Share

Bab 14

Author: Sukafiksi02
last update Last Updated: 2024-06-20 20:36:14

Ketika Alora hendak menuju ke dapur, sayup-sayup terdengar suara Zevanya menangis cukup kencang, bahkan suara dari beberapa orang yang tengah mencoba menenangkan pun terdengar cukup riuh ketika Zevanya tidak kunjung terdiam.

Niat Alora yang hendak ke dapur akhirnya di urungkannya, dengan melawan rasa takut yang pasti akan menghadapi sosok Chakra, ia mengesampingkan terlebih dahulu rasa takut itu dan memilih untuk membelokkan langkahnya ke arah kamar kakaknya.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, Alora langsung saja masuk dan seketika semua yang tengah berusaha menenangkan Zevanya menoleh dan menatap ke arah Alora, tidak luput dengan Chakra meski itu hanya sekilas.

"Kamu belum tidur nak?" Tanya Sarah ketika melihat kedatangan Alora.

"Belum Ma, tadinya aku ingin ke dapur dan nggak sengaja denger Zevanya nangis, apa dia lagi rewel banget ya Ma?" Jawab Alora lalu bertanya keadaan Zevanya.

"Iya, entah kenapa dia rewel sekali padahal dia sudah nyusu bahkan popok dan semua bajunya udah di
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 15

    "Lihatlah kak, kamu pasti akan merasa senang ketika melihat jika putrimu secantik ini, kenapa kamu malah memilih untuk menyerah kak apakah selama ini aku trus mengalah pada kakak itu masih belum cukup." Gumamnya memandangi wajah Zevanya.Ketika Alora hendak kembali ke kasur untuk melanjutkan tidur, tiba-tiba saja ia merasa ketika perutnya berbunyi karna lapar dan membuat Alora mengurungkan niatnya untuk kembali tidur."Sepertinya aku harus makan, kenapa tiba-tiba aku lapar di jam segini." Gumamnya pada dirinya sendiri memutuskan untuk ke dapur.Namun, Alora tidak langsung ke dapur begitu saja karna ia menimbang-nimbang apakah Zevanya akan di tinggal sendirian dan itu tidak mungkin di lakukannya, sampai akhirnya Alora memutuskan untuk segera menggendong Zevanya lalu ia bawa ke dapur agar perasaannya bisa tenang selama ia tinggal memasak.Seulas senyuman di bibir Alora tampak begitu indah melengkung, ketika ia berhasil menidurkan Zevanya dalam stroller. Merasa jika Zevanya sudah aman Al

    Last Updated : 2024-06-21
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 16

    "Udah pesan tempatnya kan?" Tanya Chakra pada Arco assisten pribadinya."Sudah pak, kalau boleh tau kenapa tiba-tiba minta pindah tempat pak?" Jawab Arco lalu bertanya alasan Chakra ingin pindah tempat."Ada dua hal yang harus aku lakukan dalam satu waktu dan tempat, oh ya apa pak Arka sudah datang Co?" Kata Chakra bertanya soal meeting yang akan berlangsung."Sudah pak, mari ke atas pak Arka sudah datang bersama asistennya." Arco mempersilahkan Chakra untuk ke lantai dua dimana sebuah tempat sudah ia pesan.Ketika Chakra dan Arco mulai meniti tangga, terdengar pintu cafe kembali terbuka dari setelah ia masuk dan terdengar suara beberapa perempuan tengah mengobrol ringan tengah menuju ke arah tempat dimana menyediakan kursi lebih dari dua."Jangan lupa sisain satu kursi buat Alora." Ucap salah seorang perempuan itu ketika mereka satu-persatu mulai menduduki kursi.Chakra yang sudah menginjakkan kakinya di lantai atas seketika menghentikan pergerakannya ketika mendengar seseorang menye

    Last Updated : 2024-06-22
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 17

    Chakra menghentikan mobilnya tidak jauh dari dimana mobil Alora dan Damian berhenti, tampak keduanya segera turun dan melangkah bersama ke arah taman. Ia pun tidak tinggal diam dan bergegas keluar mobil lalu mengendap-endap mengikuti kemana perginya Alora dan Damian.Hal yang pertama Chakra lihat apa yang Damian lakukan yaitu menghampiri seorang penjual ice cream keliling lalu membeli dua ice cream dan salah satunya Damian berikan pada Alora yang langsung menerimanya dengan senyuman dan ucapan terimakasih. Sesuatu yang cukup sederhana namun, mampu membuat perasaan tidak suka tiba-tiba muncul dan di rasakan Chakra.Setelah mendapatkan ice cream, Damian dan Alora menghampiri sebuah kursi taman dan keduanya duduk disana. "Alora." Panggil Damian lembur, lalu Alora menoleh menatapnya.Cukup lama keduanya saling mengunci tatapan, dan Damian dapat menangkap sorot kesedihan dari mata Alora yang mulai mengembun. "Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Damian, suaranya terdengar lebih lembut. Mendenga

