Share

Pengakuan Riko

Author: Jannah Zein
last update Last Updated: 2023-01-05 16:32:02

Bab 40) Pengakuan Riko

"Saya memang diminta Nyonya Kalina untuk membubuhkan semacam serbuk di sambal terasi itu." Riko menundukkan wajahnya dalam-dalam. Perasaannya campur aduk. Mungkin inilah akhir dari pekerjaannya di restoran ini.

"Dan kamu bersedia?" potong Nicko.

"Tidak, Tuan. Saya lebih baik mati daripada mengkhianati Tuan Hendra dan Nona Aira," jawab Riko.

Seulas senyum terlukis di bibir Nicko. Pengakuan Riko sama seperti video yang berhasil ia dapatkan dari Beni.

"Baiklah, teruskan, Riko," titahnya.

"Saat saya tengah menuju area depan, tiba-tiba Nyonya Kalina mencegat, mengajak saya ngobrol dan meminta kesediaan saya sekali lagi, tetapi saya masih tetap menolak. Hanya itu yang saya alami saat akan mengantarkan makanan untuk nona Aira. Saya juga tidak tahu kapan persisnya sambal terasi itu menjadi beracun," ucap Riko lugas.

Sejauh ini dia pun juga bingung, bagaimana bisa makanan itu sampai kemasukan racun. Walaupun Kalina mencegat dirinya, bahkan sempat ngobrol, tetapi ia bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bukan Pengantin Pengganti   Pertemuan Di Kantor Polisi

    Bab 41) Pertemuan Di Kantor Polisi"Karena aku mencium hal yang tidak beres dari chef Arnold belakangan ini, tentang hubungannya dengan Mama Kalina yang kurasa tidak wajar. Hanya saja aku tidak punya bukti untuk menuduhnya terang-terangan. Lagi pula setelah kita menikah, aku melupakan soal itu, kemudian malah menghilangkan kewaspadaan. Bukankah selama ini kita hanya fokus dengan Kiara yang memaksa ingin kembali kepadamu?"Athar membenarkan. Energi mereka memang habis terkuras menghadapi ulah Kiara yang memaksa untuk kembali, satu hal yang tidak pernah Athar pikirkan sebelumnya. Bahkan setelah menjalani pernikahan dengan Aira pun, Athar berpikir untuk menjaga gadis itu untuk sementara sebelum akhirnya menemukan jodohnya yang lain. Toh, pada kenyataannya dia tak bisa. Dia sendiri yang melanggar perjanjian itu dan hubungan mereka bisa berkembang seperti sekarang.Lelaki itu beringsut mengecup kening Aira, lalu pamit meninggalkan tempat itu setelah dua orang bodyguard-nya datang. Gavin da

    Last Updated : 2023-01-06
  • Bukan Pengantin Pengganti   Akting Kalina

    Bab 42) Akting Kalina "Ya, memang akan kulakukan, tapi tidak perlu tergesa-gesa karena sebelumnya aku harus mengirim kalian berdua ke hotel prodeo lebih dulu." Hendra membalas seraya menyeringai. "Apa?!" pekik Kalina histeris. "Kamu berani memenjarakan istri sendiri?" "Apa yang mesti aku takutkan? Kalian sekarang tak ubahnya seperti sampah di dalam kehidupanku, jadi harus aku singkirkan." "Kurangnya aku sama kalian itu apa?! Aku sudah memberikan apapun yang kalian inginkan. Namun kalian mengkhianati kepercayaan yang kuberikan. Sudah bagus aku tak membunuh kalian." Hendra mendengus kesal. "Kalau aku masuk penjara, bagaimana dengan Kiara? Dia pasti akan sedih." "Kiara itu sudah besar. Dia bisa mengurus dirinya sendiri. Bukankah selama ini dia jarang pulang?" sinis Hendra. "Iya, Pa. Mama tahu. Tapi Kiara akan malu kalau mamanya masuk penjara..." "Berani berbuat harus berani pula bertanggung jawab. Bukankah begitu, Athar?" Kata-kata Hendra yang di tanggapi anggukan lelaki muda it

