Home / Thriller / Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan / Bukan Bu Mirna, Lantas Siapa? 

Share

Bukan Bu Mirna, Lantas Siapa? 

Author: OptimisNa_12
last update Last Updated: 2024-02-02 00:35:26

Bab 20 Bukan Bu Mirna, Lantas Siapa?

"Maafkan aku, Mas," ujar ku lirih tanpa mengubah posisi ku.

Mas Alvin tak memberi respon, ku pikir ia akan marah karena mendengar pengakuanku barusan. Namun rupanya aku salah. Sebab, ketika secara perlahan aku melihat ke arahnya, Mas Alvin malah tampak sedang berusaha membendung butiran bening yang sudah menumpuk di kedua matanya agar tidak tumpah.

Mengapa suamiku itu malah terlihat sedih? Apa mungkin dirinya memang penyebab kecelakaan bapak ku dan kini ia merasa bersalah padaku?

"Aku pergi dulu, ya. Istirahatlah," ucap Mas Alvin seraya beranjak dari tempatnya.

Aku hanya bisa menatap pilu kepergian suamiku itu. Entah mengapa, mengakui semuanya malah membuatku bersedih. Aku merasa bersalah karena telah memanfaatkan orang sebaik Mas Alvin.

Tapi di sisi lain, aku juga dibuat bingung sekaligus bertanya-tanya dengan sikap yang ditunjukkan Mas Alvin kali ini. Apa yang sebenarnya membuatnya ingin menangis setelah mengetahui semuanya?

***

"Sayang."

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Dinyatakan Hamil, Namun ...

    Bab 21 Dinyatakan Hamil, Namun ..."Kamu sakit, Lay. Kita ke dokter, ya," ujar Mas Bima yang tak kalah khawatir melihat kondisiku."Enggak, ah, Mas. Mungkin ini kurang istirahat aja. Lagian, baru juga kemarin pulang dari rumah sakit," tolak ku beralasan. Menarik kembali tanganku dari pelipis ku.Sayangnya, penolakan yang aku lakukan tidak berlaku pada Mas Alvin. Akhirnya, tanpa pikir panjang suamiku itu lantas menggendongku dan setengah berlari ke arah luar. Kemudian diikuti oleh Mas Bima yang berada tak jauh di belakangku. ***"Selamat ya, Pak, istri Anda sedang hamil dua minggu. Kandungannya sehat, hanya saja perlu istirahat supaya tidak terlalu stres," kata Dokter yang baru saja memeriksa ku.Mendengar apa yang baru saja disampaikan wanita berjas putih itu, aku bukannya merasa senang akan tetapi malah sebaliknya. Aku merasa kehamilan ini sungguh tidak aku inginkan. Mengingat bagaimana posisi ku sekarang.Terlebih dengan kehamilan ini, tentu saja akan membuatku lebih sulit untuk te

    Last Updated : 2024-02-04
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Mengkambing hitamkan Dewi? 

    Bab 22 Mengkambing hitamkan Dewi? Hingga beberapa detik kemudian, aku kembali tersentak lantaran ponselku bergetar. Sebuah pesan WA masuk dari Mas Bima. [Akan aku gunakan kesempatan ini buat mendekati Dewi. Aku tau, kamu mencurigai dia, kan?]Senyumku seketika mengembang setelah membaca pesan dari Mas Bima. Ini yang aku inginkan! ***Malam harinya, tatkala Mas Alvin masih sibuk dengan urusannya, di saat itu tiba-tiba aku mendapatkan pesan singkat dari Mas Bima. Pesan yang ku yakini pasti membahas tentang Dewi, seperti yang ia sampaikan sepulang dari rumah sakit tadi. [Gagal] Aku menghela napas panjang membaca pesan yang barusan dikirim dari Mas Bima. Walau hanya satu kata, tetapi aku mengerti maksudnya. Meski merasa sedikit putus asa, namun ... bagaimanapun juga kakak sepupu ku itu sudah berusaha. [Gak cuma gak bisa senyum, tapi dia juga gak bisa ngomong. Sepanjang jalan kami hanya diam. Gak ada obrolan. Aku dicuekin, Lay] Aku tertawa kecil ketika pesan Mas Bima masuk lagi. Je

    Last Updated : 2024-02-06
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Menggugurkan Kandungan?

