Beranda / Rumah Tangga / Bukan Inginku Menikah Denganmu / Bab 6. Meninggalkan panti asuhan.

Share

Bab 6. Meninggalkan panti asuhan.

Penulis: Oot
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-12 14:28:36

“Greta?! Ayo, buruan! Pak Kirno sudah stand by di bawah.” Nadya sedikit berteriak memanggil putri bungsunya yang tak kunjung turun dari kamarnya yang ada di lantai dua. Siang ini mereka akan menjemput Kemilau, seperti janji mereka kepada Sulis kemarin. Semakin cepat pernikahan itu terlaksana, semakin cepat pula harta warisan Jordhy pindah nama menjadi milik mereka.

Suara derit pintu terdengar dari atas. Lalu disusul derap langkah tergesa menuruni tangga. Itu sudah pasti Greta.

“Duh, Ma. Kayak yang penting banget sih pergi ke sana? Sampai aku diburu-buru gini.” Wanita berusia tiga puluh itu ngedumel sambil memasang anting di kedua telinganya. Kini dia berhadapan dengan Nadya yang sudah menunggunya di ruang tamu.

“Kita harus berjuang, Gre. Ini cuma sebentar kok. Ayo.” Nadya berdiri dan berjalan ke arah pintu utama. Greta mengekor saja tanpa berkata-kata lagi. Kedua antingnya sudah menempel sempurna di daun telinga. Clutch yang dia jepit di ketiak kini berpindah ke telapak tangan.

Kirno, supir pribadi Nadya sudah menunggu di sisi kiri mobil. Tepatnya di pintu jok belakang dimana nyonya besar dan nona muda akan duduk seperti biasa. Kirno membuka pintu sambil mempersilakan Nadya dan Greta masuk.

“Ke panti asuhan sejahtera ya, Kir. Kamu sudah tau ‘kan?” Nadya mengulangi lagi instruksinya setelah dia dan Greta duduk dengan nyaman di kursi belakang tunggangan mahal tersebut.

“Baik, Nyonya. Sudah, Nyonya.”

“Oke.”

Nadya dan Greta lalu tenggelam dalam pembicaraan seputar profesi kedokteran Greta yang sedang hiatus. Nadya memberi ultimatum supaya putrinya segera kembali bekerja.

“Seperti yang Sheza bilang kemarin, nanti kamu lupa kalau kelamaan berhenti, Gre.” Begitu kata Nadya.

“Iya, Ma, nanti aku pikirkan.” Greta menjawab dengan malas-malasan. Dia sendiri masih belum bisa mengatasi rasa trauma yang kini mendominasi dalam dirinya. Ayahnya sakit dan dia dipercaya untuk mengobati almarhum. Tapi ayahnya malah pergi di tangannya sendiri. Bagaimana bisa dia tetap bekerja dengan perasaaan bersalah yang selalu menghantui?

Perjalanan mereka memakan waktu satu jam lamanya. Saat pak Kirno benar-benar berhenti, anak-anak panti sudah berkumpul di depan teras. Begitupun dengan Sulis, perempuan yang mereka temui kemarin siang.

“Kir, kardus snack yang di bagasi tolong dikeluarin semua ya.” Nadya mengingatkan. Tadi pagi, dia meminta salah seorang maid untuk membeli beberapa jenis makanan ringan dalam jumlah banyak untuk dibagikan ke anak-anak panti. Ingat ‘kan? Nadya dan Greta harus bersandiwara dengan berpura-pura baik kepada mereka?

Saat Nadya dan Greta turun dari mobil, Sulis langsung melempar senyum untuk menyambut. Dia yang berjalan duluan untuk menghampiri ibu dan anak tersebut.

“Maafkan kalau kami datang kesiangan, Bu. Jalan ke sini lumayan macet.” Nadya tersenyum saat mengutarakan alasannya.

“Tidak masalah, Bu. Kebetulan Kemilau-nya sudah selesai berkemas. Tinggal dijemput saja.”