    Last Updated : 2023-01-08
  • Bukan Pengantin Pengganti   I Love You, My Wife

    Bab 43) I Love You, My Wife "Sudahlah, Pa. Soal itu tidak perlu dipikirkan saat ini. Urusan cabut mencabut laporan itu gampang. Selama berkas belum dilimpahkan ke kejaksaan, kita masih bisa mencabut laporan. Yang penting Papa sudah bikin keputusan untuk chef Arnold. Alia Resto and Cafe juga butuh perhatian Papa. Sekarang kita harus menormalkan kegiatan operasional di restoran pasca chef Arnold diberhentikan dari jabatannya," saran Athar buka suara. Dia merangkul hangat pundak mertuanya. "Ah, bener juga kamu, Athar. Ya sudahlah. Sebaiknya Papa kembali ke restoran. Papa harus segera membenahi semua kekacauan di sana." Tanpa berpikir panjang, lelaki itu segera berdiri. Athar mencium tangan mertuanya sebelum lelaki paruh baya, tapi terlihat masih gagah itu pergi meninggalkan kantor polisi. Lelaki itu menghela nafas panjang. Dia menoleh kepada Nicko. "Kamu pun boleh meninggalkan tempat ini, Nicko. Terima kasih atas segalanya. Sisanya biar aku sendiri yang mengurus," titah Athar. "Tapi

    Last Updated : 2023-01-09
  • Bukan Pengantin Pengganti   Aku Sudah Lihat Semuanya

    Bab 44) Aku Sudah Lihat Semuanya "Kamu sudah bangun, Sayang?" tegur Athar saat wanita itu membuka mata. Lelaki itu tampak segar dengan penampilannya yang hanya mengenakan baju kaos dan celana pendek. Rambutnya pun terlihat masih lembab. Susah payah Aira berusaha menggerakkan tubuh, persendiannya terasa remuk redam. Aktivitas yang barusan mereka lakukan cukup melelahkan juga. Menyakitkan, tapi juga membuatnya bahagia. "Iya." Aira tersenyum malu. Seharusnya ia yang bangun lebih dulu dan menyiapkan keperluan Athar. Nyatanya ia tertidur begitu pulas efek kelelahan. "Kamu sudah mandi?" Athar mengacungkan sepasang jempolnya, lalu duduk di pinggir pembaringan. Dia membantu istrinya untuk duduk. Darahnya kembali berdesir saat melihat bagian atas tubuh Aira saat selimut yang menutupinya melorot. Refleks Aira menarik selimut, menahannya dengan tangannya. "Tidak usah di tutupi juga nggak papa. Aku sudah lihat semuanya." Athar tersenyum devil. "Ish..." Athar terkekeh. Dia melepas selimut

    Last Updated : 2023-01-10
  • Bukan Pengantin Pengganti   Video Viral

    Bab 45) Video ViralGadis itu berusaha untuk tidak hilang kesadaran. Tangannya bergerak-gerak, memungut ponselnya yang sempat terjatuh, lalu mendorong pintu lift dan segera keluar.Kiara berdiri di depan pintu lift. Menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya perlahan. Dia tak menyangka efek perbuatan ibunya begitu besar. Kini video berisi insiden di restoran itu viral di media sosial dan ditonton oleh banyak orang."Mama, kamu benar-benar ceroboh. Ceroboh sekali!" maki gadis itu dalam hati. Ini adalah tindakan terbodoh ibunya selama kurun waktu mereka bersama. Mengapa juga ibunya bertindak secepat itu? Apakah demi mencegah supaya Aira dan Athar tidak jadi berbulan madu?Kini ibunya harus berurusan dengan pihak berwajib, sementara Aira dan Athar tetap melenggang ke Bali. Bahkan mungkin sekarang mereka tengah memadu cinta di atas ranjang hotel.Tak cukup itu. Bahkan kelangsungan restoran pun terancam. Entah siapa yang merekam dan mengunggah pertama kali ke media sosial, yan

