Share

307 - Jauhi Dia

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-09-20 23:43:18

Seperti biasanya, orang orang melihat Cantika yang dibawa oleh Gala dengan tatapan aneh. Yang mana membuat Cantika semakin terbiasa, dirinya tidak peduli yang penting hatinya bahagia.

"Cantikaaaaaa......," ucap Arin memeluk Cantika saat perempuan berkulit kecokelatan itu turun dari motor.

Kemudian Arin berdehem. "Hallo, Gala."

"Hallo, Fitria."

"Namaku Arin."

"Oh iyakah?" tanya Gala sambil melangkah pergi.

Membuat Arin menjerit. "Ahhhh.... Pria tampan itu tahu namaku," ucapnya kembali memeluk Cantika.

"Dia menyebutmu Fitria, Arin."

"Tapi Fitria tidak beda jauh dengan Arin kan, Cantika?"

Cantika hanya tertawa, apalagi mengingat bagaimana jauhnya nama Arin dan Fitria. "Ngomong ngomong kau terlihat bahagia."

Arin mengangguk. "Aku sekarang punya pacar."

"benarkah? Siapa?"

"Temannya Gala."

"Yang mana?"

"Namanya Samuel."

"Wah..... selamat ya."

"Sssstttt... ini rahasia ya, aku baru jadian dengannya lima menit yang lalu. Lihat,” ucap Arin memperlihatkan pesan antara dirinya dan Samuel.

"Oke ok
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   308 - Kau Normal?

    "Ar, kita latihan. Lu mau kemana?" tanya Samuel melihat sahabatnya itu malah pergi."Tar gue balik lagi.""Mau ngapain dulu sih?""Ke panjalu beli tahu bulat.""Hah? Ngapain ke Panjalu?""Mau tau aja lu, perut ulat.""Anjiim dia lagi pantun," ucap Samuel membiarkan Gala pergi dari ruangan latihan basket.Dimana di sana tertahan karena melihat pelatih. “Mau kemana, Ar?""Keluar sebentar, Pak. Nanti ke sini lagi kok.""Jangan lama lama, mau nganterin cewek doang kan?""Eh, bapak tau aja," ucap Gala kembali melangkah meninggalkan guru olahraganya itu.Gala mengedarkan pandangannya, sepertinya kelas 12 IPA sudah pulang. Dilihatnya jam, ini sudah pukul empat sore.Sampai Gala ingat dia memiliki nomor Cantika, dan menghubunginya. Sebelumnya Gala dipanggil oleh kepala sekolah untuk mempersiapkan pertandingan, jadi dia melupakan Cantika."Hallo?" tanya Cantika dari sana."Centini, kau dimana?""Di perpustakaan.""Belum pulang?""Belum, aku meminjam beberapa buku dulu.""Tunggu aku di sana," u

    Last Updated : 2023-09-21
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   309 - Game Dulu!

    Gala baru pulang sekolah dimana langit sudah gelap. Dia sangat kelelahan karena berlatih basket.Tidak ada jawaban. "Mommy?""Tuan muda, anda sudah datang? Ingin disiapkan makan malam atau mandi dahulu?" tanya pelayan itu."Dimana Mommy?"Pelayan itu tidak menjawab, sampai akhirnya Mentari yang menuruni tangga sambil minum jus berkata, "Nyonya sibuk bersama Tuan Besar di kamar.""Ugghhhh Daddy," gumam Gala kesal, dia benar benar merindukan Mommy nya akhir akhir ini. apalagi dirinya disibukan oleh kegiatan di sekolah. "Kau sudah pulang les?""Kalau aku belum pulang, lalu siapa yang sedang bicara denganmu, Bodoh?""Tari." Gala mendekat. "Kau tidak berfikir Daddy akan membuat adik untukku lagi bukan?""Tidak," jawab Mentari yang membuat Gala tenang. "Daddy membuat adik untukku.""Aku ingin adik perempuan, aku tidak bisa bermain. dengan kalian berdua.""Kau bisa bermain denganku, ayo main lagi.""Tidak mau, terakhir kali kau bermain denganku, kau memukulku dengan diapers Oma.""Itu salahm

    Last Updated : 2023-09-22
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   310 - Jangan Menggangguku!

