Share

Pengakuan Riko

Bab 40) Pengakuan Riko

"Saya memang diminta Nyonya Kalina untuk membubuhkan semacam serbuk di sambal terasi itu." Riko menundukkan wajahnya dalam-dalam. Perasaannya campur aduk. Mungkin inilah akhir dari pekerjaannya di restoran ini.

"Dan kamu bersedia?" potong Nicko.

"Tidak, Tuan. Saya lebih baik mati daripada mengkhianati Tuan Hendra dan Nona Aira," jawab Riko.

Seulas senyum terlukis di bibir Nicko. Pengakuan Riko sama seperti video yang berhasil ia dapatkan dari Beni.

"Baiklah, teruskan, Riko," titahnya.

"Saat saya tengah menuju area depan, tiba-tiba Nyonya Kalina mencegat, mengajak saya ngobrol dan meminta kesediaan saya sekali lagi, tetapi saya masih tetap menolak. Hanya itu yang saya alami saat akan mengantarkan makanan untuk nona Aira. Saya juga tidak tahu kapan persisnya sambal terasi itu menjadi beracun," ucap Riko lugas.

Sejauh ini dia pun juga bingung, bagaimana bisa makanan itu sampai kemasukan racun. Walaupun Kalina mencegat dirinya, bahkan sempat ngobrol, tetapi ia bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status