Nadya mengangguk. Lalu kedatangan Kirno dengan dua kardus makanan ringan di tangannya membuat anak-anak panti berbisik kesenangan.

“Buat anak-anak,” jelas Nadya dengan senyum manis di wajahnya.

Dan saat Kirno bolak-balik sampai enam kali, Sulis menjadi kebingungan.

“Duh, ini banyak banget, Bu. Jadi ngerepotin Ibu dan Non.” Sulis tidak nyaman menerima buah tangan yang sangat banyak itu. Namun Nadya menyentuh lengan Sulis dan berucap ‘tidak apa-apa’.

“Kalau begitu, sebentar saya panggilkan Kemilau, Bu. Mari masuk dulu.”

Sulis membawa Nadya dan Greta masuk ke ruangan yang kemarin. Setelah itu dia meninggalkan kedua wanita itu untuk memanggil Kemilau ke kamarnya.

Suara pintu diketuk membuat kaki Kemilau terpaksa bergerak dari kasur. Dia sudah putus asa. Ibu Sulis sama sekali tidak ingin mendengar suara hatinya. Iming-iming keluarga Saskara yang baik menjadi alasan bu Sulis untuk mendukung dia menerima perjodohan ini.

Seperti dugaan Mila, Sulis lah yang mengetuk pintu.

“Calon mama mertua kamu sudah datang, Mil. Ayo.”

Wajah Mila langsung berkerut. Rasanya seperti anak yang dipaksa berpisah dengan orang tua, di saat anak belum siap untuk pergi. Mila langsung memeluk Sulis dan menangis lagi seperti kemarin-kemarin.

“Bu, please. Aku nggak menginginkan ini. Sama sekali. Bisa nggak aku di sini aja, Bu?” Dan gadis kecil itu masih berusaha ingin kabur dari kenyataan ini. Perutnya mulas, jantungnya berdebar tidak tenang karena dia akan memasuki sebuah realita yang sama sekali tidak pernah dia inginkan. Meski dia sangat penasaran tentang penelusurannya kemarin, ternyata tetap berat jika harus meninggalkan panti asuhan hanya untuk sebuah pernikahan paksa.

Sulis tak kuasa menahan air matanya. Selama tiga hari kemarin dia masih berusaha berpikir jauh. Ini semua untuk kebaikan Kemilau. Mila pantas mendapatkan hidup yang lebih layak. Itu saja yang Sulis pegang. Tapi, hatinya juga terluka melihat Mila menangis seperti ini. Dia juga tidak ingin melepas anak baik ini jika bukan demi masa depannya.

“Maafkan ibu, Mil. Maafkan Ibu.”

Tangisan Kemilau semakin pecah. Sepertinya Sulis pun tidak punya kuasa untuk melepaskan dia dari ikatan perjodohan ini. Dia sudah tau apa yang disembunyikan Sulis darinya dan itu membuat Kemilau benar-benar sedih. Bahkan sedih pun tidak bisa menggambarkan perasaannya sekarang. Hancur, mungkin.

Lima menit lamanya mereka berpelukan dalam diam. Sampai tangis Kemilau berhenti dan tersisa isakan kecil.

“Ibu sayang kamu, Mil. Justru karena Ibu mikirin masa depan kamu, makanya Ibu terima perjodohan ini.”

Kemilau semakin mengeratkan pelukannya.

“Kalau ada apa-apa, kamu kabarin ibu ya, Nak?”

Rasanya, sepuluh menit pun belum cukup untuk perpisahan ini. Kemilau seperti ingin berada dalam pelukan Sulis saja. Tidak ingin kemana-mana. Tapi Nadya dan Greta tidak mungkin menunggu terlalu lama.

“Bu … kalau Mila nggak betah, bisa balik sini ‘kan, Bu?” tanya gadis itu dengan polos. Air matanya kembali menetes.