    Last Updated : 2024-06-23
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 18

    Pagi hari saat Sarah telah menyelesaikan ritual paginya, ia keluar kamar dan seketika semerbak dari lezatnya sebuah kue yang baru matang memanjakan indra penciumannya."Siapa pagi-pagi begini sudah membuat kue, perasaan para pelayan tidak ada yang aku suruh untuk membuat kue." Gumam Sarah bertanya-tanya.Ketika Sarah hendak pergi menuju ke dapur, tanpa sengaja ia berpapasan dengan salah satu pelayan. Tidak tahan akan rasa penasarannya ia memilih untuk bertanya pada pelayan itu."Bi siapa yang lagi masak kue pagi-pagi gini?" Pertanyaan Sarah berhasil menghentikan langkah pelayan itu yang hendak mengerjakan tugasnya membersihkan rumah."Oh itu non Alora nyonya, entah tiba-tiba pagi buta udah semangat banget buat kue." Jawab pelayan itu."Alora?" Ucapnya tampak tidak percaya."Iya nyonya, non Alora coba nyonya ke dapur tadi kebetulan saya di suruh mencicipinya dan enak banget rasanya." Jelas pelayan itu cukup semangat."Yaudah aku kesana dulu kalau gitu." Sarah bergegas menuju dapur deng

    Last Updated : 2024-06-25
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 19

    "Meskipun kamu bersikap menyebalkan seperti ini, itu tidak akan membuat Alara kembali padamu Chak. Ingat dia sudah tidak ada maka ikhlaskan kepergiannya, jangan menyakiti yang lain hanya karna kamu merasa tersakiti." Adiyatma seketika bersuara kala ia tidak dapat lagi menahan kekesalannya, dan ia menekankan setiap kata-kata yang keluar.Tangan kekar Chakra terlihat mengepal erat saat mendengar perkataan dari papanya yang cukup memancing emosinya, ia tiba-tiba langsung berdiri mengeratkan rahangnya menahan emosi yang ingin segera meledak."Papah bisa berbicara seperti itu, karna belum pernah kehilangan seseorang yang paling berharga di hidup papah. Maka jangan pernah bicara seolah-olah papah pernah merasakannya." Ucap Chakra tidak kalah menekan kan setiap kata-katanya.Setelah mengatakannya Chakra langsung melenggang pergi keluar rumah, sedangkan Adiyatma yang terpancing emosi hendak menyusul putranya itu tapi Sarah cepat-cepat mencegahnya."Sudahlah, mungkin Chakra begitu karna belum

    Last Updated : 2024-06-26
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 20

    Tidak terlalu lama untuk Alora memasukkan semua bajunya ke dalam koper karna baju-baju miliknya tidak terlalu banyak, ketika ia hendak memasukkan pouch yang berisi perhiasannya tanpa sengaja sebuah kalung terjatuh ketika pouch itu tidak tertutup sempurna.Seketika perhatiannya teralih pada kalung itu, dan Chakra yang kebetulan baru keluar dari dalam kamar mandi tanpa sengaja melihat ke arah kalung yang terjatuh. Dari dimana tempat dia berdiri Chakra merasa mengenal pada kalung itu, dan buru-buru ia menghampiri Alora sebelum dia masukkan kembali ke dalam pouch."Dari mana kamu mendapatkan kalung itu?" Tanya Chakra berdiri tepat di samping Alora yang masih duduk di lantai.Alora mendongak menatap ke arah Chakra. "Ini punyaku sendiri, kenapa?" Alora berbalik bertanya, mata lentik itu mulai memperhatikan ekspresi Chakra dalam-dalam.Tidak menghiraukan pertanyaan Alora, Chakra mulai merendahkan tubuhnya meraih kalung yang berada di genggaman Alora. Lalu ia kembali menegakkan tubuhnya melih

    Last Updated : 2024-06-30
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 21