    Bab 23 Menggugurkan Kandungan?Aku menoleh ke arah suamiku yang masih berada di tempatnya. "Bagaimana mungkin ada seseorang yang benar-benar menyayangi pasangannya, di saat ibu mertuanya adalah orang yang paling dibencinya."Aku pun membuka pintu dan keluar dari kamar tanpa menunggu respon dari suamiku itu.***Seolah langit yang selalu dalam keadaan berkabut, suasana rumah tangga yang dibangun Mas Alvin bersama ku selama beberapa bulan ini semakin terasa di ujung tanduk.Sudah tiga hari aku dan Mas Alvin berada di situasi perang dingin. Dan selama itu pula lah, kami juga pisah ranjang. Kami saling diam, tak ada obrolan. Kecuali ... ketika aku telah melewatkan waktu kewajiban ku sebagai seorang muslim, barulah di saat itu, Mas Alvin mengeluarkan suaranya."Kalau masih marah sama aku, silakan. Tapi jangan sekali-kali tinggalkan salat."Benar, hanya kalimat itu yang diucapkan Mas Alvin padaku selama tiga hari ini. Itu pun ia tak menunggu respon dari ku dan kembali bersikap dingin.Meski

    Last Updated : 2024-02-11
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Dewi Adalah Pelakunya?

    Bab 24 Dewi Adalah Pelakunya? Tangisanku semakin kuat. Aku betul-betul berusaha menekan perasaan ku yang membuatku sesak. Hingga tiba-tiba tarikan tangan membuatku bangkit dari tempat duduk ku. Aku tertegun karena tarikan tangan yang dengan cepat itu bersambung membawa ku ke dalam sebuah pelukan hangat. Dan orang itu adalah ... Mas Alvin. Mas Alvin memelukku erat. Sungguh, aku mampu merasakan ketulusan dari pria yang menikahi ku beberapa bulan yang lalu itu. "Percayalah sayang... bukan mama pelakunya, tapi Dewi," ucap Mas Alvin lirih. Hembusan napasnya amat terasa melewati sisi wajahku. Ku pejamkan kedua mataku dalam pelukan Mas Alvin. Mengunci rapat bibirku dan menikmati sejenak sentuhan yang selama ini aku abaikan. Dalam keheningan aku menyelami pelukan hangat dari suamiku itu. Aku betul-betul dibuat nyaman di posisi ini. Bahkan, saking nyamannya seakan aku dan Mas Alvin sedang berada di situasi yang baik-baik saja. "Tolong ... jangan pernah berpikir untuk menggugurkan bayi k

    Last Updated : 2024-02-14
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Tersangkanya Adalah ... 

    Bab 25 Tersangkanya Adalah ... "Untuk motifnya ... aku sendiri juga belum tahu pasti apa yang membuat Dewi melakukan hal kejam itu," jawab Mas Alvin. Aku mengernyit heran mendengar jawaban Mas Alvin. Bagaimana bisa ia menuduh Dewi tanpa tahu alasannya? Bukankah jika tuduhannya itu sampai terdengar di telinga Dewi atau orang lain, akan menjadikan hal ini sebagai fitnah untuk Dewi. Dan itu akan membahayakan posisi dari suamiku itu. Atau ... jangan-jangan ..."Kamu bohong sama aku, Mas," tuduhku, menatap Mas Alvin. Mas Alvin tampak terkejut mendengar tuduhan yang aku layangkan padanya. Seketika ia menoleh ke arahku. "Aku mendengar langsung Dewi dan mama meributkan soal Pak Darmawan," jelas Mas Alvin. "Dewi bilang dia sudah menyewa seseorang untuk merusak kabel rem di mobil bapak mu. Dan karena kejadian itu juga lah yang kemudian membuat mama dan Dewi bertengkar hebat," lanjut pria di sampingku itu. Ekspresiku berubah heran setelah mendengar penjelasan Mas Alvin tersebut. "Kenapa me

    Last Updated : 2024-02-16
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Apa yang terjadi dengan Bima?

