum kemudian menundukkan kepalanya. Mengingat betapa indah kenangan dirinya bersama

DMCA.com Protection Status