    Last Updated : 2023-01-12
  • Bukan Pengantin Pengganti   Apalah Artinya Sebuah Video

    Bab 46) Apalah Artinya Sebuah Video Dari bandara tempat pesawat pribadinya mendarat, mereka langsung tancap gas menuju Alia Resto and Cafe. Setelah berkendara selama satu jam penuh, akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan. Athar dan Aira seolah berlomba mencapai bangunan restoran sekeluarnya mereka dari mobil. Di belakang, Nicko mengiringi dengan langkah-langkahnya yang panjang. Suasana restoran sangat sepi. Tak ada satupun pengunjung, hanya para karyawan yang terlihat. Beberapa diantaranya malah asyik mengobrol karena tidak ada yang bisa dikerjakan. Tampaknya video yang sedang viral itu berdampak sangat besar bagi jumlah pengunjung. "Pa...." Aira menghambur ke pelukan sang Papa saat ia mendapati lelaki paruh baya itu di ruang kerjanya. "Sayang, kamu sudah pulang?" Hendra mengusap lembut kepala putrinya seperti tidak terjadi apa-apa. "Kenapa sampai begini, Pa?" cicit Aira lirih. "Tidak apa-apa, Sayang. Melihatmu pulang dengan sehat dan selamat, Papa sudah bahagia...." "Tapi

    Last Updated : 2023-01-13
  • Bukan Pengantin Pengganti   Saat Yang Tepat Untuk Berubah

    Bab 47) Saat Yang Tepat Untuk Berubah"Pa!" pekik Kalina. Oh, my God! Dia harus mengembalikan semua fasilitas yang didapatnya dari sang suami? Ah, yang bener aja!Hendra sudah menduga ini. Namun dia berusaha untuk tetap tenang. Ekor matanya melirik menantunya yang sontak menepuk bahu lelaki separuh baya itu."Asal Mama tahu, akibat dari perbuatan Mama itu sangat merugikan kita semua. Oke, Mama bisa keluar dari kasus ini karena Athar dan Papa sudah mencabut laporan. Tapi Alia Resto and Cafe terlanjur kehilangan kepercayaan pelanggan, tak ada orang yang bersedia mengunjungi restoran kita. Semua aktivitas restoran macet. Padahal Mama tahu, kan, sumber keuangan keluarga kita berasal dari mana?" Hendra menghela nafas setelah menjeda ucapannya. "Sekarang Mama harus terbiasa hidup sederhana. Ini demi kebaikan Mama sendiri. Sekarang juga kembalikan semua kartu dan kunci mobil. Kalau Mama mau pergi keluar rumah, Mama bisa minta sopir untuk mengantar. Kalau Mama butuh uang, bisa minta langsung

    Last Updated : 2023-01-14
  • Bukan Pengantin Pengganti   Ikut Terseret

    Bab 48) Ikut Terseret"Kamu kan bisa meminta bantuan bos kamu, Alvino. Tuan Albana itu lelaki baik. Dia pasti bisa membantumu untuk mengeluarkan Papa dari sini. Dia punya kekuasaan dan uang...." Arnold mencoba membujuk putranya.Alvino menggeleng. Dia menjelaskan jika kepemimpinan grup Diamond sudah berganti. Sekarang perusahaan perbankan terkemuka itu sudah di pegang oleh cucu Albana yang bernama Aristide Keano Favian. Banyak gebrakan baru yang di lakukan Keano dan tak ada waktu bagi CEO Diamond group itu untuk mengurusi permasalahan pribadi karyawannya.Alvino tak tahu jika Keano adalah sahabat Athar. Kalau di minta sekalipun, jelas Keano takkan sudi mengeluarkan Arnold dari penjara, apalagi persoalan itu menyangkut hidup mati Aira, wanita yang diam-diam masih dicintai oleh Keano. Alih-alih mengeluarkan, Keano justru akan menambah berat tuntutan bagi Arnold seandainya tahu Arnold lah yang mencoba meracuni Aira.Alvino hanya berbasa-basi sebentar, lalu pamit. Dia bertekad untuk tak m