    Bab 26 Apa Yang Terjadi Dengan Bima?Entah mengapa di momen ini aku mendadak iba dengan Mas Alvin."Kita harus cari tau kenapa Dewi bisa berbuat senekat itu," kata Mas Alvin.Aku dan Mas Bima kompak mengiyakan. Karena mulai detik ini, aku dan kakak sepupu ku itu percaya, bahwa Dewi adalah dalang dari semuanya."Dan ...." Terdengar suara lirih dari Mas Alvin.Aku menatap heran ke arah suamiku itu. Memperhatikannya yang kini terlihat lesu."Kenapa, Mas?" tanyaku.Mas Alvin melihat ke arahku. Mengulas senyum tipis lalu berkata," dan aku minta sama kamu tolong jaga dan lahirkan anakku. Aku berjanji, setelah itu aku akan menceraikanmu." Tampak jelas raut wajah Mas Alvin berubah sedih seketika.Aku tercengang mendengar apa yang baru saja dikatakan pria di hadapan ku itu. Bercerai dengannya adalah salah satu keinginanku. Akan tetapi melihat perubahan raut wajah Mas Alvin yang demikian, entah mengapa membuat hatiku sedikit terenyuh."Bayi itu salah satu alasan mengapa aku membantumu dalam mas

    Last Updated : 2024-02-20
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Sikap yang Berubah

    Bab 27 Sikap yang Berubah"Iya, Pakde. Wa'alaikumsalam." Sambungan telepon pun ditutup.Aku menghela napas kasar. Memikirkan kira-kira di mana kakak sepupu ku itu berada. Terlebih, apa yang sebenarnya terjadi sampai membuatnya tak bisa dihubungi seperti itu.Setelah mendapati kebar yang kurang menyenangkan tersebut, dengan cepat aku langsung menghubungi Mas Alvin guna menanyakan perihal keberadaan kakak sepupuku itu. Mengingat terakhir kalinya suamiku itu juga membahas tentang tugas yang ia berikan pada Mas Bima."Assalamualaikum," ucapku setelah panggilan telepon tersambung."Wa'alaikumsalam warrohmatullah. Ada apa?" balas pria di seberang sana dengan datarnya.Tanpa basa-basi aku pun menceritakan apa yang sebelumnya aku dapat. Sayang, respon yang diberikan Mas Alvin tidak begitu memuaskanku. Pasalnya, suamiku itu hanya memintaku untuk tenang dan tidak perlu memikirkan hal tersebut.Tentu mendapat respon yang demikian membuat amarahku tersulut. Bagaimana aku bisa tenang, sementara ke

    Last Updated : 2024-02-23
  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Ancaman?

    Bab 28 Ancaman?Arga melihatku sebentar, lalu kembali menjuruskan pandangannya ke depan. Pria di samping ku itu lantas menghela napasnya dan berkata," mungkin Bima sudah bersama musuhnya."Sontak aku terkejut mendengar perkataan Arga barusan. Aku pun semakin dibuat khawatir dengan keadaan kakak sepupu ku itu.Sampai akhirnya aku dan Arga sampai di kontrakan Mas Bima tinggal. Sayangnya kami tak menemukan petunjuk apapun. Termasuk dari beberapa tetangga dan pemilik kontrakan yang mengatakan hal yang sama. Di mana mereka tidak melihat keberadaan Mas Bima sudah kurang lebih dua hari ini."Mau ke mana lagi kita?" tanya Arga.Aku menoleh sebentar ke arah pria di sampingku itu. Menghela napas pasrah karena tak tahu harus memberikan jawaban apa.Aku menggeleng pelan seraya menunduk lesu. Nomor ponsel Mas Bima sendiri masih saja tak bisa dihubungi, yang mana hal itu membuatku hampir menyerah. Aku merasa kalau harapan seakan tak lagi berpihak padaku."Aku gak tau, Ga," balasku lemah.Tanpa ku d

