Share

32 | Pengakuan Roan

Roan membawa Chelsea ke kamar karena ia tak bisa berhenti menangis. Istrinya itu juga tak mau melepas pelukannya. Sehingga terpaksa Roan membawanya ke kamar, berharap dia bisa sedikit tenang.

Roan menurunkan istrinya itu dengan hati-hati di tepi ranjang. Kedua tangan istrinya masih melingkar di lehernya, seolah tidak rela untuk lepas.

Roan sebenarnya mulai merasa pegal. Tapi dia juga tak ingin membuat istrinya tak nyaman jika ia mengatakannya. Roan pun hanya bisa menahannya.

"Tenanglah!" Roan mengusap kepala Chelsea dengan lembut. "Ibu dan Ayahmu akan khawatir jika kamu terus menangis seperti ini."

Chelsea merasa jika apa yang suaminya katakan ada benarnya. Mungkin saja, karena sikapnya ini ayahnya justru akan semakin marah pada Roan.

Chelsea segera melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Dia tak boleh terlihat seperti ini lagi di depan ayahnya. Bisa-bisa ayahnya itu terus bertindak seenaknya.

"Ayah sangat menyebalkan. Aku sudah katakan jika di sini aku yang salah. Kenapa dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status