    "Kenapa kau terlihat begitu murung?" tanya Gala yang melihat wajah adiknya itu. "Ada apa?"Mentari hanya menghela napas sambil mengaduk susu."Kenapa?""Jangan mengganguku!""Aku bertanya padamu. Ini malam minggu, kenapa kau murung? Bukankah biasanya senang besok akan jalan jalan bersama temanmu itu?!"Mentari kembali menarik napas dalam. "Aku ada les, jadi besok tidak jadi.""Ah, pantas saja kau menyebalkan," ucap Gala kembali melanjutkan langkah."Kau mau kemana?" Tanya Mentari.Tidak dijawab, membuat Mentari kesal dan melemparkan bantal sofa hingga Gala hampir terjatuh. Pria itu membalikan badannya seketika dan menatap kesal adik perempuannya. "Aku mau keluar, kau tahu kemana aku pergi setiap malam minggu atau hari llibur."Mentari mengerucutkan bibirnya menahan kesal, dia merasa sedih ditinggal sendirian di rumah. "Mommy dan Daddy sedang berkencan, Alden bermain dengan Oma dan mungkin sekarang sudah tidur. Apa yang harus aku lakukan?""Biasanya juga kau memiliki kesibukan.""Arin

    Last Updated : 2023-09-23
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   311 - Kau Mau Apa?

    Gala menatap tidak percaya sosok penjaga sekolah yang sedang mencuci wajahnya. Ternyata bukan setan perak, melainkan penjaga sekolah yang menggunakan masker wajah berwarna perak hingga berkilauan."Lagian, Pak. Kalau pakai masker itu mulut sama kelopak matanya tidak perlu. Ya mana saya tahu bapak ini manusia, apalagi seluruh wajah sampai leher memakai masker. Itu warna maskernya juga sama kayak penambal panci ibu saya."Penjaga itu sibuk mencuci wajahnya."Bapak juga kenapa pakai daster? Kenapa tidak pakai seragam? Atau bapak lagi cosplay jadi setan di sini? Itu beneran penambal panci, Pak? Yang dijadikan masker?"Cantika menepuk bahu Gala mendengar pria itu mengatakan hal tersebut."Apa? Aku bicara jujur," gumam Gala.Dan penjaga sekolah itu berbalik. "Saya pakai seragam, De. Di dalem sini. Saya sengaja kalau maskeran selalu pakai daster biar gak belepotan kemana mana. Biar gak kotor seragamnya.""Terus keliling sekolah dengan penampilan seperti itu?" tanya Gala. "Bapak bisa bikin or

    Last Updated : 2023-09-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   312 - Ditolak Mentah-mentah

    Semua orang berdiri di dalam kelas XII IPA 2 itu sebagaimana yang disuruh oleh guru."Tidak ada yang boleh duduk sebelum ada yang menjawab betul soal di depan."Semuanya saling berbisik bisik."Minggu kemarin kalian bilang sudah paham, Bapak kasih tugas dirumah masa tidak ada yang betul? Ini yang tidak mengerjakan juga kenapa? Kemarin libur kemana saja?" tanya guru tersebut. "Siapa yang mau mengisi nomor terakhir? Tidak ada yang bisa menjawab tidak boleh duduk."Dan saat itulah Cantika memberanikan diri mengangkat tangannya."Anak baru, ayo kerjakan. Siapa namamu?""Cantika, Pak.""Ya, Cantika. Coba kerjakan."Cantika dengan modal otak dan ingatan dari minggu kemarin, dia mencoba mengerjakan soal sebagaimana dia mengerjakan di dalam buku tugasnya.Dan sampai angka terakhir Cantikamenyelesaikannya dia mendapat topuk tangan dari menyelesaikannya, dia mendapat tepuk tangan dari guru tersebut. "Nah lihat, contoh Cantika. Belajar darinya yang belum paham. Sekarang semuanya duduk.""Terima

