Beranda / Pernikahan / Bukannya Udah Mantan? / bab 52 pertengkaran.

Share

bab 52 pertengkaran.

Penulis: iva dinata
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-26 20:08:22
Siang ini Saga tidak pulang karena Saga harus menemani kliennya makan siang sekaligus meeting untuk kerja sama mereka di restoran hotel.

Saga melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya lalu meminta undur diri pada kliennya dengan alasan karena masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan.

Saat berjalan menuju parkiran sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya berisi satu foto dengan sebuah kalimat yang membuat rahang Saga mengeras.

08*******976

[Sebuah percikan api cinta persahabatan.]

Didalam foto terlihat seorang wanita di peluk oleh seorang laki-laki yang Saga kenali bernama Ryan sahabat Arana.

Foto diambil dari sisi samping, sehingga wajah sang wanita tidak terlihat tapi dari baju dan tas yang di pakai, Saga tahu itu milik Arana.

"Langsung pulang" Perintah Saga pada sopir nya. "Kamu balik sendiri ke kantor. Tunda dulu semua meeting hari ini" perintahnya pada Maya sekertaris nya yang baru saja memasang Seat belt di kursi penumpang di samping sopir.

"Apa lagi yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dimas Wahyu Ekawananto
cape salah faham terus
goodnovel comment avatar
Nur Waidah
tunjukan foto saga yang lg berduaan sama sekertaris ya dong arana biar saga bisa jelasin ada hubungan apa antara mereka berdua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bukannya Udah Mantan?    bab 53 kesalahpahaman.

    Sejak pagi Arana hanya duduk melamun memandang keluar jendela kamarnya. Sesekali dia menghela nafasnya sepenuh dada untuk menghilangkan rasa sesak yang beberapa hari ini mulai ia rasakan kembali. Sudah lebih dari satu jam dia berdiam seperti ini tapi belum ada niatan untuknya melakukannya hal lain. "Mbak Arana,, Sarapan dulu." suara Bibi dari balik pintu untuk yang ketiga kalinya namun tak mendapat respon apapun dari Arana. Terdengar helaan nafas dari wanita paruh baya yang sudah hampir satu tahun menemani Arana di rumah besar Saga. Dia sangat prihatin dengan keadaan kedua majikannya tersebut. Baru beberapa hati mereka akur, sekarang perang dingin lagi. Padahal Bibi merasa jika mereka berdua sebenarnya saling mencintai tapi sangat sulit untuk bersatu. "Mbak, sarapan dulu, ini sudah saya bawakan. Saya takut nanti Tuan pulang marah lagi kalau tau Mbak Arana belum makan" Bibi berusaha membujuk Arana. Dia tidak ingin sampai terjadi pertengkaran seperti tiga hari yang lalu. "Nanti aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 54 Kemarahan Miranda.

    Cekle.. "Nanti saya atur ulang jadwalnya Pak." suara wanita dari arah belakang Arana. Arana membulatkan matanya terkejut setelah membalikkan badannya. Nampak seorang wanita keluar dari sebuah pintu didekat rak buku. Sepertinya itu sebuah ruangan rahasia. Yang lebih membuat Arana tercengang adalah pakaian yang wanita itu kenakan dan seorang pria yang berdiri di belakangnya. Dia memakai kemeja kebesaran dan seperti tak memakai bawahan atau mungkin memakai bawahan yang terlalu pendek sehingga tertutup kemeja. Wanita itu tersenyum manis sambil menundukkan kepalanya sopan saat melihat keberadaan Arana. Seperti sebuah bom terjatuh tepat di hati Arana yang seketika meluluh lantahkan hatinya jadi berkeping-keping. Arana membatu kakinya seperti tertanam kuat sehingga tak dapat bergerak. Pandangannya tertuju pada seseorang yang ada di belakang belakang wanita itu.Seorang pria yang sangat dia kenal berjalan sambil menundukkan kepala dengan tangannya yang sibuk mengancingkan kancing kemejany

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 55 terluka lagi.

