Dia terus mengingat bahwa dia berada di posisi lemah dan tidak berani, juga tidak bisa melawan.Melihat Scarlett begitu penurut, seperti saat di Kediaman Carter selama dua tahun terakhir, Rebecca seketika tertawa dengan bangga.Sesaat kemudian, dia menjambak rambut Scarlett dan menarik Scarlett ke belakang. "Kali ini, masalah kakakku harus diselesaikan. Malam ini, ikut aku ke pertemuan makan malam. Setelah itu, aku akan membiarkan Celine melepaskan adikmu," kata Rebecca dengan dingin.Scarlett merasa kesakitan, kulit kepalanya seperti akan robek. Dia hanya bisa berusaha untuk mengikuti kekuatan Rebecca sambil memaksakan dirinya untuk bertanya, "Makan ... malam?"Rebecca tersenyum dengan sinis dan berseru, "Tentu saja makan malam dengan para petinggi itu! Kenapa? Kamu takut dijebak, ya? Kamu kira para petinggi itu senang dengan barang bekas sepertimu? Kamu hanya perlu pergi untuk menemani mereka minum-minum. Jangan bilang kamu nggak berani pergi!"Di satu sisi, Celine berkata dengan pel
Saat Scarlett berjalan keluar dari ruangan itu, Julian yang berada tidak jauh dari tempat itu langsung melihatnya dan berjalan menghampirinya. Saat tatapan Julian tertuju ke bekas merah di pipi dan leher Scarlett, wajah tampan Julian seketika tampak murka. "Mereka main tangan?"Dia langsung menerjang ke arah ruangan itu dengan amarah yang menggebu-gebu. "Aku akan mencari mereka! Memangnya nggak ada yang namanya hukum, ya? Ini hanya perkelahian antara anak-anak! Kalaupun mereka menyayangi anak mereka, mereka nggak seharusnya menyentuh seorang gadis lemah sepertimu!"Scarlett langsung menahannya."Jangan ...."Julian mengernyit sambil menahan amarahnya dan bertanya, "Kamu takut pada mereka? Ada aku di sini, apa yang kamu takutkan? Aku paling-paling hanya perlu menunduk pada orang tuaku supaya bocah itu bisa bersekolah lagi. Tapi, aku nggak akan membiarkan mereka menindasmu seperti ini!"Scarlett menggelengkan kepalanya. Dia menahan air matanya dan berkata, "Aku tahu kamu memikirkan kebai
Rebecca berhenti di depan pintu sebuah ruangan di lantai dua. Dia menyilangkan tangannya sambil menatap Scarlett, lalu mengangkat dagunya dan berkata, "Masuklah."Scarlett pun bertanya dengan aneh, "Kamu nggak masuk?"Rebecca tertawa dengan sinis dan menatap Scarlett dengan tatapan jijik. "Scarlett, kamu kira kamu siapa? Berani sekali kamu mengaturku? Aku menyuruhmu datang ke sini untuk memberimu sebuah kesempatan. Jangan buat aku marah!"Seusai berbicara, dia langsung mendorong punggung Scarlett dengan kuat. Scarlett tidak berdiri dengan baik, sehingga dia menabrak pintu ruangan. Pintu ini sedikit terbuka, jadi tubuh Scarlett seketika terjatuh ke dalam ruangan.Rebecca pun menutup pintu ruangan dengan sigap.Saat Scarlett berdiri dan mencoba untuk membuka pintunya, pintu tersebut sudah terkunci!Scarlett seketika merasa gugup. Apa yang ingin dilakukan oleh Rebecca?Secara bersamaan, dia mendengar suara tawa yang ambigu dari ruangan ini. Dia berbalik dan melihat beberapa pria dan wanit
Mendengar ucapan itu, pria pendek dan gemuk itu tersenyum dan berkata, "Benar, aku harus berterima kasih padanya!"Kemudian, dia menarik Scarlett ke dalam ruangan!Scarlett berusaha untuk mundur. Dia meronta sambil berteriak, "Jangan sentuh aku! Aku bukan orang yang kalian cari. Jangan sentuh aku, lepaskan aku!"Pengetahuannya terhadap sisi gelap dunia ini terbatas, jadi dia tidak mengetahui bahwa perlawanannya hanya akan membuat orang-orang ini makin bersemangat!Kelvin Mark menatap Scarlett dengan tatapan rakus, seakan-akan dia adalah serigala lapar yang sedang melihat sepotong daging. "Gadis-gadis ini benar-benar cantik sekali! Kakak nggak tahan lagi ...."Sambil mengucapkan kata-kata ini, dia langsung merangkul pinggang Scarlett dari belakang dan membenturkan bagian bawah tubuhnya dengan kuat ke atas!Scarlett bersandar di pintu dengan putus asa sambil berharap agar Julian bisa cepat datang ....Pada saat yang sama, di luar Mystic Eyes, Julian sedang mengernyit di dalam mobil Porsc
