Share

Tak Punya Ibu..

“Apa yang ingin kamu tanyakan?” Ucapku. Lega rasanya, ketika rasa penasaranku terobati. Ternyata dia adalah teman SMP ku.

“Apakah kamu sudah menikah?” Tanya pria itu tanpa basa basi.

“Ehh, itu urusan pribadi ya!” Ucapku.

“Bukankah yang kujawab tadi juga urusan pribadi?” Elaknya.

“Tapi kan, cuma nama.” Ucapku tak mau kalah.

“Seingatku, Rena Hanindya yang kukenal bukanlah orang yang suka ingkar janji.” Tegas lelaki bernama Rendra itu. Pinter banget sih cari alasan yang mampu membuatku tak bisa menyanggah.

“Aku belum menikah.” Jawabku. Aku tak mau mendapatkan cap pembohong.

“Lalu, lelaki yang datang bersamamu semalam?” Tanya Rendra.

“Lho, kok tanya lagi? Bukannya cuma satu ya?” Protesku.

“Tinggal jawab aja, apa susahnya sih Ren!” Sahutnya.

“Itu mas Damar. Sepupuku. Ngapain sih tanya tanya?” Omelku setelah menghela nafas.

“Hanya memperjelas posisi.” Ujarnya.

“Posisi apa?” Tanyaku penasaran dengan ucapannya.

“Nanti kamu juga tahu.” Jawab lelaki itu berteka teki.

Tak mendapatkan jawaban ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status