Share

Berjanji

Author: Fia
last update Last Updated: 2022-03-12 18:00:54

Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Semoga suka, selamat membaca🤎

 🌼🌼🌼

Mereka memutuskan untuk pulang. Wafa mengantar Kayla terlebih dahulu ke rumahnya.

Tak banyak percakapan yang terjadi selama perjalanan.

Wafa yang takut Kayla tidak nyaman, sementara Kayla memilih untuk lebih banyak diam.

Hanya suara basa-basi dari Wafa untuk memberitahu bahwa mereka telah sampai di rumah Kayla.

"Kita sudah sampai Key, mau ku bukakan pintu mobilnya?" Tanya Wafa hati-hati, ia takut Kayla merasa tidak nyaman dengan sikapnya.

Kayla menggeleng. "Terima kasih Kak, aku bisa buka sendiri."

"Oke." Jawab Wafa. Ia memaklumi semuanya.

Setelah mereka keluar dari mobil, Wafa memilih untuk tidak masuk. Memberikan ruang bagi Kayla yang mungkin saja akan berontak hebat setelah mengetahui bahwa ia lelaki yang akan dijodohkan dengannya.

Mengingat ternyata selama ini Bundanya tidak banyak bercerita soal Wafa pada Kayla.

Entah alasannya apa, ia sendiri pun penasaran.

"Mau masuk dulu?" Tanya Kayla menawarkan.

Wafa menggeleng. "Tidak, terima kasih. Lain kali saja aku berkunjungnya, sampaikan salam buat keluargamu ya termasuk Mbak Rini."

"Oke, Insya Allah akan aku sampaikan. Hati-hati di jalan ya."

"Makasih, Insya Allah aku akan hati-hati. Oh iya, nonton cerita yang lucu-lucu gih abis ini biar kamu tertawa jadinya ngga sedih lagi."

Kayla mengangguk pelan. "Makasih juga atas sarannya." Jawabnya seadanya.

Ia masih takut untuk benar-benar membuka hati.

"Oke, aku pamit ya. Wassalamu'alaikum."

"W*'alaikumus salam w* rahmatullahi w* barakatuh." Kayla membalas salam.

Kemudian ia masuk ke dalam rumah selepas mobil Wafa sudah pergi.

Dengan langkah terluntai, Kayla membuka pintu rumahnya dan langsung disambut oleh Bundanya yang duduk di ruang tamu.

Farida, Bunda Kayla, menatap anak bungsunya dengan penasaran. Ia menunggu cerita untuk disampaikan.

"Bagaimana?"

"Bunda kenapa tidak pernah memberitahuku kalau anak dari sahabat Ayah selama ini adalah Wafa?" Suara Kayla terdengar lirih.

Farida merasa cemas melihat reaksi putrinya itu. Ia takut jika putrinya mengalami depresi karena hal ini.

"Ada apa? Sesuatu buruk terjadi? Coba bilang Nak." Farida langsung mengajak Kayla untuk duduk terlebih dahulu.

Kayla menghela nafas. "Salsha fans berat Wafa, Bunda. Tadi dia melihat semuanya dan pasti dia kecewa soal ini."

"Salsha memangnya fans Wafa sejak kapan?"

"Selama 6 tahun Bunda. Dia sangat mengangguminya bahkan selalu mendoakannya di setiap sholat nya. Aku merasa tidak enak hati, aku harus bagaimana?" Kayla menutup wajahnya dengan kedua tanganya.

Farida menatap cemas. "Jadi, kalian bertengkar karena ini?"

Kayla mengangguk. "Bunda kenapa hidupku begini. Apa aku sejahat itu?" Ujarnya lirih di balik kedua tanganya yang menutupi wajah.

"Key, jangan bilang gitu." Hibur Farida. "Coba ceritakan semuanya, ada apa?"

Segera Kayla melepaskan tanganya yang menutupi wajah dan menoleh ke arah Bundanya.

"Bunda, traumaku kambuh tadi. Aku sangat ketakutan jika bersama laki-laki apalagi kalau sampai memberikan perhatian padaku. Semua itu mengingatkanku pada Garin dan juga yang dulu-dulu, Bunda. Lalu, Salsha juga kecewa denganku yang mengetahui bahwa Wafa yang akan dijodohkan denganku. Pasti abis ini mereka semua akan menuduhku yang tidak-tidak, aku harus bagaimana Bunda? apakah aku sejahat itu sebagai seorang manusia."

