Share

Istana Terindah

Bab 118) Istana Terindah

Perjalanan menuju bandara seperti tidak terasa, sungguh sangat cepat. Tahu-tahu mereka sudah berada di bandara. Keano tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Pria gagah nan tampan itu terus-terusan merangkul Devanka saat menapaki tangga pesawat dan akhirnya masuk dan duduk di dalam burung besi itu.

"Kamu ingin pesta pernikahan seperti apa, Sayang?" tanya Keano. Keano sengaja memanggil Devanka dengan panggilan sayang untuk menguji, apakah gadis itu masih menolaknya atau tidak. Dia sama sekali tidak ingin jika Devanka terpaksa menerimanya dan pernikahan ini. Dia tidak ingin menyakiti gadis itu semakin dalam. Sudah cukup penderitaan gadis itu akibat perbuatannya.

"Terserah kamu saja. Aku ikut mau kamu," sahut Devanka sembari menunduk. Wajahnya kembali memerah.

Belum apa-apa Keano sudah menanyakan hal seperti ini kepadanya. Semula ia membayangkan jika menikah sederhana dan tak banyak tamu yang datang. Lagi pula, apa untungnya pesta mewah untuknya? Toh, ia tidak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status