Home / Rumah Tangga / Bukan Inginku Menikah Denganmu / Bab 2. Tak ada yang bisa.

Share

Bab 2. Tak ada yang bisa.

Author: Oot
last update Last Updated: 2022-07-01 22:23:13

Pemakaman Jordhy Saskara berlangsung dengan khidmat. Banyak rekan bisnis yang datang untuk menyampaikan belasungkawa. Begitupun dengan teman arisan Nadya dan juga rekan-rekan satu angkatan Greta. Semuanya datang untuk memberi penghiburan dan kekuatan.

Kini tanggung jawab Radinka semakin besar. Jika sebelumnya dia masih bisa berduksi dengan sang ayah tentang banyak hal, terutama tentang perusahaan, kini dia sendiri. Semua keputusan ada di tangannya. Terus terang itu cukup berat. Dia takut tidak akan sanggup menjadi pemimpin yang persis seperti ayahnya, yang bijaksana dan dicintai seluruh karyawan. Yang dermawan dan suka menolong. Radin masih harus banyak belajar dan berbenah.

“Mas.” Seseorang masuk ke dalam ruangan kerjanya yang sengaja dibuat minim cahaya. Radin memang masih dalam suasana berduka. Greta berjalan ke arah Radin yang berdiri tanpa tujuan di tepi jendela. Adik perempuannya itu tiba-tiba memeluknya.

Greta menangis pilu. Menumpahkan kesedihannya di dalam pelukan Radinka, satu-satunya kakak yang dia punya. Sekarang hanya ada Radin, papa Jordhy sudah pergi. Greta hanya akan berpegang pada sang kakak. Sudah tidak ada papa Jordhy yang selalu menjadi teman curhat dan tempat mengadu. Selama ini Radin sangat sibuk sehingga mereka jarang bertukar pikiran.

“Kamu yang kuat, Gre. Harus mulai belajar mandiri.”

Greta tidak menjawab. Dia hanya ingin menangis sampai puas dan lelah.

Malam harinya mereka bertiga berkumpul di meja makan. Maid sudah menyiapkan hidangan untuk makan malam. Rumah itu masih sunyi. Tidak ada yang bersemangat untuk bicara. Mereka makan dalam diam. Kursi Jordhy sengaja dibiarkan di sana. Di bagian ujung meja. Mereka yakin papa Jordhy sedang menemani mereka sekarang.

“Rad … kamu udah mikirin pesan papa?” Nadya tiba-tiba memulai pembicaraan.

“Saya nggak berencana memikirkannya.” Radinka menjawab dingin.

“Tapi kemarin kamu udah janji sebelum papa kamu menghembuskan napasnya yang terakhir.” Nadya menghentikan makannya.

“Itu hanya supaya papa bisa pergi dengan tenang.”

“Tapi kalau kamu nggak nikah, semua warisan akan jatuh ke tangan orang-orang nggak jelas. Kamu mau?” Nadya sengaja mengingatkan ucapan Roni kemarin.

‘Pak Radin harus menikah dengan perempuan itu. Kalau tidak, semua warisan Bapak Jordhy akan dilimpahkan kepada anak yatim piatu yang lebih membutuhkan.’

Radinka meletakkan sendoknya. Tidak ada kata yang terlintas untuk menjawab dengan cepat karena ini memang perkara sulit. Almarhum ayahnya tentu tidak main-main jika hal ini saja mereka taunya dari pak Roni, pengacara keluarga. Tentang warisan itu pasti sudah ada di dalam surat wasiat yang ditinggalkan almarhum ayahnya. Radinka tidak bisa sembarangan menolak jika masih ingin hidup. Dia juga harus memikirkan bagaimana ibu dan adiknya hidup jika warisan itu tidak jatuh ke tangan mereka.

“Saya akan pikirkan lagi. Ini terlalu dadakan. Mama tau gimana Sheza ‘kan?”

“Kalau dia tau, memang nggak akan setuju, Rad. Tapi masak kamu rela warisan itu jadi hak orang lain?” Nadya semakin menekan. Dia bukan tidak suka Sheza. Tapi semuanya bisa dibicarakan.

Radinka masih diam dan mengunyah makanannya lagi dengan susah payah.

“Kita bisa bilang ke Sheza kalau ini hanya sementara. Sampai semua warisan itu benar-benar jatuh ke tangan kita. Jadi dia tidak perlu khawatir kalian akan berpisah.”