Farida sudah menangkap semua yang disampaikan putrinya tanpa harus menjelaskan panjang lebar.

Dengan sigap, Farida memeluk tubuh Kayla penuh kehangatan. "Kamu bisa membatalkan ini kok sayang kalau kamu tidak nyaman."

Kayla melepas pelukan Bundanya cepat. Ia menggeleng. "Ngga Bunda, aku sudah menerimanya. Aku hanya..."

"Kayla, kamu menerima ini karena kamu terus merasa bersalah dengan kami. Semua hal yang kamu lakukan sudah lama kami maafkan, bahkan Ayahmu tidak pernah sedikitpun membencimu sayang, jadi jangan terus menyalahkan dirimu ya." Farida nampak khawatir.

Melihat Kayla terbaring lemah di ruang ICU membuatnya tidak ingin membiarkan Kayla menderita lagi.

Gadis itu hanya seorang remaja yang tengah belajar menjadi seorang dewasa seutuhnya.

Wajar jika melakukan banyak kesalahan.

"Bunda, aku bingung."

"Bingung apa, bilang." jawab Farida.

"Aku tidak mau terus begini. Aku tidak mau jika harus terus trauma dengan lelaki dan aku tidak mau membatalkan pernikahan karena itu akan membuatku merasa lebih bersalah pada Ayah dan Ayah Wafa yang begitu baik hati dengan kita. Tapi, di satu sisi aku tidak enak hati dengan Salsha, dia sudah begitu baik denganku dan apa kata orang nanti? Aku seorang perebut pria lagi? Padahal aku..."

"Sudah, lebih baik tidak usah dibahas dulu ya. Nanti setelah semuanya enak baru kita bahas lagi, sekarang kamu istirahat saja di kamar pasti lelah seharian pergi." pinta Farida.

Melihat kondisi Kayla yang tidak stabil rasanya belum tepat untuk memutuskan.

Lagipula ia harus membicarakan dengan Wafa setelah ini.

"Baik Bunda, aku ke kamar dulu. Makasih sudah mau mendengarkanku"

"Sama-sama sayang, istirahat yang cukup ya nanti kalau mau makan bisa langsung makan karena sudah siap."

Kayla mengangguk. "Oke Bunda."

Lalu, Kayla pergi ke kamarnya yang letaknya di lantai dua.

Selepas putrinya pergi dengan cepat ia menghubungi Wafa. Ia perlu tahu dari sisi anak laki-laki itu.

Bagaimanapun Wafa akan menjadi pemimpin bagi Kayla kelak, dia juga yang akan bertanggung jawab atas semua kehidupan Kayla baik di dunia maupun akhirat.

Sebagai seorang Ibu, ia harus benar-benar memastikan kepada siapa ia akan menyerahkan anak bungsunya itu.

"Assalamu'alaikum Wafa, ini Tante Farida."

"W*'alaikumus salam Tante, ada apa?"

"Wafa masih di jalan ya?"

"Ngga kok Tan, aku lagi di gor sekarang. Mau bulu tangkis sama temen-temen, kenapa?"

Farida terdiam sejenak. Ia kembali memastikan dirinya apa yang ingin ia sampaikan.

"Kalau Tante minta waktu kamu sebentar bisa?"

"Bisa kok Tante, temenku juga masih pada stretching dulu. Ada apa Tante?"

"Mungkin kamu sudah bisa menebak, ini soal Kayla."

"Iya Tante, kenapa?"

"Kayla sudah cerita ke Tante kejadian hari ini, psikis dia terganggu lagi. Jujur, Tante sangat cemas sekali Wafa."

Mendengar suara cemas Bunda Kayla dari balik ponselnya membuat Wafa iba.

"Kalau boleh tau, apa yang Tante cemaskan?"

"Tante takut kalau kondisi Kayla makin parah. Ini tidak hanya sekali Fa, dia pernah percobaan bunuh diri sebanyak 3 kali dan kemaren adalah yang terparah. Semoga menjadi yang terakhir."