“Harus seijin suami kamu, Nak. Ibu yakin, nak Radin bakal bisa jadiin kamu sebagai ratu dalam keluarga Saskara.”

Meski tidak ikhlas dan rela, akhirnya Kemilau mengikuti langkah Sulis yang membawanya keluar dari kamar, menuju ruang tunggu dimana Nadya dan Greta berada. Sesungguhnya hatinya sangat berat meninggalkan panti asuhan yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama lima tahun terakhir. Kemilau ingin menangis meraung-raung ketika melewati ruang tamu dimana adik-adiknya sedang berkumpul menikmati cemilan yang entah dibawa oleh siapa.

“Halo, Mila.” Nadya berdiri dari kursinya melihat Kemilau dan Sulis muncul di depan pintu. Greta juga mengikuti. Nadya tersenyum manis sambil mengulurkan kedua tangannya ke arah Kemilau.

“Kamu pasti berat ya meninggalkan tempat ini?” tanya Nadya penuh simpati.

Kemilau bengong, diam di tempat. Ada yang aneh.

“Kamu akan terbiasa. Percayalah. Wasiat suami tante nggak mungkin keliru. Kamu adalah perempuan tepat yang almarhum pilih untuk mendampingi anak tante, Radinka.”

Greta juga ikut-ikutan mengusap punggung Kemilau. Mereka benar-benar berusaha membuat perempuan belia ini luluh dan masuk dalam perangkap mereka.

“Kamu yang kuat ya, Mil? Aku ada kok. Kita bakal jadi teman dan kakak adik.”

Kemilau hanyalah gadis polos yang hatinya masih mudah berubah-ubah. Di saat dia melihat kebaikan Nadya dan Greta, kesedihannya sedikit berkurang. Ketakutannya pun demikian. Sepertinya ucapan bu Sulis benar. Perjodohan ini tidak akan terlalu menyeramkan karena calon mama mertua dan kakak iparnya tidak seburuk yang dia kira. Tapi, yang jelas, ada hal yang harus Kemilau cari tau tentang keluarga ini. Dan tentang peristiwa kebakaran itu.

“Kalau kamu sudah siap, kita akan berangkat sekarang.”

Anggukan Kemilau membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu bernapas lega, terutama Sulis. Akhirnya dia bisa melepaskan Mila dengan ikhlas.

***

Bab terkait

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 7. Kamar baru.

    Selama dalam perjalanan menuju kediaman Saskara yang berada di pusat ibu kota, Nadya dan Greta mengajak Kemilau berbicara tentang banyak hal. Mereka tidak membiarkan gadis itu kesepian. Mila juga dengan senang hati membuka diri. Dia menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua orang itu. Obrolan mereka sedikit mengobati hati Mila yang sedang galau. Oke, abaikan dulu tentang firasatnya kemarin. Harapan Kemilau teramat besar, kelak Greta dan Nadya ini benar-benar bisa menjadi ibu dan saudara perempuan baginya. “Pokoknya, Mil. Apa aja yang mengganggu pikiran kamu, jangan sungkan untuk kasih tau ke kita. Kita maunya kamu nyaman di rumah. Apalagi mas Radin itu sedikit sibuk. Kamu bisa-bisa jarang ketemu sama dia. Kalau kamu nggak punya teman, cerita ke aku aja nggak apa-apa.” Greta kembali menebar racun di dalam pikiran Kemilau. “Betul banget, Mil. Kalau kamu kesepian, main aja ke kamar Greta. Dia sekarang lagi nggak kerja. Jadi, bakalan sering di rumah.” Nadya menambahi.Fix,

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 8. Persiapan pernikahan.