    Last Updated : 2024-02-26

Latest chapter

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   TAMAT

    Bab 34 TAMAT"Bu, ada kabar buruk," kata pembantu itu."Kabar apa? kenapa?" tanya Bu Mirna tak sabar.Pembantu itu pun terdiam sejenak, lalu mulai membuka suaranya yang mana kabar yang barusan ia terima datang dari sekertaris Bu Mirna. Yaitu Dewi."Mbak Dewi di kantor polisi."Seketika kami yang ada terkejut mendengar kabar barusan. Apa yang terjadi hingga membuat Dewi berada di kantor polisi?"Vin, tolong antar Mama ke kantor polisi sekarang," pinta Bu Mirna yang tampak syok dengan kabar barusan."Iya, Ma," balas Mas Alvin."Aku ikut!" sahutku.Mas Alvin menatapku sejenak. Lalu mengangguk kecil. ***Sesampainya aku, Mas Alvin dan Bu Mirna di kantor polisi, kami mendapati kenyataan bahwa Dewi sudah ditahan. Tentu hal itu membuatku bertanya-tanya. Terlebih Bu Mirna selaku ibu kandungnya yang merasa syok dengan keadaan ini."Maafkan Dewi, Bu. Dewi sudah mengakui semuanya dan ini adalah konsekuensi yang harus Dewi terima," jelas Dewi."Mengakui? kamu mengakui apa?" tanyaku penasaran.De

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Pengakuan Bu Mirna

    Bab 33 Pengakuan Bu MirnaDi saat itu rasa jengkelku semakin naik, tapi ... ah, mungkin suamiku itu juga merasa lapar dan memutuskan untuk membeli martabak yang memang jelas-jelas masih buka.Setelah beberapa menit Mas Alvin pun kembali dengan membawa satu bungkus martabak manis. Dan tepat ketika suamiku itu menutup pintu mobil, mendadak ia tampak terkejut dan pandangannya tak teralihkan dari arah depan. Ketika aku menulusuri arah yang dimaksud Mas Alvin, ternyata ... ada Dewi yang baru saja turun dari mobilnya."Itu Dewi, kan?" tanyaku memastikan, tanpa mengalihkan pandanganku."Iya," jawab Mas Alvin."Ada urusan apa dia ke sini tengah malah kayak gini?" aku terus memperhatikan pergerakan sekertaris Bu Mirna itu yang masih berjalan."Beli martabak kali," tebak Mas Alvin yang netranya juga mengikuti langkah Dewi berjalan.Sontak aku menghela napas kesal, lalu menolehkan pandanganku ke arah Mas Alvin.Mas Alvin pun menoleh ke arah ku dengan ekspresi keheranan. "Kenapa?" tanya suamiku i

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Ngidam

    Bab 32 Ngidam"Mas," panggilku. Mas Alvin tersentak lalu menoleh ke arahku. "Tapi apa?" ku ulangi pertanyaan yang cukup sederhana ini. Mas Alvin menatap ku dan bersiap untuk mengatakan sesuatu. Mengatakan di mana ia ternyata mengajukan sebuah permintaan padaku. "Permintaan apa, Mas?" tanya ku. Mas Alvin menghela napas berat. "Aku minta kali ini biar aku yang mengurus semuanya, tolong kamu fokus dengan kehamilanmu. Itu saja."Mendengar hal itu aku tak langsung meresponnya. Aku tahu apa yang diinginkan Mas Alvin terhadapku itu baik. Tapi, bagiku hal tersebut amatlah bertentangan dengan batinku. Aku tak bisa berdiam diri seperti batu yang hanya menunggu dan membiarkan orang lain menyelesaikan masalahku tanpa campur tanganku. "Tapi Mas—""Gak ada tapi-tapian," potong Mas Alvin. "Kamu turutin permintaanku atau selamanya kita gak akan bercerai."Aku tercengang dan seketika diam. Lalu mencoba menjernihkan pikiranku."Aku janji akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Begitu juga deng