"Tante hanya ingin kembali memastikan denganmu, benarkah keputusanmu untuk menerima perjodohan ini? Tolong jawab tanpa memikirkan perasaan kami. Karena sebagai orang tua perasaan anak jauh lebih penting, apalagi yang menjalani nanti adalah kalian." Lanjut Farida lagi.

Wafa mendengarkan dengan seksama. Raut wajahnya juga sangat serius sampai-sampai teman-temannya tidak jadi berbicara pada Wafa.

"Wafa emang idaman ya, kalau aku cewek mungkin juga akan suka sama dia." Bisik Afdhal pada Raihan, sesama teman olahraga Wafa.

"Insya Allah, aku serius Tante. Sebenarnya aku memang menerima karena kebaikan Om Haris pada Ayah dan keinginanku untuk melupakaan Diana, wanita yang pernah ku ceritakan pada Tante."

"Tapi ketika aku melihat Kayla tadi, aku melihatnya bukan lagi iba tapi lebih dari itu. Aku merasa perlu untuk menjaganya dan ngga mau dia bersedih, seperti Allah telah mengabulkan doa-doaku selama ini." Lanjut Wafa lagi.

Di satu sisi, Raihan dan Afdhal diam-diam mendengar obrolan Wafa dengan seseorang di balik ponselnya.

Afdhal kembali menyinggung lengan Raihan. "Kan, idaman banget."

Raihan menoleh dan menatap geli. "Udah heh nanti keterusan beneran suka, repot!"

"Abisan Wafa tuh udah mana pinter, baik, terus ganteng la..." Tanpa sengaja, mata Afdhal dan Wafa bertemu di momen ucapan pujian Afdhal pada Wafa.

Membuat bulu Wafa bergidik ngeri. "Bentar Tan," Wafa merasa tidak nyaman. "Heh bambang kalian ngapain?"

"Ini Fa si Afdhal diem-diem suka sama lo."

"Muke gile, orang bercanda doang. Han, masa ngga bisa bedain orang bercanda lagian kamu kan tau aku sukanya sama siapa."

"Yeh Mukhlis, bisa aja." Balas Raihan.

"Heh Mukhlis bapak saya, Anda jangan sebut-sebut nanti orangnya dateng kan repot."

Fyi, Ayah Afdhal alias Pak Mukhlis telah tiada.

"Oh iya maaf Om, ngga lagi-lagi."

"Heh, Fa, udah sana lanjut lagi ngapain ngeliatin. Udah tau ngga penting" Ujar Afdhal.

"Kalian yang sana gih, ke distract tau!" Ledek Wafa.

"Ah asem banget emang, yaudah yuk main." Ujar Raihan.

"Tau najong banget diusir dikira cakep kali, salah banget abis muji." Timpal Afdhal dan kemudian pergi setelah Wafa memilih untuk tidak menggubris mereka.

"Maaf Tante, tadi ada temen yang gangguin. Iya Tante gimana, apakah masih ragu?" Lanjut Wafa kemudian.

Dari balik ponsel, Farida terbesit keyakinan bahwa anaknya bisa bahagia dengan Wafa.

"Baik kalau gitu, sudah dulu Wafa kamu juga mau bulu tangkis kan. Makasih sebelumnya sudah mau menerima keadaan Kayla, tolong jaga dia." Pinta Farida.

Sejenak, Wafa terdiam. Kalimat sakral yang abis ini ia ucapkan harus dipikirkan matang-matang karena ini menyangkut tanggung jawabnya seorang pria.

"Bismillah, Insya Allah saya akan menjaga Kayla Tante. Doakan juga ya, karena kalau bukan doa Tante aku ngga akan bisa melakukannya."

Farida tersenyum lega. Jawaban yang tidak ia duga akan keluar dari mulut anak laki-laki berusia 23 tahun.

"Yasudah kamu lanjut deh main bulu tangkis nya, nanti si Afdhal ngeliatin kamu lagi kan repot."

"Hahaha, dia cuman bercanda kok Tante. Emang anaknya random, aneh gitu." Ledek Wafa.

"Tapi bilang makasih sama mereka karena udah mau jadi temen dan baik sama Wafa."