    Last Updated : 2023-01-16

Latest chapter

  • Bukan Pengantin Pengganti   Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna

    Bab 132) Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna"Sayang, sudahlah. Mama sudah bahagia di sana. Mama pasti melihat dari atas sana dan tersenyum pada cucunya. Jangan bersedih, Sayang." Athar mengusap-usaha pundak istrinya, kemudian mengajaknya berdiri.Tubuh Aira masih saja gemetar saat Athar membimbingnya menjauhi areal pemakaman. Mereka harus segera melanjutkan perjalanan menuju rumah Hendra. Perjalanan masih memakan waktu sekitar satu jam lagi. Aira kembali duduk di sisi Hendra yang tengah menyetir. Sementara Lina duduk di jok belakang sembari memangku Alia.Sepanjang perjalanan, pikiran Aira melayang tak karuan. Inilah yang membuat ia malas dan jarang mengunjungi makam itu. Bukan karena tak rindu. Setiap kali ia mengunjungi makam ibundanya, setiap kali juga luka itu kembali menganga. Luka masa kecilnya yang menyaksikan ibunya terbujur kaku dan dimasukkan ke liang lahat. Saat itu dia hanya seorang gadis kecil berumur 9 tahun yang tak mengerti kenapa ibunya tiba-tiba meninggal dunia, pad

  • Bukan Pengantin Pengganti   Lambang Kerinduanku Kepada Mama

    Bab 131) Lambang Kerinduanku Kepada MamaBeberapa hari di rumah Albana serasa begitu lama bagi Aira. Meskipun Athar selalu meluangkan waktu untuk membersamainya di sela-sela aktivitas kerjanya yang padat, tetapi Aira benar-benar tak nyaman. Kalimat demi kalimat terus berkelanjutan keluar dari mulut Albana soal status Alia, putrinya. Wanita itu benar-benar kesal, karena yang ada di otak kakeknya hanya urusan warisan dan Diamond Group, seolah-olah tidak ada hal yang menjadi prioritas selain itu. Rasa-rasanya putrinya cuma dijadikan alat bagi sang kakek untuk mengekalkan kekuasaan pada kerajaan bisnisnya."Apakah dia menganggap kelahiran anakku hanya sebagai pengisi kursi pewaris Diamond Group kedepannya? Sebegitu murah harganya," gumam Aira dalam hati. Dia benar-benar tak habis pikir. Setelah mendiang ibu dan dirinya, kini giliran putrinya yang baru lahir itu yang di nobatkan Albana sebagai pewaris Diamond Group. Diam-diam ia mengepalkan tangan. Untuk hal yang satu ini, cara pandang A

  • Bukan Pengantin Pengganti   Bukti Keajaiban Cinta

    Bab 130) Bukti Keajaiban Cinta[Ini ada hadiah kecil dari Kakek. Kenapa tidak memberi kabar, cucuku? Padahal bayi itu akan menjadi salah satu pewaris Diamond Group selanjutnya. Kamu masih marah dengan Kakek?!]Aira hanya tersenyum tipis, memandang baris demi baris kalimat yang ditulis oleh kakeknya. Pesan itu terasa menohok, tapi Aira memiliki pengendalian diri yang cukup kuat. Dia berusaha untuk tidak terpancing. Tanpa membalas pesan itu, Aira langsung menutup aplikasi pesan instan, kemudian beralih menuju aplikasi m-banking. Wanita muda itu ternganga saat melihat nominal yang dikirim oleh Albana. Tak main-main. Hadiah kecil yang disebut oleh kakeknya itu adalah dana sebesar satu miliar.Mungkin itu memang hadiah kecil, karena uang satu miliar bukan apa-apa bagi lelaki tua itu. Diamond Group memiliki cabang hingga ke pelosok negeri ini. Diamond Group bukan perusahaan perbankan biasa, tetapi perusahaan perbankan raksasa yang basisnya menyaingi perusahaan perbankan plat merah di negeri

