Semuanya terjadi begitu cepat dan tak bisa diprediksi oleh Maria sebelumnya. Louis yang berada di bawah kendali minuman keras membuat kesadarannya seolah mengambang entah kemana. Pemuda yang biasanya tenang, kini berubah menjadi liar dan tak terkendali.
Seperti hewan yang hanya mengikuti hawa nafsunya semata. Bertindak agresif dan cepat. Maria tak sanggup jika melawan pemuda itu, meski dia sudah berusaha keras. Louis memang kehilangan kesadarannya. Dia tak bisa berhenti begitu saja meski sebenarnya di dalam hati dia tak ingin menodai wanita yang ia kasihi.
Akan tetapi, dari semua kejadian dan penggalan ingatan yang samar-samar itu, yang jelas Louis sendiri pun tahu jika yang saat ini tengah ia paksa berhubungan badan adalah Maria, sang pemilik kafe langganannya.
Wanita yang selama ini dengan setia mendengarkan setiap keluh kesah dan cerita hidupnya. Wanita yang beberapa waktu lalu menolak perasaannya. Wanit
"Kumohon ... hentikannn ... hiks!" Erangan, desahan dan jerit tangis seorang Maria pun memenuhi ruangan yang dekat dengan meja dapur tempat biasanya wanita itu menyiapkan pesanan para tamu kafenya. Wanita itu meringkuk dengan tubuh yang dipenuhi keringat dan air mata yang membasahi seluruh wajahnya. Louis terus saja memaksakan nafsu bejatnya terhadap tubuh lemas Maria. Hingga tak menyadari dua pasang mata dua orang anak kecil yang tengah menatap aksi gilanya dengan tubuh mematung. Syok di tempat, sebab tak tahu apa yang harus mereka lakukan ketika melihatnya. Louis sangat mengaguminya, dia terlalu mencintai Maria hingga membuatnya lupa diri. Hingga lupa dengan status yang dia miliki dengan Maria.Lupa dengan batas yang memisahkan dia dengan sang pujaan hati.Cinta pertama yang telah menorehkan luka. Memberikan kenangan manis serta kenangan pahit di saat bersamaan. Cinta yang bertepuk sebelah t
Tak beberapa lama setelahnya, keluarga Leckner pun kembali ke kediaman mereka yang terletak jauh dari kota. Ketika mereka menyalakan televisi, hal pertama yang mereka lihat adalah berita pemerkosaan yang terjadi di sebuah kafe. Hubert mengernyit. Lalu mulutnya terbuka, mengeluarkan pertanyaan. "La-Massiere? Sayang, bukankah itu kafemu?" tanyanya sambil menoleh ke arah sang istri. Dan seketika, hening. Pria itu tak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada anak-anak dan juga istrinya. Akan tetapi, melihat ekspresi ketakutan yang tampak dari wajah Maria yang memucat, saat itu juga, Hubert pun menyadari apa yang telah terjadi kepada wanita yang ia cintai. Dengan deru napas yang cepat, Hubert pun mendekat dan menghampiri sang istri. Menatap wanita itu tidak percaya. "Ma-Maria, katakan berita itu tidak benar! Mustahil kau diperlakukan seperti itu! Selama ini, tak pernah ada yang menganggumu di
Isak tangis Javier bukannya berhenti, malah semakin menjadi. Dengan susah payah, anak kecil itu menyahuti perkataan sang kakak, "Ta-tapi, Kak ... Papa kita sekarang sudah meningg—HUWAAA! PAPA! Huhuuu, jangan tinggalkan Javi, Pa!" Semuanya terjadi begitu cepat. Kehilangan sang papa membuat mereka berdua seperti kehilangan kata-kata. Mereka seolah tak punya lagi penopang di kehidupan yang terasa berat ini. Kita memang tidak pernah tahu dengan skenario tuhan itu akan seperti apa nantinya, tetapi Jacob tak ingin terus-terusan seperti ini. Dia pun merasakan hal yang sama seperti yang Javier rasakan ini. Dadanya terasa sesak, dan juga sakit bersamaan dengan air mata yang tak berhenti mengalir turun dari kedua matanya yang sembap. Di tengah kesedihan dua anak kecil itu, masih ada saja sanak saudara yang datang dari jauh sekadar hanya untuk mengasihani dan berbicara hal yang kurang baik di depan foto mendiang
