Sebelumnya, saat Fabian membawa Scarlett pergi dari tempat itu, mereka pergi lewat pintu belakang untuk menghindari perhatian.Julian selalu mengawasi di luar Mystic Eyes. Saat dia tidak bisa menghubungi Scarlett, dia mengambil risiko dan membawa orang-orangnya ke dalam. Namun, dia tidak menemukan Scarlett. Dia pun menyadari bahwa ada yang tidak benar.Oleh karena itu, saat panggilannya untuk Scarlett tidak terhubung, dia langsung menghubungi Cherria karena selain Cherria, dia benar-benar tidak tahu siapa lagi yang bisa dia cari untuk membahas hal ini.Secara kebetulan, sore hari ini, Cherria baru mengakhiri perekamannya dan kembali ke Kota Norta. Awalnya, dia berencana untuk berkumpul dengan teman-temannya keesokan harinya, tetapi malam ini, dia malah menerima panggilan Julian.Setibanya di tempat ini, dia baru mengetahui bahwa ada yang terjadi pada Scarlett. Dia langsung mengambil ponselnya Julian dan terus menghubungi Scarlett sambil menghubungi ayahnya.Meskipun ayahnya hanya merup
Setelah terdiam sejenak, Cherria berkata, "Begini saja, biar aku kirimkan pesan padanya untuk memberitahunya kalau aku sudah pulang dan mengajaknya untuk berkumpul besok. Mari kita lihat balasannya."Mata Julian seketika berkilau. "Ide bagus, cepat kirimkan pesan itu."Keduanya sama-sama melihat pesan itu dikirimkan. Sesaat kemudian, Scarlett membalas pesan itu: "Akhirnya kamu kembali! Bagaimana dengan besok malam? Selama dua hari ini, aku sudah sering izin. Kalau aku izin lagi, kehadiranku akan terpengaruh."Membaca pesan ini, Julian dan Cherria sama-sama membuang napas dengan lega."Sepertinya memang nggak ada apa-apa," kata Julian. "Besok, mari kita tanyakan lagi apa yang terjadi ...."Julian tiba-tiba berhenti berbicara. Dia memandang ke luar jendela dan bertanya, "Kenapa tempat ini tiba-tiba kedatangan polisi?"Cherria juga merasa terkejut. "Satu, dua, tiga, empat, lima ... ada lima mobil polisi! Mereka bahkan membawa pistol! Yang datang itu polisi khusus, ya?"Mereka melihat keda
Kemudian, dia ingin langsung mendorong Cherria dan pergi dari tempat ini.Namun, Cherria sama sekali tidak bergerak.Cherria bisa melakukan beberapa gerakan bela diri. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak takut menghadapi Rebecca. Dia meraih kerah baju Rebecca dan menatap Rebecca dengan tatapan penuh peringatan. "Rebecca, semua perbuatan ada balasannya. Sebaiknya kamu bersikap lebih baik. Scarlett sangat lemah lembut dan suka banyak pikir, makanya kamu bisa mengancamnya. Tapi, aku, Cherria Smith, nggak segampang itu! Aku akan melindungi Scarlett. Kalau kamu berani menyentuh temanku lagi, percayalah, aku bisa mencabut nyawamu dengan mobilku!"Wajah Rebecca seketika memucat. Dia mendorong Cherria dengan sekuat tenaganya sambil berseru, "Aku nggak menyentuhnya!"Namun, dia tidak bisa menggerakkan Cherria sama sekali.Cherria tersenyum sinis sambil berkata, "Baik ada atau nggak, kamu sendiri yang tahu. Aku juga tahu, jadi kamu nggak usah pura-pura di hadapanku. Biar kutanya, apakah kamu
Selain itu, dia tidak menganggap Fabian sebagai lawan jenis, sehingga tanpa disadari, dia mengucapkan kata-kata seperti itu.Gerakan Fabian seketika terhenti. Dia tidak bisa menahan dirinya dari melirik ke arah itu, hingga tatapannya mendalam.Tubuh Scarlett ... memang bagus.Sejenis kegelisahan yang susah untuk diabaikan meluap dalam hatinya Fabian. Dia diam-diam menarik napas dalam-dalam dan mengalihkan tatapannya, seakan-akan tidak ada yang terjadi.Setelah menyikat giginya, dia langsung keluar.Scarlett menatap punggung pria itu dengan perasaan aneh. Entah mengapa, dia selalu merasa seakan-akan Fabian sedang melarikan diri darinya.Scarlett berpikir, 'Jangan-jangan ... dia merasa rendah diri?'Dia tahu bahwa beberapa pria seperti Fabian memiliki gangguan dalam mengenali identitas mereka. Mungkin saja Fabian juga termasuk orang seperti itu. Meskipun dia memiliki tubuh seorang pria, dia selalu merasa bahwa dia adalah seorang wanita, sehingga dia merasa rendah diri saat dia melihat tu
Gianna tidak memercayai telinganya sendiri. "Scarlett, kamu tahu apa yang sedang kamu katakan? Nggak kusangka, kamu ternyata begitu nggak berperasaan, ya? Dulu, Caleb bahkan bersedia untuk menyerahkan warisan keluarganya demi menikahimu, tapi kamu malah memperlakukannya seperti ini? Memangnya kamu layak untuknya?"Ucapan Gianna seperti tamparan yang memukul hati Scarlett dengan kuat.Kesedihan tebersit di matanya, lalu segera menghilang. Dia berkata dengan pelan, "Kalau Nyonya hanya mau mengucapkan kata-kata ini, kita nggak perlu melanjutkan percakapan ini lagi. Aku matikan panggilannya, ya."Seusai berbicara, dia langsung mengakhiri panggilan ini.Saat Scarlett merasakan tekanan di telinganya seketika menghilang, dia membuang napas dengan pelan, seakan-akan dengan begitu, dia bisa membuang semua tekanan yang membebani hatinya.Ucapan Gianna benar-benar konyol. Dia tidak layak untuk Caleb? Seumur hidup ini, dialah orang yang memperlakukan Caleb dengan paling baik.Tidak berperasaan ...