Wafa tersenyum kecil mendengarnya. Bunda Kayla juga sangat perhatian padanya. Pantas saja anaknya adalah Kayla, seorang wanita yang mempunyai hati yang hangat.

"Tan, aku bersyukur." Kata Wafa tiba-tiba.

"Harus dong, selalu. Tapi memang bersyukur apa?"

"Aku senang karena kenyataanya seperti itu jadi aku bisa dipertemukan dengan wanita seperti Kayla yang baik hati nya sama dengan Tante." Tutup Wafa, nadanya terdengar bersyukur.

🌼🌼🌼

Related chapters

  • Bukan Cerita Dongeng   Menjagamu

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Kayla memejamkan matanya sambil menghela nafas kasar.Ia menelan air liurnya. Pahit.Sudah dua hari ini Salsha belum juga membalas chat darinya. Perasaan takut dan bersalah bercampur jadi satu.Takut menghadapi teman-temannya yang mungkin saja akan melabraknya lagi, sementara ia sendirian.Benar-benar sendirian kali ini.Tak ada Salsha, Garin, bahkan ia sendiri merasa tak mampu akan menolong dirinya."Ternyata benar, hanya Allah yang setia. Allah tak pernah meninggalkanku, tetapi aku yang sering meninggalkannya." Kayla bermonolog sendiri.Makin dipikirkan makin bisa disimpulkan bahwa tidak ada yang setia di dunia ini. Semua akan pergi satu per satu.Cepat atau lambat.K

    Last Updated : 2022-03-18
  • Bukan Cerita Dongeng   Apakah Kamu Baik-baik Saja?

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Sangat tidak nyaman rasanya saat melihat banyak pasang mata mengarah pada Kayla. Membuat Adila ingin sekali menegur mereka agar tidak begitu.Memangnya Kayla seorang penjahat?Bahkan seorang penjahat saja tetap dilindungi apalagi Kayla yang tidak ada salah apa-apa."Kalian pada ngapain sih?" Adila geram pada segerombolan wanita yang lebih banyak menatap tajam dibandingkan mahasiswa yang lainnya."Kak, sudah.." Kayla panik melihat reaksi Kak Adila."Mbak, ada apa kok daritadi melihatnya begitu? Ada yang mau diomongin silahkan disampaikan." Semprot Adila lagi."Udah, ngga perlu diladeni Kak." Belum sempat segerombolan wanita itu menjawab, Kayla buru-buru menarik calon Kakak Iparnya itu.

    Last Updated : 2022-03-18
  • Bukan Cerita Dongeng   Aku Tidak Bisa Melihat Sedihmu

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Sal, bisa bicara sebentar?" Pinta Kayla pada sahabatnya itu yang terus berjalan lurus tanpa membalas panggilannya."Sal, aku minta maaf sebelumnya,""Aku benar-benar tidak tau,""Sal, ku mohon dengarkan penjelasanku,""Sal,""Cukup Key!" Salsha berteriak gusar. Ia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Kayla.Sorot mata Salsha mengisyaratkan perasaan tak suka dengan sikap Kayla yang terus memanggil dirinya."Tolong jangan begini, kam..""Jangan begini,?" Salsha tersenyum ejek. "Bukannya kamu yang seharusnya jangan begini. Masa iya orang secerdas kamu yang langgangan juara dan kesayangan dosen ngga tau soal ini? Perjodohan ini menyangkut masa depanmu Kayla. Pasti sangat ka

    Last Updated : 2022-03-19
  • Bukan Cerita Dongeng   I Will

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Terima kasih ya Wafa dan Adila telah menjemput dan mengantarkan Kayla sampai ke rumah." Farida menyambut dengan hangat.Adila dan Wafa membalas senyuman hangat itu. Lalu, Adila memberikan bingkisan yang dibungkus dengan paperbag berwarna biru muda. Warna kesukaan Bunda Kayla, Farida."Ini buat Tante, katanya diam-diam Tante lagi senang dengan resep makanan sehat ya? Kami baru dari toko buku dan ngga sengaja menemukan buku bagus ini. Semoga bisa bermanfaat." Tutur Adila.Farida tersenyum lepas. Ia memeluk tubuh wanita berumur 27 tahun itu."Sekali lagi makasih, padahal kalian tidak perlu repot-repot begini." Farida merasa tak enak."Ngga kok Tante, sama sekali tidak merepotkan." Balas Wafa."Wadu