  • Bukan Pengantin Pengganti   Berdamai Dengan Takdir

    Bab 129) Berdamai Dengan Takdir"Mom tahu apa yang kamu rasakan," ucap Rani dengan lembut. Berhubung Keano tidak kunjung memutar tubuhnya, akhirnya Rani lah yang berjalan memutar dan menghadap lelaki muda itu. Dia menatap Keano seolah ingin menembus di balik kelam hitam sorot mata putra angkatnya ini."Apa yang Mom ketahui tentang diriku?" tanya Keano lirih."Hati dan perasaanmu terhadap Aira."Keano seketika tersentak. "Apa yang Mom katakan? Jangan mengada-ada, Mom. Aira itu adikku dan kebetulan istri Athar, putra kandung Mom!""Tapi kamu mencintainya, bukan? Jujurlah pada Mommy....""Aku...." Suara Keano tertahan di tenggorokannya. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.Namun wanita paruh baya itu begitu tenang. Dia malah menggenggam tangan Keano, seolah sedang mentransfer energi untuk menguatkan pemuda ini."Kamu tidak perlu sungkan sama Mommy. Mommy tak akan marah. Takdirlah yang mempertemukan kalian di saat kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Tak apa, Nak. Hanya saja, satu hal itu

  • Bukan Pengantin Pengganti   Kelahiran Alia

    Bab 128) Kelahiran AliaAira memejamkan matanya sesaat. Dokter anestesi sudah memberikan suntik epidural beberapa saat yang lalu dan rasa nyeri perlahan mulai berkurang. Sekarang dia tinggal menunggu pembukaan lengkap, kemudian mengejan mengikuti instruksi dari dokter. Berhubung tidak ada masalah apapun dengan kandungannya, maka Aira memilih melahirkan secara normal dengan metode epidural.Namun meski sudah diberi suntikan penawar rasa sakit, tetap saja Aira merasa gugup dan takut. Wajar, karena adalah pengalaman pertamanya."Maaf, Sayang. Aku datang terlambat," sesal Athar. Dia mengusap keringat dingin yang membanjiri wajah Aira."Tak apa. Semuanya aman dan terkendali." Senyum Aira mengembang meski agak dipaksakan, sekedar menyamarkan rasa takut di hatinya. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Dokter memperkirakan dia akan lahir beberapa jam lagi. Mana Mommy?""Sebentar lagi Mommy akan datang. Dia pasti akan sangat senang. Momen ini sudah lama dia tunggu." Lelaki itu membungku

  • Bukan Pengantin Pengganti   Impas

    Bab 127) ImpasWajah lelaki yang penuh keriput itu seketika berubah memerah. "Kamu pikir Kakek kurang kerjaan, sehingga mesti melakukan permainan anak kecil seperti itu?! Nggak level itu, Aira!""Meskipun aku baru mengenal Kakek, tapi bukan berarti aku tidak tahu bagaimana sifat Kakek. Aku memiliki sumber yang bisa dipercaya....""Kamu memata-matai kakekmu?" dengus Albana.Aira menggeleng. "Tidak," ralatnya."Terus.... Kenapa kamu menuduh Kakek ada bermain di balik semua yang sudah terjadi pada ibu tirimu yang brengsek itu? Masalah dia masuk rumah sakit jiwa, itu urusannya, bukan urusan Kakek. Mungkin itu karmanya karena sudah menyia-nyiakan anak tiri yang baik sepertimu," ujar Albana sinis."Stop, Kek. Berhenti bilang begitu.""Kalau bukan karma, apalagi namanya? Lagi pula kamu itu terlalu baik, Aira. Sudah tahu jika wanita itu pernah hampir saja membunuhmu, tapi kamu masih mau menolongnya!""Itu adalah masa lalu, Kek. Lagi pula, Papa sudah menceraikan Mama Kalina. Kurasa itu sudah i