    Di ruang tamu semua orang di rumah telah berkumpul, bersama beberapa koper milik Chakra dan Alora yang terlihat di angkut oleh pelayan laki-laki untuk di masukkan ke dalam mobil."Apa kalian sudah yakin akan keputusan ini?" Tanya Adi sekali lagi untuk memastikan keyakinan mereka."Kami sudah yakin pah, tidak perlu mengkhawatirkan apapun karna aku bisa menjaga Alora dan Zevanya sekaligus." Jawab Chakra mantap, dan jawaban itu membuat Alora menatapnya seakan tidak percaya."Baiklah jika memang seperti itu, meskipun papah dan mama sangat berat untuk menyetujuinya. Tapi jika itu yang terbaik menurut kalian mau gimana lagi. " Kata Adi lalu merentangkan kedua tangannya pada Alora dan dengan tersenyum Alora masuk ke dalam pelukan papah mertuanya."Entah kenapa aku begitu menyayangimu nak." Gumam Adi yang masih memeluk Alora."Pah, gantian mamah lagian kasian itu Zevanya nanti engap." Sahut Sarah pada Adi.Mendengar sahutan Sarah, Adi mau tidak mau segera melepaskan pelukannya dan Sarah langs

    Last Updated : 2024-07-01
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 22

    Mata Alora tanpa bisa menolak tampak berbinar, ia lalu melangkah ke arah salah satu kamar dan membukanya. Ia tersenyum ketika kamar itu telah bersih dan rapi bahkan ada box bayi yang di letakkan disana. Ia pun tanpa berpikir lagi segera masuk dan meletakkan Zevanya di box bayi.Setelah merasa aman dia kembali keluar kamar dengan matanya menyusuri seluas ruangan yang ada di rumah itu, ia hendak kembali ke mobil untuk mengambil barang-barang tapi ia memperlambat langkahnya untuk mengagumi keindahan rumah dengan cat berwarna kuning cerah berpadu dengan warna putih kesan ceria begitu terasa dan rumah itu semakin cantik ketika beberapa lukisan bunga Daisy menempel di bagian dinding yang membuatnya terlihat semakin memperindah ruangan, meski awalnya Alora sedikit berat untuk tinggal di rumah ini tapi melihat kecantikannya karna ia juga sangat menyukai bunga Daisy setidaknya itu menjadi sedikit penawar baginya untuk betah tinggal disana."Sengaja jika rumah ini sangat cerah, karna pemilik se

    Last Updated : 2024-07-02

Latest chapter

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 75

    Tangis histeris memenuhi ruang rawat Alora, ketika dia baru mendapatkan kenyataan yang sangat menyakitkan dimana janinnya tidak berhasil di selamatkan dan harus terpaksa di relakan.Tapi perasaan ibu mana yang bisa langsung menerima saat kehilangan anaknya, dan itulah yang membuat Alora tidak bisa tenang meski kedua orang tuanya berusaha untuk menenangkannya.Damian yang mendengar teriakan histeris itu, buru-buru ia menghampiri ruangan Alora dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia itu dapat menenangkannya. Tanpa memperdulikan apapun lagi, Damian langsung membawa Alora ke dalam pelukannya."Ra! Tenang Ra!" Ucapnya mencoba menangkan Alora.Alora menggelengkan kepalanya, dan tangannya mencengkram erat lengan kekar Damian. "Bagaimana bisa aku tenang! Sedangkan anakku sudah pergi Dam!" Jawabnya terisak, terdengar sangat menyayat."Aku tau Ra! Aku tau, bagaimana perasaanmu saat ini, karna meski tidak sesakit yang kamu rasakan, aku juga merasakannya Ra! Bagaimana hancurnya kamu aku menge

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 74

    Kekhawatiran kembali di rasakan oleh Mirna dan Bagas ketika mendapat kabar dari Damian, dan kini keduanya tengah berjalan cepat menuju ke ruangan Alora.Damian segera berdiri ketika sudah melihat kehadiran orang tua Alora. "Apa yang sudah terjadi dengan putriku!?" Tanyanya tanpa sadar Mirna menggenggam tangan kekar Damian.Belum sempat Damian menjawab seorang Dokter menghampiri mereka. "Dengan keluarga pasien Alora?" Tanya Dokter itu, secara bersamaan Mirna dan Bagas mengangguk."Boleh ikut dengan saya, karna ada hal penting yang harus saya sampaikan." Pinta Dokter itu dan tanpa berpikir panjang Mirna dan Bagas segera mengiyakan.Dokter itu mempersilahkan kedua orang tua Alora untuk mengikuti langkahnya, dan kembali memperkenalkan mereka untuk duduk setelah berada dalam ruangannya.Sangat fokus Mirna dan Bagas mendengarkan penjelasan dari Dokter, perubahan reaksi Mirna dan Bagas sangat jelas terlihat ketika keduanya mendapati kebenaran tentang kondisi Alora saat ini."Takut kondisi ya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 73