    Last Updated : 2022-03-23
  • Bukan Cerita Dongeng   Kejutan Rahasia Bagian 2

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Cuplikan sebelumnya—————————————"Kayla mendadak ragu. Benarkah Salsha yang melakukan ini?" 🌼🌼🌼 Lanjutan——————Selepas makan, ia mendapatkan surat lagi dari petugas dengan isi:Bagaimana makanannya? Semoga suka ya. Habis ini, kamu bisa ke Sisca's Handcraft di dekat taman Maladewa.Mata Kayla sedikit berbinar. "Sisca's Handcraft?"Ia tercengang mengetahui permintaan dari surat itu, jujur saja itu adalah tempat kerajinan yang sangat terkenal di kalangan pecinta kerajinan.Pemilik nya merupakan seorang pengrajin yang karyanya sudah go internasional.Kelas untuk belajar saja sudah mencapai jutaan dan kalau ada promo paling per kelas dibuka dengan harga ratusa

    Last Updated : 2022-03-23
  • Bukan Cerita Dongeng   Kejutan Rahasia Bagian 1

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Pernahkah kamu membayangkan hal besar tiba-tiba datang ke kehidupanmu lebih cepat daripada yang kamu bayangkan?Seperti tiba-tiba kamu mendapat rezeki berlimpah tanpa disangka-sangka, naik jabatan, atau dilamar pasanganmu?Sama seperti dengan Kayla. Gadis itu tak pernah menyangka bahwa hal besar akan datang ke dalam hidupnya.Sebuah pesan yang baru saja disampaikan oleh Bundanya menghentakan dunianya dalam sekejap."Du-a minggu lagi?" Ucapannya sedikit terbata-bata.Farida mengangguk, ia mencoba menenangkan anak bungsunya. "Tapi ini hanya usulan Wafa, kamu bisa kok menolak jika mau."Kayla belum bisa langsung memutuskan. Mempercepat hal baik setelah semuanya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan a

    Last Updated : 2022-03-23
  • Bukan Cerita Dongeng   Berbagi Kebahagiaan!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Eh Pak Wafa hari ini mukanya cerah banget lho. Jadi makin cakep ngeliatnya, Hahaha." Puji Nadine, salah satu pekerja di perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Wafa sejak masih di bangku kuliah.Astrid yang baru saja sholat dhuha terheran-heran dengan berita heboh pagi ini.Memangnya sejak kapan Pak Wafa bermuka suram?Paling ia hanya akan bertindak lebih tegas dan sedikit menyerupai serigala kalau saat rapat dan kinerja perusahaan atau pegawai yang sedang menurun.Tapi selebihnya, ia sering menyapa hangat setiap pegawai yang ditemuinya.Sambil melipat mukenah ke dalam tas, Astrid duduk di bangkunya. "Bukannya sering gitu ya?""No! Makanya Mbak jangan ngurusin kerjaan doang dong, kali-kali per

    Last Updated : 2022-03-24
  • Bukan Cerita Dongeng   Heart Attack

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Nadine merutuki nasib sedihnya. Terutama soal percintaan yang belum kunjung membuahkan hasil."Wah, Masya Allah, selamat pak!" Ujar Astrid, ia berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Wafa untuk memberi selamat.Wafa membalas dengan senyuman. "Terima kasih banyak Mbak Astrid.""Iya Pak, selamat juga dari saya. Semoga perjalanan kesananya diberikan kemudahan sama Allah." Sahut Gian, pegawai lainnya."Pasti ceweknya cakep ya Pak, sampai-sampai bisa mengambil hati Bapak." Ledek Dimas, seorang anak magang yang juga tengah duduk di semester 5.Mendengar ledekan itu membuat Wafa sedikit tersipu malu. Ia juga terlihat salah tingkah dengan beberapa kali mengusap hidungnya untuk mengalihkan."Nanti saya