    Arana pov. Aku berlari keluar menuju lift. Rasanya seperti sedang bermimpi. Benar ini seperti sebuah mimpi buruk disiang hari. Aku sudah tahu jika mereka memiliki hubungan tapi melihat dengan mata kepalaku sendiri ternyata sangat menyakitkan. Apa katanya tadi 'Sedang apa kamu disini?' Sepertinya dia merasa terganggu dengan kehadiranku di kantornya. Aku juga tidak akan pernah datang kesini jika bukan karena Mama yang memaksa. Ting... Pintu lift terbuka. Nampak lobi kantor yang ramai dengan beberapa orang yang berpakaian formal. Aku keluar lift lalu berjalan cepat tak menghiraukan beberapa orang yang memandang aneh ke arahku. Pasti bukan pemandangan biasa bagi mereka melihat seseorang berjalan di lobi kantor dengan air mata yang mengalir tanpa henti wajahnya. Aku sudah berusaha untuk tidak menangis tapi tidak bisa, seperti nya mataku sedang tidak bisa di ajak kompromi sekarang sehingga air mata ini tidak bisa aku kendalikan. Beberapa kali aku mengusap kasar pipiku. sambil berjalan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 56 kecurigaan Reza.

    Pov Arana. "Rendra menunjukkan video Mas Saga dengan kekasih nya ke Papa Bima dan Mama Miranda. Karena itu Mama Miranda mengajak ku kekantor Mas Saga untu membuktikan kebenarannya." Aku menjelaskan. "Aku kok malah curiga sama Rendra ya?" Reza berkomentar sambil memicingkan matanya."Itu orang kadang kayak aneh tau gak. Tatapannya kadang-kadang itu dingin seperti psikopat" tambahnya mengungkapkan penilaian nya. "Ck. Jangan ngomong aneh-aneh kamu!" kataku memukul lengannya memberi peringatan. Tapi kalau dipikir-pikir apa yang dikatakan Reza ada benarnya juga"Tapi,, Mas Saga pernah cerita kalau dulu Rendra pernah di bawa ke psikiater" ungkap ku. "Berarti bener ada yang gak beres sama itu orang" sahut Reza sambil menggaruk dagunya, berpikir. "Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku nemuin foto-foto Mas Saga sama Tania di kamar Rendra. Foto yang sama yang dikirim ke aku dulu" aku menceritakan apa yang ku temukan beberapa hari yang lalu. "Aku yakin Rendra merencanakan sesuatu" kata Rez

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 57 Pergi.

    Arana masih tertidur bersama Rania ketika seseorang memencet bel apartemen. Dengan malas Arana beranjak bangun melihat kearah jam yang menempel didinding. "jam dua pagi" gumamnya pelan kemudian menggoyang-goyangkan bahu Rania. "Rania, bangun!!" suruh nya. "Hemm" Rania bergumam beranjak bangun. "Siapa yang datang pagi-pagi begini?" gerutu Arana sambil berjalan dan diikuti Rania menyusul di belakangnya. "Mungkin itu Reza sama Ryan." sahut Rania dengan suara serak khas orang bangun tidur. "Aku lihat dulu. Beneran Ryan atau bukan," kata Arana sebelum mengintip dari kaca kecil yang ada ditengah pintu apartemen. Arana langsung membuka pintu setelah memastikan yang datang benar-benar Ryan dan Reza. "Kamu beneran sudah sembuh? Aku gak papa kok berangkat sendirian." tanya Arana ke Ryan ketika mereka sudah berada di ruang tengah apartemen. "Aku sudah gak papa. Kalau mereka gak keroyokan, mereka tidak akan bisa menang dari aku" kata Ryan dengan muka sok kuat. "Kamu kan tau, aku pemegang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 58 Menguak kebenaran.