Di ruang pribadi, beberapa orang yang kesadarannya sudah melayang-layang sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi. Jackson memandangi tamu terhormat di dalam ruangan untuk sesaat, lalu membuang napas dan berkata pada pelayan di sebelahnya. "Lapor polisi."Pelayan itu tercengang. Mereka juga mengetahui produk terlarang apa yang berada di dalam tempat ini. Hanya saja, mereka harus mendapatkan uang dengan pekerjaan ini, mereka juga harus membangun relasi melalui pekerjaan ini. Jika kejadian ini dilaporkan ke polisi, bisakah Mystic Eyes terlepas dari sanksi?Begitu pihak kepolisian terlibat dalam hal ini, ke depannya, kepercayaan pelanggan terhadap toko ini pasti akan menurun. Hal ini sama saja dengan menyerahkan lingkaran orang-orang di posisi tertinggi di seluruh Kota Norta!Jackson tentu saja mengetahui kerugian ini, tetapi saat dia mengingat kembali ekspresi Fabian ketika meninggalkan tempat ini, dia tidak bisa menahan diri dari merinding ketakutan.Tatapannya terhadap orang di dal
Fabian pun mengernyit sambil mendengar cerita Scarlett.Sebelumnya, saat dia menyadari ada yang aneh dengan suasana hatinya Scarlett, dia menyuruh asistennya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Keluarga Sanders. Namun, asistennya hanya mencari tahu tentang Scarlett dan David, tanpa menganggap Samuel sebagai anggota Keluarga Sanders.Hal ini membuatnya melewatkan kabar yang hampir berakibat fatal ini.Setelah terdiam sejenak, dia berkata dengan suara rendah, "Kamu nggak usah mengkhawatirkan masalah adikmu. Aku punya teman yang punya hak bicara di sistem pendidikan. Dia memang difitnah, jadi seharusnya nggak susah baginya untuk kembali bersekolah."Scarlett menatap Fabian dengan tatapan tidak percaya dan terkejut. "Serius?"Ini kedua kalinya dia menanyakan hal ini malam ini.Fabian tidak bisa menahan diri dari tersenyum dan menjawab, "Apakah aku begitu nggak bisa dipercaya?"Scarlett bergegas menggeleng dan menjawab, "Bukan, aku hanya ...."Dia hanya tidak menyangka bahwa masalah in
Sebelumnya, saat Fabian membawa Scarlett pergi dari tempat itu, mereka pergi lewat pintu belakang untuk menghindari perhatian.Julian selalu mengawasi di luar Mystic Eyes. Saat dia tidak bisa menghubungi Scarlett, dia mengambil risiko dan membawa orang-orangnya ke dalam. Namun, dia tidak menemukan Scarlett. Dia pun menyadari bahwa ada yang tidak benar.Oleh karena itu, saat panggilannya untuk Scarlett tidak terhubung, dia langsung menghubungi Cherria karena selain Cherria, dia benar-benar tidak tahu siapa lagi yang bisa dia cari untuk membahas hal ini.Secara kebetulan, sore hari ini, Cherria baru mengakhiri perekamannya dan kembali ke Kota Norta. Awalnya, dia berencana untuk berkumpul dengan teman-temannya keesokan harinya, tetapi malam ini, dia malah menerima panggilan Julian.Setibanya di tempat ini, dia baru mengetahui bahwa ada yang terjadi pada Scarlett. Dia langsung mengambil ponselnya Julian dan terus menghubungi Scarlett sambil menghubungi ayahnya.Meskipun ayahnya hanya merup
Setelah terdiam sejenak, Cherria berkata, "Begini saja, biar aku kirimkan pesan padanya untuk memberitahunya kalau aku sudah pulang dan mengajaknya untuk berkumpul besok. Mari kita lihat balasannya."Mata Julian seketika berkilau. "Ide bagus, cepat kirimkan pesan itu."Keduanya sama-sama melihat pesan itu dikirimkan. Sesaat kemudian, Scarlett membalas pesan itu: "Akhirnya kamu kembali! Bagaimana dengan besok malam? Selama dua hari ini, aku sudah sering izin. Kalau aku izin lagi, kehadiranku akan terpengaruh."Membaca pesan ini, Julian dan Cherria sama-sama membuang napas dengan lega."Sepertinya memang nggak ada apa-apa," kata Julian. "Besok, mari kita tanyakan lagi apa yang terjadi ...."Julian tiba-tiba berhenti berbicara. Dia memandang ke luar jendela dan bertanya, "Kenapa tempat ini tiba-tiba kedatangan polisi?"Cherria juga merasa terkejut. "Satu, dua, tiga, empat, lima ... ada lima mobil polisi! Mereka bahkan membawa pistol! Yang datang itu polisi khusus, ya?"Mereka melihat keda