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Sebuah Petunjuk

    Bab 31 Sebuah PetunjukAku menatap sedih ke arah di mana Mas Bima terbaring tak sadarkan diri. Air mata ku kembali terjatuh setelah tadinya sudah terkuras banyak usai melaksanakan salat subuh. Mas Bima ... siapa yang membuatmu seperti itu? Sungguh, aku merasa bersalah di situasi sekarang ini. Tak tega rasanya melihat kakak sepupu ku itu berada di atas ranjang pasien dengan kondisi yang demikian. Di tambah dengan keadaan Budhe saat ini. "Maafkan aku ... tolong maafkan aku." Satu air mata kembali membasahi pipiku. Teringat, jika apa yang menimpa Budhe dan Mas Bima pasti karena mereka berada di pihak ku. Cukup lama aku berdiri di depan ruangan tempat Mas Bima menjalani perawatan. Sampai-sampai tak terasa air mataku sudah mulai mengering. Ku usap-usap wajahku dengan sedikit kasar, mencoba menghilangkan bekas air mataku. Lalu aku juga berusaha menguatkan batinku. Aku pun berjalan menghampiri Mas Alvin yang duduk di kursi tunggu pasien yang berada tak jauh dariku. Aku akan meminta penj

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Mas Bima Ditemukan

    Bab 30 Mas Bima DitemukanTanpa menyapa, tanpa menoleh, dan tanpa berniat untuk langsung pergi, aku duduk di samping Mas Alvin. "Ada yang ingin aku bicarakan serius sama kamu," ucap Mas Alvin, sesaat setelah aku menempatkan posisiku. "Hal serius apa?" tanyaku. "Kita ketemu Pakde dan Budhe dulu, ya. Setelah itu baru aku kasih tau," balas Mas Alvin. Lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan lebih dulu tanpa berniat menunggu ku. Meski agak kesal karena sikapnya itu, namun karena merasa penasaran dengan hal apa yang akan disampaikan suamiku itu, aku pun ikut bergegas menyusulnya. Aku terus mengekor di belakang Mas Alvin hingga kami akhirnya sampai di ruang tempat Budhe dirawat. Di saat itu, sebetulnya aku dibuat keheranan lantaran Mas Alvin yang sudah tahu di mana letak bilik Budhe ku itu. Padahal aku sendiri sama sekali tak memberitahukan letaknya. Sedangkan kalau bertanya pada perawat penjaga, kapan ia melakukan itu? karena yang aku tahu, selama perjalanan dari masjid ke ruang inap

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Menyusul

    Bab 29 Menyusul"Astaghfirullah ... tega sekali mereka. Awas saja, kalau sampai aku tahu mereka siapa, akan ku buat mereka menyesali perbuatannya," kataku yang penuh dendam, yang padahal orangnya saja aku belum mengetahui siapa pastinya.Mendengar perkataan ku tersebut, Pakde Rudi dan Arga sama-sama memintaku untuk bersabar. Dan terpenting, aku tidak boleh bertindak gegabah. Sebab, dari kejadian ini menjadikan ku harus lebih waspada lantaran itu artinya pelakunya sudah mulai merasa ketar-ketir.***Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Budhe pun tersadar. Di momen itu tentu lah membuatku merasa lega. Senang lah akhirnya kekhawatiran ku akan kondisi orang yang menggantikan peran ibuku sejak beberapa tahun ini pun kembali membaik."Layla ...," ucap Budhe lemah, ketika baru saja membuka matanya.Aku tersenyum manis ke arah Budhe, lalu lebih mendekatkan diriku padanya. "Iya, Budhe? Layla di sini," ucapku menatap dalam wanita yang sudah ku anggap sebagai ibuku itu.Dalam pandangan yang

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Ancaman?