    Saga pov. Sudah berhari-hari aku mencari Arana ke semua tempat yang mungkin saja menjadi tempatnya bersembunyi. Mulai dari ke rumah orang tuanya sampai ke rumah semua teman-temannya yang aku ketahui. Namun hasilnya nihil, tidak ada seorangpun yang tahu kemana Arana pergi. Dari salah satu anak buah Ferdy memberikan informasi bahwa, Arana terakhir terlihat bersama Reza masuk ke sebuah apartemen yang belakangan aku ketahui itu milik Ryan salah satu teman dekat Arana. Ketika mendengar kabar dari anak buah Ferdy tentang keberadaan Arana, Aku yang sedang berada di kota J. Untuk mencari Arana yang awalnya aku pikir mungkin di rumah Ryan. Dari asisten rumah tangga di rumah Ryan aku mendapatkan info jika Ryan sedang dirawat di rumah sakit karena di tusuk orang sejak dua pekan yang lalu sedangkan Arana sama sekali tidak pernah datang ke rumah Ryan. Dari rumah Ryan aku bergegas kembali pulang dan menuju ke apartemen yang di maksud oleh Ferdy. Aku sampai di sana sekitar pukul 6 pagi. Ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 59 menemukan kebenarannya

    Saga pov. Setelah mendengar penjelasan Ferdy. Aku bergegas pulang ke rumahku bersama Ferdy dan beberapa orang anak buah Ferdy. "Kamu ikut naik keatas, lainnya suruh cari info dari Art dan satpam." perintahku ke Ferdy begitu kami memasuki rumah. Ferdy adalah asisten pribadi sekaligus temanku yang sangat bisa diandalkan dalam segala hal. Termasuk menguak fakta dan kebenaran yang sulit untuk terungkap. "Kalian tidak tidur satu kamar?" tanya Ferdy begitu kami masuk ke kamar Arana yang terletak di sebelah ruang kerjaku. "Heem" jawabku sambil memperhatikan isi kamar Arana.Ada dua koper yang berjejer dipojok kamar. Meja yang biasa dia buat untuk membuat desain juga terlihat rapi. Hanya ada beberapa kertas kosong dengan sebuah pensil dan dua pena. "Sepertinya istri kamu sudah bersiap untuk pergi" ujar Ferdy berkomentar. Mendengar komentar Ferdy membuatku menghela nafas, "Salahku juga karena menyetujui permintaannya agar kami bersama hanya untuk satu tahun." sesal ku, "Aku pikir bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • Bukannya Udah Mantan?    bab 60. Tak berbelas kasih.

    "Masalah ini akan menyita banyak waktumu. Kalau boleh kasih saran, hubungi jordan suruh dia menggantikan kamu untuk sementara. Aku sudah dapat info dimana sekarang Tania berada." Ferdy memberi saran pada teman sekaligus bosnya yang sedang mengalami masalah pelik dalam rumah tangganya ketika mereka pulang dari rumah orang tua Saga. Saga hanya mengangguk tanpa berniat menjawab ucapan Ferdy yang sedang fokus menyetir disampingnya. "Ga. Kamu gak lagi putus asa kan?" Ferdy menendang kaki kanan Saga dengan kaki kirinya. Karena melihat Saga hanya diam membisu saja sejak keluar dari rumah orang tuanya. "Hemm, Nanti aku akan menghubungi Jordan. Dia harus bekerja bukan cuma traveling saja." sahut Saga akhirnya bersuara menimpali ucapan Ferdy. "Cepat kirim orang. Bawa paksa Tania kehadapanku" tambanya memerintah. "Siap. Aku juga sudah mengirim orang untuk mengawasi Rania dan Reza. Aku yakin mereka tahu dimana Arana berada sekarang" kata Ferdy sambil fokus menyetir. "Kirim orang untuk menjem

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30

Bab terbaru

  • Bukannya Udah Mantan?    Bab 152 Tamat.