“Saya pikir dulu.” Radinka mengakhiri pembiaraan.

Selama tiga hari, Nadya memberikan waktu kepada puteranya untuk berpikir. Katanya Roni menunggu kabar dari mereka. Pokoknya laki-laki itu hanya ingin melihat pernikahan Radinka benar-benar terlaksana. Nadya kesal bukan main.

Di kantor, Radinka masih belum bisa fokus sepenuhnya. Selain karena masih dalam suasana berkabung, dia pun memikirkan permintaan terakhir almarhum ayahnya. Entah siapa perempuan itu, Roni belum memberi tahu. Entah seperti apa wujudnya, berasal dari keluarga mana, pendidikan terakhirnya apa, pekerjaannya apa, Radin benar-benar buta. Bagaimana bisa dia membuat keputusan? Sekalipun ini hanya untuk sementara, mana mau dia menikah dengan gadis yang tidak selevel dengan keluarga mereka?

Sheza masuk ke ruangannya tanpa mengetuk. Perempuan cantik itu selalu ada untuknya sejak hari pertama ayahnya pergi. Ya, selain saat di rumah. Seperti sekarang, Sheza meninggalkan pekerjannya hanya untuk menemani sang kekasih. Perempuan berusia tiga puluh enam tahun itu melangkah masuk dengan pakaian ketat berbahan kaos. Sepertinya dia sengaja melepas blazer supaya lebih leluasa ‘menghibur’ Radinka.

“Sayang, lagi apa?” Sheza duduk di atas paha Radinka yang baru saja memutar kursinya, hingga posisinya menghadap ke samping. Tangan kanan perempuan itu langsung melingkar di leher Radin dan tangan kirinya bergelanyut manja di dadanya.

“Masih blank. Belum bisa mikir.” Radin berkeluh kesah. Diletakkannya kepala di cerug leher wanita itu. Aroma parfum Sheza begitu menenangkan.

“Kamu harusnya istirahat dulu, Rad. Nggak baik kalau dipaksain.” Sheza menyelipkan jari-jari lentiknya di dalam rambut Radinka yang lebat. Melakukan gerakan memijit kecil supaya laki-laki itu sedikit rileks.

“Kalau di rumah terus lebih stress. Harus kerja buat pengalihan.” Radin menjawab. Matanya sudah terpejam karena sentuhan Sheza membuatnya nyaman. As usual.

“Buktinya nggak bisa kerja juga ‘kan? Sama aja, Sayang.”

Radin berdecak. Ah pusing ngomongin kerjaan. Dia pun memeluk Sheza. Merasakan kelembutan tubuh perempuan itu di dalam dadanya. Memang hanya wanita ini yang bisa mengalihkan rasa sedihnya. Radin selalu terpacing setiap melihat Sheza memakai pakaian ketat seperti ini. Rasanya pengen bercinta sesegera mungkin. Tapi … tunggu dulu.

“Saya mau bicara.” Radin kemudian melepaskan pelukannya. Membuat Sheza sedikit siaga dengan ucapan tersebut.

“Saya dijodohkan.”

“APA!?”

“Sssssshhhh.” Radin langsung menggeleng dan mengelus pipi cantik nan mulus milik kekasihnya. “Dengar dulu.”

Dada Sheza sudah bergemuruh. Mendengar kekasihnya dijodohkan tentu langsung membuat kepalanya pusing tujuh keliling. Mereka ‘kan sudah berencana akan menikah? Pokoknya nggak bisa!

“Itu wasiat terakhir papa sebelum beliau menghembuskan napas terakhir.”

Sheza menutup mulutnya dengan satu tangan. “Serius? Kamu nggak pernah bilang, Rad!”

“Ini lagi bilang. Saya juga nggak tau harus bagaimana. Saya nggak mau dijodohkan.” Radinka memulai. Sengaja memilih kalimat yang pasti Sheza suka.

“Tapi … kalau saya nggak nikah sama perempuan itu, semua warisan papa akan dilimpahkan ke anak yatim piatu.”

“Nggak masuk akal!” Sheza kembali berdebar. Baginya ini sangat lucu, tapi cukup genting jika memang pengalihan warisan itu benar adanya. Dia cinta sih ke Radin, tapi kalau pada akhirnya dia jatuh miskin, Sheza tentunya akan berpikir dua kali.