    Kemilau masih mematung di tempat persembunyiannya. Suara desahan dua sejoli yang sedang bercinta di balkon sebelah membuat sekujur tubuhnya kaku. Punggungnya bersandar di tembok pembatas dan kepalanya tertunduk menatap lantai marmer yang ada di bawah kakinya. Radinka dan perempuan itu … ternyata mereka mempunyai hubungan khusus. Saat ke panti asuhan kemarin, mereka bahkan datang bersama menghadap ibu Sulis. Kenapa bisa? Apakah wanita itu merestui kekasihnya menikah dengan perempuan lain? Bisa dibilang, Kemilau hanyalah seorang bocah ingusan bila dibandingkan dengan dirinya. Why? Apa mereka hanya teman bercinta biasa sehingga tidak ada ikatan yang serius?Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Kemilau tersentak. Pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan di dalam kepalanya lenyap seketika. Dengan langkah pelan dia kembali masuk ke kamar dan berjalan menuju pintu. “Nona, makan malam sudah siap. Nona sudah ditunggu di meja makan.” Salah seorang maid yang ditugaskan Nadya datang untuk meny

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 9. Hari H penikahan.

    Satu minggu berlalu tanpa terasa. Sudah satu minggu pula Kemilau tinggal di kediaman Saskara dan mengurus segala hal yang berhubungan dengan pernikahan dia dan Radinka. Laki-laki yang justru tidak pernah terlihat batang hidungnya di rumah. Pasang surut rasa sedih dan takut, berkali-kali dialami oleh gadis itu. Semakin mendekati hari pernikahan, rasanya semakin galau, berdebar, putus asa. Semuanya bercampur aduk menjadi satu.Namun seperti biasanya, Nadya dan Greta seperti dua malaikat yang selalu ada untuknya. Menghapus air matanya dan menghiburnya setiap kali dia bersedih. Menguatkan Mila dengan janji kalau pernikahan ini adalah yang terbaik untuk dia dan Radinka. Sampai-sampai Kemilau sangat percaya kalau kedua perempuan dewasa itu benar-benar menyukainya. Hari pernikahan pun tiba. Pagi harinya Mila sudah dirias dengan begitu cantik dan sudah memakai kebaya yang dibeli minggu lalu. Ibu Sulis dan suaminya sudah datang sebagai perwakilan dan saksi dari pihak keluarga Mila. Gisel dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-03
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 10. Awal dari sebuah neraka.

    Satu jam kemudian Kemilau tersadar dan mendapati dirinya sudah berada di kamar hotel tempatnya dirias tadi pagi. Tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Mila berusaha mengumpulkan tenaganya untuk duduk di kasur walaupun kepalanya masih sangat pusing. Dia langsung teringat kalau tadi dia masih berada di ballroom hotel karena acara pernikahan dia dengan Radinka masih berlangsung.Ah, Kemilau kembali mengingat apa yang sudah terjadi sebelum dia pingsan tadi. Perbuatan Radinka yang sudah mempermalukan dia sebagai wanita yang baru saja resmi dia jadikan istri. Di hadapan semua orang, laki-laki itu malah memamerkan Sheza dan menunjukkan kekagumannya kepada kekasihnya itu. Bukan hanya itu, rasa sakit Kemilau juga seakan bertambah ketika sang ibu mertua dan kakak iparnya jelas-jelas tidak berada di pihaknya, seperti yang mereka lakukan selama satu minggu ini. Hati Kemilau berdebar begitu kencang. Apakah aslinya mereka hanya bersandiwara?Kemilau memandang cincin yang melingkar di jari manis tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 11. Penyiksaan di hari pertama.