    Tiga tahun setelah nya. "Aksara tidak boleh lari-larian di dalam rumah." seru Arana memberi peringatan pada Putri semata wayangnya yang berlarian mengejar Endharu anak dari Raka. "Hati-hati nanti jatuh sayang...!" Miranda menyahut dari dapur sambil membawa puding coklat yang dia buat tadi pagi untuk cucu kesayangannya. "Mas anak kamu itu lo, nanti jatuh." gerutu Arana pada Saga yang hanya diam saja melihat putrinya berlarian. "Kalau aku yang menegurnya, dia akan langsung menangis, lebih baik kamu saja yang menegurnya." ujar Saga pelan dengan pandangan tak lepas dari Aksara. Arana menghela nafas panjang, putrinya itu memang sagat pintar. Setiap kali Saga menegurnya dia akan langsung menangis dan membuat Saga tidak tega. Namun jika Arana yang menegurnya tidak akan di hiraukan olehnya karena bagi Aksara mendengar omelan Arana adalah hal yang biasa. Berbeda dengan Saga yang jarang mengomel tapi ekspresi wajahnya akan sangat menakutkan jika sedang marah. Dengan malas Arana beranjak

  • Bukannya Udah Mantan?    Bab 151 Ulang tahun pertama Aksara Kahiyang Ayu Bagaskara.

    Arana dan Aksara sudah cantik dengan gaun ala princess berwarna pink soft yang di desain sendiri sama Arana. Sedangkan Saga sangat tampan dengan memakai kemeja yang berwarna senada dengan gaun yang di pakai istri dan anaknya. Saga melipat lengan kemejanya keatas sampai ke sikunya, memperlihatkan lengan kekarnya. Saga menggendong Aksara dengan Arana disampingnya berdiri didepan kue ulang tahun menerima ucapan selamat dan kado dari para tamu undangannya. Nampak Jordan diantar para tamu bersama anak dan istrinya yang sudah di boyongnya pulang kembali dari kota B. "Selamat ulang tahun Aksara" ucap Mutiara istri Jordan sambil tersenyum pada juniornya di kampus dulu. "Mbak Mutia," pekik Arana dengan wajah sumringah, "Ya Alloh Mbak. Apa kabar?" Arana menanyakan kabar seniornya dulu setelah dia mengurai pelukan nya. "Puji Tuhan, saya baik Arana." jawab Mutiara, "Meskipun telat selamat ya untuk kelahiran putri kamu dan Saga." ucap Mutiara memberi selamat pada Arana, "Iya Mbak terima kasih

  • Bukannya Udah Mantan?    Bab 150. Persiapan ulang tahun pertama Aksara.

    Hari ini semua orang sedang sibuk menyiapkan ulang tahun Aksara, putri pertama Sagara Bagaskara sekaligus cucu pertama dari keluarga Bagaskara. Bima dan Miranda sudah pulang kembali dari Madrid sejak dua hari yang lalu, namun tidak dengan Rendra, mereka tetap meminta Rendra untuk tinggal disana sampai kuliah Kedokteran nya selesai. Arana sedang duduk di sofa ruang tengah sedang sibuk dengan kertas-kertas bon mengecek apa ada yang kurang untuk acara ulang tahun Aksara yang akan di adakan besok pagi. Tidak jauh dari Arana duduk, nampak Miranda sedang menggendong Aksara sambil sesekali menimang cucu pertamanya tersebut. "Ma Aksara sudah bisa jalan. Gak perlu di gendong terus nanti Mama capek" Arana mengingatkan mertua nya agar tidak memanjakan putrinya dan membuatnya didrinya kelelahan."Gak papa ya Aksara, Oma gak capek kok. Aksara masih ingin di gendong oma Mama" jawab Miranda sambil mencium pipi chubby Aksara. "Oh ya Na. Caterina buat besok sudah siap semua kan?" tanya Miranda masi

  • Bukannya Udah Mantan?    149 Kecemburuan Saga.