    Bab 28 Ancaman?Arga melihatku sebentar, lalu kembali menjuruskan pandangannya ke depan. Pria di samping ku itu lantas menghela napasnya dan berkata," mungkin Bima sudah bersama musuhnya."Sontak aku terkejut mendengar perkataan Arga barusan. Aku pun semakin dibuat khawatir dengan keadaan kakak sepupu ku itu.Sampai akhirnya aku dan Arga sampai di kontrakan Mas Bima tinggal. Sayangnya kami tak menemukan petunjuk apapun. Termasuk dari beberapa tetangga dan pemilik kontrakan yang mengatakan hal yang sama. Di mana mereka tidak melihat keberadaan Mas Bima sudah kurang lebih dua hari ini."Mau ke mana lagi kita?" tanya Arga.Aku menoleh sebentar ke arah pria di sampingku itu. Menghela napas pasrah karena tak tahu harus memberikan jawaban apa.Aku menggeleng pelan seraya menunduk lesu. Nomor ponsel Mas Bima sendiri masih saja tak bisa dihubungi, yang mana hal itu membuatku hampir menyerah. Aku merasa kalau harapan seakan tak lagi berpihak padaku."Aku gak tau, Ga," balasku lemah.Tanpa ku d

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Sikap yang Berubah

    Bab 27 Sikap yang Berubah"Iya, Pakde. Wa'alaikumsalam." Sambungan telepon pun ditutup.Aku menghela napas kasar. Memikirkan kira-kira di mana kakak sepupu ku itu berada. Terlebih, apa yang sebenarnya terjadi sampai membuatnya tak bisa dihubungi seperti itu.Setelah mendapati kebar yang kurang menyenangkan tersebut, dengan cepat aku langsung menghubungi Mas Alvin guna menanyakan perihal keberadaan kakak sepupuku itu. Mengingat terakhir kalinya suamiku itu juga membahas tentang tugas yang ia berikan pada Mas Bima."Assalamualaikum," ucapku setelah panggilan telepon tersambung."Wa'alaikumsalam warrohmatullah. Ada apa?" balas pria di seberang sana dengan datarnya.Tanpa basa-basi aku pun menceritakan apa yang sebelumnya aku dapat. Sayang, respon yang diberikan Mas Alvin tidak begitu memuaskanku. Pasalnya, suamiku itu hanya memintaku untuk tenang dan tidak perlu memikirkan hal tersebut.Tentu mendapat respon yang demikian membuat amarahku tersulut. Bagaimana aku bisa tenang, sementara ke

  • Bunga Kejahatan Dalam Pernikahan   Apa yang terjadi dengan Bima?

    Bab 26 Apa Yang Terjadi Dengan Bima?Entah mengapa di momen ini aku mendadak iba dengan Mas Alvin."Kita harus cari tau kenapa Dewi bisa berbuat senekat itu," kata Mas Alvin.Aku dan Mas Bima kompak mengiyakan. Karena mulai detik ini, aku dan kakak sepupu ku itu percaya, bahwa Dewi adalah dalang dari semuanya."Dan ...." Terdengar suara lirih dari Mas Alvin.Aku menatap heran ke arah suamiku itu. Memperhatikannya yang kini terlihat lesu."Kenapa, Mas?" tanyaku.Mas Alvin melihat ke arahku. Mengulas senyum tipis lalu berkata," dan aku minta sama kamu tolong jaga dan lahirkan anakku. Aku berjanji, setelah itu aku akan menceraikanmu." Tampak jelas raut wajah Mas Alvin berubah sedih seketika.Aku tercengang mendengar apa yang baru saja dikatakan pria di hadapan ku itu. Bercerai dengannya adalah salah satu keinginanku. Akan tetapi melihat perubahan raut wajah Mas Alvin yang demikian, entah mengapa membuat hatiku sedikit terenyuh."Bayi itu salah satu alasan mengapa aku membantumu dalam mas

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status