    Kemilau masih belum bisa melupakan isi WC yang barusan dia bersihkan. Sampai sekarang perutnya mual dan menolak untuk memakan jatah makan malam yang diberikan Maria. Setangkup nasi, sepotong tahu dan sepotong tempe. Sangat kontras dengan makanan yang dia makan selama seminggu belakangan. Air mata Mila lagi-lagi terjatuh meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan. Bahkan menu di panti masih lebih mausiawi dari pada ini.Perut Kemilau sudah keroncongan. Sejak siang tadi dia memang belum makan. Di resepsi hanya makan sedikit. Mana bisa makan banyak kalau gaun ketat seperti itu? Dan sampai sekarang perutnya sama sekali belum terisi. Apalagi visual kamar mandi itu sudah membuat pikirannya terkontaminasi. Selera makannya hilang begitu saja. Sekarang dia memaksa kedua matanya untuk terpejam. Dipeluknya dirinya sendiri, dan lututunya ditekuk sampai ke dada. Tidak ada selimut di sini. Bahkan kasur yang diberikan kepadanya tidak ada alas. Mila tau Nadya pasti sengaja melakukan ini supaya dia te

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 12. Ular mainan?

    Kemilau menjerit histeris menyadari ada seseorang yang diam-diam mengambil tangga dari sana. Siapa yang melakukannya?? Gadis itu bahkan tidak tau kalau tangga seperti itu bisa dilepas pasang. Ya Tuhan! Bagaimana caranya agar dia bisa keluar kalau benda itu tidak ada?? "Toloonggggg!" Mila berteriak meminta tolong dari dasar kolam sedalam dua meter tersebut."Pak Mus tolongggggg!" Lagi, dia berteriak kepada orang yang baru saja pergi meninggalkan tempat ini. Ah, Mila bahkan tidak tega berpikir kalau Mus lah yang mengangkat tangga itu. Pria itu terlalu baik untuk dituduh melakukan hal jahat seperti itu."Tolonngggggggg!" Kedua kaki Kemilau semakin bergetar di tempatnya saat ular sepanjang dua meter itu semakin mendekat. Air matanyapun sudah menganak sungai membanjiri pipi. Apakah dia akan mati sekarang? Please jangan! Mila masih ingin hidup meski teraniaya begini. Dia juga ingin menggapai mimpi-mimpinya."Tolonggggg!!" Mila melihat ke atas lantai dua. Dia mendapati Nadya dan Greta sedan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-07
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 13. Tenggelam dengan tragis.

    Kemilau tidak bisa tidur. Bagaimana mungkin? Siapa juga orang normal yang bisa tidur di dalam kolam renang yang hanya berselimutkan langit kelam seperti ini? Seluruh permukaan kulitnya terasa dingin. Perutnya juga lapar seharian tidak diisi. Setiap detik dia ketakutan akan segalanya. Takut hujan akan turun, takut ada mahluk halus, takut semuanya. Dia sangat siaga mengawasi sekeliling. Berjaga-jaga kalau Nadya mengirim yang aneh-aneh lagi lewat saluran air. Tak sedetikpun gadis itu memejamkan matanya. Jika sebelumnya Kemilau mengira dia akan sanggup melewati ujian kehidupan yang Allah titipkan lewat keluarga suaminya, malam ini dia kehilangan seluruh kekuatan tersebut. Dia baru menyadari kalau semua orang yang ada di rumah ini tidak memiliki hati nurani. Nadya, Radinka, Greta, semuanya. Termasuk maid. Tidak mungkin tidak ada dari mereka yang tau kalau Kemilau terjebak di dalam kolam renang. Dia sangat yakin para maid tidak berani bertindak karena patuh pada Nadya. Memang tidak bisa di

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 14. Meet Devara.

    Kemilau sudah sangat senang ketika dia mengira akan mati dan bisa bertemu dengan ayah ibunya sekarang. Toh rasa-rasanya sudah tidak ada gunanya dia hidup. Sudah tidak ada lagi yang bisa dia harapkan di dunia ini. Studi, keluarga panti asuhan, cita-citanya menjadi pengacara, semuanya sudah raib, menghilang dari genggaman. Sudah tidak ada lagi hal menjanjikan yang membuatnya semangat untuk hidup.Dan Kemilau harus kecewa ketika menyadari dia masih hidup. Dia masih bernapas dan masih bisa membuka kedua matanya. Penderitaannya sama sekali belum berakhir. Gadis itu juga merasakan kalau sekarang dia sedang berbaring di atas kasur. Sedikit lebih empuk. Mungkin ini bukan kamarnya? Entahlah, Mila mengesampingkan dulu dugaannya. Kedua matanya masih terpejam untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya.Ingatannya kembali ke kejadian itu. Entah kapan, karena Mila tidak tau sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri. Satu-satunya yang dia ingat hanyalah ketakutan yang dia rasakan saat tubuhnya berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-10