    "Suami, atau Mantan suami?" tanya Gibran dengan nada sinis, "Atau mungkin calon mantan suami. Aku dengar perceraian kalian sudah diproses sejak dua tahun yang lalu." "Maaf, Seperti nya Kak Gibran salah faham" sahut Arana berusaha menengahi sambil menggenggam tangan Saga yang sudah mengepal kuat. "Kamu tidak perlu berbohong lagi Ara. Aku sudah tahu semuanya, kamu di paksa menikah dengan dia kan?" kata Gibran pelan dan menatap Arana sendu. "Gibran," tegur Gio Saga yang sejak tadi mengamati kejadian di depannya "Jangan bicara sembarangan! Pak Saga tolong maafkan kelancangan Adik saya." Gio berdiri dan menarik adiknya agar menjauh dari Arana. Saga berdiri dan menarik Arana agar menempel padanya. "Ajari Adikmu sopan santun." ujar Saga sinis. "Iya maafkan saya yang kurang bisa mendidik Adik saya." jawab Gio sambil menunduk sopan. "Ck.. " Gibran berdecak kesal. "Jadi yang tadi kalian hanya bersandiwara menjadi suami istri yang romantis." cibir istri Gio. Mendengar kalimat kakak ipar

  • Bukannya Udah Mantan?    148 Bertemu Mantan kekasih.

    Saga dan Arana sampai di sebuah hotel berbintang tempat rekan bisnis Saga menggelar resepsi pernikahannya. "Wah,, Resepsi nya mewah sekali ya Mas," Arana memandang penuh kekaguman ketika mereka memasuki ballroom yang sudah di hias sedemikian rupa sehinga terlihat mewah dan berkelas. "Kamu suka?" tanya Saga menoleh pada sang istri yang di tangannya melingkar manis di lengan Saga. Arana menggeleng, "Tidak," jawabnya sambil matanya memandang pada pelaminan pengantin yang begitu megah. Saga tersenyum tipis mendengar jawaban istrinya itu. Bahkan Arana tidak membutuhkan waktu lama untuk menjawab. Saga sudah sangat memahami Arana, dia wanita yang sederhana dan sangat pengertian. Tidak ada satu pun barang mewah yang pernah Arana beli. Baju, tas, sepatu, sandal yang Arana pakai adalah brand dalam negri yang harganya hanya ratusan ribu. Jika ada barang mewah yang Arana miliki itu adalah Saga yang membelinya. "Istriku memang berbeda," bisik Saga lalu mengecup rahang Arana sekilas. Arana

  • Bukannya Udah Mantan?    147 Saga tidak tahu waktu jika menginginkannya.

    Hari ini Saga akan mengajak Arana ke acara resepsi pernikahan rekan bisnisnya. Untuk pertama kalinya Arana meninggalkan putrinya di rumah bersama Lastri. Sejak pulang dari menjenguk Kiara Lastri tidak pulang ke rumahnya. Dia sengaja menginap untuk menemani Arana karena Ratih sedang sibuk menjaga Kiara dan Dara. Arana memperhatikan penampilan yang memakai dress putih dengan panjang sedikit di bawah lutut melalui cermin yang ada di kamarnya. Wajahnya tersenyum puas melihat tampilannya sendiri. "Kamu canti sekali, sayang," puji Saga yang baru keluar dari ruang ganti. Saga berjalan mendekati Arana yang berdiri didepan cermin. Memeluknya melingkarkan tangan kekarnya di perut ramping Arana. Saga sedikit membungkukkan tubuhnya karena tinggi bedan mereka yang berbeda. CUP... Saga mencium rahang Arana. "Cantik, Kamu makin cantik jika wajahmu memerah karena malu" bisik Saga sembari memandangi wajah Arana dari pantulan cermin. Arana tersipu malu, "Mas, sekarang makin pinter gombal ya?" sah

  • Bukannya Udah Mantan?    Bab 146 suami istri yang bucin.