“Ya, dan percayalah saya sudah menolak. Tapi mama memaksa. Saya terjepit. Saya juga tidak tau siapa perempuan itu dan nggak mau tau. Saya hanya mikirin kamu. Tapi mama nggak mau warisan itu jatuh ke tangan orang lain.”

“Terus?” Kedua mata Sheza sudah memerah. Terbayang sang kekasih akan menikahi perempuan lain. Ah, mana sudi!

“Saya masih mikir. Saya mau tanya pendapat kamu juga. Kata mama ini hanya sementara, sampai semua warisan resmi jatuh ke tangan kita.”

“Dan kamu setuju??!!” Sheza mulai memekik, plus berdiri dari atas pangkuan Radinka. Tidak! Tidak bisa! Meski hanya sementara, tapi orang-orang akan tau kalau Radinka sudah menikah. Lantas bagaimana nasibnya? Apa statusnya akan berubah jadi pelakor? Oh Tuhan!

“Sheza Sheza Sheza.” Radin menangkap pinggang Sheza yang sudah kabur dari dirinya. Saat dia berhasil membalikkan tubuh ramping itu ke dalam pelukannya, dia melihat air mata sudah membasahi pipi perempuan itu. Saat itu juga Radinka merasa bersalah. Dia membawa Sheza ke dalam pelukannya dan mengurungnya dalam dekapan hangat.

“Selama dua tahun ini aku nggak keberatan kita backstreet, Rad! Aku menunggu momen kamu secara resmi melamar aku di depan semua orang! Bukan malah kayak gini!” Sheza terus terang mengutarakan isi kepalanya dengan jujur. “Apa kata orang kalau akhirnya kamu menikah dengan perempuan lain, padahal selama ini yang mereka tau pacar kamu itu adalah aku?!”

Radinka mengusap punggung dan kepala Sheza berkali-kali. Dia sangat paham perasaan Sheza. Dulu, Radin yang meminta supaya mereka tidak go public karena terlalu beresiko. Tapi Radinka janji akan menikahi Sheza, suatu saat. Kalau jadinya seperti ini, tentu saja Sheza akan kecewa berat.

Setelah tangis Sheza sedikit reda, Radinka membuat jarak lagi. “Saya paham, Sheza. Tapi Saya juga harus mikirin nasib mama dan Greta kalau semisal warisan itu hilang. Jangankan mereka, saya juga akan jatuh miskin, Sayang. Kamu mau nikah sama saya kalau udah miskin?”

Glek!

“Ya … ya … kamu mau kasih makan apa aku kalau nggak punya duit? Aku realistis aja, Rad.”

“Nah itu.” Radin mengusap pipi Sheza yang basah. “Justru karena saya ingin memperjuangkan masa depan kita juga. Saya janji ini nggak akan lama.”

Sheza terdiam. Sepertinya Radin sudah membuat keputusan tanpa meminta pendapatnya. Sebenarnya laki-laki ini hanya ingin memberi tahunya saja.

“Tapi kamu nggak bisa tidur sekamar sama dia!”

“Pasti.”

“Kamu nggak bisa pegang-pegang!”

“Never. Saya cuma mau pegang kamu.”

“Nggak boleh ninggalin aku demi dia!”

“Ya jelas dong. Saya nggak akan peduli dia mau hidup atau mati. Saya akan selalu ada untuk kamu.”

Ya sudah, Radin sudah berjanji dan kelihatannya dia serius. Sheza pun lega dan kembali memeluk Radinka. Dengan sangat erat karena dia tidak ikhlas membagi raga pria ini dengan perempuan manapun.

“Kamu sengaja pakai baju ketat gini?” Radin kemudian mengalihkan percakapan.

“Nggak sengaja. Memangnya kamu pikir sengaja untuk apa?”

“Mau godain saya barang kali?”

Sheza mendongak dan tresenyum. Memamerkan leher putinya yang jenjang dan berujung pada belahan dada yang begitu menggoda.

“Mana ada yang bisa gantiin kamu, Shez.” Radinka langsung mengangkat tubuh sintal Sheza dan mendudukkannya ke atas meja kerja.

“Buktikan, Sayang.”