    Last Updated : 2023-09-26
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   313 - Membuatku Yakin Kalau Kau Tidak Diculik

    "Kau serius akan pulang lebih dulu?" tanya Cantika pada Arin.Arin kembali mengangguk. "Bisakah kau memesankan taksi online ke sini? Aku tidak tahu tempat ini dan mobil harus masuk dari mana.""Aku tidak punya aplikasinya.""Pakai milikku saja," ucap Arin memberikan ponselnya. "Boleh aku ikut ke kamar mandimu?"Cantika mengangguk, dia mulai memesan taksi online.Ditatapnya Mentari yang ada di sampingnya itu sedang fokus belajar.Beberapa menit kemudian, supir taksi itu mengirimnya teks pesan.Supir online: Dimana, Kak?Cantika: Bapak dimana?Supir online: Di depan AlfaMartCantika: Masuk gang yang ada plang merah bekas pos ronda, Pak.Supir online: Oke.Tidak lama kemudian, kembali mengirimi pesan.Supir Online: Dimana, Kak?Cantika brdecak. "Tari, aku keluar dulu melihat taksi online ya.""Oke," ucap Mentari yang kini memakan cemilan buatan neneknya Cantika."Bilang pada Arin untuk keluar jika sudah.""Oke."Sementara itu, Cantika keluar dari rumah untuk menunggu taksi online Arin.C

    Last Updated : 2023-09-27
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   314 - Apa Gala Menyukaiku?

    Cantika masih berada di luar kota untuk pengobatan ibunya, dan dia melihat semuanya itu sia sia. Cantika tahu jika berada di Amerika adalah pilihan yang tepat untuk ibunya.Diam diam saat yang lain sedang bercengkrama di rumah pamannya, Cantika keluar untuk menelpon papanya.Beberapa saat menunggu sampai pria di sana menjawabnya."Hallo, Papah?""Cantika Sayang? Ada apa, Nak? Kalian masih berada di rumah Paman? Bagaimana Mama?""Mama sedang bicara di dalam bersama dengan yang lain.""Bagaimana denganmu?"Cantika duduk di atas rumput hijau. "Cantika sedang duduk di rumput sambil menatap kebun jeruk.""Wah, sepertinya menyenangkan, apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"Cantika diam beberapa saat sambil memainkan tangannya di rumput."Katakan saja, Sayang. Ada apa?""Bagaimana keadaan di sana, Papah? Apa memungkinkan untuk Mama kembali ke sana dan. menjalani perawatan seperti biasanya."Papahnya terdiam di sana, terdengar helaan napas kemudian nada kalimat yang mencoba menenangkan. "Mam

    Last Updated : 2023-09-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   315 - Kau Sangat Tampan

    Gala membaca pesan dari Cantika dengan kening berkerut.Centini: Aku akan berangkat bersama Kakek, ada yang harus aku lakukan dulu.Awalnya Gala mengerucutkan bibir, dia merasa diacuhkan. "Apa ini? dia memilih Kakeknya daripada aku yang tampan?"Kemudian satu notifikasi pesan kembali masuk.*Centini : Byeeee Gala yang tampan."Ha ha ha ha, dia mengakuinya," ucap Gala sambil melangkah menuju motornya.Dia mengendarainya dengan kecepatan penuh menuju ke sekolah.Karena Gala mulai malas sekolah, dia sengaja menyimpan motornya di luar gerbang supaya mudah dalam pembolosan. Toh jika dia bolos dan nilai jelekpun tidak akan berpengaruh apa pun padanya."Kenapa menyimpan motornya di sana?""Astaga, Centini! Kau mengagetkanku," ucap Gala memegang dadanya yang berdetak kencang. "Apa yang ada di tanganmu itu?""Kenapa malah balik bertanya? Kenapa motormu di simpan di sini?""Agar mudah untuk bolos.""Kau sering bolos sekarang?""Dari dulu aku bolos," ucap Gala mendekat karena penasaran apa yang

    Last Updated : 2023-09-29

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status