    Last Updated : 2022-03-24

Latest chapter

  • Bukan Cerita Dongeng   Read A Good Book

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼Sudah lebih dari 10 menit, Kayla terus celingak celinguk melihat sekeliling perpus kampus. Ada buku yang ingin ia cari, namun belum kunjung ketemu. Iya, adanya kasus itu membuat kehidupan akademis nya sempat terbengkalai. Beberapa kali ia juga mengerjakan tugas mepet dengan batas akhir pengumpulan. "Ngga boleh Key, harus dikerjakan sekarang." Ia mengingatkan dirinya sendiri.Tadi pagi, saat tubuhya tengah rileks tiba-tiba temannya memberitahu bahwa ada tugas individu yaitu merangkum dari buku karangan John Aferdo dengan judul 'Menjadi Manusia Beradab' dan setelahnya akan diminta menyampaikan pandangan terhadap hal tersebut' untuk tugas jati diri mahasiswa.Kata temannya, buku itu dapat ditemukan di perpus p

  • Bukan Cerita Dongeng   Fall Apart (2)

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Kayla menggeleng lemah. Tangisnya makin tercekat. "Hanya lelah." Tidak merespon kata-kata, melainkan makin mengeratkan pelukan istrinya. "Maaf ya sayang, aku masih membuatmu terluka." Bisik Wafa pelan tepat mengenai rambut halus lehernya hingga membuat Kayla sedikit bergidik. Pikirannya sedikit melayang. Sungguh, saking masalah nyaman pada Kayla hingga menyebabkan gadis itu lupa bahwa mereka belum melangsungkan bulan madu sama sekali sejak pertama kali menikah. Entah disebut menyedihkan atau tidak, Kayla pun tidak tahu. Namun yang pasti ia sangat butuh kekuatan dan obrolan intens seperti ini. "Fa, terus hangat begini ya. Aku suka." Ujar Kayla tiba-tiba. Posisi tubuhnya masih menghadap ke arah jendela, membelaka

  • Bukan Cerita Dongeng   Fall Apart

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Hari ini merupakan malam terpanjang bagi Kayla. Tidak, bukan waktu tiba-tiba tidak berjalan pada garisnya, melainkan ia sangat menikmati semua hal yang masuk ke dalam panca indera.Semilir angin yang menyapu kulitnya, suara detik jam yang menggelitik telinganya, hingga mata yang saling menatap ke segala penjuru arah. Namun, untuk menutupi aktivitas yang tengah ia lakukan dengan sengaja Kayla menyamarkan nafas dari yang biasanya agar tidak mengganggu Wafa yang telah tertidur pulas entah sejak kapan.Percakapan tadi malam membuatnya terjaga malam ini.Pertanyaan demi pertanyaan hinggap ke isi pikirannya. Siapa yang melakukan ini semua?Benarkah ada yang tidak menyukai Wafa sejak lama?Dan

  • Bukan Cerita Dongeng   Whut?!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎xxx"Kalian mau bahas apa sih?" Sesuai tebakan Wafa, pasti Kakaknya akan bertanya itu. Jadi, lebih baik poin 'ingin bahas apa sih' lebih disorot dibandingkan poin 'yang tadi malam sebelum kita melakukan' Ingat, ini adalah Adila!Secara cepat Wafa segera menjelaskan kepada kedua perempuan yang sudah dari semalam terus naik pitam dan terasa sangat tidak ramah untuk didekati.Memang, awalnya Wafa mengurungkan niatnya dengan segala macam pertimbangan. Terutama kekhawatiran pada kedua gadis itu akan meningkat. Wafa merupakan tipikal pria yang ingin memanjakan gadis kesayangannya maka sebisa mungkin ia menjaga agar proses nya tidak diketahui agar bagian gagalnya biar Wafa yang merasakan. Namun, setelah dip

  • Bukan Cerita Dongeng   Shutt!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎xxxAdila menatap kedua pasangan muda dengan tatapan penuh ledekan. Beberapa kali ia juga terdengar ingin tertawa namun terus ia tahan. Jam masih menunjukan pukul 6 pagi namun kedua rambut mereka basah dan tingkahnya menunjukan gelagat yang aneh. Salah tingkah, tidak banyak berbicara, dan tidak berani menatap mata Adila. Paling hanya Kayla yang menanyakan ingin dimasakan apa. Sementara Wafa? Ah pria itu, seperti biasa cenderung cuek dan menganggap itu adalah hal yang biasa.Memang sih, tetapi kan?! Sepertinya pembaca pun bisa langsung menangkap apa yang dimaksud."Fa, aku buatkan teh untukmu ya? Ini...""Hahahaha." "Kayak ngga pernah aja sih." Sekalinya buka suara pria itu langsung ultimatum