    Saga sedang menuruni tangga dengan Aksara di pelukannya. Dia membawa bayi kecil itu duduk di sofa ruang tengah sembari menunggu Arana menyiapkan makan malam bersama Bi Sarti. Arana hanya akan mengerjakannya pekerjaan rumah jika Saga ada di rumah untuk menjaga Aksara. Saga sendiri sudah mewanti-wanti Arana agar tidak meninggalkan putri mereka sendirian. Mengingat perkembangan Aksara yang semakin hari semakin lincah dan menggemaskan. Saga mengajak Aksara berbicara dan bercanda. Meski hanya celotehan yang tidak jelas namun bagi Saga itu obat mujarab untuk rasa penat dan lelahnya setelah seharian berkutat dengan pekerjaannya kantor. "Mas, ayo makan!" seru Arana dari meja makan. "Iya, Mama" jawab Saga melangkah mendekati meja makan. "Bi, tolong ambilkan baby bouncer nya Aksara" pinta Arana pada Bi Sarti setelah wanita paruh baya itu meletakkan sepiring ayam goreng lengkuas buatannya tadi. "Sebentar ya sayang, Bibi sedang mengambilkan mu baby bouncer" Arana mengambil Aksara dari pangk

  • Bukannya Udah Mantan?    Bab 145 Suami dan istri yang saling memahami.

    Arana meminta izin pada Kiara dan Lastri untuk keluar lebih dulu melihat putrinya Aksara. Saat sampai di luar kamar Arana langsung menuju teras samping rumah Aditama. Arana mendudukkan dirinya di kursi panjang dekat kolam renang. Dia menangis tersedu-sedu melepaskan air mata yang sudah di tahannya semenjak tadi setelah melihat kondisi Kiara. Arana merasa sangat sedih melihat keadaan saudara perempuannya yang sangat mengenaskan karena ulah suaminya. Duta laki-laki yang sangat di cintai Kiara semenjak masih kuliah dulu. "Sayang, kamu kenapa?" Saga menyusul Arana sambil menggendong Aksara yang sudah terbangun. "Mas," sahut Arana mengusap kasar air matanya. "Sini biar Aksara sama aku, mungkin dia haus" Arana mengulurkan tangannya mengambil Aksara dari gendongan Saga. "Haus Nak?" tanya Arana saat melihat Aksara menarik-narik baju di bagian dad* Arana. "Sepertinya dia memang haus dan lapar. Dia sudah bangun sejak tadi" sahut Saga sambil membersihkan bekas air mata di pipi mulus Arana.

  • Bukannya Udah Mantan?    144 Menjenguk Kiara.

    Setelah Saga sampai di rumah mereka segera berangkat Ke rumah Aditama bersama dengan Jatmiko dan Lastri. Mereka sengaja menunggu Saga agar bisa berangkat bersama-sama untuk menjenguk Kiara. Selama perjalanan Aksara tampak begitu senang dan ceria. Ini pertama kalinya Aksara di ajak keluar rumah. Aksara duduk di pangkuan Lastri di kursi belakang. Aksara mengoceh sambil mata kecilnya melihat kearah jendela. Jatmiko dan Lastri sibuk meladeni celotehan bayi kecil yang menggemaskan tersebut. Sedang Arana memandang lurus ke depan sedang melamun."Sayang. Kenapa diam saja?" Saga menyentuh tangan Arana sambil pandangannya tetap fokus pada jalanan di depannya. Arana menoleh, "Gak papa cuma lagi mikirin Mbak Kiara saja." jawab Arana jujur mengutarakan kegelisahan nya. "Dia pasti sangat menderita Mas" tuturnya sedih. "Kamu terlalu baik sayang. Padahal dia sudah berulang kali menyakiti kamu, tapi kamu tetap saja memikirkan dia." sahut Saga sambil menggenggam tangan Arana dengan tangan kirinya.

DMCA.com Protection Status