Share

Hilang Ingatan

“Di luar saja agar tak mengganggu pegawai yang lain seperti kata anda kemarin, Pak.”

Ardhan mengikuti ke mana kaki Prama melangkah, rupanya lelaki itu mengajak Ardhan pergi ke sisi paling pojok lantai tersebut. “Apa yang ingin anda bicarakan, Pak?”

“Begini Pak Ardhan, saya bicara soal kemarin. Kamu –“

Ucapan Prama terhenti karena ponselnya berdering, ada sebuah telepon dari seseorang. Lelaki itu mengangkatnya seraya menjauh dari Ardhan sehingga ia berpikir jika itu telepon penting. Ia berdiri menyandarkan kepalanya di tembok, sekilas Ardhan melihat sosok Kakek mengacungka dua jempolnya dan tersenyum.

“Apa ini ulah Kakek?” batinnya.

“Pak Ardhan, saya minta maaf karena kita tak jadi bicara. Mendadak saya harus kembali ke pusat. Kita bicara lain waktu saja,” jelas Prama, Ardhan menganggukkan kepalanya tanda ia paham dengan situasi yang dihadapi oleh rekan bisnisnya itu. “Maaf sudah mengganggu waktu anda, Pak.”

“Tak apa Pak Prama, hati-hati di jalan,” balas Ardhan.

Jika Prama melangkah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status