  • Bukan Cerita Dongeng   Unforgettable

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca.xxx Tidak ada satupun sanggahan, argumen, atau apapun itu sebutanya yang keluar dari mulut Wafa. Pria itu nampak mempersilahkan istrinya untuk mengeluarkan seluruh uneg-uneg yang dirasakan.Pria itu juga menundukan kepalanya dengan kedua tangan yang diletakan di depan tubuhnya bak murid yang hendak dihukum. Diam. Sama sekali tidak ada perlawanan.Sementara, di luar ruangan sudah ada sepasang kuping yang tengah duduk santai menikmati cokelat panas untuk menemani kegiatan menonton film yang tengah diputar di laptop.Kakinya pun dengan santainya di alun-alunkan sebagai pertanda bahwa moodnya meningkat drastis dan sangat menunggu-nunggu momen tersebut.Iya, apalagi kalau bukan, Wafa seorang pria dingin nan cuek yang

  • Bukan Cerita Dongeng   Huh?!

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎----------------------------------‐----"Fa, Wafa..." "Kamu dimana?"Teriakan Kayla terus bergema di seluruh ruangan. Sudah lebih dari 5 jam pria itu seperti hilang di telan bumi. Nomornya tiba-tiba tidak aktif, Bayu yang hampir selalu mengetahui seluk-beluk kehidupan Wafa pun juga tidak mengetahuinya. Sebenarnya tidak ada sama sekali kabar Wafa masih bisa dimengerti mengingat lelaki itu jika sudah lelah dengan dunia biasanya akan rehat sejenak, tetapi saat ini pria itu sangat dibutuhkan kehadirannya.Pengacara dari kasus Ayah Wafa harus mengatakan sebuah hal yang penting dan enggan memberitahu kepada siapapun kecuali hanya ke Wafa seorang.Katanya ini perintah dari Raizan. "Pak Ilham, saya juga Kakak

  • Bukan Cerita Dongeng   What Does It Mean (2)

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎----------------------------------‐----Selepas menutup panggilan telfon dengan Dinda, tugas Wafa menambah satu yaitu menghubungi Diana. Padahal kasus yang kemarin sudah Wafa maafkan dan tidak ingin diperpanjang. Namun, jika sudah begini, sepertinya gadis itu perlu diajak bicara."Di, tetap saja gertakanmu masih belum ada peningkatan." Wafa bermonolog sendiri sambil menempelkan ponsel ke telinganya dengan tujuan panggilan yaitu Diana.'Maaf nomor yang ada hubungi sedang tidak aktif...'"Kemana kamu Di, angkat telfonku." Wafa mengerang kesal, sudah 5 kali panggilannya terus ditolak. Padahal last seen nya menunjukan 5 menit yang lalu aktif. Kalaupun tidur seharusnya tidak langsung pulas. Lagipula, Diana

  • Bukan Cerita Dongeng   What Does It Mean (1)

    Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎----------------------------------‐----Siang yang sangat terik ini, Wafa nampak begitu sibuknya dengan seluruh aktivitas yang tengah ia jalani. Membaca setumpuk dokumen perusahaan, rapat dengan para investor, dan tambahannya adalah mempelajari serba-serbi hukum yang memusingkan kepalanya.Bagaimana tidak, dua hari lagi adalah keputusan final dari kasus yang menimpa Ayahnya. Entah akan berakhir di penjara dan menanggung segala bentuk hukuman atau terbebas dari kasus ini sekaligus nama baik akan terselematkan.Tentu siapapun akan memilih jawaban yang kedua. Apalagi jika Ayahnya tidak terbukti bersalah.Namun, pertanyaannya yang sampai saat ini mengganggu pikiran, benarkah Ayahnya tidak bersalah?Atau justru selama ini

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status