***

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Diah Widyatie
Radinka awalnya sok nolak perjodohan... akhirnya...pasti bucin sebucin2nya sama Cahaya Kemilau... hhhhhhmmmm... hehehehe... tinggal kita tunggu jalan ceritanya & intrik2nya sampai akhir... :-))
goodnovel comment avatar
Neng Onyon
blm apa dh mikir hidup Mila akan seperti dineraka... sad
goodnovel comment avatar
winter taevee
kasian Mila udah kehilangan ortu bakal nikah sama laki2 yg modelan begini.. mending dia jd anak panti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 3. Donatur terbesar.

    “Bu, ini nggak serius ‘kan??”“Ibu serius, Nak. Sini dengar dulu. Ibu belum selesai.”Kemilau menolak untuk melanjutkan pembicaraannya dengan ibu Sulis yang menurutnya sedikit gila. Perjodohan? Apa-apaan? Dia masih kuliah. Pacaran saja nggak mau, apalagi menikah. “Ini nggak masuk akal, Bu. Aku nggak mau menikah!”“Ini amanah orang yang sudah pergi duluan meninggalkan kita, Mil. Kalau nggak dilaksanakan, Ibu takut kualat.” Sulis berusaha membujuk. “Tapi kenapa harus Mila, Bu? Kenapa nggak Gisel? Gisel jauh lebih cantik, barangkali putera pak Jordhy lebih tertarik. Lagian aku masih kecil, Bu. Pleaseee.” Mila tidak tau bagaimana lagi caranya untuk menolak. Dia memang beberapa kali mengobrol dengan pria tua bernama Jordhy Saskara itu, tapi rasanya tidak bisa dibilang sangat dekat sampai-sampai dia berniat menjadikan Kemilau sebagai menantunya. Tolong masuk akal lah sedikit.“Ibu juga nggak tau, Mil. Permintaan ini sudah lama disampaikan almarhum ke Ibu. Beliau adalah donatur terbesar ki

    Last Updated : 2022-07-05
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 4. First met.

    “Masih jauh lagi nggak sih?” Greta melihat map yang ada di dashboard mobil Radin. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah panti asuhan. Katanya calon istri Radinka itu tinggal di sana. Satu fakta lagi yang membuat mereka semua pesimis akan sosok perempuan yang digadang-gadang alamarhum ayah mereka cukup pantas menjadi pendamping seorang penerus Saska T&G.“Nanti mentok di depan, trus belok kiri. Sampai.” Radinka menjawab. Kata map sih begitu.“Awas aja kalau nggak ada hasil.”Sheza yang duduk di sebelah Radinka menoleh ke belakang. “Kamu beneran berhenti jadi dokter, Gre?” Dia mencoba melanjutkan obrolan yang sudah berhenti sejak lima belas menit yang lalu. By the way, Sheza lebih tua enam tahun dari Greta. Dia sudah menganggapnya sebagai adik.“Beneran, Kak. Aku trauma. Pegang papa malah ko’it.”“Nggak gitu juga, Gre. Udah takdir, mau diapain? Sayang loh ilmunya.”“Nanti deh, Kak. Aku mau rehat dulu. Mau liat calon istri mas Radin kayak apa dulu. Gatel pengen nindas.”“

    Last Updated : 2022-07-05
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 5. Firasat Kemilau.

    “Bu, jujur sama aku. Apa pak Jordhy menyimpan rahasia lain yang aku nggak tau?” Setelah yang ada di ruangan itu hanya tinggal mereka berdua, Kemilau kembali mempertanyakan kebenarannya. Dia yakin, anggota keluarga Jordhy yang kaya raya itu, tidak mungkin menyukainya begitu saja. Dibandingkan mereka semua, Mila tak lebih dari seorang upik abu. Mustahil mereka mau menerima Kemilau sebagai menantu.“Nggak ada rahasia-rahasiaan, Mil. Tuan Jordhy itu sungguhan kagum sama kamu. Katanya kamu pantas menjadi istri untuk Radinka. Ibu juga kurang paham, Mil, tapi Ibu memilih untuk percaya saja sama omongan alamarhum.” Sulis kembali duduk di sofa. Selama lima tahun mengenal Jordhy, Sulis tau pria itu tidak pernah salah dalam menilai sesuatu. “Atas dasar apa, Bu? Aku masih muda. Bandingin om Radinka, umur aku jauh di bawah dia. Aku juga masih kuliah. Apa yang mereka harapin dari aku, Bu?” Kemilau ikut duduk dan memegang kedua tangan Sulis. Wanita ini sudah dia anggap sebagai ibu sendiri. Dia berh

    Last Updated : 2022-07-05
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 6. Meninggalkan panti asuhan.