Perubahan Jacob sekarang ini sedikit banyak membuat Javier merasa sedih. Pasalnya, perubahannya itulah yang membuat sang kakak menjadi jarang berada di rumah. Ditambah lagi, kakaknya itu memiliki seorang kekasih yang sangat suka mengusik sang kakak. Dan Javier, tidak terlalu menyukai gadis itu, meski dia tahu Sylvia adalah seorang gadis yang baik. Hanya saja, baik saja tidak cukup untuk membuat Javier merestui hubungan keduanya. Entah apa yang membuat Jacob menaruh hati kepada gadis itu, Javier sama sekali tidak bisa mengerti apa-apa. Jelas-jelas, Emily Stone jauh lebih baik daripada Sylvia. Kenapa Jacob tak memilih Emily saja? Pagi Minggu yang cerah itu, kakaknya sudah pergi kencan dengan Sylvia. Meninggalkan sang adik yang bangun kesiangan. Sebenarnya, Javier bisa saja menelepon sang kakak dan mendesak remaja itu untuk pulang ke rumah dan menemaninya. Namun, urung dia lakukan. Selain mengganggu, hal itu j
Nara terlalu fokus dengan ponsel di tangan kirinya, hingga tak menyadari, ada seseorang yang sedang berjalan mengendap-ngendap di belakangnya, sambil membawa sebilah kayu berukuran sedang dan cukup panjang. Dan, orang itu sudah berdiri tepat di belakang pria 20 tahun yang sama sekali tak menyadari bahwa ajal akan menjemputnya malam itu juga. Jacob menatap pria yang berdiri membelakanginya itu dengan mata setajam elang yang siap menerkam mangsanya. Hatinya penuh dengan kebencian yang begitu besar dan dalam kepada mereka yang bertanggung jawab atas penderitaannya selama ini.Selama ini, dia sudah berjuang keras untuk mengalahkan orang yang telah menghancurkan kehidupan keluarga kecilnya. Sekarang, dia sudah mempunyai kesempatan itu, untuk membalaskan dendam keluarganya yang telah hancur. Jacob memegang kuat balok kayu di tangannya dengan erat. Dia tak merasa gentar sama sekali, walau dirinya masih mera
Ada yang pernah mengatakan, meminta maaf secara langsung itu memerlukan tekad yang sangat besar dan kuat, hingga tak bisa goyang atau runtuh ketika ada badai keraguan. Agaknya, hal itu pulalah yang menganggu pikiran Javier saat ini, tentang cara meminta maaf kepada seseorang yang tidak disukai. Dia sama sekali tak tahu jika akan ditempatkan di satu sel yang sama dengan sang kakak, Mark, juga sahabat mereka yang satunya lagi, Daniel. Mereka berempat lengkap di satu sel itu. Berkumpul dalam satu tempat seperti kebiasaan mereka sebelum penangkapan ini terjadi. Dan, sepertinya mereka tak akan bisa lagi kumpul bersama dengan penuh sukacita selayaknya dulu ketika mereka baik-baik saja. Javier cemas, karena dia belum meminta maaf lagi kepada sang kakak. Rasa-rasanya, dia sudah melakukan yang satu itu, tetapi di sisi yang lain, dia pun mendadak ragu. Apa dia sudah meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada sang kak