Bab terbaru

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Extra part (Spoiler Season 2)

    Selama dua tahun terakhir, Bali dan segala isinya adalah momok yang sangat menakutkan bagi seorang Radinka Kevan Saskara. Setelah Mila meninggalkannya di tempat itu dengan cara yang tragis, dia berjanji tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi. Hidupnya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Radinka kembali ke setelan pabriknya. Dingin dan tak tersentuh. Selama dua tahun memegang pemerintahan di Saska, dia berhasil menaikkan omset tahunan lima kali lipat dari jaman kejayaan ayahnya. Kepergian Mila membuatnya tidak punya pilihan selain fokus pada Saska. Radinka harus mengakui, kata-kata Mila sangat benar tentang Saska adalah tanggung jawabnya. Setelah dipikir-pikir kembali, alangkah bodohnya dia saat berniat melepaskan Saska demi hal lain yang belum tentu layak untuk diperjuangkan. Seperti Mila salah satunya. Hingga sekarang, sama sekali tidak ada kabar dari perempuan itu. Radinka juga tidak berusaha untuk mencari tau keberadaannya. Hati yang sudah membatu, membuat

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 101. Kembali utuh (Tamat)

    Tidak hanya Radinka yang merasakan hati bagai tersayat-sayat. Kemilau juga sama. Sepanjang penerbangan ke London dia tidak berhenti menangis. Mengorbankan hidupnya ke dalam tangan Amar yang bahkan tidak dia kenal dengan baik, adalah satu hal besar yang sesungguhnya tidak ingin dia lakukan. Tapi dia tidak berdaya ketika Amar dan Adam selalu menerornya lewat pesan. Mengancam akan benar-benar menjatuhkan Saska jika dia tidak bersedia ikut ke London.Mila bahkan tidak tau apa tujuan sepasang orang tua ini membawanya ke sana. Bukankah itu tindakan yang terlalu berani? Sepanjang perjalanan Kemilau tidak bersuara. Sedikitpun tidak berkenan menjawab pertanyaan Amar dan Pratiwi. Hingga akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, Mila masih betah dengan segala kebungkamannya.“Tersenyumlah. Karena itu membuatmu jauh lebih cantik.” Pratiwi mencoba menghibur cucunya. Namun jelas itu tidak penting. Kemilau tidak membutuhkannya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah Radinka. Entah bagaimana kabar pria

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 100. Bagai uap air.

    “Aku pengen jalan-jalan.” Mila sesumbar membuat permohonan saat Radika sedang memakai baju tidurnya. Wanita itu memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya dengan agresif.“Jalan-jalan ke mana, Baby?”“I don’t know. Mungkin Bandung, atau Bali lagi?”Radinka memutar tubuhnya dengan senyum yang sudah terlukis di wajah. “Kamu … mau honey moon sesi kedua?”Mila balas tersenyum lebar dan mengangguk dengan semangat. “Aku sumpek dengan semua yang terjadi belakangan. Pengen menghirup udara segar.”“Bali? Kapan?”“Bebas. Kamu bisa ijinin aku ke kampus ‘kan Sayangg?” Mila memohon manja.“Baiklah. Saya juga akan mengatur jadwal cuti lagi di kantor. Bagaimana kalau kita berangkat besok lusa?”Lagi-lagi anggukan di kepala Mila membuat Radinka begitu yakin kalau Mila sudah memilihnya. Lusa berarti sudah melewati batas perjanjian dengan Amar. Kalau Mila sendiri yang meminta untuk jalan jauh, itu artinya Radin sudah bisa tenang.Dan Bali akan menjadi tempat yang akan Radinka benci seumur hidupnya

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 99. Terselesaikan dengan baik.