    “Greta?! Ayo, buruan! Pak Kirno sudah stand by di bawah.” Nadya sedikit berteriak memanggil putri bungsunya yang tak kunjung turun dari kamarnya yang ada di lantai dua. Siang ini mereka akan menjemput Kemilau, seperti janji mereka kepada Sulis kemarin. Semakin cepat pernikahan itu terlaksana, semakin cepat pula harta warisan Jordhy pindah nama menjadi milik mereka.Suara derit pintu terdengar dari atas. Lalu disusul derap langkah tergesa menuruni tangga. Itu sudah pasti Greta.“Duh, Ma. Kayak yang penting banget sih pergi ke sana? Sampai aku diburu-buru gini.” Wanita berusia tiga puluh itu ngedumel sambil memasang anting di kedua telinganya. Kini dia berhadapan dengan Nadya yang sudah menunggunya di ruang tamu.“Kita harus berjuang, Gre. Ini cuma sebentar kok. Ayo.” Nadya berdiri dan berjalan ke arah pintu utama. Greta mengekor saja tanpa berkata-kata lagi. Kedua antingnya sudah menempel sempurna di daun telinga. Clutch yang dia jepit di ketiak kini berpindah ke telapak tangan.Kirno,

    Last Updated : 2022-07-12
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 7. Kamar baru.

    Selama dalam perjalanan menuju kediaman Saskara yang berada di pusat ibu kota, Nadya dan Greta mengajak Kemilau berbicara tentang banyak hal. Mereka tidak membiarkan gadis itu kesepian. Mila juga dengan senang hati membuka diri. Dia menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua orang itu. Obrolan mereka sedikit mengobati hati Mila yang sedang galau. Oke, abaikan dulu tentang firasatnya kemarin. Harapan Kemilau teramat besar, kelak Greta dan Nadya ini benar-benar bisa menjadi ibu dan saudara perempuan baginya. “Pokoknya, Mil. Apa aja yang mengganggu pikiran kamu, jangan sungkan untuk kasih tau ke kita. Kita maunya kamu nyaman di rumah. Apalagi mas Radin itu sedikit sibuk. Kamu bisa-bisa jarang ketemu sama dia. Kalau kamu nggak punya teman, cerita ke aku aja nggak apa-apa.” Greta kembali menebar racun di dalam pikiran Kemilau. “Betul banget, Mil. Kalau kamu kesepian, main aja ke kamar Greta. Dia sekarang lagi nggak kerja. Jadi, bakalan sering di rumah.” Nadya menambahi.Fix,

    Last Updated : 2022-07-12
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 8. Persiapan pernikahan.

    Kemilau masih mematung di tempat persembunyiannya. Suara desahan dua sejoli yang sedang bercinta di balkon sebelah membuat sekujur tubuhnya kaku. Punggungnya bersandar di tembok pembatas dan kepalanya tertunduk menatap lantai marmer yang ada di bawah kakinya. Radinka dan perempuan itu … ternyata mereka mempunyai hubungan khusus. Saat ke panti asuhan kemarin, mereka bahkan datang bersama menghadap ibu Sulis. Kenapa bisa? Apakah wanita itu merestui kekasihnya menikah dengan perempuan lain? Bisa dibilang, Kemilau hanyalah seorang bocah ingusan bila dibandingkan dengan dirinya. Why? Apa mereka hanya teman bercinta biasa sehingga tidak ada ikatan yang serius?Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Kemilau tersentak. Pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan di dalam kepalanya lenyap seketika. Dengan langkah pelan dia kembali masuk ke kamar dan berjalan menuju pintu. “Nona, makan malam sudah siap. Nona sudah ditunggu di meja makan.” Salah seorang maid yang ditugaskan Nadya datang untuk meny

    Last Updated : 2022-08-01
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 9. Hari H penikahan.