    Senyuman di bibir Alora seketika sirna ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Chakra bersama wanita yang pernah ia temui tengah berjalan mendekat ke arahnya, dan perubahan dari ekspresi Alora dapat Damian sadari, membuatnya seketika mengikuti kemana arah fokus mata Alora, dan ia langsung mengetahui alasannya.Tidak lama langkah Chakra dan Anggika berhenti tepat di depan Damian dan Alora duduk. "Apakah kembali bersama mantan saat mempunyai masalah dengan suami itu adalah keputusan yang menurutmu sudah sangat tepat?" Kata Chakra memancing reaksi dari orang-orang yang berada disana.Mendengar itu Alora segera berdiri karna ia tidak bisa membiarkan Chakra melakukan hal lebih jauh lagi, menyadari jika kini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang."Mas, bisa kita bicarakan di lain tempat karna disini banyak orang." Ucap Alora menurunkan egonya mengalah agar Chakra dapat mendengarkannya.Chakra terkekeh. "Kenapa? Kamu malu karna banyak orang yang menonton, biarlah Ra biarkan orang

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 72

    Setelah Alora menyetujui untuk tinggal di apartemen Damian, dimana hanya itu pilihan yang menurutnya sangat aman mengingat bagaimana ia sangat mengerti sikap Damian padanya.Di dapur Alora tengah memasak untuk sarapan, di tengah kegiatannya yang tengah fokus pada masakannya tanpa ia sadari Damian memperhatikannya dengan tatapan yang sama seperti tatapannya yang dulu penuh cinta."Kesini lah Dam, aku yakin dengan hanya menatapku tidak akan membuatmu menjadi kenyang." Kata Alora saat mulai sadar akan kehadiran Damian dan juga tatapannya.Damian tersenyum, lalu segera menghampiri Alora yang mulai menata makanan di meja makan. "Aku hanya terlalu rindu dan hanya dengan menatapmu rinduku dapat berkurang." Kata Damian sembari mendudukkan bokongnya di kursi.Alora terkekeh. "Ayolah Dam, pagi-pagi gini lebih enak sarapan dari pada harus menggombal." Jawab Alora mencoba menyembunyikan salah tingkahnya, tapi Damian dapat melihat semu merah di pipi Alora.Merasa gemas Damian meraih tangan Alora m

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 71

    Anggika mengedarkan pandangannya saat memasuki kediaman Chakra, dan tanpa menunggu waktu lama ia seketika jatuh hati pada kediaman Chakra dan tanpa menunggu lama ia masuk lebih dalam mengikuti langkah lelaki di depannya.Tepat di depan pintu kamar langkah Chakra dan Anggika berhenti, lalu Chakra merogoh sakunya dan segera membuka pintu dengan kunci yang telah ia bawa."Ayo masuk Gi." Ajak Chakra mempersilahkan untuk Anggika masuk ke dalam kamar."Kamar ini adalah kamar tamu, dan bisa kamu gunakan dulu karna hanya kamar ini yang terjaga kebersihannya, setelah kamarku dan Alora." Jelas Chakra saat keduanya sudah berada di dalam kamar."Terimahkasih Chak telah mau membantuku." Ucap Anggika, yang beruntung mendapatkan kebaikan dari Chakra."Sama-sama, yaudah sekarang kamu istirahat dulu dan aku akan memanggil pelayan untuk memasakkan makan siang untuk kita." Ujar Chakra tanpa di sadari itu membuat Anggika kagum ketika ia menganggap jika itu adalah perhatian lebih dari Chakra.Setelah di r