    Nadya dan Greta sudah menanti kepulangan Radinka dan Kemilau. Meski dulu sempat tidak menyukai Mila, sekarang kedua orang itu justru tidak berharap Mila lebih memilih keluarga Amar. Sungguh nyata Allah adalah maha pembolak-balik hati. Saat Radin dan Mila muncul di ambang pintu, senyum di wajah Nadya langsung terkembang. Entah bagaimana bisa melihat sosok Kemilau ada di rumah ini terasa lebih baik dari pada tidak.Nadya menepuk kursi di sebelahnya, seperti memberi kode kepada Mila agar perempuan muda itu duduk di antara dia dan Greta. Dan Radinka membiarkan istrinya menuruti sang mama."Kami sungguh-sungguh meminta maaf." Nadya membuka pembicaraan. Memang inilah yang harus mereka bahas sekarang. Sebelum mereka kembali melanjutkan hidup dengan normal."Iya, Ma. Aku mengerti."Nadya mengambil kedua tangan Kemilau dan dia genggam begitu erat. "Maafkan semua perbuatan kami di awal-awal pernikahan kalian. Kami sungguh malu dan sangat menyesal."Lagi-lagi Kemilau harus menangis. Terpaksa. I

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 98. Kita.

    Setelah percintaan panas itu selesai, Mila menepati janji untuk menceritakan semuanya kepada Radinka. Mulai dari foto yang dia lihat di ruang kerja Adam, hingga obrolan Adam dan Sastri yang dia dengar kemarin siang. Kemudian tentang obrolan dia dengan Ibu Sulis saat di kampus, yang membuat dia sedikit curiga kepada Deva. Mila tidak mengurangi atau menambahi apapun. "Kenapa kamu lebih percaya kepada mas Adam dan mba Sastri? Bukan kepada saya? Kenapa kamu memilih untuk menyembunyikan ini, Sayang? Seandainya dulu kamu jujur saat saya bertanya tentang kedua orang tua kamu, mungkin urusannya tidak harus sampai sejauh ini." Kini Radinka sedang berada dalam pelukan Mila. Dia benar-benar ingin dimanja. Dia ingin Mila membelai rambutnya, wajahnya, semuanya. "Aku minta maaf. Aku masih egois dengan pemikiranku sendiri. Aku mengira ini bukanlah perkara besar. Maafkan aku." Mila tidak punya pilihan kata lain. Dengan lembut dia menyugar rambut Radinka dan melabuhkan kecupan panjang di setiap inc

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 97. Mau anak.

    *Sebelumnya maaf kalau ada typoMobil Radinka bergerak dengan cepat meninggalkan pelataran rumah Adam. Hasrat ingin melampiaskan rindu terhadap Kemilau begitu menggebu-gebu di dalam dirinya. Tangan yang tak berhenti tertaut melambangkan betapa dia sangat takut perempuan itu meninggalkan dia. Radinka sudah berjanji akan melakukan segala cara agar Kemilau memilih untuk bertahan di sisinya. Tidak perlu mempertimbangkan Amar dan keluarganya yang penghianat itu.“Sayang, aku kangen.” Mila tak sungkan-sungkan mengutarakan isi hatinya sambil meremas jemari Radin yang besar.“Kamu pikir saya enggak, hm? Kamu berhutang penjelasan tentang semuanya. Kenapa saya harus mengetahui ini dari orang lain, bukan dari kamu sendiri.”Mila menggigit bibir. “Aku akan menceritakan semuanya nanti. Dari awal.”“Better like that, Baby. Karena saya merasa bodoh ketika mengantar kamu ke kampus, lalu kamu pergi lagi tanpa sepengetahuan saya. Saya mencari kamu ke mana-mana tapi tidak ada yang tau kamu di mana. Saya

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 96. Beri waktu.