    Satu minggu berlalu tanpa terasa. Sudah satu minggu pula Kemilau tinggal di kediaman Saskara dan mengurus segala hal yang berhubungan dengan pernikahan dia dan Radinka. Laki-laki yang justru tidak pernah terlihat batang hidungnya di rumah. Pasang surut rasa sedih dan takut, berkali-kali dialami oleh gadis itu. Semakin mendekati hari pernikahan, rasanya semakin galau, berdebar, putus asa. Semuanya bercampur aduk menjadi satu.Namun seperti biasanya, Nadya dan Greta seperti dua malaikat yang selalu ada untuknya. Menghapus air matanya dan menghiburnya setiap kali dia bersedih. Menguatkan Mila dengan janji kalau pernikahan ini adalah yang terbaik untuk dia dan Radinka. Sampai-sampai Kemilau sangat percaya kalau kedua perempuan dewasa itu benar-benar menyukainya. Hari pernikahan pun tiba. Pagi harinya Mila sudah dirias dengan begitu cantik dan sudah memakai kebaya yang dibeli minggu lalu. Ibu Sulis dan suaminya sudah datang sebagai perwakilan dan saksi dari pihak keluarga Mila. Gisel dan

    Last Updated : 2022-08-03
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 10. Awal dari sebuah neraka.

    Satu jam kemudian Kemilau tersadar dan mendapati dirinya sudah berada di kamar hotel tempatnya dirias tadi pagi. Tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Mila berusaha mengumpulkan tenaganya untuk duduk di kasur walaupun kepalanya masih sangat pusing. Dia langsung teringat kalau tadi dia masih berada di ballroom hotel karena acara pernikahan dia dengan Radinka masih berlangsung.Ah, Kemilau kembali mengingat apa yang sudah terjadi sebelum dia pingsan tadi. Perbuatan Radinka yang sudah mempermalukan dia sebagai wanita yang baru saja resmi dia jadikan istri. Di hadapan semua orang, laki-laki itu malah memamerkan Sheza dan menunjukkan kekagumannya kepada kekasihnya itu. Bukan hanya itu, rasa sakit Kemilau juga seakan bertambah ketika sang ibu mertua dan kakak iparnya jelas-jelas tidak berada di pihaknya, seperti yang mereka lakukan selama satu minggu ini. Hati Kemilau berdebar begitu kencang. Apakah aslinya mereka hanya bersandiwara?Kemilau memandang cincin yang melingkar di jari manis tan

    Last Updated : 2022-08-05

Latest chapter

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Extra part (Spoiler Season 2)

    Selama dua tahun terakhir, Bali dan segala isinya adalah momok yang sangat menakutkan bagi seorang Radinka Kevan Saskara. Setelah Mila meninggalkannya di tempat itu dengan cara yang tragis, dia berjanji tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi. Hidupnya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Radinka kembali ke setelan pabriknya. Dingin dan tak tersentuh. Selama dua tahun memegang pemerintahan di Saska, dia berhasil menaikkan omset tahunan lima kali lipat dari jaman kejayaan ayahnya. Kepergian Mila membuatnya tidak punya pilihan selain fokus pada Saska. Radinka harus mengakui, kata-kata Mila sangat benar tentang Saska adalah tanggung jawabnya. Setelah dipikir-pikir kembali, alangkah bodohnya dia saat berniat melepaskan Saska demi hal lain yang belum tentu layak untuk diperjuangkan. Seperti Mila salah satunya. Hingga sekarang, sama sekali tidak ada kabar dari perempuan itu. Radinka juga tidak berusaha untuk mencari tau keberadaannya. Hati yang sudah membatu, membuat

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 101. Kembali utuh (Tamat)

    Tidak hanya Radinka yang merasakan hati bagai tersayat-sayat. Kemilau juga sama. Sepanjang penerbangan ke London dia tidak berhenti menangis. Mengorbankan hidupnya ke dalam tangan Amar yang bahkan tidak dia kenal dengan baik, adalah satu hal besar yang sesungguhnya tidak ingin dia lakukan. Tapi dia tidak berdaya ketika Amar dan Adam selalu menerornya lewat pesan. Mengancam akan benar-benar menjatuhkan Saska jika dia tidak bersedia ikut ke London.Mila bahkan tidak tau apa tujuan sepasang orang tua ini membawanya ke sana. Bukankah itu tindakan yang terlalu berani? Sepanjang perjalanan Kemilau tidak bersuara. Sedikitpun tidak berkenan menjawab pertanyaan Amar dan Pratiwi. Hingga akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, Mila masih betah dengan segala kebungkamannya.“Tersenyumlah. Karena itu membuatmu jauh lebih cantik.” Pratiwi mencoba menghibur cucunya. Namun jelas itu tidak penting. Kemilau tidak membutuhkannya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah Radinka. Entah bagaimana kabar pria

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 100. Bagai uap air.