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 70

    Di tengah-tengah Damian dan Alora menikmati baksonya, ketika Alora hendak menyuapkan kembali sendok ke dalam mulutnya tiba-tiba perutnya terasa bergejolak membuatnya reflek meletakkan sendok nya.Melihat ada yang berbeda Damian menatap ke arah Alora yang tiba-tiba diam. "Ra, kamu kenapa?" Tanyanya mulai khawatir.Alora menggeleng, merasa perutnya semakin terasa tidak karuan tanpa berkata apapun Alora segera bangkit dan meninggalkan Damian, melihat sikap aneh Alora membuat Damian segera mengikutinya.Setelah berjalan cukup jauh dan tepat di sebuah pohon besar, Alora yang sudah tidak dapat menahan gejolak di dalam perutnya tanpa bisa di tahan lagi ia langsung memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.Damian semakin khawatir ketika melihat Alora terus muntah, bahkan Alora terus muntah meski yang keluar kini hanya cairan saja.Setelah rasa ingin muntahnya telah mereda, Alora kembali menegakkan tubuhnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemah sampai ia hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 69

    Tidak membiarkan apa yang Alora lakukan, Chakra cepat-cepat menghampirinya lalu dengan kasar ia melemparkan koper Alora tanpa peduli jika Mirna melihat apa yang ia lakukan."Aku bisa jelasin Ra! Tidak perlu kamu seperti ini." Kata Chakra penuh penekanan.Alora terkekeh. "Jelasin apa? Aku sudah nggak butuh itu, karna yang aku butuhkan saat ini pergi dari hidupmu!" Jawab Alora juga menekankan setiap kata-katanya yang keluar, lalu tanpa peduli ia kembali mengambil koper yang Chakra lemparkan dan kembali mengisinya dengan baju-bajunya."Ra!" Cegah Chakra menghentikan pergerakan tangan Alora."Apa lagi!" Kesal Alora."Jangan buat aku marah." Ancamnya memberi peringatan.Tidak peduli dengan itu Alora tetap memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, sampai dimana Chakra hendak kembali meraih koper itu dan Alora segera menghindarkan."Kalau kamu nggak mau aku dan janin dalam kandunganku ini kenapa-napa jangan pernah mencegahku untuk pergi." Ancam balik Alora mulai menggenggam handle kopernya."R

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 68

    Meski awalnya Mirna tidak memberikan izin, pada akhirnya Alora dapat meluluhkan Mirna dan membiarkan dia berangkat sendiri ke Rumah Sakit.Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alora dengan cepat sampai di Rumah Sakit, dan setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk dan menuju poli kandungan.Sesampainya disana Alora menunggu satu orang yang lebih dulu darinya, saat itu di sekelilingnya ia dapat melihat rata-rata Ibu Hamil tengah di temani oleh pasangannya, membuat perasaannya seketika terenyuh mengingat kini dirinya datang kesana hanya sendiri."Bu Alora, silahkan masuk." Ucap seorang perawat dan Alora segera bangkit lalu masuk ke ruangan USG."Sendirian Bu Alora?" Tanya Dokter Ramah.Dengan tersenyum kaku Alora mengangguk, dan segera perawat mengarahkannya ke bad agar berbaring."Maaf ya Bu." Ucap perawat ketika akan menyingkap baju Alora.Segera Dokter menempelkan probe ke perut bagian bawah setelah memberikan gel, dan Dokter mulai menggerakkannya sembari memperhatikan layar di de

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 67

    Ketika Chakra membuka pintu Bagas dan Mirna secara bersamaan menoleh ke arah sumber suara, dan Chakra sedikit terkejut kala melihat Mertuanya."Ma, Pah." Sapanya langsung menjabat dan mencium punggung tangan Mertuanya secara bergantian."Dari mana Chak?" Tanya Mirna dengan dalam dirinya menahan kesal pada Menantunya itu.Sedikit gugup, dan Chakra mencoba menutupinya saat mendapat pertanyaan itu dari Mirna. "Tadi ada urusan Ma di Perusahaan, tapi sudah Chakra selesaikan." Jawab Chakra berbohong."Kalau gitu Chakra nyusul Alora dulu di Kamar Pah, Ma." Ucapnya lagi izin."Silahkan, semoga keberuntungan kembali berada di tangan kamu." Jawab Mirna sedikit menyindir dan membuat Chakra tampak bingung.Tidak terlalu menghiraukan perkataan dari Mertuanya, Chakra segera berlalu menuju kamarnya dan mulai membuka pintu secara perlahan karna ia takut jika istrinya telah tidur."Sebenarnya kamu dari mana sih Mas!?" Tegur Alora ketika mengetahui kehadiran Chakra.Chakra tersenyum, ia mengerti jika A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status