Semua terjadi dengan cepat, tak terasa anak-anak kecil tak berdaya saat kejadian pemerkosaan itu, kini telah tumbuh dewasa. Mereka tumbuh menjadi dua orang pemuda yang bisa mencari uang untuk diri mereka sendiri. Namun, kini mereka tak bisa lagi beraksi. Sebab, keduanya telah berakhir di balik jeruji besi. Mereka berdua harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka yang menculik dan menyekap seorang gadis di kediaman mereka. Jacob tak bisa menyalahkan adiknya, sebab dia juga bersalah karena telah menyakiti Julia. Walau gadis itu mengiba kepada keluarganya untuk memaafkan setiap perbuatan Jacob, para petugas polisi itu tetap membawanya pergi dengan alasan yang masuk akal. Lagipula, semuanya telah terjadi. Dan mereka pun harus membayar atas kejahatan yang telah mereka berempat lakukan. Dirinya mungkin akan dipenjara selama beberapa waktu, tetapi entahlah untuk sang adik juga teman-temannya yang lain.&
Javier langsung mendapat pertolongan intensif dari para dokter di rumah sakit. Jacob pun mendengar berita yang disampaikan bahwa sang adik harus segera dioperasi. Anak itu lalu menghubungi dokter Birendra dan meminta bantuan kepadanya. Sang dokter pun datang dan mengurus semua pembayaran administrasi yang harus ditanggung. "Terima kasih banyak, Dok." Jacob mengucap syukur dalam hati. Anak 13 tahun itu kemudian menangis di pelukan sang dokter yang ternyata juga merupakan pamannya. Birendra adalah saudara jauh ibu mereka, yang sebenarnya masih berstatus sebagai paman dari kedua anak itu. Namun, karena tahu masalah yang terjadi kepada mereka. Jacob pun tak menganggap Birendra sebagai pamannya. Sebagai gantinya, dia menyayangi pria itu sebagai pengganti ayahnya. "Tenanglah, Jacob. Semuanya akan baik-baik saja, jadi, janganlah menangis." Sang dokter mengelus pundak Jacob dengan perlahan, memberi dukungan kepada
Terkadang, dalam sebuah mimpi itu ada sebuah hal yang sangat indah yang tidak dapat ditemukan begitu saja di dunia nyata. Dalam lelapnya di sebuah sel sempit yang harus dibaginya bersama para tahanan penjara yang lain, Louis melihat sosok bidadari cantik yang selama ini selalu dirindukan olehnya. "Maria," panggil Louis penuh haru. Air matanya menetes ketika wanita itu tersenyum penuh kelembutan padanya. Senyum yang selalu bisa menentramkan dan menenangkan kondisi hatinya. Sosok bergaun putih itu melambai ke arah Louis yang langsung berlari menghambur kepada sang wanita. "Maria! Maria!" teriak Louis penuh semangat. Kerinduan di hatinya ini sangatlah menyesakkan dada. Dia rindu wanita ini. Sangat. "Louis," panggil Maria seraya mengangkat tangannya perlahan. Maria lalu mengelus rahang sang pria yang mendadak berubah menjadi seorang remaja berusia 17 tahun. Rupanya persis seperti dirinya 10