Namun, sebelum dia bisa mengirimkan pesan itu, Fabian sudah mengirimkan pesan baru: "Kata Nenek, malam ini, Nenek mau datang."Scarlett seketika duduk dengan tegak sambil membalas pesan Fabian: "Tiba-tiba? Apakah ada yang terjadi pada Nenek?"Fabian hanya membalas: "Katanya, dia merindukanmu."Scarlett merasa tersanjung, dia pun bergegas membalas: "Baiklah. Kalau begitu, aku akan pulang lebih awal. Nenek suka makan apa? Biar aku beli bahan masakan untuk nanti malam."Fabian menjawab: "Apa pun yang kamu buat."Sesaat kemudian, Fabian mengirimkan pesan lanjutannya: "Kata Nenek, nggak usah beli apa-apa. Nenek akan bawa sendiri sayur dan dagingnya."Scarlett pun merasa serbasalah. Dia benar-benar tidak berpengalaman dalam berinteraksi dengan ibu mertuanya. Hubungannya dengan Gianna sama sekali tidak termasuk hubungan antara ibu mertua dan menantunya. Gianna hanya menganggapnya sebagai pelayan gratis.Namun, Jemma tidak seperti itu. Jemma bukan hanya takut dia lelah memasak, tetapi juga mer
Karena malam ini Jemma akan datang berkunjung, Scarlett memusatkan perhatiannya pada bagaimana dia harus menyambut kedatangan Jemma dan tidak lagi memikirkan masalah Caleb.Begitu Scarlett pulang kerja, dia langsung pergi ke pasar swalayan di bawah perusahaan. Dia membeli dua porsi produk susu yang disukai Jemma, beberapa bungkus kacang-kacangan yang bergizi dan beberapa kotak buah-buahan yang mahal. Kemudian, dia teringat akan ucapan Jemma sebelumnya, yaitu bahwa Jemma menanam jamur di rumahnya. Rumahnya seharusnya berada di pegunungan, jadi Scarlett juga membeli makanan laut.Saat Scarlett pulang dengan semua barang bawaannya, pikirannya penuh akan Jemma, sehingga dia tidak melihat mobil yang sangat familier, yang diparkir tidak jauh di luar perumahan kecil ini.Pada saat ini, Cherria yang berada di dalam mobil mengernyit sambil berkata, "Menurutmu, apakah Scarlett terlalu menganggap serius hal ini? Dia membeli begitu banyak barang. Dalam hal seperti ini, wanita harus lebih berhati-h
Melihat pria di hadapannya, yang bergerak dengan lembut supaya tidak menyakiti dirinya, dan Jemma yang tampak gugup di satu sisi, Scarlett tiba-tiba berlinang air mata.Jemma seketika terkejut, dia langsung memukul punggung Fabian dan memarahi cucunya ini. "Kamu ini! Kamu terlalu kasar. Lihatlah, kamu membuat cucu menantuku kesakitan, hingga dia hampir menangis!"Fabian yang dipukul oleh neneknya juga tidak berani berbicara. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Scarlett dengan tatapan khawatir.Saat Scarlett tersadar, dia bergegas berkata, "Nenek, ini bukan salah Fabi. Aku hanya teringat akan beberapa kenangan buruk ...."Tadi, Fabian dan Jemma menunjukkan kekhawatiran mereka dengan terus terang, sehingga Scarlett tidak bisa menahan diri dari mengingat kembali situasi di Kediaman Carter sebelumnya.Pada saat itu, entah karena apa, Rebecca merengek bahwa dia sakit tenggorokan dan ingin minum sup buah pir. Scarlett pun sibuk di dapur sepanjang pagi untuk memasak sup itu. Kemudian, dia me