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menemui Albana

    Bab 126) Menemui AlbanaAira hanya mengangguk sekilas lalu tersenyum tipis kepada Bernard sembari terus melenggang masuk ke dalam. Seorang asisten rumah tangga menyambut dan mengantarkannya ke ruang pribadi sang kakek."Ada apa, Aira? Tumben datang kemari? Mana suamimu?" sapa Albana. Dia heran melihat kedatangan Aira yang tiba-tiba.Aira mendaratkan tubuhnya di kursi dekat pembaringan lelaki tua itu."Athar sedang ada kerjaan, Kek. Aku ke sini hanya ditemani mbak Nana, tapi mbak Nana aku suruh menunggu di mobil....""Kenapa kamu tidak ajak dia masuk, Aira?" sela lelaki tua itu."Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakek dan aku tidak mau Mbak Nana dengar," sahut Aira. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Saat ini mereka hanya berdua. Asisten rumah tangga dan perawat pribadi Albana sudah keluar dari ruangan ini.Albana berdeham. "Baiklah, terserah kamu saja. Apa yang ingin kamu bicarakan sama Kakek. Kelihatannya penting sekali....""Tentu saja, karena ini menyangkut kelangs

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menjenguk Kalina

    Bab 125) Menjenguk Kalina"Kita semua memiliki pengalaman yang buruk saat berhubungan dengan Mama Kalina. Itu memang kenyataan. Kamu, Aira, Athar dan juga aku. Jangan kamu pikir aku tidak sakit hati mendengar ocehan dan hinaan Mama Kalina selama ini, apalagi saat ia membanding-bandingkan aku dengan Athar. Tapi apapun itu, kita nggak boleh dendam sama orang tua....""Benar itu kata Alvino, Kiara," timpal Athar cepat. "Kalau menurutkan sakit hati, ingin rasanya aku membiarkan dia mati di jalanan. Bayangkan, Aira pernah masuk rumah sakit lantaran nyaris keracunan dan itu gara-gara ulahnya.""Aku...." Gadis itu tergagap "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Melihat wajah Mama saja rasanya aku tak sudi," keluh Kiara."Jika urusan sakit hati, rasanya akulah yang paling sakit," ucap Aira yang mengambil alih bayi lelaki itu dari pangkuan Alvino. Wanita itu menimang keponakannya penuh kasih sayang. "Mama Kalina pernah berniat membunuhku dan Papa. Kamu masih ingat, kan, insiden di

  • Bukan Pengantin Pengganti   Putus Hubungan

    Bab 124) Putus HubunganWanita itu masih setia mengaduk-aduk bak sampah, entah apa yang dicarinya. Penampilannya sungguh memprihatinkan. Dia mengenakan dress sebatas lutut, tapi kondisinya sudah sobek-sobek dan kotor. Rambutnya acak-acakan, kusut, seperti sudah lama tidak tersentuh sisir. Begitu Aira mendekat, ada bau menyengat yang tercium, membuat wanita itu spontan menutup hidungnya."Mama...!" Aira terpekik dengan mulut membentuk huruf O. Tangannya seketika terulur menarik lengan wanita itu, memaksanya untuk berdiri."Mama.... Kenapa di sini? Apa yang sudah terjadi? Mana Kiara??" Aira mundur selangkah manakala melihat sorot mata mengerikan dari Kalina. "Kamu siapa? Apakah kamu teman perempuan jalang itu, perempuan yang sudah merebut Harold dariku?!" Sepasang tangannya yang kotor malah mencengkeram bahu Aira. Mulutnya menyeringai."Harold?" Aira tergagap. Saking kebingungannya dia tidak sadar bahwa sepasang tangan kokoh itulah yang melepas cengkeraman tangan Kalina di bahunya.Nam

DMCA.com Protection Status