Share

Bab 19

"Rani, Mas kasih tahu nih ya … kita mengalah bukan berarti kalah, kita mengalah karena kita waras. Buat apa capek-capek meladeni mereka yang suka menghina. Buang-buang waktu," tutur Dika menasehati Rani.

Rani mendongak, menatap mata suaminya yang berada di depannya. Sangat indah, itu yang Rani lihat dari sinar di mata Dika. Dika pun tersenyum tatkala matanya bersitatap dengan Rani, hingga gadis itu merasa malu dan memalingkan wajahnya.

"Kita naik taksi atau …."

Belum sempat Rani melanjutkan ucapannya, Dika melambaikan tangannya pada mobil hitam yang berada di seberang jalan sana. Mobil itu melaju dan memutar arah menghampiri Dika yang memanggilnya. Ketika seseorang turun dari dalam mobil itu, orang tersebut membungkuk memberikan hormat kepada Dika. Tentu saja hal itu membuat Rani tercengang.

"Terima kasih, ya," ucap Dika pada orang tersebut setelah dia menerima kunci mobilnya.

"Sama-sama, Pak," jawab orang itu lalu kembali menunduk dan berlalu pergi.

"Mas, itu tadi siapa?" tanya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status