Sepekan setelah berkunjung ke rumah keluarga Peterson, Jacob bertandang sendirian ke penjara kota, untuk menjenguk adiknya maupun teman-temannya yang lain. Tanpa sepengetahuan kekasihnya, Jacob pergi menemui Javier. Meski dia memasang ekspresi seolah baik-baik saja di hadapan Julia, sebenarnya pria itu tengah berjuang melawan kepedihan di hatinya mengenai surat usang itu. Jacob menceritakan semua yang terjadi kepada Javier, tentang ibu mereka yang semasa hidupnya hanya berpura-pura gila demi menjaga tumbuh kembang mereka. Dia juga memperlihatkan surat yang selama ini disimpan dengan baik oleh orang yang seharusnya mereka benci, tetapi mendadak ada keraguan di hati keduanya, setelah mengetahui kebenaran yang tersimpan rapat. Javier menangis sesenggukan di balik kaca yang memisahkannya dengan pengunjung, ketika membaca surat yang dituliskan oleh ibunya yang telah tiada. Selama ini, dia hi
Jauh sebelum hari pernikahan Julia dan Jacob berlangsung, tepatnya masa-masa sebelum mereka berdua mendapatkan kerja di sebuah perusahaan, Julia pergi ke rumah orang tua angkatnya yang telah menjaga dan merawatnya dengan baik selama ini. Tentu dia tak pergi sendirian ke rumah keluarga Peterson, karena ada Jacob yang dengan setianya pergi mendampingi kekasihnya itu datang berkunjung ke sana. Setelah hari di mana Julia ditemukan oleh pihak kepolisian dan mendengar kenyataan bahwa dia bukanlah anak kandung dari keluarga yang selama ini mengasuhnya, membuat Julia syok berat. Julia sepenuhnya percaya dengan keluarga yang selama belasan tahun lamanya merawat dirinya dari kecil hingga tumbuh dewasa, mendadak kecewa karena tak pernah sekalipun mereka mengatakan kebenaran tentang keberadaannya di keluarga itu. Tentang dia yang bukan merupakan anak kandung dari keluarga Peterson yang selama hampir 19 tahun ini, nama
Pernikahan Julia dan Jacob yang dilangsungkan di sebuah gereja Katolik tak jauh dari tempat tinggal mereka berjalan lancar dan juga khidmat, sama seperti harapan kedua orang yang saling mencinta itu akan hari bahagia yang sudah keduanya tunggu-tunggu sejak lama. Awalnya Julia merasa sangat gugup saat dituntun oleh sang papa—Roger—menuju altar pernikahan untuk menemui kekasih hatinya, Jacob, yang saat itu mengenakan jas hitam yang terbuat dari sutra pilihan. Jika saja tak ada campur tangan dari kedua orang tuanya, mungkin saja pernikahan Julia tidak akan semeriah dan juga semewah ini. Memang, sebelumnya mereka berdua sudah mengatakan akan membiayai sendiri pernikahan mereka, tanpa menerima bantuan sedikit pun dari Roger dan Rissa. Namun, setelah menghitung biaya yang akan dikeluarkan saat lamaran dan pernikahan nanti, mereka pun syok karena tabungan mereka ternyata masih sangat tidak cukup untuk
Ada banyak orang pernah berkata, carilah seorang pemimpin, bukan seorang bos. Mengapa? Karena pemimpin itu akan peduli dengan orang yang bekerja dengannya. Mereka bekerja di tempat yang sama, dengan derajat yang berbeda, tetapi diperlakukan sama rata. Diperlakukan dengan baik. Sedangkan bos, hanya akan memberi perintah tanpa peduli kepada anak buahnya. Namun, tak semua pemimpin atau bos bersikap demikian. Ini hanya sebagian kecil saja, sikap-sikap yang bisa ditemukan di masyarakat sekitar. Tak ada seorang pun yang tak ingin memiliki satu atau dua orang atasan yang sangat baik di tempat kerja. Dua di antara pekerja yang merasa demikian adalah Jacob dan Julia. Sepasang kekasih yang berencana menikah di tahun 2020 pada bulan Agustus itu pun merasa beruntung, karena keduanya sama-sama bekerja di Brunner Corporation. Salah satu perusahaan yang cukup bagus untuk melatih kemampuan kerja mereka.  