    “Aku pengen jalan-jalan.” Mila sesumbar membuat permohonan saat Radika sedang memakai baju tidurnya. Wanita itu memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya dengan agresif.“Jalan-jalan ke mana, Baby?”“I don’t know. Mungkin Bandung, atau Bali lagi?”Radinka memutar tubuhnya dengan senyum yang sudah terlukis di wajah. “Kamu … mau honey moon sesi kedua?”Mila balas tersenyum lebar dan mengangguk dengan semangat. “Aku sumpek dengan semua yang terjadi belakangan. Pengen menghirup udara segar.”“Bali? Kapan?”“Bebas. Kamu bisa ijinin aku ke kampus ‘kan Sayangg?” Mila memohon manja.“Baiklah. Saya juga akan mengatur jadwal cuti lagi di kantor. Bagaimana kalau kita berangkat besok lusa?”Lagi-lagi anggukan di kepala Mila membuat Radinka begitu yakin kalau Mila sudah memilihnya. Lusa berarti sudah melewati batas perjanjian dengan Amar. Kalau Mila sendiri yang meminta untuk jalan jauh, itu artinya Radin sudah bisa tenang.Dan Bali akan menjadi tempat yang akan Radinka benci seumur hidupnya

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 99. Terselesaikan dengan baik.

    Nadya dan Greta sudah menanti kepulangan Radinka dan Kemilau. Meski dulu sempat tidak menyukai Mila, sekarang kedua orang itu justru tidak berharap Mila lebih memilih keluarga Amar. Sungguh nyata Allah adalah maha pembolak-balik hati. Saat Radin dan Mila muncul di ambang pintu, senyum di wajah Nadya langsung terkembang. Entah bagaimana bisa melihat sosok Kemilau ada di rumah ini terasa lebih baik dari pada tidak.Nadya menepuk kursi di sebelahnya, seperti memberi kode kepada Mila agar perempuan muda itu duduk di antara dia dan Greta. Dan Radinka membiarkan istrinya menuruti sang mama."Kami sungguh-sungguh meminta maaf." Nadya membuka pembicaraan. Memang inilah yang harus mereka bahas sekarang. Sebelum mereka kembali melanjutkan hidup dengan normal."Iya, Ma. Aku mengerti."Nadya mengambil kedua tangan Kemilau dan dia genggam begitu erat. "Maafkan semua perbuatan kami di awal-awal pernikahan kalian. Kami sungguh malu dan sangat menyesal."Lagi-lagi Kemilau harus menangis. Terpaksa. I

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 98. Kita.

    Setelah percintaan panas itu selesai, Mila menepati janji untuk menceritakan semuanya kepada Radinka. Mulai dari foto yang dia lihat di ruang kerja Adam, hingga obrolan Adam dan Sastri yang dia dengar kemarin siang. Kemudian tentang obrolan dia dengan Ibu Sulis saat di kampus, yang membuat dia sedikit curiga kepada Deva. Mila tidak mengurangi atau menambahi apapun. "Kenapa kamu lebih percaya kepada mas Adam dan mba Sastri? Bukan kepada saya? Kenapa kamu memilih untuk menyembunyikan ini, Sayang? Seandainya dulu kamu jujur saat saya bertanya tentang kedua orang tua kamu, mungkin urusannya tidak harus sampai sejauh ini." Kini Radinka sedang berada dalam pelukan Mila. Dia benar-benar ingin dimanja. Dia ingin Mila membelai rambutnya, wajahnya, semuanya. "Aku minta maaf. Aku masih egois dengan pemikiranku sendiri. Aku mengira ini bukanlah perkara besar. Maafkan aku." Mila tidak punya pilihan kata lain. Dengan lembut dia menyugar rambut Radinka dan melabuhkan kecupan panjang di setiap inc

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 97. Mau anak.

