Share

Bab 33

*Petang Senin Malam Selasa*

Bersamaan dengan teror yang menimpa Akmal, Maya, dan Juriah. Di sebuah tempat rahasia yang tidak diketahui di mana tempatnya. Seseorang tengah memainkan sebuah gasing tangan di dalam goa batu yang gelap, tapi tiba-tiba tubuhnya terbanting ke belakang menghantam dinding batu. Tengkorak kepala yang berada di hadapannya ikut terpental, bara pembakar bubuk kemenyan tumpah berserakan.

Dari sudut bibir orang itu mengalir darah kental kehitaman, di jari tangan kanan dan kirinya masih terikat tali pengikat gasing yang dimainkan. Orang itu memperhatikan gasing di tangan, bentuknya masih utuh begitu pula dengan tali kain kafan pengikatnya. Orang itu mengeluh, sambil menyeka tetesan darah di sudut bibir.

Dari bagian cerukan batu, satu sosok lain muncul menghampiri si pemain gasing.

"Uhuk uhuk," pemain gasing itu terbatuk, dan batuknya menyemburkan darah kehitaman.

"Kau terluka parah sekali, Anakku. Sudahilah untuk sementara," ucap oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status