    *Maaf kalau ada typoSemua orang tercengang. Nadya, Greta, Julian dan Kemilau sama sekali tidak kepikiran ke sana. Mendengar Radinka mengutarakan hal tersebut membuat mereka bertukar pandang satu sama lain. Berbeda dengan keluarga Amar yang membeku di tempat.Akhirnya … motif mereka mendekati Kemilau terbongkar sudah.“Benarkah?” Radinka mengulangi pertanyaannya dengan nada skeptis. “Apakah Sheza juga yang memberi tahu kalian bahwa Mila mendapat bagian yang begitu besar?”“Opa, benar begitu Opa?” Kemilau merasa kalau dia berhak untuk mendengar jawaban dari sang opa.“Kalau iya … bukankah niat kalian lebih busuk dari pada ayah saya? Kalian bahkan tidak perduli tentang kebakaran itu dan tentang orang tua Kemilau yang meninggal karenanya. Tapi kalian hanya peduli warisan itu? Begitu??”…“Kalian juga sengaja membuat syarat untuk kembali menguliahkan Mila. Supaya apa? Supaya saat waktunya kalian mengambil dia dari sisi saya, dia sudah siap untuk kalian jadikan robot pekerja, begitu?”“DIA

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 95. Dugaan pahit.

    Feeling Nayda ternyata benar. Setelah mengetahui bahwa Kemilau adalah keponakan Adam, wanita itu langsung merasa bahwa ada yang tidak beres dengan keluarga Amar. Apalagi berdasarkan info dari Julian, Radinka tidak berhasil menemukan Mila di kampus. Nadia langsung tau di mana mereka bisa menemukan Mila. Dia mengajak Julian dan Greta segera pergi menyambangi rumah Adam.Bisa dibilang mereka tiba di waktu yang tepat. Persis saat Amar dan Pratiwi tiba, tapi kedua orang itu tidak menyadari kedatangan mereka. Nadya, Julian dan Greta tidak langsung masuk, memilih untuk berdiam sebentar di luar untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan. Dan sudah tentu ini adalah tentang peristiwa kebakaran itu.“Lantas apa yang kalian mau? Apa kalian pikir suami saya juga menginginkan kebakaran itu?” Nadya masuk menyahut ucapan bengis Amar dari ambang pintu. Hanya melihat Radinka dicecar secara verbal saja sudah membuat hatinya teriris-iris. Memang, harus diakui, menganiaya Mila seperti dulu adalah perbuat

  • Bukan Inginku Menikah Denganmu   Bab 94. Perjuangan Radinka.

    Radinka melarikan mobilnya secepat kilat menuju rumah kediaman Adam. Sebelum orang-orang itu meracuni pikiran istrinya dengan yang tidak-tidak, lebih baik dia segera sampai. Hampir saja dia menerobos lampu merah dan menbuat kekacauan di jalan raya. Namun untung saja kontrol diri laki-laki itu masih bekerja dan dirinya tidak sampai berurusan dengan pihak yang berwajib.Akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Radinka turun dengan terburu-buru. Bahkan sampai pintu mobilnya terdengar berdebam keras dari dalam rumah. Adam, Sastri dan Kemilau berdiri karena kaget.“Mila!” Teriakan itu membuat tubuh Kemilau seketika dibanjiri bermacam rasa. Campur aduk. Senang tapi sedih. Rindu tapi bingung. Sosok yang sedari tadi mereka bicarakan akhirnya muncul di depan mata dengan napas yang tersengal hebat.Dua pasang mata itu saling menatap. Sama-sama ada kerinduan yang tersirat di sana. Namun, sebagaimana yang mereka sudah ketahui bersama, ada sebuah batu besar yang kini menghalangi sehingga raga mereka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status