    *Sebelumnya maaf kalau ada typoMobil Radinka bergerak dengan cepat meninggalkan pelataran rumah Adam. Hasrat ingin melampiaskan rindu terhadap Kemilau begitu menggebu-gebu di dalam dirinya. Tangan yang tak berhenti tertaut melambangkan betapa dia sangat takut perempuan itu meninggalkan dia. Radinka sudah berjanji akan melakukan segala cara agar Kemilau memilih untuk bertahan di sisinya. Tidak perlu mempertimbangkan Amar dan keluarganya yang penghianat itu.“Sayang, aku kangen.” Mila tak sungkan-sungkan mengutarakan isi hatinya sambil meremas jemari Radin yang besar.“Kamu pikir saya enggak, hm? Kamu berhutang penjelasan tentang semuanya. Kenapa saya harus mengetahui ini dari orang lain, bukan dari kamu sendiri.”Mila menggigit bibir. “Aku akan menceritakan semuanya nanti. Dari awal.”“Better like that, Baby. Karena saya merasa bodoh ketika mengantar kamu ke kampus, lalu kamu pergi lagi tanpa sepengetahuan saya. Saya mencari kamu ke mana-mana tapi tidak ada yang tau kamu di mana. Saya

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 96. Beri waktu.

    *Maaf kalau ada typoSemua orang tercengang. Nadya, Greta, Julian dan Kemilau sama sekali tidak kepikiran ke sana. Mendengar Radinka mengutarakan hal tersebut membuat mereka bertukar pandang satu sama lain. Berbeda dengan keluarga Amar yang membeku di tempat.Akhirnya … motif mereka mendekati Kemilau terbongkar sudah.“Benarkah?” Radinka mengulangi pertanyaannya dengan nada skeptis. “Apakah Sheza juga yang memberi tahu kalian bahwa Mila mendapat bagian yang begitu besar?”“Opa, benar begitu Opa?” Kemilau merasa kalau dia berhak untuk mendengar jawaban dari sang opa.“Kalau iya … bukankah niat kalian lebih busuk dari pada ayah saya? Kalian bahkan tidak perduli tentang kebakaran itu dan tentang orang tua Kemilau yang meninggal karenanya. Tapi kalian hanya peduli warisan itu? Begitu??”…“Kalian juga sengaja membuat syarat untuk kembali menguliahkan Mila. Supaya apa? Supaya saat waktunya kalian mengambil dia dari sisi saya, dia sudah siap untuk kalian jadikan robot pekerja, begitu?”“DIA

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 95. Dugaan pahit.

    Feeling Nayda ternyata benar. Setelah mengetahui bahwa Kemilau adalah keponakan Adam, wanita itu langsung merasa bahwa ada yang tidak beres dengan keluarga Amar. Apalagi berdasarkan info dari Julian, Radinka tidak berhasil menemukan Mila di kampus. Nadia langsung tau di mana mereka bisa menemukan Mila. Dia mengajak Julian dan Greta segera pergi menyambangi rumah Adam.Bisa dibilang mereka tiba di waktu yang tepat. Persis saat Amar dan Pratiwi tiba, tapi kedua orang itu tidak menyadari kedatangan mereka. Nadya, Julian dan Greta tidak langsung masuk, memilih untuk berdiam sebentar di luar untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan. Dan sudah tentu ini adalah tentang peristiwa kebakaran itu.“Lantas apa yang kalian mau? Apa kalian pikir suami saya juga menginginkan kebakaran itu?” Nadya masuk menyahut ucapan bengis Amar dari ambang pintu. Hanya melihat Radinka dicecar secara verbal saja sudah membuat hatinya teriris-iris. Memang, harus diakui, menganiaya Mila seperti dulu adalah perbuat

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 94. Perjuangan Radinka.

    Radinka melarikan mobilnya secepat kilat menuju rumah kediaman Adam. Sebelum orang-orang itu meracuni pikiran istrinya dengan yang tidak-tidak, lebih baik dia segera sampai. Hampir saja dia menerobos lampu merah dan menbuat kekacauan di jalan raya. Namun untung saja kontrol diri laki-laki itu masih bekerja dan dirinya tidak sampai berurusan dengan pihak yang berwajib.Akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Radinka turun dengan terburu-buru. Bahkan sampai pintu mobilnya terdengar berdebam keras dari dalam rumah. Adam, Sastri dan Kemilau berdiri karena kaget.“Mila!” Teriakan itu membuat tubuh Kemilau seketika dibanjiri bermacam rasa. Campur aduk. Senang tapi sedih. Rindu tapi bingung. Sosok yang sedari tadi mereka bicarakan akhirnya muncul di depan mata dengan napas yang tersengal hebat.Dua pasang mata itu saling menatap. Sama-sama ada kerinduan yang tersirat di sana. Namun, sebagaimana yang mereka sudah ketahui bersama, ada sebuah batu besar yang kini menghalangi sehingga raga mereka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status