Julia melirik kekasihnya, begitu pula yang dilakukan oleh Jacob. Keduanya saling tatap dalam diam. Keduanya sama sekali tak menyangka jika mereka akan makan siang bersama dua orang atasan mereka di kantor. Tak ada ekspektasi sebelumnya bahwa dua orang paling berpengaruh di tempat kerja mereka itu akan duduk tepat di hadapan mereka. Awalnya, kecanggungan ini bermula saat Jake dan Melvin tiba di kafetaria dekat kantor untuk makan siang bersama. Namun, setelah mengamati selama beberapa detik, mereka sadar kalau tempat itu sudah penuh dengan orang-orang yang juga sedang mencari makanan untuk mengganjal perut mereka. Mulanya Melvin hendak beranjak pergi ke tempat lain, tetapi Jake dengan cepat menarik jasnya dan membawa pria itu ke meja di mana ada dua orang yang pernah bertemu dengan mereka beberapa hari yang lalu. Dan inilah yang terjadi. Kecanggungan yang dirasakan oleh dua orang pekerja yang harus duduk deng
Tak ada usaha tanpa ada hasil yang diinginkan. Tak ada kerja keras tanpa ada tujuan yang besar di baliknya. Pun begitu dengan setiap kerja keras Jacob dan usaha Julia untuk mempersiapkan pernikahan mereka. Restu memang telah mereka kantongi bersama. Dan mereka telah merencanakan akan seperti apa pesta pernikahan mereka. Namun, perjalanan keduanya masih sangat jauh. Meskipun Julia telah lulus dari sekolah dan Jacob tak lagi bekerja membuat konten Youtube, mereka berdua tetap dipusingkan dengan satu hal. Pasangan kekasih itu sibuk memikirkan konsep pernikahan, sampai tak menyadari dengan satu pondasi yang penting, yaitu berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk menyiapkan pesta. Walau Julia berasal dari keluarga kaya raya, tetapi hal itu tak membuatnya merasa harus memakai uang kedua orang tuanya untuk pernikahan yang akan dilakukannya bersama kekasihnya, Jacob.
Setiap orang memiliki masa terberat dalam hidupnya. Entah itu merupakan suatu hal yang dulu sangat digemari, tetapi kini apa yang sebelumnya disukai malah menjatuhkannya perlahan. Atau masalah hidup yang lainnya, seperti perekonomian yang menurun atau percintaan yang membuat hati seseorang menjadi patah. Ada banyak sekali hal yang menyebabkan mata ini menumpahkan cairan beningnya. Kesepian, ketakutan, rasa sakit, kebencian ... luka yang tak bisa terobati meski telah datang orang baru. Semua perasaan yang mungkin pernah dirasakan oleh orang-orang, adalah suatu perasaan yang tak bisa disalahkan. Seperti halnya cinta. Kita tak bisa menaruh hati kita kepada seseorang yang memang tak menarik perhatian kita sebelumnya. Sekeras apa pun, dia berusaha, jika hati kita telah menolaknya, tentu tak akan ada rasa bersambut untuknya. Namun, kita semua justru melambuhkan asa kepada seseorang yang tidak mungkin bisa menyamb
Jacob sempat mencuri pandang tatkala melihat interaksi yang terjadi antara adiknya dan juga kekasihnya, Julia. Suatu keadaan di mana sebelum-sebelumnya, dia tak pernah melihat keduanya berinteraksi dengan benar. Dan ini adalah yang pertama kalinya. Jacob pun kembali mengalihkan perhatiannya kepada hal lain, tetapi meskipun begitu, seulas senyum lebar terlukis jelas di wajah tampannya. Pria itu merasa sangat bahagia, ketika melihat adiknya Javier, yang dulu tak menyukai hubungan yang terjalin antara dirinya dan Julia, kini sudah mulai menunjukkan lampu hijau terhadap hubungannya dengan sang gadis bersurai cokelat itu. Bohong jika Jacob tak merasa bangga terhadap kemajuan yang ditunjukkan oleh adiknya, Javier. Dia tentu merasa bangga terhadap apa yang adiknya lakukan. Berdasarkan inisiatifnya sendiri, Javier pun mencoba menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan Julia. Gadis yang dulu pernah mereka culik dan mereka sekap d