Share

Eksekusi Mati

Kini menatap Yati saja Bu Anik tidak mampu hanya bisa menangis dan menunduk menahan sakit dan penyesalan disisa umurnya.

"Ibu, Yati pamit pulang, sekali lagi Yati minta maaf," ucap Yati sambil berlalu keluar sambil menyeka air matanya.

Setelah berada di luar, air mata Yati tidak berhenti mengalir. Bripda Anton menghampiri dan memberikan tisu kepada Yati.

"Bu Yati, lebih baik kita ke kantin dulu, biar bisa minum sesuatu agar Ibu sedikit tenang," ajak Bripda Anton.

"Baik Pak."

"Apa yang Ibu rasakan?” tanya Bripda Anton.

"Campur aduk, Pak, begitulah manusia, ya, sebegitu bencinya dengan saya sampai gelap mata dan membawanya pada kematiannya sendiri. Seharusnya di sisa hidupnya dia beramal untuk mempersiapkan bekal kematian.”

"Betul, Bu, mereka telah menerima ganjaran apa yang mereka perbuat kepada Ibu.”

"Iya, Pak, setelah meninggal nanti, dia juga akan pertanggung jawaban perbuatannya kepada Allah."

Bripda Anton memesan minuman untuk Yati agar lebih tenang dan mereka mengobrol ringan.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status