Share

Tidak Berperasaan

“Sekarang badanku ikut pegal-pegal, Senja!” Amanda berseru kesal sembari merenggangkan tubuh bagian atas saat mereka berjalan menuju titik kumpul. Sepertinya akan ada arahan oleh kepala staf sebelum mereka pamit.

Senja menoleh, sedikit menampakkan senyuman. “Siapa suruh membantuku? Sekarang kamu menyesal?” tanyanya dengan senyuman yang belum pudar. Ekspresi wajah Senja saat ini terlihat sedang menggoda Amanda. Apalagi, kedua alis pria itu naik turun dengan senyuman lebar yang dipertahankan.

Manda tidak langsung menjawab, wanita itu langsung mengerjapkan pandangan sembari memalingkan wajah ke arah lain. Ia butuh kata-kata untuk membela diri!

“T-tidak, aku hanya mengeluh dan berharap kamu memberikan sedikit perhatian,” alibinya. Setelah itu, Amanda berdecak, “Kamu pria yang tidak tahu terima kasih, ya?” sambungnya.

Nada kesal yang tak bersahabat itu terdengar. Amanda menatap sinis ke arah sang pria dengan kedua tangan bertumpu di depan dada. Pipinya sedikit menggembung dengan bibir yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status